Surat Al-A’raf Ayat 105
حَقِيقٌ عَلَىٰٓ أَن لَّآ أَقُولَ عَلَى ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْحَقَّ ۚ قَدْ جِئْتُكُم بِبَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ فَأَرْسِلْ مَعِىَ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ
Arab-Latin: ḥaqīqun 'alā al lā aqụla 'alallāhi illal-ḥaqq, qad ji`tukum bibayyinatim mir rabbikum fa arsil ma'iya banī isrā`īl
Artinya: Wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku".
« Al-A'raf 104 ✵ Al-A'raf 106 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Terkait Dengan Surat Al-A’raf Ayat 105
Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 105 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan mendalam dari ayat ini. Diketemukan beraneka penjelasan dari para ahli tafsir berkaitan makna surat Al-A’raf ayat 105, antara lain sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Sudah sepantasnya aku tidak mengatakan atas nama Allah, kecuali kebenaran, dan sudah seharusnya aku komitmen dengan itu.Sungguh aku telah datang kepada kalian dengan membawa bukti petunjuk dan hujjah amat kuat dari tuhan kalian tentang kebenaran apa yang aku sebutkan kepada kalian, maka bebaskanlah (wahai fir’aun) bersamaku orang-orang bani israil dari tawanan dan penindasanmu, lepaskanlah mereka untuk beribadah kepaada Allah.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
105. Sebagai konsekuensi dari risalah yang aku bawa ini, wajib bagiku untuk tidak mengatakan sesuatu tentang Allah kecuali yang benar. Aku telah datang kepadamu dan para pengikutmu dengan membawa hujjah yang jelas dari Allah sebagai bukti kebenaranku; maka lepaskanlah Bani Israil dari tawananmu dan biarkan mereka beriman kepada Allah bersamaku, agar mereka dapat keluar dari tawananmu dengan merdeka dan pergi dari tempatmu.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
105. Musa berkata, “Karena aku adalah utusan dari-Nya maka sudah semestinya bila aku hanya mengatakan yang benar atas nama-Nya. Aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata-nyata menunjukkan kebenaranku, dan menunjukkan bahwa aku adalah utusan dari Rabbku kepadamu. Maka lepaskanlah bersamaku orang-orang Bani Israil dari penahanan dan penindasan.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
105. حَقِيقٌ عَلَىٰٓ أَن لَّآ أَقُولَ عَلَى اللهِ إِلَّا الْحَقَّ ۚ (wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak)
Yakni aku sangat berhasrat untuk memberitahukan kalian apa yang dibebankan kepadaku yang aku diutus karenanya sebagaimana mestinya, dan aku harus melakukan itu.
قَدْ جِئْتُكُم بِبَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ(Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu)
Yakni yang dapat membuktikan kebenaranku bahwa aku adalah seorang rasul yang diutus oleh Tuhan semesta alam.
فَأَرْسِلْ مَعِىَ بَنِىٓ إِسْرٰٓءِيلَ(, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku)
Nabi Musa meminta Fir’aun untuk membebaskan bani Israil agar bisa pergi bersamanya menuju negeri Baitul Maqdis. Dan mereka dulunya ditahan oleh Fur’aun untuk dijadikan budak dan dlarang untuk kebali ke kampung halaman mereka.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
105. Wajib bagiku untuk tidak berkata tentang Allah kecuali kebenaran yang diperintahkan kepadaku, yaitu agar menyampaikannya kepada kalian secara apa adanya. Sungguh aku telah mendatangkan kepadamu hujjah yang jelas dari tuhanmu yang menerangkan tentang kebenaranku. Maka biarkanlah Bani Israil bersamaku dan lepaskanlah mereka dari belenggu dan perbudakan kalian supaya mereka bisa kembali bersamaku menuju tanah suci, karena sesungguhnya mereka tidak diperbolehkan untuk kembali ke tanah bapak-bapak mereka
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Wajib} pantas dan layak {atasku untuk tidak berkata terhadap Allah, kecuali kebenaran. Sungguh aku datang kepada kalian dengan membawa bukti nyata} dalil yang jelas {dari Tuhan kalian. Maka lepaskanlah} bebaskanlah {Bani Israil bersamaku.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
105 jika urusannya memang begitu, sedangkan aku telah dipilih dan diangkat untuk memikul risalahNya maka tidak sepantasnya bagiku untuk berdusta atasNya dan tidak megatakan atasNya kecuali kebenaran, karea jika aku berkata selain itu, maka Dia pasti menyegerakan hukuman kepadaku, dan pasti Dia akan mengazabku dengan azab dari yang maha perkasa maha berkuasa. Ini merupakan kenyatan yang mengharuskan mereka untuk tunduk dan mengikutinya, lebih-lebih dia telah datang kepada mereka dengan bukti kuat dari Allah yang menunjukkan kebenaran apa yang dibawanya, maka wajib atas mereka menjalankan tujuan risalahnya yang merupakan dua tujuan besar, yaitu agar mereka beriman kepadaNya, mengikutiNya dan melepaskan bani israil, bangsa yang diberi keutamaan oleh Allah, putra-putra para nabi dan keturunan ya’qub, dimana Musa alaihi salam adalah salah satu dari mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 104-106
Allah SWT memberitahukan tentang perdebatan nabi Musa dengan Fir'aun dan tekanannya terhadap Fir'aun dengan menunjukkan hujjah dan mukjizat-mukjizat yang jelas di hadapan Fir'aun dan kaumnya dari kaum Qibthi, penduduk Mesir. Allah SWT berfirman: (Dan Musa berkata, "Hai Fir'aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam”) yaitu Dzat yang merupakan Pencipta, Tuhan, dan Pemilik segala sesuatu telah mengutusku menjadi seorang rasul (wajib bagiku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak) Sebagian ulama’ berkata maknanya sepatutnya aku tidak mengatakan terhadap Allah kecuali kebenaran”. yaitu hal itu layak dan pantas untukNya.
Mereka berkata bahwa huruf “ba’” dan “'ala” ini saling berkaitan, Dikatakan “ramaitu bil qausi” (saya memanah menggunakan busur) dan ”'alal qausi” (saya memanah menggunakan busur) dan bisa juga “jaa’a ‘ala haali hasanatin” (dia datang dengan keadaan baik) dan “bi haali hasanatin” (dia datang dengan keadaan baik) Sebagian mufasir berkata, maknanya adalah selayaknya aku untuk tidak mengatakan terhadap Allah kecuali kebenaran.
Ulama’ lain dari penduduk Madinah membacanya,”Sudah sepatutnya” yaitu sudah seharusnya bagiku”. Maknanya yaitu aku tidak boleh menyampaikan sesuatu dariNya kecuali sesuatu yang benar sesuai dengan apa yang aku ketahui dari ketinggian dan keagungan perkaraNya (Sesungguhnya aku datang kepada kalian dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhan kalian) dengan hujjah yang pasti dari Allah dimana Dia telah memberikannya kepadaku sebagai bukti atas kebenaranku dalam apa yang aku bawa kepada kalian (maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku) yaitu lepaskanlah mereka dari kekangan dan penindasanmu, dan biarkanlah mereka menyembah Tuhanmu dan Tuhan mereka, sesungguhnya mereka dari keturunan seorang nabi yang mulia yaitu Israil, nabi Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim, (Firaun menjawab, "Jika kamu benar membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang benar” (106) yaitu Fir'aun berkata, "Aku tidak akan membenarkanmu dalam semua yang kamu katakan, dan tidak pula mengabulkan apa yang kamu minta. Jika kamu membawa hujjah, maka tunjukkanlah agar kami dapat melihatnya jika kamu benar dalam pengakuanmu"
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-A’raf ayat 105: Oleh karena Beliau adalah utusan Tuhan seluruh alam, maka wajib atasnya tidak berkata dusta terhadap Allah dan tidak mengatakan selain kata-kata yang benar. Karena jika tidak begitu, Beliau akan ditimpa dengan hukuman yang segera. Hal ini tentu mengharuskan mereka tunduk dan mengikutinya, terlebih telah datang kepada mereka bukti dari Allah yang menunjukkan kebenaran apa yang Beliau bawa, oleh karenanya mereka harus melaksanakan tujuan daripada risalah-Nya, yaitu mengikuti dan mengimani serta melepaskan Bani Israil, bangsa yang diberikan kelebihan oleh Allah di atas bangsa yang lain pada zaman itu.
Karena mereka memperbudak Bani Israil.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 105
Sebagai seorang nabi dan rasul yang bertugas menyampaikan pesan Allah, aku wajib mengatakan yang sebenarnya tentang Allah. Sungguh, untuk memperkuat kebenaran yang kubawa ini, aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata, berupa aneka mukjizat yang bersumber dari tuhanmu. Karena itu, maka lepaskanlah bani israil. Biarkan mereka pergi bersamaku ke baitulmakdis, negeri nenek moyang kami. Bebaskanlah mereka dari perbudakanmu dan biarkanlah mereka keluar ke wilayah yang bukan wilayahmu, agar mereka dapat menyembah tuhan mereka dan tuhanmu. Mendengar ucapan nabi musa itu dan pernyataannya bahwa beliau membawa serta bukti kebenaran, maka dia, yakni fir'aun menjawab, jika benar engkau datang dengan membawa sesuatu bukti pendukung dari tuhanmu, sebagaimana pengakuanmu, maka tunjukkanlah bukti itu kepadaku, kalau kamu termasuk orang-orang yang benar dalam pengakuan dan tindakanmu lagi dapat dipercaya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beragam penjelasan dari berbagai ulama tafsir berkaitan isi dan arti surat Al-A’raf ayat 105 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita bersama. Sokong perjuangan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.