Surat Al-A’raf Ayat 76
قَالَ ٱلَّذِينَ ٱسْتَكْبَرُوٓا۟ إِنَّا بِٱلَّذِىٓ ءَامَنتُم بِهِۦ كَٰفِرُونَ
Arab-Latin: Qālallażīnastakbarū innā billażī āmantum bihī kāfirụn
Artinya: Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: "Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Mengenai Surat Al-A’raf Ayat 76
Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 76 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan menarik dari ayat ini. Ditemukan aneka ragam penjabaran dari para ulama terhadap makna surat Al-A’raf ayat 76, antara lain sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Orang-orang menyombongkan diri berkata, ”sesungguhnya kami mengiingkari kenabian shaleh yang kalian Imani dan kalian ikuti. ”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
76. Maka orang-orang yang sombong itu berkata: “Adapun kami, sungguh mengingkari apa yang kalian yakini.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
76. Orang-orang yang sombong di antara kaumnya berkata, “Sesungguhnya kami ingkar terhadap apa yang kalian percayai itu, wahai orang-orang mukmin. Kami tidak akan beriman kepadanya dan tidak akan mengamalkan syariatnya.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
76. Para pemimpin yang enggan mengimani risalah Shalih AS itu berkata: “Sesungguhnya kami menolak dan mengingkari apa yang kalian imani itu”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Orang-orang yang menyombongkan diri berkata,“Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingkari apa yang kalian imani.”
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
76 “orang-orang yang menyombongkan diri berkata ’sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu’” kesombongan menyeret mereka sehingga mereka menolak tunduk kepada kebenaran seperti orang-orang yang lemah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 73-78
Ulama tafsir dan nasab berkata bahwa Tsamud bin ‘Atsir bin Iram bin Sam bin Nuh adalah saudara lelaki Jadis bin Atsir, demikian juga kabilah Thasm. Mereka semua adalah kabilah-kabilah dari bangsa ‘Aribah sebelum nabi Ibrahim. Kaum Tsamud sesudah kaum 'Ad, dan tempat tinggal mereka itu terkenal, yaitu terletak di antara Hijaz dan Syam sampai lemba Al-Qura dan daerah sekitarnya. Rasulullah SAW pernah melewati bekas rumah dan tempat tinggal mereka, yaitu ketika beliau sedang berjalan menuju perang Tabuk, yaitu pada tahun ke-sembilan.
Firman Allah SWT: (Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Samud) yaitu sungguh Kami telah mengutus kepada kaum Tsamud saudara mereka, nabi Shalih (Ia berkata, "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagi kalian selain-Nya”) Semua rasul itu mengajak untuk menyembah Allah saja, tidak ada sekutu bagiNya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, "Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah oleh kamu sekalian akan Aku" (25)) (Surah Al-Anbiya)
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepada kalian dari Tuhan kalian. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagi kalian) yaitu telah datang kepada kalian hujjah dari Allah yang membenarkan apa yang aku bawa kepada kalian.
Unta betina itu dan anaknya setelah melahirkannya tinggal bersama mereka, ada masa ketika unta itu minum dari air sumur yang disediakan untuknya satu hari, dan hari lain air itu untuk minum mereka. Pada hari unta itu minum, mereka bisa meminum air susu unta itu yang mereka perah. Mereka bias memenuhi semua wadah dan bejana mereka sesuai kehendak mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain: (Dan beritakanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya air itu terbagi antara mereka (dengan unta betina itu); tiap-tiap giliran minum dihadiri (oleh yang punya giliran) (28)) (Surah Al-Qamar) dan (Saleh menjawab, "Ini seekor unta betina, ia mempunyai giliran untuk mendapatkan air, dan kalian mempunyai giliran pula untuk mendapatkan air di hari yang tertentu”) (Surah Asy-Syu'ara: 155) Unta itu biasa merumput di sebagian lembah dan keluar dari lembah lain untuk mencari air karena selalu menginginkan air. Berdasarkan yang disebutkan bahwa unta itu adalah ciptaan besar dan pemandangannya menakjubkan; saat unta itu melewati ternak mereka, maka ternak-ternak itu menjauh darinya. Ketika hal itu berlangsung lama dan mereka semakin mendustakan nabi Shalih, maka mereka bertekad untuk membunuh unta betina itu agar airnya mereka peroleh setiap hari. Dikatakan bahwa mereka semua bersepakat untuk membunuhnya.
Saya berkata ini adalah makna yang tampak pada firman Allah SWT: (Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyamaratakan mereka (dengan tanah) (14) (Surah Asy-Syams) dan (Dan telah Kami berikan kepada Samud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu) (Surah Al-Isra: 59) dan Allah SWT berfirman: (Kemudian mereka sembelih unta betina itu) Hal itu disandarkan kepada semua kabilah, jadi hal ini menunjukkan bahwa mereka semuanya setuju dengan hal itu. Hanya Allah yang lebih mengetahui.
(Maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumahnya) yaitu mereka mati tidak bernyawa lagi
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 76
Menanggapi perkataan orang-orang yang beriman, orang-orang yang menyombongkan diri dari kaum nabi saleh berkata masih de-ngan nada ejekan dan penolakan, sesungguhnya kami mengingkari dan tidak mempercayai sama sekali apa yang kamu, wahai orang-orang yang lemah, percayai. Mereka menyatakan pengingkaran terhadap apa yang diimani kaum yang lemah itu dan menghindari untuk menyatakan ingkar kepada apa yang dibawa nabi saleh, karena khawatir adanya kesan seolah-seolah mereka mengakui kerasulan nabi saleh. Setelah pemuka masyarakat itu menyatakan pengingkaran dengan ucapan dan sikap, mereka juga membuktikan keingkaran itu dengan perbuatan. Kemudian mereka sembelih dan potong kaki unta betina yang menjadi bukti kebenaran nabi saleh itu, dan mereka juga berlaku angkuh terhadap perintah tuhannya dengan mengabaikan tuntunan Allah yang melarang mereka untuk menyakiti unta-Nya. Dan mereka berkata, wahai saleh! buktikanlah ancaman yang kamu janjikan kepada kami, bahwa kalau kami menyakiti unta dan menyembelihnya maka kami akan disiksa. Datangkanlah siksaan itu sekarang juga jika benar engkau salah seorang rasul yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan ancaman-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah aneka ragam penafsiran dari berbagai ahli tafsir mengenai isi dan arti surat Al-A’raf ayat 76 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk kita semua. Bantulah usaha kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.