Surat Al-Baqarah Ayat 23

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَإِن كُنتُمْ فِى رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا۟ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِۦ وَٱدْعُوا۟ شُهَدَآءَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ

Arab-Latin: Wa ing kuntum fī raibim mimmā nazzalnā 'alā 'abdinā fa`tụ bisụratim mim miṡlihī wad'ụ syuhadā`akum min dụnillāhi ing kuntum ṣādiqīn

Artinya: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

« Al-Baqarah 22Al-Baqarah 24 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Mengenai Surat Al-Baqarah Ayat 23

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 23 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan berharga dari ayat ini. Didapatkan kumpulan penjelasan dari kalangan mufassir mengenai kandungan surat Al-Baqarah ayat 23, misalnya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan jika kalian -wahai orang-orang kafir yang membangkang- masih dalam keraguan terhadap Alquran yang telah kami turunkan kepada hamba kami Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dan kalian beranggapan ia bukan dari sisi Allah, maka datangkanlah satu surat yang menyerupai satu surat al-quran dan Mintalah bantuan kepada siapa saja yang dapat kalian jumpai dari para penolong kalian, jika kalian benar dalam  klaim kalian.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

23. Kemudian Allah menekankan masalah pengesaan-Nya dalam peribadatan dengan menujukan firman-Nya bagi orang-orang musyrik Makkah yang mendustakan Rasulullah, Allah menantang mereka yang diantara mereka adalah orang-orang yang fasih dan ahli dalam bahasa arab karena mereka meragukan kebenaran Rasulullah dalam hal al-Qur'an yang diturunkan kepadanya. Hendaklah mereka buat semisal al-Qur'an meski hanya satu surat, dan hendaklah mereka meminta tolong tuhan-tuhan selain Allah yang mereka klaim untuk melakukan itu jika mereka benar-benar dalam kebenaran. Dan itu mustahil mereka lakukan karena Allah mengetahui hasilnya bahwa mereka tidak akan berhasil melakukannya meskipun telah mengerahkan segala usaha dan kemampuan mereka.

Kemudian Allah memperingatkan mereka dari balasab atas kejahatan besar mereka berupa neraka yang terbentuk dari batu dan potongan daging dan lemak orang-orang kafir yang mengalirkan minyak, apinya akan dinyalakan dan mengeluarkan asap yang mengepul.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

23. Dan jika kalian –wahai manusia- meragukan kebenaran Al-Qur`ān yang diturunkan kepada hamba Kami, Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, maka Kami menantang kalian untuk menandinginya dengan cara membuat satu surah saja yang mirip dengannya, meskipun hanya menandingi surah yang terpendek dari Al-Qur`ān. Silakan kalian panggil bala bantuan yang bisa menolong (dalam membuat surah itu) jika tuduhan kalian itu benar.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

23. فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا (dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad)
Yakni keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada Muhammad secara berangsur-angsur.

فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ (buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu)
Yakni Allah menantang mereka agar mendatangkan semisal sebuah surat yang ada pada al-qur’an meski hanya surat yang pendek.

وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ (dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah)
Yakni manusia yang akan menjadi saksi bahwa yang kalian datangkan itu layaknya al-Qur’an.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Allah ta'ala menyebut Rasul-Nya dengan sifat "Ubudiyah" yakni sebagai seorang hamba dengan kedudukannya yang paling mulia, Allah berfirman sebagai tantangan terhadap orang-orang kafir : { وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ } "Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja)" , dan dalam peristiwa Isra' Allah berfirman : { سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ } "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya" , dan dalam konteks doa : { وَأَنَّهُ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللَّهِ يَدْعُوهُ } "Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadat)" , maka difahami bahwasanya sifat yang paling mulia bagi seorang hamba adalah sifat 'Ubudiyah, dan sebaik-baik nama seorang hamba disisi Allah adalah dengan menyebutnya sebagai hamba.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

Apabila kalian meragukan turunnya Al-Qur’an kepada Muhammad SAW, maka datangkanlah sesuatu yang serupa dengan surah manapun dari Al-Qur’an, sekalipun itu pendek. Dan serulah manusia agar bersaksi bahwa kalian berada di jalan kebenaran. Jika kalian adalah orang-orang yang membenarkan keangkuhan kalian, maka itu adalah tantangan yang nyata kepada Allah


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Jika kalian (tetap) dalam keraguan} keraguan {tentang apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami, maka buatlah satu surah yang semisal dengannya} satu surah yang serupa dengan (surah) Al-Qur’an {dan ajaklah penolong-penolong kalian} para penyelamat dan penolong kalian {selain Allah, jika kalian adalah orang-orang yang benar


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

23. Ini merupakan dalil logika atas kebenaran Rosululloh SHOLALLOHU 'ALAIHI WASALLAM dan keshahihan apa yang dibawa beliau dimana Allah berfirman, ”Dan jika kamu tetap –wahai sekalian orang-orang yang menentang Rosululloh SHOLALLOHU 'ALAIHI WASALLAM dan menolak dakwah beliau serta yang menuduhnya berdusta- dalam keraguan, dan kebimbangan terhadap wahyu yang kami turunkan atas hamba kami, apakah itu benar atau bohong belaka? Maka disinilah suatu perkara yang adil sebagai pemutus perkara antara kalian dengannya, yaitu bahwasanya ia adalah seorang manusia juga seperti kalian dan bukan dari jenis makhluk yang lain, dan kalian mengenalnya sejak lahirnya di tengah kehidupan kalian, ia tidak menulis dan tidak pula membaca, lalu ia datang kepada kalian dengan membawa sebuah kitab suci yang ia katakan berasal dari sisi Allah, dan kalian berkata bahwasanya ia membuat-buatnya dan melakukan kedustaan, maka jika itu sebagaimana yang kalian sebutkan, maka hadirkanlah sebuah surat saja yang semisal dengannya, mintalah bantuan kepada orang-orang yang kalian anggap mampu membuatnya dari sahabat dan sejawat-sejawat kalian, karena hal itu adalah suatu perkara yang mudah saja bagi kalian, apalagi kalian adalah pakar-pakar bidang bahasa, pakar orator, dan permusuhan terhadap rosul SHOLALLOHU 'ALAIHI WASALLAM.
Apabila kalian mampu menghadirkan satu surat yang semisalnya, maka perkaranya adalah seperti yang kalian sebutkan, namun bila kalian tidak mampu menghadirkan satu suratpun yang semisal dan kalian tidak mampu lagi berusaha (dan kalian tidak akan pernah mampu menghadirkan satu suratpun yang semisalnya, akan tetapi tantangan ini adalah tantangan yang obyektif dan mencoba memahami keberatan kalian), maka ayat ini merupakan ayat yang agung dan dalil yang jelas lagi terang akan kebenarannya dan kebenaran wahyu yang dibawanya, maka wajiblah atas kalian untuk mengikutinya, dan sebagai tindakan penjagaan diri dari api neraka yang panasnya sangat tinggi dan membara, dimana bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan, yang bukan seperti api dunia yang hanya dibakar dengan kayu saja, api ini seperti yang telah dijelaskan , telah disiapkan dan dipersembahkan bagi orang-orang kafir kepada Allah dan RosulNya, maka janganlah kalian kafir terhadap RosulNya setelah jelas bagi kalian bahwasanya ia adalah Rosululloh SHOLALLOHU 'ALAIHI WASALLAM


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Kemudian Allah menetapkan tentang nubuwwah setelah menegaskan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia. Dia berfirman kepada orang-orang kafir, (Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami) yaitu Muhammad SAW, maka bawalah satu surah yang setara dengan apa yang telah dibawa olehnya, jika kalian beranggapan bahwa hal itu datang dari selain Allah. Maka tantanglah dengan sesuatu yang serupa dia bawa, dan minta tolonglah kepada siapapun yang kalian kehendaki selain Allah, maka sesungguhnya kalian tidak akan mampu melakukannya.
As-Suddi mengutip dari Abu Malik bahwa “Syuhada’ukum” maknanya adalah sekutu-sekutu kalian. Maknanya adalah minta tolonglah kepada tuhan-tuhan kalian atas hal itu, mereka akan mendukung dan membantu kalian.
Mujahid berkata: (dan ajaklah penolong-penolongmu) maknanya adalah orang-orang yang memberikan kesaksian; maksudnya yaitu para pemimpin yang berbicara dengan fasih
Sungguh Allah SWT menantang mereka untuk melakukan hal ini di beberapa ayat Al-Qur’an. Dia berfirman dalam surah Al-Qashash (Katakanlah: "Datangkanlah olehmu sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih (dapat) memberi petunjuk daripada keduanya (Taurat dan Al Quran) niscaya aku mengikutinya, jika kamu sungguh orang-orang yang benar" (49)) (Surah Al-Qashash)
Dia berfirman dalam surah Subhan (Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain" (88)) (Surah Al-Isra’)
Dia berfirman dalam surah Hud (Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Quran itu", Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar"(13)) (Surah Hud)
Dia juga berfirman dalam surah Yunus (Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam (37) Atau (patutkah) mereka mengatakan "Muhammad membuat-buatnya". Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang yang benar" (38)) (Surah Yunus)
Semua ayat ini adalah Makiyyahh.
Kemudian, Allah juga menantang mereka untuk melakukan hal itu di Madinah. Dia berfirman dalam ayat ini (Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan), yaitu ragu (tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami) yaitu Muhammad, (buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu) maknanya yaitu mirip seperti Al-Quran. Ini diungkapkan oleh Mujahid dan Qatadah. Ungkapan ini dipilih oleh Ibnu Jarir Ath-Thabari, Az-Zamakhshari, dan Fakhruddin Ar-Razi, dan dinukil dari Umar, Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, dan Hasan Al-Bashri, serta mayoritas pentashiq. Pendapat ini mendominasi di banyak aspek, karena menantang semua orang musyrik baik secara terpisah maupun kelompok, baik yang buta huruf maupun yang pandai menulis, dan itu merupakan tantangan yang paling sempurna. Ini lebih lengkap daripada hanya menantang orang-orang yang buta huruf di antara mereka, yaitu orang yang tidak bisa menulis dan memahami ilmu apapun, Hal itu ditunjukkan denga firman Allah SWT: (maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya) (Surah Hud: 13) dan firmanNya (niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia) [Al-Isra': 88]. Beberapa ulama berpendapat yaitu “orang seperti nabi Muhammad SAW yaitu “orang yang buta huruf seperti dia.”
Pendapat pertama adalah yang benar karena tantangan ini berlaku untuk semua orang, meskipun mereka adalah bangsa yang paling fasih. Sungguh Allah menantang dengan tantangan ini di Mekah dan Madinah berkali-kali, meskipun mereka sangat membenci dan memusuhi dia (nabi Muhammad), marah dengan agamanya, dan sangat fanatik dengan agama mereka sendiri. Meski demikian, mereka tidak mampu memenuhi tantangan ini. Oleh karena itu, Allah berfirman, (Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya)). Huruf “Lan” menunjukkan penafian selamanya di masa depan, maksudnya yaitu kalian tidak akan pernah bisa melakukannya selamanya.
Ini juga merupakan mukjizat lain, bahwa Allah memberitahukan dengan tegas dan tanpa ketakutan bahwa Al-Quran ini tidak akan pernah disaingi oleh apapun selama-lamanya. Dan itulah yang terjadi, sejak saat itu sampai sekarang, belum pernah ada yang bisa menyaingi Al-Quran, dan tidak mungkin ada yang bisa menandinginya. Bagaimana mungkin hal itu dilakukan oleh seseorang, sedangkan Al-Qur’an adalah kalam Allah, Pencipta segala sesuatu? dan Bagaimana bisa kalam Pencipta serupa dengan kalam para makhluk?
Firman Allah SWT: (peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir) Adapun “waqud” (dengan difathah huruf wawunya) maknanya adalah sesuatu yang dilemparkan ke dalam api untuk menyalakannya, seperti kayu bakar dan sejenisnya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahannam(15)) (Surah Al-Jinn). Allah juga berfirman: (Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya.(98)) (Surah Al-Anbiya').
Adapun yang dimaksud dengan batu-batu di sini adalah batu belerang yang hitam besar, keras, dan berbau busuk. Batu itu adalah batu yang sangat panas jika dipanaskan. Semoga Allah melindungi kita dari batu tersebut.
Dari Abdullah bin Mas'ud berkata tentang firman Allah SWT : (yang bahan bakarnya manusia dan batu) maknanya adalah batu belerang yang telah diciptakan Allah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi, di langit dunia, Dia menyiapkannya untuk orang-orang kafir.'
Mujahid berkata: “Batu belerang yang berbau busuk”
Abu Ja'far Muhammad bin Ali berkata: “Batu belerang”
Ibnu Juraij berkata: “Batu belerang berwarna hitam di dalam neraka"
Amr bin Dinar berkata padaku, Batu yang paling keras dan paling besar
Dikatakan: Yang dimaksud dengan batu-batu itu adalah batu-batu berhala dan tuhan-tuhan yang pernah disembah selain Allah, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam...) (Surah Al-Anbiya: 98). Hal ini telah diriwayatkan oleh Qurtubi dan Fakhruddin Ar-Razi, dan pendapat ini dikuatkan dengan pendapat pertama. Dia berkata: karena menalakan api dengan batu belerang itu bukanlah hal yang aneh, maka batu ini lebih pantas.
Ungkapan yang dikatakan Amr ini tidak kuat, karena api yang dinyalakan dengan batu belerang akan memiliki panas yang lebih kuat dan nyala yang lebih besar, Terlebih lagi sesuai dengan apa yang telah disebutkan oleh ulama’ terdahulu bahwa batu itu adalah batu belerang yang sudah disiapkan untuk hal tersebut. Kemudian, menyalakan api dengan batu ini juga merupakan sesuatu yang jelas, karena material gips ini adalah batu, dan ketika dibakar dengan, maka akan menjadi (menyala-nyala) seperti itu. Begitu juga dengan semua batu, api akan meledakkan dan membakarnya. Adapun konteks terkait kondisi api yang telah disiapkan untuk mereka, serta kekuatan panas dan kobarannya itu seperti (yang disebutkan) firman Allah: (Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya) (Surah Al-Isra: 97). Begitulah Qurtubi menguatkan bahwa yang dimaksud dengan batu-batu itu adalah batu-batu yang akan digunakan untuk mengobarkan dan memperkuat kobaran api. Dia berkata,”agar hal itu menjadi siksaan yang lebih berat bagi penghuninya”
Dan firman Allah SWT (yang disediakan bagi orang-orang kafir} yang paling jelas yaitu bahwa kata ganti pada fiil "U’iddat" itu merujuk pada api yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu-batu. Dan bisa saja merujuk pada batu-batu (saja), sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Mas'ud, dan tidak mengandung perbedaan makna di antara kedua pendapat tersebut karena keduanya berkaitan.
(U’iddat) maknanya yaitu dipersiapkan dan disediakan untuk orang-orang yang mengingkari Allah dan rasulNya, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Ishaq dari Muhammad, dari 'Ikrimah atau Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Abbas bahwa makna (yang disediakan bagi orang-orang kafir) adalah bagi orang-orang yang melakukan kekufuran seperti yang kalian lakukan. Banyak Imam-imam memegang sunnah menggunakan ayat ini sebagai dalil bahwa neraka itu ada sekarang, sesuai dengan firman Allah SWT: (telah disediakan) yang artinya telah dipersiapkan dan tersedia. Ahl tersebut telah disebutkan di banyak hadits: di antaranya yaitu, "Surga dan neraka itu saling beradu argumen", "Neraka meminta izin kepada Tuhannya dan berkata, 'Ya Tuhanku, sebagian dariku memakan sebagian yang lain.' Maka Allah mengizinkannya untuk memiliki dua napas: satu napas pada musim dingin dan satu napas pada musim panas" dan hadits Ibnu Mas’ud
Kami mendengar suara sesuatu yang jatuh, dan bertanya, apakh itu? Rasulullah SAW bersabda,"Itu adalah batu yang dilemparkan dari sisi neraka Jahannam sejak tujuh puluh tahun yang lalu, dan sekarang baru mencapai dasarnya" Hdits ini dan, hadits tentang shalat gerhana, malam Isra’ Mi’raj, dan lain sebagainya menurtu Imam Muslim adalah hadits mutawatir. Orang-orang Mu'tazilah saling berbeda pendapat tentang hal ini karena kebodohan mereka, sedangkan hakim Mundzir bin Sa'id Al-Baluthi, seorang hakim Andalusia sepakat dengan pendapat mereka.
Perhatian! Tempat yang sebaiknya berhenti.
Pada firman Allah SWT (buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu) dan pada firmanNya dalam surah Yunus: (Dengan surah yang serupa) (Surah Yunus). Waqaf ini terkandung di setiap surah dalam Al-Qur'an, baik yang panjang maupun yang pendek, karena waqaf itu bersifat umum sesuai konteks syaratnya, oleh karena hal itu umum, sebagaimana dalam konteks nafi, menurut pandangan para pentahqiq mendalam dalam ilmu ushul fiqh, sebagaimana hal itu telah disepakati sesuai tempatnya. Jadi boleh berlaku untuk panjang ataupun pendeknya surah. ini adalah sesuatu yang tidak diperdebatkan orang-orang, baik pada masa lampau maupun masa sekarang.
Fakhruddin Ar-Razi dalam tafsirnya berkata, bahwa makna firman Allah SWT (buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu) merujuk kepada Surah Al-Kautsar, Surah Al-‘Asr, dan Surah Al-Kafirun. Kita tahu dengan pasti bahwa membawakan sesuatu yang menyerupai tersebut surah-surah atau yang mendekatinya itu memungkinkan.
Jika ada yang berpendapat,”Membawakan sesuatu seperti surah-surah ini melampaui batas kemampuan manusia itu merupakan kesombongan, dan melakukan kesombongan semacam ini termasuk sesuatu yang akan mencela agama.
Kami berkata,”karena alasan inilah kami memilih pendekatan yang kedua dan kami mengatakan:”Jika surah ini telah mencapai tingkat kefasihan pada batas yang menakjubkan maka maknanya bisa dicapai, penolakan mereka adalah menyerukan celaan terhadap sesuatu yang menakjubkan itu.
Pendapat yang benar yaitu bahwa setiap surah dalam Al-Quran adalah mukjizat, dan manusia tidak dapat menentangnya, yang panjang maupun yang pendek


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
رَيۡبٖ Ar-Raib maknanya adalah keraguan disertai dengan goncangnya jiwa
عَبۡدِنَا ‘Abdinaa yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
مِّن مِّثۡلِهِۦ Min mitslihi artinya yang serupa dengan Al-Qur’an dan serupa dengan Muhammad dalam dal buta aksaranya.
شُهَدَآءَكُم Syuhadaa’akum : Para penolong kalian dan sesembahan kalian yang kalian seru bahwasanya mereka bersaksi untuk kalian di sisi Allah dan memberikan syafa’at.

Makna ayat :
Setelah Allah Ta’ala menetapkan pokok agama pada ayat sebelumnya, yaitu tauhid yang berarti hanya beribadah kepada Allah saja tanpa selainNya. Allah Ta’ala pada ayat ini menetapkan pokok agama yang kedua yaitu kenabian dan kerasulan Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dengan jalan penjelasan yaitu jika kalian ragu terhadap Al-Qur’an yang kami turunkan kapada hamba kami, rasul kami Muhammad buatkan satu surat saja yang serupa atau lelaki yang buta huruf serupa dengan hamba kami yang buta huruf.

Pelajaran dari ayat :
1. Penetapan kenabian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan menetapkan turunnya Al-Qur’an kepadanya.
2. Kepastian lemahnya manusia untuk membuat satu surat yang serupa dengan surat dalam Al-Qur’an walaupun sudah berlalu 1406 tahun hijriah dan tantangan itu masih terus saja berlanjut dan tidak ada yang mampu karena firman Allah (Mereka tidak akan mampu).


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Baqarah ayat 23: Kemudian Allah mengarahkan firman-nya kepada mereka orang-orang yang kafir yang sombong di mana mereka menyekutukan Allah bersama dengan sekutu-sekutu mereka . Allah berkata kepada mereka : maka jika kalian terdapat keraguan akan Al-quran yang telah Kami turunkan kepada Muhammad , maka datangkan satu surat saja yang semisal dengan surat Al-quran dalam Bayan dan Balaghah dan mintalah kalian pertolongan kepada mereka yang sanggup dari para ahli bahasa yang fasih di antara kalian jika kalian memang benar-benar orang yang jujur dan sesungguhnya kalian tidak akan dapat membuatnya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Orang yang masih meragukan jika sebelumnya tidak mengenal yang hak, lalu diterangkan yang hak itu, maka diharapkan mau mengikuti jika memang dalam hatinya ada niat mencari yang hak. Adapun orang yang tetap menentang, yakni sudah mengetahui yang hak, namun malah ditinggalkannya, maka tidak mungkin rujuk, demikian juga orang yang meragukannya dan niat untuk mencari yang hak tidak benar, pada umumnya ia juga tidak mau mengikuti.

Jika kalian wahai orang-orang kafir tetap meragukan Al Qur'an yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak mengenal tulis-baca dan kalian mengira bahwa ia bukan dati sisi Allah. Disebut "hamba Kami" oleh Allah Ta'ala dalam ayat tersebut merupakan kedudukan besar bagi Beliau.

Ayat ini merupakan tantangan bagi mereka yang meragukan tentang kebenaran Al Quran. Al Qur'an itu tidak dapat ditiru walaupun hanya satu surat meskipun mengerahkan semua ahli sastera dan bahasa karena ia merupakan mukjizat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 23

Dan jika kamu tetap meragukan kebenaran Al-Qur'an yang telah kami nyatakan tidak ada keraguan di dalamnya, yang kami turunkan secara berangsur-angsur kepada hamba kami nabi Muhammad, maka sebenarnya ada bukti nyata di antara kamu yang dapat menjelaskan kebenarannya, yaitu: buatlah satu surah yang semisal dengannya, baik dari segi sastra, kandungan hukum, nilai-nilai moral, maupun petunjuk lainnya yang ada dalam Al-Qur'an; dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah untuk membantumu dalam menyusun yang serupa, kamu tidak akan mampu melakukan itu. Ini semua hendak-Nya kamu lakukan jika kamu menganggap dirimu sebagai orang-orang yang benar pernyataannya bahwa Al-Qur'an hanyalah karya buatan nabi Muhammadjika kamu tidak mampu membuat surah yang serupa dengan-Nya, dan kamu pasti tidak akan mampu melakukannya, sebab hal itu berada di luar kemampuanmu sebagai manusia, maka takutlah kamu akan api neraka dengan memelihara diri dari hal-hal yang dapat menjerumuskan kamu ke dalamnya yang bahan bakarnya manusia yang ingkar/kufur dan batu yang berasal dari patung-patung sembahan dan lainnya, yang disediakan bagi orang-orang kafir dan setiap orang yang bersikap seperti mereka, yaitu menutupi kebenaran tanda kekuasaan Allah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian berbagai penjelasan dari berbagai ahli tafsir mengenai makna dan arti surat Al-Baqarah ayat 23 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk ummat. Dukunglah dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Terbanyak Dilihat

Tersedia banyak materi yang terbanyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Bayyinah, Al-Fath, Alhamdulillah, Ali ‘Imran 159, Al-Fil, Al-‘Alaq. Termasuk Al-Insyirah, Al-Ma’un, Inna Lillahi, Yusuf 4, Al-Baqarah 183, At-Tin.

  1. Al-Bayyinah
  2. Al-Fath
  3. Alhamdulillah
  4. Ali ‘Imran 159
  5. Al-Fil
  6. Al-‘Alaq
  7. Al-Insyirah
  8. Al-Ma’un
  9. Inna Lillahi
  10. Yusuf 4
  11. Al-Baqarah 183
  12. At-Tin

Pencarian: surat ke 16, afala yatadabbarunal quran, qs ibrahim 41, surat al anbiya ayat 83 dan 84, surat al furqan ayat 63 latin dan artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: