Surat Al-A’raf Ayat 98
أَوَأَمِنَ أَهْلُ ٱلْقُرَىٰٓ أَن يَأْتِيَهُم بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ
Arab-Latin: A wa amina ahlul-qurā ay ya`tiyahum ba`sunā ḍuḥaw wa hum yal'abụn
Artinya: Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Terkait Dengan Surat Al-A’raf Ayat 98
Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 98 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan kumpulan penafsiran dari beragam ulama mengenai kandungan surat Al-A’raf ayat 98, sebagiannya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Apakah para penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari keadatangan siksaan Allah di pagi hari, ketika mereka tengah terlena lagi sibuk dengan urusan-urusan dunia mereka?
Allah menyebut dua waktu tersebut secara khusus karena pada dua waktu tersebut manusia paling banyak lengah, sehingga datangnya siksaan pada waktu tersebut sangatlah menakutkan dan mengagetkan.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
98. Atau kedatangan azab Kami kepada mereka pada waktu dhuha, karena itu adalah waktu mereka sibuk dengan kesenangan?
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
98. Atau apakah mereka merasa aman dari datangnya azab Kami di siang hari pada waktu duha ketika mereka sedang lengah serta lalai karena kesibukan mereka dengan urusan dunia mereka?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
98. ضُحًى (di waktu matahari sepenggalahan)
Yakni permulaan siang apabila matahari telah terbit dan mulai meninggi.
وَهُمْ يَلْعَبُونَ (ketika mereka sedang bermain)
Yakni sibuk dengan sesuatu yang memberi mereka manfaat.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
98. Ataukah para penduduk negeri yang disebutkan itu merasa aman dengan datangnya azab Kami di pagi hari sedangkan mereka sedang bermain, yaitu mengerjakan sesuatu yang tidak mengandung manfaat
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman jika datang kepada mereka siksa Kami pada waktu dhuha ketika mereka bermain} lalai dan bermain
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
98 “atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan kami terhadap mereka di waktu matahari sepenggalan naik ketika mereka sedang bermain” apa yang membuat mereka merasa aman dari hal itu sementara mereka telah melakukan sebab-sebab datangnya azab dan melakukan dosa-dosa besar yang sebagian darinya menyebabkan kebinasaan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 96-99
Allah SWT memberitahukan tentang sedikitnya keimanan penduduk kota-kota dimana para rasul diutus kepada mereka. sebagaimana firmanNya SWT: (Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu (98)) (Surah Yunus) yaitu tidak ada suatu kota pun yang beriman secara keseluruhan kecuali kaum nabi Yunus. Sesungguhnya mereka beriman setelah menyaksikan azab. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih (147) lalu mereka beriman. Karena itu, Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu (148)) (Surah Ash-Shaffat) dan (Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya" (34)) (Surah Saba).
Firman Allah SWT: (Jikalau penduduk kota-kota beriman dan bertakwa) yaitu hati mereka beriman, membenarkan dan mengikutin apa yang dibawa oleh para rasul, serta bertakwa dengan melakukan ketaatan dan meninggalkan hal-hal yang diharamkan (pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi) yaitu hujan dari langit dan tumbuhan dari bumi. Allah SWT berfirman: (tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya) yaitu, tetapi mereka mendustakan para rasul, jadi Kami menghukum mereka dengan membinasakan mereka karena apa yang mereka lakukan berupa perbuatan dosa dan hal-hal diharamkan.
Kemudian Allah SWT berfirman serayaa memperingatkan orang-orang menentang perintah-perintahNya dan berani melanggar larangan-IaranganNya: (Maka apakah penduduk kota-kota itu merasa aman)
kota-kota yang kafir (dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka) yaitu azab dan siksa Kami (di malam hari) yaitu pada malam hari (di waktu mereka sedang tidur? (97) Atau apakah penduduk kota-kota itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalah naik ketika mereka sedang bermain? (98) yaitu dalam keadaan mereka sibuk dan lengah (Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah?) yaitu azab, kemurkaan, ketentuan dan siksaanNya atas mereka dalam keadaan lalai dan lengah (Tidak ada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi) Oleh karena itu Hasan Al-Bashri mengatakan bahwa orang mukmin mengerjakan ketaatan, sedangkan hatinya dalam keadaan takut dan khawatir; dan orang yang durhaka mengerjakan kemaksiatan dan dia merasa aman.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 98
Karena boleh jadi ada yang menduga bahwa jika tidak dalam keadaan tidur boleh jadi mereka dapat menghindar, maka selanjutnya dikemukakan, atau apakah penduduk negeri itu mengira bahwa mereka merasa aman sehingga tidak khawatir dari kedatangan siksaan kami yang datang pada pagi hari di waktu matahari naik sepenggalah ketika mereka sedang bermain dan melakukan hal-hal yang jauh dari keimanan' kecaman lebih keras lagi dinyatakan dengan, atau apakah mereka mengira bahwa mereka merasa aman sehingga tidak khawatir dari siksaan Allah yang tidak terduga dan dikemas dalam bentuk yang indah, atau berupa istidra'j; perlakuan-Nya yang diduga baik karena merupakan nikmat dan kebaikan padahal sebaliknya' sungguh sangat celaka dan merugi mereka dan siapa pun jika demikian, karena tidak ada yang merasa aman dari siksaan atau makar Allah selain orang-orang yang rugi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beragam penafsiran dari banyak ahli tafsir terkait makna dan arti surat Al-A’raf ayat 98 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk ummat. Dukunglah kemajuan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.