Surat Al-A’raf Ayat 75

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

قَالَ ٱلْمَلَأُ ٱلَّذِينَ ٱسْتَكْبَرُوا۟ مِن قَوْمِهِۦ لِلَّذِينَ ٱسْتُضْعِفُوا۟ لِمَنْ ءَامَنَ مِنْهُمْ أَتَعْلَمُونَ أَنَّ صَٰلِحًا مُّرْسَلٌ مِّن رَّبِّهِۦ ۚ قَالُوٓا۟ إِنَّا بِمَآ أُرْسِلَ بِهِۦ مُؤْمِنُونَ

Arab-Latin: Qālal-mala`ullażīnastakbarụ ming qaumihī lillażīnastuḍ'ifụ liman āmana min-hum a ta'lamụna anna ṣāliḥam mursalum mir rabbih, qālū innā bimā ursila bihī mu`minụn

Artinya: Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: "Tahukah kamu bahwa Shaleh di utus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya".

« Al-A'raf 74Al-A'raf 76 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Terkait Surat Al-A’raf Ayat 75

Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 75 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah menarik dari ayat ini. Didapati berbagai penjabaran dari para mufassirun berkaitan kandungan surat Al-A’raf ayat 75, di antaranya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Para pemimpin dan tokoh-tokoh dari orang-orang yang menyombongkan diri dari kaum shaleh berkata kepada kaum mukminin yang mereka tindas dan hinakan, ”Apakah kalian tahu secara hakikat bahwa Shaleh telah diutus oleh Allah kepada kita?” Orang-orang yang beriman menjawab, ”Kami mengimani risalah yang Allah mengutus dirinya dengan membawakannya, dan mengikuti ajaran syariatNya. ”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

75. Maka para pembesar kaumnya yang sombong berkata kepada orang-orang beriman yang lemah untuk menghina mereka: “Apakah kalian tidak mengetahui jika Shalih itu benar-benar diutus oleh Allah kepada kita?”

Maka orang-orang beriman itu menjawab dengan penuh keyakinan dan harga diri: “Kami benar-benar yakin dengan kerasulan Shalih.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

75. Para pemuka dan pemimpin yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang mukmin dari kaumnya yang mereka anggap lemah, “Apakah kalian yakin -wahai orang-orang mukmin- bahwa Ṣāleḥ benar-benar utusan Allah?” Orang-orang mukmin yang mereka anggap lemah menjawab, “Sesungguhnya kami percaya, yakin, dan tunduk kepada ajaran yang dibawa oleh Ṣāleḥ dan mengamalkan syariat-nya."


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

75. قَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا۟ مِن قَوْمِهِۦ (Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata)
Yakni pemimpin-pemimpin yang sombong dari kaum Nabi Shalih berkata kepada orang-orang lemah yang dijadikan bawahan oleh orang-orang sombong tersebut.

أَتَعْلَمُونَ أَنَّ صٰلِحًا مُّرْسَلٌ مِّن رَّبِّهِۦ ۚ (Tahukah kamu bahwa Shaleh di utus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?)
Mereka mengatakan ini sebagai celaan dan hinaan.

قَالُوٓا۟ إِنَّا بِمَآ أُرْسِلَ بِهِۦ مُؤْمِنُونَ(Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya”)
Yakni orang-orang yang beriman yang menjadi pengikut Nabi Shalih berkata: “kami tidak hanya mengetahui kebenarannya namun juga kami beriman kepadanya dan mengikuti perintahnya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

75. Para pemimpin dari kaum Shalih yang enggan untuk beriman berkata kepada orang-orang mukmin yang lemah dengan cara mengolok-olok dan menghina: “Tahukah kalian bahwa Shalih adalah seorang rasul yang diutus oleh Tuhannya?” Orang-orang (mukmin) yang lemah itu berkata: “Sesungguhnya kami mempercayai risalahnya dan mengikuti perintahnya, selain itu kami juga meyakini kebenarannya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka,“Apakah kalian tahu bahwa Shalih diutus oleh Tuhannya?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami beriman kepada apa yang diperintahkan kepadanya”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

75 “pemuka-pemuka yang menyombongkan diri diantara kaumnya berkata” yakni para pemimpin dan pembesar yang menyombongkan diri dari kebenaran “kepada orang-orang yang dianggap lemah” karena tidak semua orang yang lemah itu beriman, maka mereka berkata ”yang telah beriman diantar mereka tahukah kamu bahwa shaleh itu diutus menjadi rasul oleh Rabbnya?” yakni apakah dia benar atau dusta? lalu orang-orang lemah itu menjawab “sesungguhnya kami beriman kepada wahyu yang shaleh diutus untuk menyampaikannya” yakni tauhid kepada Allah berita tentangNya, perintah dan laranganNYa,


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 73-78
Ulama tafsir dan nasab berkata bahwa Tsamud bin ‘Atsir bin Iram bin Sam bin Nuh adalah saudara lelaki Jadis bin Atsir, demikian juga kabilah Thasm. Mereka semua adalah kabilah-kabilah dari bangsa ‘Aribah sebelum nabi Ibrahim. Kaum Tsamud sesudah kaum 'Ad, dan tempat tinggal mereka itu terkenal, yaitu terletak di antara Hijaz dan Syam sampai lemba Al-Qura dan daerah sekitarnya. Rasulullah SAW pernah melewati bekas rumah dan tempat tinggal mereka, yaitu ketika beliau sedang berjalan menuju perang Tabuk, yaitu pada tahun ke-sembilan.
Firman Allah SWT: (Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Samud) yaitu sungguh Kami telah mengutus kepada kaum Tsamud saudara mereka, nabi Shalih (Ia berkata, "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagi kalian selain-Nya”) Semua rasul itu mengajak untuk menyembah Allah saja, tidak ada sekutu bagiNya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, "Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah oleh kamu sekalian akan Aku" (25)) (Surah Al-Anbiya)
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepada kalian dari Tuhan kalian. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagi kalian) yaitu telah datang kepada kalian hujjah dari Allah yang membenarkan apa yang aku bawa kepada kalian.
Unta betina itu dan anaknya setelah melahirkannya tinggal bersama mereka, ada masa ketika unta itu minum dari air sumur yang disediakan untuknya satu hari, dan hari lain air itu untuk minum mereka. Pada hari unta itu minum, mereka bisa meminum air susu unta itu yang mereka perah. Mereka bias memenuhi semua wadah dan bejana mereka sesuai kehendak mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain: (Dan beritakanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya air itu terbagi antara mereka (dengan unta betina itu); tiap-tiap giliran minum dihadiri (oleh yang punya giliran) (28)) (Surah Al-Qamar) dan (Saleh menjawab, "Ini seekor unta betina, ia mempunyai giliran untuk mendapatkan air, dan kalian mempunyai giliran pula untuk mendapatkan air di hari yang tertentu”) (Surah Asy-Syu'ara: 155) Unta itu biasa merumput di sebagian lembah dan keluar dari lembah lain untuk mencari air karena selalu menginginkan air. Berdasarkan yang disebutkan bahwa unta itu adalah ciptaan besar dan pemandangannya menakjubkan; saat unta itu melewati ternak mereka, maka ternak-ternak itu menjauh darinya. Ketika hal itu berlangsung lama dan mereka semakin mendustakan nabi Shalih, maka mereka bertekad untuk membunuh unta betina itu agar airnya mereka peroleh setiap hari. Dikatakan bahwa mereka semua bersepakat untuk membunuhnya.
Saya berkata ini adalah makna yang tampak pada firman Allah SWT: (Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyamaratakan mereka (dengan tanah) (14) (Surah Asy-Syams) dan (Dan telah Kami berikan kepada Samud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu) (Surah Al-Isra: 59) dan Allah SWT berfirman: (Kemudian mereka sembelih unta betina itu) Hal itu disandarkan kepada semua kabilah, jadi hal ini menunjukkan bahwa mereka semuanya setuju dengan hal itu. Hanya Allah yang lebih mengetahui.
(Maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumahnya) yaitu mereka mati tidak bernyawa lagi


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-A’raf ayat 75: Berupa mengajak kepada tauhid, apa yang diberitakannya, perintahnya dan larangannya kami benarkan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 75

Mendengar peringatan Allah yang disampaikan oleh nabi saleh, pemuka-pemuka dan pembesar masyarakat dari kaumnya yang menyombongkan diri dan angkuh berkata dengan nada ejekan untuk menanamkan keraguan kepada orang-orang yang dianggap lemah, yaitu orang-orang yang telah beriman di antara kaumnya, tahukah atau percayakah kamu bahwa saleh adalah seorang rasul dari tuhannya yang diutus untuk menyampaikan risalah' mereka, orang-orang yang beriman, menjawab dengan tegas, sesungguhnya kami benar-benar percaya kepada apa, yakni risalah, yang disampaikannya, yakni nabi saleh, kepada kami, karena petunjukpetunjuk itu benar dan datangnya dari Allah. Menanggapi perkataan orang-orang yang beriman, orang-orang yang menyombongkan diri dari kaum nabi saleh berkata masih de-ngan nada ejekan dan penolakan, sesungguhnya kami mengingkari dan tidak mempercayai sama sekali apa yang kamu, wahai orang-orang yang lemah, percayai. Mereka menyatakan pengingkaran terhadap apa yang diimani kaum yang lemah itu dan menghindari untuk menyatakan ingkar kepada apa yang dibawa nabi saleh, karena khawatir adanya kesan seolah-seolah mereka mengakui kerasulan nabi saleh.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah pelbagai penjabaran dari kalangan ahli ilmu berkaitan kandungan dan arti surat Al-A’raf ayat 75 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita semua. Sokong perjuangan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Sering Dicari

Terdapat ratusan konten yang sering dicari, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 185, Ali Imran 190-191, Al-An’am, Ar-Ra’d 11, Al-Baqarah 153, Al-Fajr. Termasuk Luqman 14, Al-Balad, Juz al-Qur’an, Al-‘Adiyat, Al-Maidah, Al-Insyirah 5-6.

  1. Al-Baqarah 185
  2. Ali Imran 190-191
  3. Al-An’am
  4. Ar-Ra’d 11
  5. Al-Baqarah 153
  6. Al-Fajr
  7. Luqman 14
  8. Al-Balad
  9. Juz al-Qur’an
  10. Al-‘Adiyat
  11. Al-Maidah
  12. Al-Insyirah 5-6

Pencarian: surah maryam ayat 1 sampai 11, mengumpulkannya, memberi fatwa dari orang-orang yang bertanya termasuk ihsan dengan, surat al baqarah ayat 245, annisa ayat 24

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: