Surat Al-Anfal Ayat 32

وَإِذْ قَالُوا۟ ٱللَّهُمَّ إِن كَانَ هَٰذَا هُوَ ٱلْحَقَّ مِنْ عِندِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِّنَ ٱلسَّمَآءِ أَوِ ٱئْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

Arab-Latin: Wa iż qālullāhumma ing kāna hāżā huwal-ḥaqqa min 'indika fa amṭir 'alainā ḥijāratam minas-samā`i awi`tinā bi'ażābin alīm

Artinya: Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata: "Ya Allah, jika betul (Al Quran) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih".

« Al-Anfal 31Al-Anfal 33 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Terkait Surat Al-Anfal Ayat 32

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anfal Ayat 32 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan berharga dari ayat ini. Didapati beraneka penjabaran dari para ahli ilmu mengenai makna surat Al-Anfal ayat 32, sebagiannya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan ingatlah olehmu (wahai rasul), pernyataan orang-orang musyrik dari kaummu yang berdoa kepada Allah, ”bila ajaran yang dibawa oleh Muhammad adalah benar dariMu, maka turunkanlah kepada kami hujan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami siksaan yang berat lagi pedih.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

32. Dan ayat-ayat ini tetap berlanjut dalam pembahasan tentang kejahatan ketiga dari kejahatan-kejahatan yang dilakukan orang-orang musyrik Quraisy. Ayat ini menyebutkan hal yang mengherankan dari pembangkangan dan pengingkaran mereka terhadap kebenaran sehingga mereka tidak hanya mengingkari bahwa Alquran datang dari sisi Allah dan Muhammad telah datang kepada mereka dengan kebenaran, namun mereka juga mengatakan: "Ya Allah, jika yang didatangkan Muhammad kepada kami berupa Alquran dan lainnya merupakan kebenaran yang diturunkan dari sisi-Mu, maka siksalah kami akibat keingkaran dan kekafiran kami terhadapnya, dengan menurunkan kepada kami batu-batu dari langit yang membinasakan kami, sebagaimana yang engkau lakukan terhadap pasukan bergajah yang akan menyerang Makkah; atau dengan menurunkan azab yang pedih yang dapat membinasakan kami." Mereka tidak mengatakan: "Jika ini adalah kebenaran maka Berilah kami hidayah kepadanya". Dan yang mereka maksudkan adalah untuk menegaskan bahwa yang dibawa Muhammad bukanlah suatu kebenaran. Perkataan mereka ini menunjukkan pembangkangan yang sangat besar dan kebencian terhadap kebenaran meskipun sangat jelas tanda-tandanya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

32. Dan ingatlah -wahai Rasul- ketika orang-orang musyrik berkata, “Ya Allah, jika agama yang dibawa oleh Muhammad itu benar, timpakanlah kepada kami batu-batu dari langit yang akan membinasakan kami. Atau datangkanlah azab yang sangat berat kepada kami.” Mereka mengatakan hal itu untuk menunjukkan betapa kerasnya penolakan dan pengingkaran mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

32. فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا (maka hujanilah kami)
Mereka mengatakan ini karena keingkaran mereka yang begitu besar.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

32 Ingatlah, ketika mereka orang-orang musyrik berkata: “Ya Allah, jika betul Al Quran yang dibaca Muhammad ini, memang benar dan diturunkan dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit sehingga kami binasa sebagaimana apa yang sudah terjadi pada kaum Nabi Luth, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih”. Ayat ini turun untuk An Nadhr bin Harits ketika dia berkata: Alquran ini tidak lain hanyalah dongeng purbakala, kemudia dia menyeru sebagaimana yang telah disebutkan dengan penuh kesombongan, pembangkangan dan pengolokan.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Ketika mereka berkata,“Ya Allah, jika ini adalah kebenaran} jika Al-Qur’an ini adalah kebenaran yang diturunkan {dari sisiMu, hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang sangat pedih.”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

32 “dan ingatlah ketika mereka (orang orang musrik) berkata 'ya Allah jika betul (al qur’an) ini yang mana Muhammad berdakwah kepadanya adalah yang benar dari sisiMu, maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih” mereka mengucapkan itu dengan penuh keyakinan karena kebatilan dan kebodohan mereka terhadap ucapan yang pantas. seandainya mereka apabila mereka tetap memegang syubhat dan tipu daya batil yang semestinya membuat mereka tahu dan yakin terhadapnya, mereka berkata kepada orang yang mendebat mereka dan mengklaim bahwa kebenaran ada padanya, ”jika memang ini adalah kebenaran darimu maka tunjukan kami kepadanya” niscaya hal itu lebih utama dan lebih menutupi kezhaliman mereka sejak mereka berkata ”ya Allah jika betul al quran ini ialah yang benar dari sisiMu” dengan hanya perkataan ini saja telah diketahui bahwa mereka adalah orang orang bodoh, dungu, pander, dan zhalim.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 31-33
Allah SWT memberitahukan tentang kekufuran, kesombongan, pembangkangan, keingkaran, dan seruan orang-orang Quraisy yang bathil ketika mendengar ayat-ayatNya dibacakan kepada mereka, sehingga mereka berkata: (Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menghendaki, niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini) Demikianlah perkataan mereka yang hanya perkataan saja tanpa perbuatan. Jika tidak demikian maka mereka menentangnya bukan sekali untuk mendatangkan surah seperti Al-Qur'an, dan mereka tidak menemukan jalan untuk melakukan itu. Sesungguhnya ucapan mereka ini untuk menipu diri mereka sendiri dan orang-orang yang mengikuti mereka dalam kebathilan itu.
Makna firman Allah: (dongengan-dongengan orang-orang purbakala) itu adalah bentuk jamak dari kata “Ushtuurah” yaitu kitab-kitab mereka, lalu dia mengutipnya, mempelajarinya, lalu membacakannya kepada orang-orang. Ini adalah dusta yang murni. Sebagaimana yang diberitahukan Allah tentang mereka dalam ayat lain: (Dan mereka berkata, "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang” (5) Katakanlah, "Al-Qur’an itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (6)) (Surah Al-Furqan) yaitu bagi orang yang bertaubat dan kembali kepadaNya, maka sesungguhnya Dia menerima taubatnya dan memaafkannya. Firman Allah SWT: (Dan (ingatlah) ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, "ya Allah, jika betul (Al-Qur'an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih" (32)) Hal ini karena dahsyatnya kebodohan mereka dan kerasnya pendustaan, pembangkangan, dan keingkaran mereka. Ini adalah sesuatu untuk menghinakan mereka. dan yang lebih utama bagi mereka adalah berkata,"Ya Allah, jika Al-Qur'an ini adalah kebenaran dari sisiMu, maka berilah kami petunjuk kepadanya dan berilah kami taufik untuk mengikutinya" Akan tetapi, mereka meminta keputusan dan meminta agar siksaan itu dipercepat dan didahulukan untuk mereka, sebagaimana firmanNya: (Dan mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan azab. Kalau tidaklah karena waktu yang telah ditetapkan, benar-benar telah datang azab kepada mereka, dan azab itu benar-benar akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedangkan mereka tidak menyadarinya (53)) (Surah Al-Ankabut) dan (Dan mereka berkata.”Ya Tuhan kami. cepatkanlah untuk kami azab yang diperuntukkan pada kami sebelum hari berhisab" (16)) (Surah Shad) Demikian juga dikatakan oleh orang-orang bodoh dari umat-umat terdahulu, sebagaimana yang dikatakan oleh kaum nabi Syu'aib: (Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit, jika kamu termasuk orang-orang yang benar (187) (Surah Asy-Syu'ara’) Dia berkata kepada mereka: (Ya Allah, jika betul (Al-Qur'an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih) Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa dia adalah Abu Jahal bin Hisyam, dia berkata: (Ya Allah, jika betul (Al-Qur'an) ini, dialah yang benar dari sisiMu, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih) Lalu turunlah ayat: (Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka sedangkan kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedangkan mereka meminta ampun (33)).
Firman Allah (Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka sedangkan kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedangkan mereka meminta ampun (33)) Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa orang-orang musyrik melakukan thawaf di Baitullah dan berkata,"Ya Allah, Kami penuhi panggilanMu. Kami penuhi panggilanMu, tidak ada sekutu bagiMu" Lalu Nabi SAW bersabda,"Ya, ya." Mereka juga berkata,"Ya Allah, Kami penuhi panggilanMu. Kami penuhi panggilanMu, tidak ada sekutu bagiMu, kecuali sekutu yang menjadi milikMu. Engkau memilikinya, dan dia tidak memiliki" Lalu mereka berkata"AmpunanMu, ampunanMu" Lalu Allah SWT menurunkan firmanNya: (Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedangkan engkau berada di antara mereka)
Ibnu Abbas berkata bahwa di antara mereka terdapat dua keamanan, yaitu Nabi SAW dan permohonan ampun. Setelah Nabi SAW pergi, maka yang tersisa adalah permohonan ampun.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedangkan kamu berada di antara mereka) dia berkata,”Allah tidak mengazab suatu kaum, sedangkan nabi-nabi mereka berada di antara mereka, sehingga Allah mengeluarkan nabi-nabi itu dari mereka. Kemudian dia berkata tentang firmanNya: (Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedangkan mereka meminta ampun) dia berkata bahwa di antara mereka terdapat orang yang telah ditetapkan Allah masuk dalam keimanan, dan dia memohon ampunan, yaitu melakukan shalat, yaitu penduduk Makkah. Pendapat semacam itu diriwayatkan dari Mujahid, Ikrimah, ‘Athiyyah Al-Aufi, Sa'id bin Jubair, dan As-Suddi.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anfal ayat 32: Padahal yang seharusnya mereka ucapkan adalah, “Ya Allah, jika (Al Quran) ini benar (wahyu) dari Engkau, maka tunjukkanlah kami kepadanya.” Namun karena kebodohan mereka yang begitu dalam, mereka malah mengucapkan sebaliknya. Padahal kalau Allah segera menimpakan azab kepada mereka, maka tidak ada satu pun dari mereka yang selamat, akan tetapi Dia menghindarkan azab itu karena Rasul masih berada di tengah-tengah mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 32

Mereka bukan hanya melecehkan rasulullah dan Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya, tetapi juga menantang Allah. Dan ingatlah wahai nabi Muhammad, ketika mereka, yakni orang-orang musyrik berkata guna mengelabui orang lain seakan-akan apa yang mereka ucapkan tentang Al-Qur'an memang benar dan sesuai keyakinan mereka, ya Allah, jika Al-Qur'an yang dibawa oleh Muhammad ini benar wahyu dari sisi engkau, maka hujanilah kami dengan batu-batu yang benar-benar turun, atau batu-batu sebanyak hujan dari langit, atau kalau siksa itu bukan berupa batu, maka datangkanlah kepada kami azab yang pedihtetapi permohonan mereka yang bersifat menantang itu, tidak segera dikabulkan oleh Allah, sebab dengan hikmah-Nya Allah sekalikali tidak akan menghukum mereka sekarang dengan siksa duniawi yang berat dan memusnahkan, selama engkau nabi Muhammad berada di antara mereka dengan harapan mereka menyambut seruanmu itu. Dan sekali-kali tidaklah pula Allah akan menghukum mereka secara mantap dan langgeng di masa yang akan datang, sedang mereka masih memohon ampunan, menyadari dan meninggalkan kekeliruan mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah berbagai penjelasan dari berbagai ulama berkaitan kandungan dan arti surat Al-Anfal ayat 32 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita. Support kemajuan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Banyak Dibaca

Nikmati banyak materi yang paling banyak dibaca, seperti surat/ayat: An-Naba, Yusuf 28, Al-Falaq, Al-Kafirun, Adh-Dhuha, Al-Isra 32. Ada juga Seribu Dinar, Al-Hujurat 13, Do’a Setelah Adzan, Al-Qadr, Al-A’la, Al-Fatihah.

  1. An-Naba
  2. Yusuf 28
  3. Al-Falaq
  4. Al-Kafirun
  5. Adh-Dhuha
  6. Al-Isra 32
  7. Seribu Dinar
  8. Al-Hujurat 13
  9. Do’a Setelah Adzan
  10. Al-Qadr
  11. Al-A’la
  12. Al-Fatihah

Pencarian: al abasa, al baqarah ayat 10, assalamualaikum arab, surat lukman, surah an nasr artinya

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.