Surat Al-Anfal Ayat 31

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَإِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُنَا قَالُوا۟ قَدْ سَمِعْنَا لَوْ نَشَآءُ لَقُلْنَا مِثْلَ هَٰذَآ ۙ إِنْ هَٰذَآ إِلَّآ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ

Arab-Latin: Wa iżā tutlā 'alaihim āyātunā qālụ qad sami'nā lau nasyā`u laqulnā miṡla hāżā in hāżā illā asāṭīrul-awwalīn

Artinya: Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al Quran) ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala".

« Al-Anfal 30Al-Anfal 32 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Penting Terkait Dengan Surat Al-Anfal Ayat 31

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anfal Ayat 31 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan kandungan penting dari ayat ini. Tersedia sekumpulan penjelasan dari para mufassirun terhadap makna surat Al-Anfal ayat 31, misalnya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan ketika dibacakan kepada orang-orang kafir kepada Allah ayat-ayat al-qur’an al-aziz, mereka mengatakan karena kebodohan dan lantaran penentangan mereka terhadap kebenaran, ”sesungguhnya kami telah mendengar ini sebelumnya. Kalau kami menghendaki, tentulah kami dapat menyampaikan sesuatu yang serupa dengan al-qur’an. Tidaklah al-qur’an yang kamu bacakan kepada kami (wahai rasul), kecuali merupakan dongeng-dongeng bohong orang-orang terdahulu.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

31. Lalu Allah menyebutkan kejahatan lain yang dilakukan oleh musuh-musuh agama. Orang-orang musyrik telah sampai pada batas pendustaan dan kebebalan di dalam kemaksiatan sehingga ketika mereka dibacakan ayat-ayat Allah, mereka berkata: "Kami telah mendengar dan memahami apa yang kamu bacakan kepada kami, seandainya kami menginginkan niscaya kami dapat mengatakan seperti Alquran yang kamu bacakan itu! Tidaklah Alquran itu melainkan hanya dongeng-dongeng dan cerita-cerita dari orang-orang terdahulu, dan bukan dari Tuhanmu sebagaimana yang kamu katakan!"

Ini merupakan bentuk pembangkangan dan kezaliman mereka karena sesungguhnya Allah telah menentang mereka agar mendatangkan satu surat semisal yang ada dalam al-quran dengan meminta pertolongan siapapun selain Allah; namun mereka tidak mampu melakukan itu.

Mereka telah mengetahui bahwa Rasulullah tidak dapat membaca dan menulis, tidak pernah pula pergi untuk mempelajari cerita-cerita orang terdahulu; namun dia datang dengan membawa kitab yang mulia ini yang tidak akan tercampur dengan kebatilan sampai kapanpun, ia diturunkan dari sisi Yang Maha Bijaksana dan Terpuji.

Adapun yang mereka katakan itu hanyalah bentuk perang urat saraf yang bertujuan untuk merusak nama dakwah islamiyah, agar dapat menyesatkan orang banyak, dan menghalangi Alquran agar tidak mempengaruhi hati mereka, serta berusaha menghilangkan tanda-tanda kebenaran meski hanya sebentar.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

31. Apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepada mereka maka dengan angkuh dan sombongnya mereka berkata, “Kami sudah mendengar yang seperti ini sebelumnya. Sekiranya kami mau mengatakan sesuatu yang mirip dengan Al-Qur`ān, pasti kami akan mengatakannya. Sesungguhnya Al-Qur`ān yang kami dengar itu tidak lebih dari bualan orang-orang terdahulu. Oleh karena itulah kami tidak akan mempercayainya.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

31. قَالُوا۟ (mereka berkata)
Dengan penuh keras kepala, kedurhakaan, dan jauh dari kebenaran.

قَدْ سَمِعْنَا (Sesungguhnya kami telah mendengar)
Yakni mendengar apa yang kamu bacakan kepada kami.

لَوْ نَشَآءُ لَقُلْنَا مِثْلَ هٰذَآ ۙ (kalau kami menhendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini)
Yakni membacakan apa yang kamu bacakan kepada kami. Dan ketika mereka hendak membacakan yang seperti al-qur’an itu ternyata mereka tidak mampu melakukannya. Kemudian mereka berkata dengan penuh kedurhakaan dan keras kepala “ini tidak lain hanyalah dongeng-dongeng orang-orang terdahulu”.

إن هذا إلا أساطير الأولين (ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang terdahulu)
Yakni apa yang ditulis oleh pengarang-pengarang tentang dongeng orang-orang terdahulu.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

31 Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: “Sesungguhnya kami telah mendengar ayat-ayat yang seperti ini, kalau kami menghendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, Al Quran ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala yang tidak benar”.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepada mereka, mereka berkata,“Sungguh kami telah mendengarnya. Jika kami menghendaki, sungguh kami dapat mengucapkan yang seperti ini juga. Ini tidak lain hanyalah dongeng} kebohongan dan sesuatu yang tidak berguna {orang-orang terdahulu.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

31 Allah berfirman menjelaskan kebengalan orang orang yang mendustakan rasulullah “dan apabila dibacakan kepada mereka ayat ayat kami” yang menunjukan kebenaran apa yang dibawa oleh Rasulullah ”mereka berkata sesungguhnya kami telah mendengar (ayat ayat yang seperti ini) kalau kami menghendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini (al qur’an), ini tidak lain hanyalah dongengan dongengan orang orang purbakala” ini termasuk pengingakaran dan kezhaliman mereka, padahal sebenarnya Allah telah menantang mereka untuk menghadirkan satu surat yang sepertinya dan memanggil siapapun yang mampu selain Allah, namun mereka tidak mampu untuk itu dan ketidak mampuan mereka terbukti. Ucapan yang diucapkan oleh orang ini hanyalah klaim kosong yang di dustakan oleh realita. Telah diketahui bahwa nabi adalah ummi, tidak membaca, tidak menulis, tidak pula bepergian untuk mempelajari berita berita orang orang terdahulu, lalu beliau hadir dengan kitab yang mulia ini yang tidak ada kebatilan yang datang di depannya dan tidak pula dari belakangnya yang turun dari yang maha bijak lagi maha terpuji.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 31-33
Allah SWT memberitahukan tentang kekufuran, kesombongan, pembangkangan, keingkaran, dan seruan orang-orang Quraisy yang bathil ketika mendengar ayat-ayatNya dibacakan kepada mereka, sehingga mereka berkata: (Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menghendaki, niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini) Demikianlah perkataan mereka yang hanya perkataan saja tanpa perbuatan. Jika tidak demikian maka mereka menentangnya bukan sekali untuk mendatangkan surah seperti Al-Qur'an, dan mereka tidak menemukan jalan untuk melakukan itu. Sesungguhnya ucapan mereka ini untuk menipu diri mereka sendiri dan orang-orang yang mengikuti mereka dalam kebathilan itu.
Makna firman Allah: (dongengan-dongengan orang-orang purbakala) itu adalah bentuk jamak dari kata “Ushtuurah” yaitu kitab-kitab mereka, lalu dia mengutipnya, mempelajarinya, lalu membacakannya kepada orang-orang. Ini adalah dusta yang murni. Sebagaimana yang diberitahukan Allah tentang mereka dalam ayat lain: (Dan mereka berkata, "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang” (5) Katakanlah, "Al-Qur’an itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (6)) (Surah Al-Furqan) yaitu bagi orang yang bertaubat dan kembali kepadaNya, maka sesungguhnya Dia menerima taubatnya dan memaafkannya. Firman Allah SWT: (Dan (ingatlah) ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, "ya Allah, jika betul (Al-Qur'an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih" (32)) Hal ini karena dahsyatnya kebodohan mereka dan kerasnya pendustaan, pembangkangan, dan keingkaran mereka. Ini adalah sesuatu untuk menghinakan mereka. dan yang lebih utama bagi mereka adalah berkata,"Ya Allah, jika Al-Qur'an ini adalah kebenaran dari sisiMu, maka berilah kami petunjuk kepadanya dan berilah kami taufik untuk mengikutinya" Akan tetapi, mereka meminta keputusan dan meminta agar siksaan itu dipercepat dan didahulukan untuk mereka, sebagaimana firmanNya: (Dan mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan azab. Kalau tidaklah karena waktu yang telah ditetapkan, benar-benar telah datang azab kepada mereka, dan azab itu benar-benar akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedangkan mereka tidak menyadarinya (53)) (Surah Al-Ankabut) dan (Dan mereka berkata.”Ya Tuhan kami. cepatkanlah untuk kami azab yang diperuntukkan pada kami sebelum hari berhisab" (16)) (Surah Shad) Demikian juga dikatakan oleh orang-orang bodoh dari umat-umat terdahulu, sebagaimana yang dikatakan oleh kaum nabi Syu'aib: (Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit, jika kamu termasuk orang-orang yang benar (187) (Surah Asy-Syu'ara’) Dia berkata kepada mereka: (Ya Allah, jika betul (Al-Qur'an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih) Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa dia adalah Abu Jahal bin Hisyam, dia berkata: (Ya Allah, jika betul (Al-Qur'an) ini, dialah yang benar dari sisiMu, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih) Lalu turunlah ayat: (Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka sedangkan kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedangkan mereka meminta ampun (33)).
Firman Allah (Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka sedangkan kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedangkan mereka meminta ampun (33)) Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa orang-orang musyrik melakukan thawaf di Baitullah dan berkata,"Ya Allah, Kami penuhi panggilanMu. Kami penuhi panggilanMu, tidak ada sekutu bagiMu" Lalu Nabi SAW bersabda,"Ya, ya." Mereka juga berkata,"Ya Allah, Kami penuhi panggilanMu. Kami penuhi panggilanMu, tidak ada sekutu bagiMu, kecuali sekutu yang menjadi milikMu. Engkau memilikinya, dan dia tidak memiliki" Lalu mereka berkata"AmpunanMu, ampunanMu" Lalu Allah SWT menurunkan firmanNya: (Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedangkan engkau berada di antara mereka)
Ibnu Abbas berkata bahwa di antara mereka terdapat dua keamanan, yaitu Nabi SAW dan permohonan ampun. Setelah Nabi SAW pergi, maka yang tersisa adalah permohonan ampun.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedangkan kamu berada di antara mereka) dia berkata,”Allah tidak mengazab suatu kaum, sedangkan nabi-nabi mereka berada di antara mereka, sehingga Allah mengeluarkan nabi-nabi itu dari mereka. Kemudian dia berkata tentang firmanNya: (Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedangkan mereka meminta ampun) dia berkata bahwa di antara mereka terdapat orang yang telah ditetapkan Allah masuk dalam keimanan, dan dia memohon ampunan, yaitu melakukan shalat, yaitu penduduk Makkah. Pendapat semacam itu diriwayatkan dari Mujahid, Ikrimah, ‘Athiyyah Al-Aufi, Sa'id bin Jubair, dan As-Suddi.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anfal ayat 31: Inilah sikap keras dan kezaliman mereka, padahal sesungguhnya Alah telah menantang mereka membuat satu surat yang semisalnya dan menyuruh mereka memanggil yang lain selain Allah untuk berkumpul membuatnya, namun mereka tidak sanggup juga membuatnya. Oleh karena itu ucapan ini hanyalah dakwaan semata yang didustakan oleh kenyataan, padahal telah diketahui bahwa Beliau adalah seorang ummiy; yang tidak bisa membaca dan menulis, dan tidak pernah mengadakan perjalanan untuk mempelajari berita orang-orang terdahulu. Menurut penyusun tafsir Al Jalalain, bahwa yang mengucapkan kata-kata di atas adalah An Nadhr bin Al Harits, di mana sebelumnya ia mendatangi negeri Hirah untuk berdagang, lalu ia membeli buku-buku orang asing dan menceritakannya kepada penduduk Mekah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 31

Begitulah rencana makar mereka terhadap rasulullah, dan masih ada lagi sikap buruk mereka terhadap apa yang diturunkan kepada beliau. Dan perhatikanlah sikap permusuhan yang diperlihatkan oleh orang-orang kafir apabila ayat-ayat kami, yakni ayat-ayat Al-Qur'an, dibacakan atau disampaikan oleh siapa pun kepada mereka. Kebodohan dan keangkuhan mereka yang sangat, mendorong mereka untuk berkata, sesungguhnya kami telah mendengar ayat-ayat seperti ini. Ia biasa biasa saja, tidak memiliki keistimewaan, jika kami menghendaki niscaya kami dapat membacakan atau membuat yang seperti ini. Yang dibacakan dari ayat-ayat al-qur`an ini tidak lain hanyalah dongeng orang-orang terdahulu. Mereka bukan hanya melecehkan rasulullah dan Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya, tetapi juga menantang Allah. Dan ingatlah wahai nabi Muhammad, ketika mereka, yakni orang-orang musyrik berkata guna mengelabui orang lain seakan-akan apa yang mereka ucapkan tentang Al-Qur'an memang benar dan sesuai keyakinan mereka, ya Allah, jika Al-Qur'an yang dibawa oleh Muhammad ini benar wahyu dari sisi engkau, maka hujanilah kami dengan batu-batu yang benar-benar turun, atau batu-batu sebanyak hujan dari langit, atau kalau siksa itu bukan berupa batu, maka datangkanlah kepada kami azab yang pedih.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian pelbagai penafsiran dari para ulama terkait kandungan dan arti surat Al-Anfal ayat 31 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi ummat. Support dakwah kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Terbanyak Dilihat

Kaji banyak konten yang terbanyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Qari’ah, An-Nashr, An-Nisa 59, Bismillah, Quraisy, Yusuf. Termasuk Al-Kahfi 1-10, Az-Zumar 53, An-Naziat, Al-‘Ashr, Al-Lahab, Al-Ma’idah 3.

  1. Al-Qari’ah
  2. An-Nashr
  3. An-Nisa 59
  4. Bismillah
  5. Quraisy
  6. Yusuf
  7. Al-Kahfi 1-10
  8. Az-Zumar 53
  9. An-Naziat
  10. Al-‘Ashr
  11. Al-Lahab
  12. Al-Ma’idah 3

Pencarian: qs al imran 173, al ma'arij ayat 5, lafadz inalilahi wainalilahi rojiun, baqarah ayat 83, al baqarah ayat 108

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: