Surat Al-Anfal Ayat 68

لَّوْلَا كِتَٰبٌ مِّنَ ٱللَّهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمْ فِيمَآ أَخَذْتُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Arab-Latin: Lau lā kitābum minallāhi sabaqa lamassakum fīmā akhażtum 'ażābun 'aẓīm

Artinya: Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil.

« Al-Anfal 67Al-Anfal 69 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Terkait Dengan Surat Al-Anfal Ayat 68

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anfal Ayat 68 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam hikmah menarik dari ayat ini. Ditemukan aneka ragam penafsiran dari banyak mufassir berkaitan isi surat Al-Anfal ayat 68, antara lain sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Seandainya tidak ada kitab dari Allah yang telah berjalan qadha dan qadar di atas ketetapan itu untuk menghalalkan harta rampasan dan diperbolehkannya tebusan terhadap tawanan bagi umat ini, pastilah akan menimpa kalian siksaan di sebabkan kalian mengambil harta rampasan perang dan uang tebusan sebelum turun aturan syariat tentang dua perkara tersebut.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

68. Kalaulah tidak ada ketetapan Allah sebelumnya dalam ilmu-Nya yang azali, untuk tidak mengazab kalian ketika Rasulullah bersama kalian dan kalian senantiasa memohon ampun niscaya kalian akan mendapat azab yang besar akibat harta tebusan yang kalian ambil.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

68. Kalaulah bukan karena adanya ketetapan dari Allah yang sudah ditetapkan dengan kada dan kadar-Nya, bahwa Dia menghalalkan ganimah (harta rampasan perang) bagi kalian dan memperbolehkan kalian mengambil tebusan dari tawanan perang, niscaya kalian akan ditimpa azab yang sangat berat dari Allah karena kalian telah mengambil ganimah dan tebusan sebelum turunnya wahyu dari Allah yang memperbolehkan hal itu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

68. لَّوْلَا كِتٰبٌ مِّنَ اللهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمْ فِيمَآ أَخَذْتُمْ (Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa karena tebusan yang kamu ambil)
Yakni disebabkan harta tebusan yang kalian ambil dari para tawanan di perang Badar.

عَذَابٌ عَظِيمٌ (dengan siksaan yang besar)
Yakni ketetapan Allah ini merupakan ilmu Allah yang telah ada sebelumnya bahwa Allah telah mengampuni para pasukan muslimin di perang Badar terhadap dosa-dosa mereka yang telah lalu dan yang akan datang. Rasulullah pernah berkata kepada Umar bin Khattab: ketahuilah bahwa Allah ketika melihat para pasukan perang Badar Dia berfirman: “Lakukanlah apa saja yang kalian mau, sesungguhnya Aku telah mengampuni kalian”.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

68-69

1 ). Sebagaimana yang ditetapkan dalam syari'at bahwa ada pengampunan ketika seseorang berbuat kesalahan dalam ijtihadnya, tentunya tergantung bagaimana para ulama dan ahli ushul menjelaskannya secara terperinci, dan diantara ayat yang menjadi dalil rujukannya adalah : { لَوْلَا كِتَابٌ مِنَ اللَّهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمْ فِيمَا أَخَذْتُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ } "Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil".

Oleh karena itu hendaklah setiap ayah dan para pendidik menyesuaikan ayat ini tatkala sedang dalam fase didikan kepada orang selainnya.

2 ). AL-Qur'an senantiasa menjadi penawar bagi kesalahan-kesalahan anak adam dan mencela secara lembut orang-orang yang berbuat salah, namun bukan untuk menghukum mereka, sungguh tidaklah peringatan itu datang kecuali agar mereka tidak mengulangi kesalahan itu, dan agar mereka segera bertaubat dari kesalahan itu, oleh karena itu sering didapati ayat rahmat datang setelah ayat peringatan dan ancaman.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

68 Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah di Lauhil Mahfudz, untuk tidak menyiksa orang yang salah dalam ijtihad, niscaya kamu akan ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil. Juga ditafsirkan dalam kitab bahwa umat Muhammad tidak disiksa sebab ampunan Allah kepada para ahli Badr


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Jika tidak ada ketetapan} ketetapan dan hukum {terdahulu dari Allah, niscaya kalian ditimpa} kalian ditimpa {siksaan yang besar karena apa yang kalian ambil


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

68. “Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah”, yaitu qadha dan qadarNya, bahwa Dia telah menghalalkan harta rampasan perang untukmu dan bahwa Allah telah mengangkat azab darimu wahai umat “niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil.”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 67-69
DIriwayatkan dari Anas, dia berkata,”Nabi SAW meminta saran kepada orang-orang tentang para tawanan pada perang Badar, lalu beliau SAW bersabda,"Sesungguhnya Allah menguasakan sebagian dari mereka kepada kalian" Lalu Umar bin Khattab berdiri dan berkata,"Wahai Rasulullah, pancunglah leher mereka" Nabi SAW berpaling darinya, kemudian kembali bersabda,"Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah menguasakan sebagian dari mereka kepada kalian, dan sesungguhnya mereka adalah saudara-saudara kalian sendiri kemarin" Lalu Umar berdiri dan berkata,"Wahai Rasulullah, pancunglah leher mereka" Lalu Nabi SAW berpaling darinya. Kemudian beliau kembali bersabda kepada orang-orang dengan hal yang serupa. Lalu berdirilah Abu Bakar Ash-Shiddiq, lalu berkata, "Wahai Rasulullah, kami berpendapat sebaiknya engkau memberi maaf mereka dan menerima tebusan dari mereka", dia berkata,”Lalu hilanglah rasa gusar pada wajah Rasulullah SAW, dan beliau memberi maaf mereka dan menerima tebusan mereka. lalu Alah menurunkan firmanNya: (Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kalian ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kalian ambil)
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah) yaitu dalam Kitab pertama bahwa ghanimah dan tawanan itu halal bagi kalian. (niscaya karena tebusan yang kalian ambil itu kalian akan ditimpa) yaitu dari para tawanan (siksa yang besar) Allah SWT berfirman: (Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kalian ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik)
Hukum ini terus berlaku terhadap para tawanan menurut mayoritas ulama’ dan imam memilih terkait para tawanan itu,”Jika dia menghendaki maka bisa membunuhnya sebagaimana yang dilakukan terhadap Bani Quraizhah, dan Jika dia menghendaki maka dia bisa meminta tebusan harta sebagaimana yang dilakukan terhadap tawanan perang Badar, atau membebaskan tawanan dari kalangan orang-orang muslim.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anfal ayat 68: Thayalisi meriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata, “Ketika perang Badar, orang-orang segera mendatangi ghanimah dan mengambilnya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya ghanimah tidaklah halal bagi seorang yang berkepala (berambut) hitam selain kamu.” Oleh karena itu, (dahulu) nabi dan para sahabatnya apabila mendapatkan ghanimah, mereka mengumpulkannya, lalu turunlah api memakannya, maka Allah menurunkan ayat ini, “Laulaa kitaabum minallah…dst.” (Al Anfaal: 68-69). Hadits ini diriwayatkan pula oleh Tirmidzi dan ia berkata, “Hadits hasan shahih”, dan Ibnul Jariud hal. 368, penta’liq kitab tersebut berkata, “Diriwayatkan pula oleh Ahmad, Nasa’i, Ibnu Hibban hal. 402 dari Mawaarid, Ibnu Jarir juz 10 hal. 46, Ibnu Abi Hatim juz 4 hal. 20, Baihaqi juz 6 hal. 290, dan Thahawi dalam Musykilul Atsar juz 4 hal. 292.”

Imam Hakim meriwayatkan dari Khaitsamah, ia berkata, “Sa’ad bin Abi Waqqas radhiyallahu 'anhu pernah berada dalam sebuah rombongan, lalu mereka menyebut-nyebut Ali dan memakinya, maka Sa’ad berkata, “Sabar dulu terhadap para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, karena kami memperoleh dunia bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat, “Laulaa kitaabum minallah sabaqa lamassakum fiimaa akhadztum ‘adzaabun ‘azhiim.” (Al Anfal: 68), saya berharap rahmat dari sisi Allah datang mendahului untuk kita.” Lalu sebagian mereka berkata, “Demi Allah, sesunguhnya dia membencimu dan menamaimu sebagai Akhnas (kutu).” Maka Sa’ad tertawa sampai terbahak-bahak, kemudian ia berkata, “Bukankah seseorang terkadang marah kepada saudaranya dalam masalah yang terjadi antara dia dengan orang lain, lalu ia tidak mau menyampaikan amanahnya.” Dan ia menyebut kata-kata lagi yang lain. (Hadits ini shahih, sesuai syarat Bukhari dan Muslim, namun keduanya tidak menyebutkannya).

Yang menetapkan halalnya ghanimah dan diangkat-Nya azab dari kamu.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 68

Namun begitu, Allah tetap menunjukkan belas kasih-Nya terhadap orang-orang yang beriman, dan ayat ini menjadi bukti kasih sayangnya. Sekiranya tidak ada ketetapan terdahulu dari Allah, yaitu bahwa dia akan memaafkan hamba-Nya yang melakukan ijtihad dan ternyata salah, niscaya kalian ditimpa siksaan yang besar karena kalian telah mengambil keputusan yang salah melalui tebusan yang kalian ambilsetelah Allah menegur nabi Muhammad disebabkan mengambil keputusan yang salah karena mengikuti pendapat beberapa sahabat beliau, yaitu mengambil tebusan dari tawanan, maka melalui ayat ini Allah membolehkan untuk mengambil dan memanfaatkan rampasan perang tersebut sesuai dengan ketentuan Allah sebelumnya. Karena itu, makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kalian peroleh itu yang boleh jadi, sebelumnya kalian mengira hal itu tidak diperbolehkan sebagai akibat dari teguran keras tersebut. Karena itu, janganlah kalian ragu untuk memakannya sebagai makanan yang halal lagi baik bagi diri kalian dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah maha pengampun, maha penyayang bagi siapa saja yang bertobat dan kembali kepada-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beragam penjelasan dari berbagai ahli ilmu terkait isi dan arti surat Al-Anfal ayat 68 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita semua. Bantu usaha kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Cukup Sering Dikaji

Telaah banyak konten yang cukup sering dikaji, seperti surat/ayat: Az-Zumar 53, Al-Qari’ah, Al-Kahfi 1-10, Al-‘Ashr, An-Nisa 59, An-Naziat. Juga Al-Ma’idah 3, Bismillah, Yusuf, An-Nashr, Quraisy, Al-Lahab.

  1. Az-Zumar 53
  2. Al-Qari’ah
  3. Al-Kahfi 1-10
  4. Al-‘Ashr
  5. An-Nisa 59
  6. An-Naziat
  7. Al-Ma’idah 3
  8. Bismillah
  9. Yusuf
  10. An-Nashr
  11. Quraisy
  12. Al-Lahab

Pencarian: surah al maidah ayat 2 dan 3, surat yasin ayat 9 latin, laqodja akum rosulum min anfusikum, al qadr latin dan artinya, hal ata alal insani

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.