Surat Al-Anfal Ayat 23
وَلَوْ عَلِمَ ٱللَّهُ فِيهِمْ خَيْرًا لَّأَسْمَعَهُمْ ۖ وَلَوْ أَسْمَعَهُمْ لَتَوَلَّوا۟ وَّهُم مُّعْرِضُونَ
Arab-Latin: Walau 'alimallāhu fīhim khairal la`asma'ahum, walau asma'ahum latawallaw wa hum mu'riḍụn
Artinya: Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. Dan jikalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu).
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Mengenai Surat Al-Anfal Ayat 23
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anfal Ayat 23 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan berharga dari ayat ini. Didapati beberapa penjelasan dari para mufassir terhadap isi surat Al-Anfal ayat 23, misalnya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Seandainya Allah mengetahui pada diri mereka ada kebaikan, pastilah Allah akan menjadikan mereka dapat mendengarkan nasihat-nasihat al-qur’an dan pelajaran-pelajaran baiknya, sehingga mereka dapat memahami dari Allah berupa hujjah-hujjah dan bukti-bukti kebenaran. Akan tetapi, Allah telah mengetahui bahwa sesungguhnya tidak ada lagi kebaikan pada diri mereka dan sesungguhnya mereka itu tidak beriman. Sekiranya Allah benar-benar menjadikan mereka dapat mendengar dengan baik sekalipun, pastilah mereka akan tetap berpaling dari keimanan dengan kesengajaan dan penentangan setelah pemahaman mereka kepadanya, sedang mereka tetap berpaling darinya, tidak ada perhatian dari mereka kepada kebenaran dalam bentuk apapun.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
23. Seandainya Allah mengetahui bahwa mereka memiliki keinginan untuk beriman dan memperbaiki diri dan hati mereka, niscaya Allah akan menjadikan mereka mau mendengar dan menerima kebenaran; akan tetapi Allah tidak mendapati mereka memiliki hal tersebut, oleh sebab itu Allah menghalangi kebaikan dari mereka.
Seandainya Allah menjadikan mereka dapat mendengar dengan penuh penghayatan dan pemahaman sedangkan mereka memiliki sifat yang jauh dari kebaikan tersebut, niscaya mereka juga akan berpaling dari kebenaran yang mereka dengar.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
23. Sekiranya Allah mengetahui bahwa di dalam diri orang-orang musyrik yang ingkar itu ada kebaikan niscaya Allah telah memberi mereka pendengaran yang dapat memberikan manfaat bagi mereka dan membuat mereka mampu memahami dalil-dalil dan bukti-bukti yang ada. Akan tetapi Allah mengetahui bahwasanya di dalam diri mereka sama sekali tidak ada kebaikan. Dan seandainya Allah -Subḥānahu- memperdengarkan (ayat-ayat-Nya) kepada mereka, niscaya mereka akan menolak beriman kepadanya dan berpaling darinya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
23. وَلَوْ عَلِمَ اللهُ فِيهِمْ (Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka)
Yakni pada orang-orang yang tuli dan bisu tersebut.
لَّأَسْمَعَهُمْ ۖ (tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar)
Dengan pendengaran yang memberi manfaat bagi mereka dan memahami hujjah dan bukti-bukti.
وَلَوْ أَسْمَعَهُمْ لَتَوَلَّوا۟ وَّهُم مُّعْرِضُونَ (Dan jikalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri)
Karena Allah telah mengetahui mengenai apa yang akan terjadi bahwa mereka tidak akan beriman.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Bertawakkal lah kamu kepada Allah semata, dan bergaul lah hanya kepada-Nya, dan jadikanlah cinta-Nya dan ridho-Nya adalah ka'bah hatimu yang senantiasa menggitarinya, senantiasa berserah diri kepada perintah-perintah Nya, dan sungguh begitu bahagianya engkau tatkala Allah mengetahui hal itu ada pada hatimu! apalagi yang lebih baik daripada nikmat yang ia limpahkan kepadamu ? { وَلَوْ عَلِمَ اللَّهُ فِيهِمْ خَيْرًا لَأَسْمَعَهُمْ } "Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar".
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
23 Kalau sekiranya Allah mengetahui bahwa dalam hati para pembangkang itu ada kecondongan kepada kebaikan, dan kecondongan untuk beriman dan mendapat petunjuk dengan cahaya Islam maka tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. Dan jikalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar dengan mau memahami dan mengambil manfaat, meskipun mereka diperdengarkan niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri dari apa keimanan yang mereka dengar itu dengan keras.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Jika Allah mengetahui ada kebaikan pada diri mereka, pasti Dia menjadikan mereka dapat mendengar} pendengaran yang bisa bermanfaat bagi mereka {Seandainya Allah menjadikan mereka dapat mendengar, sungguh mereka berpaling dan mereka memang orang-orang yang berpaling
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
23 Allah tidak membuat mereka mendengar dengan pendengaran yang berguna karena Dia tidak mendapati adanya kebaikan pada mereka yang menjadikan mereka layak mendengar ayat ayatNya ”kalu kiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar” berdasarkan dugaan dan perkiraan ”niscaya mereka pasti berpaling juga” dari ketaatan. ”sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu)” tak menoleh sedikitpun pada kebenaran. ini menunjukan bahwa Allah tidak menghalangi iman dan kebaikan kecuali bagi orang yang tidak ada kebaikan padanya, yang tidak suci di sisiNya dan tidak bermanfaat di sisiNya. Segala puji dan hikmah bagiNya dalam hal ini.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 20-23
Allah SWT memerintahkan kepada hamba-hambaNya yang mukmin agar taat kepadaNya dan RasulNya. Lalu Allah memperingatkan mereka dari menentangNya dan menyerupakan diri dengan orang-orang yang ingkar dan menentangNya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan janganlah kalian berpaling dariNya)
yaitu janganlah kalian meninggalkan ketaatan kepadaNya dan perintah-perintahNya, serta mengerjakan semua laranganNya (sedangkan kalian mendengar (perintah-perintah-Nya)) yaitu sesudah kalian mengetahui apa yang diserukannya kepada kalian (dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang (munafik) yang berkata, "Kami mendengarkan," padahal mereka tidak mendengarkan (21))
Dikatakan bahwa yang dimaksud adalah orang-orang musyrik, dan ibnu Jarir memilih pendapat itu.
Ibnu Ishaq berkata, mereka adalah orang-orang munafik, karena sesungguhnya mereka menampakkan bahwa mereka mendengar dan memenuhi seruan itu, sedangkan mereka tidak demikian. Kemudian Allah SWT memberitahukan bahwa perumpamaan untuk anak cucu Adam ini adalah makhluk yang paling buruk, lalu Allah berfirman: (Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang tuli) yaitu dari mendengarkan kebenaran (dan bisu) dari memahaminya Oleh karena itu Allah berfirman (yang tidak mengerti apa pun) Mereka adalah seburuk-buruk makhluk, karena sesungguhnya setiap makhluk selain mereka itu taat kepada Allah sesuai dengan tabiat mereka diciptakan. Dan mereka diciptakan untuk beribadah kepadaNya, namun mereka mengingkariNya. Oleh karena itu mereka Dia menyerupakan mereka dengan binatang ternak dalam firmanNya: (Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja) (Surah Al-Baqarah: 171), dan di ayat lain: (Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai) (Surah Al-A'raf: 179)
Kemudian Allah SWT memberitakan bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak mempunyai pemahaman dan niat yang benar, sekalipun diumpamakan bahwa mereka mempunyai pemahaman (Kalau kiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar) yaitu sungguh Allah menjadikan mereka memahami. Maknanya adalah Akan tetapi tidak ada kebaikan pada mereka, jadi Dia tidak menjadikan mereka paham, karena sesungguhnya Allah mengetahui bahwa (seandainya Dia membuat mereka dapat mendengar) yaitu membuat mereka paham (niscaya mereka pasti berpaling juga) yaitu berpaling dari hal itu dengan sengaja dan membangkang, setelah mereka memahaminya (sedangkan mereka memalingkan diri) darinya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Anfal ayat 23: Karena sudah diketahui tidak ada kebaikan dalam hati mereka.
Tidak mau menerima ditambah dengan sikap keras dan mengingkari atau mereka tidak akan menoleh kepada kebenaran satu pun juga. Dalam ayat ini terdapat dalil bahwa Allah tidak menghalangi iman dan kebaikan kecuali kepada orang yang tidak ada kebaikan padanya, karena keimanan tidak akan berkembang dan berbuah dalam dirinya, maka segala puji bagi Allah yang Mahabijaksana.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 23
Masih berkaitan dengan mereka yang tidak mendengar dan tidak menggunakan akalnya, ayat ini menegaskan sekiranya Allah berkehendak mengetahui dengan ilmu-Nya yang azali, bahwa ada keinginan untuk menerima dan mengamalkan kebaikan pada mereka, tentu dia jadikan mereka dapat mendengar sehingga memperoleh hidayah. Pengandaian dalam ayat ini bukan berarti Allah tidak tahu, tetapi Allah mahatahu bahwa pada mereka tidak ada kebaikan. Dan jika Allah menjadikan mereka dapat mendengar dan memahamai kebenaran, niscaya mereka akan tetap meninggalkan juga apa yang mereka dengar itu, dan mereka dalam keadaan memalingkan diri dari kebenaran, sebab mereka telah dikuasai hawa nafsu. Pada ayat ke-20 Allah menuntut orang-orang beriman untuk taat kepada Allah dan rasul-Nya, dan selanjutnya mengecam mereka yang enggan mendengar dan menggunakan akalnya, maka sebagai kesimpulannya Allah meminta orang beriman untuk memenuhi seruan Allah dan rasul-Nya. Wahai orang-orang yang beriman! penuhilah sebagai bukti keimananmu seruan Allah dan rasul nabi Muhammad, dengan sepenuh hati apabila dia, yakni rasul menyerumu kepada sesuatu ajakan apa pun, karena seruan itu merupakan sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dengan mengerjakan perintah dan menegakkan hukum Allah yang menjamin kehidupan jiwa, raga, pikiran, dan kalbu kalian. Memenuhi seruan itu akan mendatangkan kebaikan dalam hidup di dunia dan akhirat. Dan ketahuilah, dengan penuh keyakinan, bahwa sesungguhnya Allah akan membuat dinding pemisah yang akan membatasi antara manusia dan keinginan hatinya jika mendapat bisikan hawa nafsu, karena dialah yang menguasai seluruh jiwa dan raga manusia. Dan ketahuilah sesungguhnya kepada-Nyalah, tidak kepada lainnya, kamu akan dikumpulkan untuk diminta pertanggungjawaban dan masing-masing akan mendapat balasan yang setimpa.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah berbagai penjabaran dari beragam pakar tafsir terhadap kandungan dan arti surat Al-Anfal ayat 23 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita semua. Dukung perjuangan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.