Surat Al-A’raf Ayat 79

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَتَوَلَّىٰ عَنْهُمْ وَقَالَ يَٰقَوْمِ لَقَدْ أَبْلَغْتُكُمْ رِسَالَةَ رَبِّى وَنَصَحْتُ لَكُمْ وَلَٰكِن لَّا تُحِبُّونَ ٱلنَّٰصِحِينَ

Arab-Latin: Fa tawallā 'an-hum wa qāla yā qaumi laqad ablagtukum risālata rabbī wa naṣaḥtu lakum wa lākil lā tuḥibbụnan-nāṣiḥīn

Artinya: Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat".

« Al-A'raf 78Al-A'raf 80 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Terkait Dengan Surat Al-A’raf Ayat 79

Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 79 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai kandungan berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan pelbagai penafsiran dari para ahli ilmu terkait makna surat Al-A’raf ayat 79, di antaranya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Maka shaleh meninggalkan kaumnya, ketika mereka menyembelih unta betina itu dan siksaan menimpa mereka, dan dia berkata kepada mereka, ”Wahai kaumku, sungguh aku telah sampaikan kepada kalian apa yang aku diperintahkan untuk menyampaikannya yang berupa perintah dan laranganNya, dan aku sudah mengerahkan segala usahaku untuk mengajak, memperingatkan dan menasihati kalian. Akan tetapi, kalian tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat. Kalian tolak ucapan orang-orang yang memberi nasihat dan justru kalian menaati setan yang terlaknat. ”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

79. Maka Shalih berpaling dari mereka setelah mereka binasa dan setelah melihat apa yang telah menimpa mereka. Dia berkata kepada mereka sebagai bentuk kesedihan dan nasehat bagi orang lain: “Demi Allah, aku telah menyampaikan kepada kalian perintah dari Tuhanku dan aku telah berusaha menasehati kalian; namun kalian selalu membenci orang yang menasehati kalian.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

79. Lalu Ṣāleḥ -‘Alaihissalām- meninggalkan kaumnya setelah ia merasa bahwa mereka tidak akan mengikuti seruannya. Dan ia pun berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Aku telah menyampaikan kepada kalian apa yang harus kusampaikan kepada kalian. Aku juga telah menasihati kalian agar kalian berbuat baik dan meninggalkan keburukan. Akan tetapi kalian adalah kaum yang tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat yang benar-benar ingin menunjukkan kalian kepada kebaikan dan menjauhkan kalian dari keburukan."


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

79. فَتَوَلَّىٰ عَنْهُمْ (Maka Shaleh meninggalkan mereka)
Nabi Shalih pergi dari tempat tinggal mereka, berpaling dari mereka ketika telah putus asa dari jawaban kaumnya.

وَقَالَ (seraya berkata)
Berkata kepada mereka perkataan ini.

لَقَدْ أَبْلَغْتُكُمْ رِسَالَةَ رَبِّى وَنَصَحْتُ لَكُمْ وَلٰكِن لَّا تُحِبُّونَ النّٰصِحِينَ (Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat)
Nabi Shalih menjelaskan tantang dirinya bahwa dia tidak lalai dalam mengerahkan tenaganya untuk menyampaikan risalah dan nasehat. Akan tetapi mereka tetap enggan menerimanya, sehingga mereka layak mendapatkan azab dan akhirnya apa yang mereka dustakan dan minta untuk disegarakan menimpa mereka.
Ada kemungkinan ia mengatakan ucapan ini setelah mereka binasa, karena menyayangkan keimanan dan keselamatan dari azab yang mereka lewatkan.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Singkirkan dari kepalamu kebodohan orang-orang lalai, dan berhati-hatilah dari tidur yang mematikan, dan ketahulah bahwasanya siapa yang membaca al-Qur'an namun tidak jauh dari kemaksiatan dan fitnah dunia; da tidak akan aman dari golongan orang-orang yang menghina ayat-ayat Allah, dan Allah telah mengatakan bahwa pendusta itu adalah ia yang selalu benci kepada pemberi nasihat : { وَلَٰكِنْ لَا تُحِبُّونَ النَّاصِحِينَ }.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

79. Lalu Shalih berpaling dan meninggalkan rumah-rumah mereka usai unta itu dibunuh mereka, dan berkata: “Wahai kaumku, sungguh aku telah menyampaikan risalah Tuhanku kepada kalian. Aku juga telah berusaha menasehati dan membimbing kalian, namun kalian tidak menyukai orang yang memberi nasehat dengan ikhlas, dan mengabaikan nasehatku, maka azab itu pasti menimpa kalian”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Lalu Shalih berpaling} Shalih berpaling {dari mereka dan berkata,“Wahai kaumku, sungguh aku telah menyampaikan kepada kalian risalah Tuhanku dan aku telah menasihati kalian, tetapi kalian tidak menyukai para pemberi nasihat.”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

79 “maka shaleh meninggalkan mereka”, pada waktu Allah menimpakan azab kepada mereka, ”seraya berkata” kepada mereka dalam rangka menghinakan dan mencela mereka setelah Allah membinasakan mereka, ”hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Rabbku, dan aku telah memberi nasihat kepadamu” yakni segala apa yang Allah mengutusku dengannya kepadamu, aku telah menyapaikannya kepadamu. Aku telah berusaha memberimu petunjuk dan akupun telah berupaya membawamu kejalan yang lurus dan agama yang benar. ”tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat” justru kamu menolak ucapan orang-orang yang tulus memberi nasihat dan menaati semua setan yang terkutuk.
Ketahuilah, bahwa banyak ahli tafsir yang menyebutkan pada kisah ini bahwa unta betina itu keluar dari batu besar yang licin atas permintaan mereka kepada shaleh, bahwa batu itu mengejang seperti wanita hamil yang mau melahirkan, lalu unta itu keluar dan mereka melihatnya. Manakala mereka menyembelihnya ia memiliki anak, lalu ia bersuara tiga kali sehingga gunung terbelah dan ia pun masuk kedalamnya. Dan shaleh berkata kepada mereka bahwa tanda turunnya azab adalah wajahmu menguning di hari pertama dari tiga hari yang dijanjikan, pada hari kedua memerah, dan pada hari ketiga menghitam, maka terjadilah seperti apa yang dikatakannya.
Ini termasuk kisah-kisah israilliyat yang tidak semestinya dinukil dalam tafsir terhadap kitabbullah, padahal di dalam al-qur’an tidak ada yang menunjukan hal itu sama sekali, justru kalau ia benar pastilah Allah akan menyebutkannya, karena padanya terdapat keajaiban, pelajaran, dan tanda kebesaranNya yang tidak mungkin dilalaikan oleh Alllah dan ditinggalkan sampai ia diceritakan oleh orang yang penukilannya tidak dipercaya. Bahkan al-qur’an mendustakan sebagian yang disebutkan, karena shaleh berkata kepada mereka ” bersuakarialah kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari”
Yakni bersenang-senaglah dalam waktu yang sangat pendek ini, karena kamu tidak memiliki kenikmatan dan kesenangan kecuali ini. Kenikmatan dan kesukaan apa bagi orang yang diancam oleh Nabi mereka dengan azab dan nabi itu menyebutkan kejadian-kejadian yang menjadi pendahuluan azab tersebut, lalu ia terjadi hari demi hari dalam bentuk yang meliputi dan mencakup mereka, karena memerahnya wajah mereka, menguning dan menghitamnya termasuk azab? Bukankah ini bertentangan dengan alquran dan bertabrakan dengannya? Al-qur’an sudah cukup dan ia sebagai petunjuk dari selainnya, Benar, jika sesuatu darinya ditetapkan secara shahih dari Rasulullah saw yang tidak bertentangan dengan al-qur’an maka wajib diterima dan ia termasuk yang harus diikuti menurut al-qur’an. ”Apa yang diberikan rasul kepadamu maka terimalah dia, Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah”
Dan telah dijelaskan bahwa tidak boleh menafsirkan kitabbullah dengan berita-berita isra’iliyat. Walaupun ada pendapat yang membolehkan meriwayatkan dari mereka dalam perkara-perkara yang tidak dibenarkan dan juga tidak didustakan, jadi keduanya tidak mungkin dipertemukan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ini merupakan celaan dari nabi Shalih kepada kaumnya ketika Allah membinasakan mereka karena pertentangan dan pembangkangan mereka terhadap Allah serta keengganan mereka untuk menerima kebenaran, dan keberpalingan mereka dari petunjuk menuju kebutaan. nabi Shalih berkata demikian kepada mereka setelah pembinasaan mereka sebagai bentuk celaan dan cemoohan, dan mereka mendengarnya.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim bahwa Rasulullah SAW ketika menang di perang Badar, beliau tinggal di sana selama tiga hari. Kemudian beliau memerintahkan agar unta yang digunakan sebagai kendaraan disiapkan berangkat; lalu hal itu terjadi setelah tiga malam yaitu akhir malam. Lalu beliau menaikinya dan berjalan sampai berhenti di sumur Qulaib, dan beliau bersabda,”Wahai Abu Jahal bin Hisyam, Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, dan Fulan bin Fulan, apakah kalian telah mendapati bahwa apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kalian itu benar?.Sesungguhnya aku telah mendapati apa yang telah dijanjikan oleh Tuhanku itu benar” Lalu Umar berkata kepada beliau,"Wahai Rasulullah, mengapa engkau berbicara kepada orang-orang yang telah menjadi mayat?" Rasulullah bersabda,”Demi Dzat yang jiwaku berada dalam kekuasaanNya, maka kalian sekali-kali bukan orang-orang yang lebih mendengar perkataanku daripada mereka, tetapi mereka tidak dapat menjawab”
Dalam sirah disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda kepada mereka,”Kalian adalah seburuk-buruk keluarga seorang nabi yang berbuat buruk terhadap nabi kalian. Kalian telah mendustakanku, sedangkan orang-orang lain membenarkanku. Kalian mengusirku, sedangkan orang lain memberikan perlindungan kepadaku. Kalian memerangi aku, sedangkan orang lain menolongku. Maka kalian adalah seburuk-buruk keluarga nabi terhadap nabi kalian”
Inilah yang dikatakan nabi Shalih kepada kaumnya (Sesungguhnya aku telah menyampaikan kepada kalian amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasihat kepada kalian) yaitu kalian tidak mengambil manfaat hal itu, karena kalian tidak menyukai kebenaaran dan tidak mau menuruti nasihat. Oleh karena itu Allah berfirman (tetapi kalian tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat)


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 79

Setelah melihat kebinasaan yang menimpa kaumnya akibat disambar petir dan gempa, kemudian dia, nabi saleh, pergi dengan berat hati, sedih dan rasa haru meninggalkan mereka yang sudah mati sambil berkata dengan penuh penyesalan dan rasa iba, wahai kaumku! sungguh, aku telah menyampaikan amanat tuhanku berupa pesan dan peringatan-Nya, kepadamu dan aku telah cukup menasihati kamu dengan melarangmu melakukan perbuatan yang akan membawa bencana bagimu. Tetapi kamu tidak menghiraukan seruanku, bahkan tidak menyukai orang yang memberi nasihat, siapa pun dia. Seruan nabi saleh ini menunjukkan cintanya yang sa-ngat besar kepada kaumnya. Setelah menuturkan kisah kaum samud yang binasa disambar petir akibat kedurhakaan mereka, selanjutnya Allah menyebutkan kisah yang lain, yakni nabi lut beserta kaumnya. Dan kami juga telah mengutus nabi lut. Ingatlah ketika dia berkata dengan nada keras kepada kaumnya yang ketika itu melakukan kedurhakaan besar, mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yakni perbuatan teramat buruk, yaitu homoseksual, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun di zaman apa pun sebelum kamu di dunia ini' nabi lut berharap dengan ucapannya, mereka sadar dan meninggalkan perbuatan itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian pelbagai penafsiran dari beragam ulama terkait kandungan dan arti surat Al-A’raf ayat 79 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi ummat. Bantulah usaha kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Tersering Dikaji

Kaji banyak topik yang tersering dikaji, seperti surat/ayat: Ar-Ra’d 11, Al-Fajr, Al-Balad, Al-An’am, Juz al-Qur’an, Al-Baqarah 153. Serta Al-Insyirah 5-6, Al-Maidah, Ali Imran 190-191, Al-‘Adiyat, Luqman 14, Al-Baqarah 185.

  1. Ar-Ra’d 11
  2. Al-Fajr
  3. Al-Balad
  4. Al-An’am
  5. Juz al-Qur’an
  6. Al-Baqarah 153
  7. Al-Insyirah 5-6
  8. Al-Maidah
  9. Ali Imran 190-191
  10. Al-‘Adiyat
  11. Luqman 14
  12. Al-Baqarah 185

Pencarian: ar rahman juz berapa, sabbihisma rabbikal ala surah, teks surat al baqarah, surah an-nahl ayat 64, surat al mujadilah

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: