Surat Al-Anfal Ayat 22

۞ إِنَّ شَرَّ ٱلدَّوَآبِّ عِندَ ٱللَّهِ ٱلصُّمُّ ٱلْبُكْمُ ٱلَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ

Arab-Latin: Inna syarrad-dawābbi 'indallāhiṣ-ṣummul-bukmullażīna lā ya'qilụn

Artinya: Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun.

« Al-Anfal 21Al-Anfal 23 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Terkait Dengan Surat Al-Anfal Ayat 22

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anfal Ayat 22 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran penting dari ayat ini. Diketemukan variasi penafsiran dari berbagai pakar tafsir terkait isi surat Al-Anfal ayat 22, misalnya sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

sesungguhnya seburuk-buruk makhluk yang berjalan di muka bumi di sisi Allah, (dari makhluk-makhluk Allah) adalah manusia-manusia tuli yang telinga-telinga mereka tertutup rapat untuk mendengar kebenaran, sehingga tidak dapat mendengarnya, manusia bisu yang mulut-mulut mereka terkunci untuk mengatakan kebenaran, sehingga tidak dapat mengucapkannya.Mereka itu adalah orang-orang yang tidak memahami perintah dan larangan dari Allah.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

22. Kemudian Allah menyebutkan sifat orang-orang kafir dan munafik serta orang-orang yang seperti mereka, dengan sifat yang menjadikan orang-orang yang berakal menjauhi mereka. Allah berfirman: "Sesungguhnya makhluk melata yang paling buruk di muka bumi di sisi Allah adalah orang-orang yang tuli dari kebenaran agar mereka tidak mendengarnya untuk mendapat ibrah dan pelajaran, berpaling darinya, dan tidak memahaminya, serta lebih memilih siapa yang membawa mudharat bagi mereka. Mereka adalah makhluk yang paling buruk disisi Allah dari seluruh hewan melata lainnya."

Allah menyerupakan orang-orang kafir dengan binatang, bahkan lebih buruk darinya; karena orang kafir tidak mendengar dan tidak mengatakan kebenaran sebagaimana binatang, dan orang kafir butuh makan sebagaimana binatang juga membutuhkannya, akan tetapi orang kafir membawa kemudharatan sedangkan hewan tidak membawa kemudharatan. Maka bagaimana mereka tidak lebih buruk darinya?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

22. Sesungguhnya seburuk-buruk makhluk yang ada di muka bumi ini menurut Allah ialah orang-orang tuli yang tidak bisa mendengar kebenaran dengan pendengaran yang membuatnya bisa menerimanya dan orang-orang bisu yang tidak mau menyerukannya. Mereka itulah orang-orang yang tidak bisa memahami perintah-perintah Allah dan larangan-larangan-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

22. إِنَّ شَرَّ الدَّوَآبِّ (Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya)
Yakni makhluk yang merayap di tanah.

عِندَ اللهِ(pada sisi Allah ialah)
Yakni dalam hukum Allah.

الصُّمُّ الْبُكْمُ(orang-orang yang pekak dan tuli)
Yang tidak dapat mendengar dan tidak dapat berbicara.
Mereka disifati seperti itu padahal mereka mampu mendengar dan berbicara karena mereka tidak memanfaatkan pendengaran dan kemampuan bicara mereka.

الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ (yang tidak mengerti apa-apapun)
Yakni tidak memahami apa yang bermanfaat bagi mereka untuk mereka datangi, dan tidak memahami apa yang berbahaya bagi mereka untuk mereka jauhi; maka mereka lebih buruk daripada hewan melata di sisi Allah, karena hewan dapat sedikit membedakan apa yang bermanfaat dan yang berbahaya bagi dirinya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

22 Sesungguhnya binatang/makhluk yang paling buruk di sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli dari mendengarkan kebenaran. Juga mereka yang tidak mampu mengatakan kebenaran, mereka yang tidak amu berfikir dan tidak mau memahami apa yang bermanfaat dan mana yang buruk baginya.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sesungguhnya seburuk-buruk makhluk yang bergerak di atas bumi di sisi Allah adalah mereka yang tuli} orang-orang yang tidak mau mendengar kebenaran {dan bisu} orang-orang yang tidak mau mengatakan kebenaran {yaitu orang-orang yang tidak mau berpikir


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

22 Allah berfirman ”sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah” yakni orang-orang yang peringatan dan ayat ayat Allah tidak berguna bagi mereka dan mereka “ialah orang orang yang tuli” dari mendengar kebenaran, ”dan bisu” dari menyuarakan kebenaran, ”yang tidak mengerti apa apa” yang bermanfaat bagi mereka dan terpengaruh dari apa yang merugikan mereka. Mereka itu lebih buruk di sisi Allah daripada binatang yang buruk, karena Allah telah memberi mereka pendengaran, penglihatan, dan hati agar digunakan dalam ketaatan kepadaNya, tetapi mereka menggunakannya untuk bermaksiat kepadaNya. Dengan itu mereka banyak kehilangan kebaikan. Mereka berada di ujung jalan yang membawa mereka untuk menjadi makhluk mulia, tetapi mereka menolak jalan itu dan mereka malah memilih menjadi manusia yang buruk. Pendengaran yang dinafikan oleh Allah dari mereka adalah pendengaran yang berpengaruh kepada hati. adapun pendengaran yang merupakan hujjah maka ia telah tegak atas mereka dengan ayat-ayatNya yang mereka dengar.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 20-23
Allah SWT memerintahkan kepada hamba-hambaNya yang mukmin agar taat kepadaNya dan RasulNya. Lalu Allah memperingatkan mereka dari menentangNya dan menyerupakan diri dengan orang-orang yang ingkar dan menentangNya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan janganlah kalian berpaling dariNya)
yaitu janganlah kalian meninggalkan ketaatan kepadaNya dan perintah-perintahNya, serta mengerjakan semua laranganNya (sedangkan kalian mendengar (perintah-perintah-Nya)) yaitu sesudah kalian mengetahui apa yang diserukannya kepada kalian (dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang (munafik) yang berkata, "Kami mendengarkan," padahal mereka tidak mendengarkan (21))
Dikatakan bahwa yang dimaksud adalah orang-orang musyrik, dan ibnu Jarir memilih pendapat itu.
Ibnu Ishaq berkata, mereka adalah orang-orang munafik, karena sesungguhnya mereka menampakkan bahwa mereka mendengar dan memenuhi seruan itu, sedangkan mereka tidak demikian. Kemudian Allah SWT memberitahukan bahwa perumpamaan untuk anak cucu Adam ini adalah makhluk yang paling buruk, lalu Allah berfirman: (Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang tuli) yaitu dari mendengarkan kebenaran (dan bisu) dari memahaminya Oleh karena itu Allah berfirman (yang tidak mengerti apa pun) Mereka adalah seburuk-buruk makhluk, karena sesungguhnya setiap makhluk selain mereka itu taat kepada Allah sesuai dengan tabiat mereka diciptakan. Dan mereka diciptakan untuk beribadah kepadaNya, namun mereka mengingkariNya. Oleh karena itu mereka Dia menyerupakan mereka dengan binatang ternak dalam firmanNya: (Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja) (Surah Al-Baqarah: 171), dan di ayat lain: (Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai) (Surah Al-A'raf: 179)
Kemudian Allah SWT memberitakan bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak mempunyai pemahaman dan niat yang benar, sekalipun diumpamakan bahwa mereka mempunyai pemahaman (Kalau kiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar) yaitu sungguh Allah menjadikan mereka memahami. Maknanya adalah Akan tetapi tidak ada kebaikan pada mereka, jadi Dia tidak menjadikan mereka paham, karena sesungguhnya Allah mengetahui bahwa (seandainya Dia membuat mereka dapat mendengar) yaitu membuat mereka paham (niscaya mereka pasti berpaling juga) yaitu berpaling dari hal itu dengan sengaja dan membangkang, setelah mereka memahaminya (sedangkan mereka memalingkan diri) darinya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anfal ayat 22: Maksudnya manusia yang paling buruk di sisi Allah ialah yang tidak mau mendengar, menuturkan dan memahami kebenaran. Ayat-ayat dan peringatan sama sekali tidak bermanfaat bagi mereka. Mereka ini disebut Allah sebagai orang-orang yang tidak mengerti, yakni tidak mengerti hal yang bermanfaat bagi mereka, dan tidak mengutamakannya di atas madharrat. Mereka ini di sisi Allah lebih buruk dari semua makhluk bergerak, karena Alah Ta’ala telah memberikan mereka pendengaran, penglihatan dan hati agar mereka menggunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah dan menaati-Nya, namun mereka menggunakannya untuk maksiat sehingga terhalang dari banyak kebaikan. Mereka sesungguhnya dapat mendengar, akan tetapi tidak masuk ke dalam hati, mereka hanya mendengar sesuatu yang menjadi hujjah atas mereka, dan mereka tidak mendengar sesuatu yang bermanfaat bagi mereka karena Alah mengetahui bahwa dalam hati mereka tidak ada kebaikan sebagaimana diterangkan dalam ayat selanjutnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 22

Ayat ini secara tidak langsung menyindir orang-orang yang mendengar tuntunan agama tetapi enggan mengamalkannya, yaitu dengan mengingatkan bahwa sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk, termasuk manusia, dalam pandangan Allah ialah mereka yang tuli, sehingga tidak dapat mendengar tuntunan dan memahami kebenaran, dan bisu sehingga tidak dapat berbicara, yaitu orang-orang yang tidak mengerti. Mereka memang tidak mau mendengar, mengatakan, dan memikirkan yang benar. Masih berkaitan dengan mereka yang tidak mendengar dan tidak menggunakan akalnya, ayat ini menegaskan sekiranya Allah berkehendak mengetahui dengan ilmu-Nya yang azali, bahwa ada keinginan untuk menerima dan mengamalkan kebaikan pada mereka, tentu dia jadikan mereka dapat mendengar sehingga memperoleh hidayah. Pengandaian dalam ayat ini bukan berarti Allah tidak tahu, tetapi Allah mahatahu bahwa pada mereka tidak ada kebaikan. Dan jika Allah menjadikan mereka dapat mendengar dan memahamai kebenaran, niscaya mereka akan tetap meninggalkan juga apa yang mereka dengar itu, dan mereka dalam keadaan memalingkan diri dari kebenaran, sebab mereka telah dikuasai hawa nafsu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah variasi penafsiran dari kalangan ahli tafsir terhadap kandungan dan arti surat Al-Anfal ayat 22 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita. Dukunglah perjuangan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Tersering Dibaca

Nikmati banyak topik yang tersering dibaca, seperti surat/ayat: Yusuf, An-Nisa 59, Az-Zumar 53, Bismillah, An-Nashr, An-Naziat. Serta Al-‘Ashr, Quraisy, Al-Qari’ah, Al-Lahab, Al-Ma’idah 3, Al-Kahfi 1-10.

  1. Yusuf
  2. An-Nisa 59
  3. Az-Zumar 53
  4. Bismillah
  5. An-Nashr
  6. An-Naziat
  7. Al-‘Ashr
  8. Quraisy
  9. Al-Qari’ah
  10. Al-Lahab
  11. Al-Ma’idah 3
  12. Al-Kahfi 1-10

Pencarian: tafsir al isra ayat 23, la yukallifullahu nafsan illa wus'aha artinya, al-baqarah ayat 1, attaubah, surat al imran 185

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.