Surat Al-A’raf Ayat 77
فَعَقَرُوا۟ ٱلنَّاقَةَ وَعَتَوْا۟ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِمْ وَقَالُوا۟ يَٰصَٰلِحُ ٱئْتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ إِن كُنتَ مِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ
Arab-Latin: Fa 'aqarun-nāqata wa 'atau 'an amri rabbihim wa qālụ yā ṣāliḥu`tinā bimā ta'idunā ing kunta minal-mursalīn
Artinya: Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: "Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Terkait Surat Al-A’raf Ayat 77
Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 77 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi hikmah berharga dari ayat ini. Ditemukan variasi penjabaran dari banyak ahli ilmu terkait isi surat Al-A’raf ayat 77, di antaranya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Kemudian mereka menyembelih unta betina itu sebagai bentuk pelecehan mereka terhadap ancaman shaleh asa , dan mereka bersikaf sombong untuk menaati perintah tuhan mereka, dan mereka berkata dengan nada mengejek dan kemustahilan datangnya siksa, ”Wahia shaleh, datangkanlah kepada kami apa yang engkau ancamkan berupa siksaan, jika kamu memang termasuk utusan-utusan Allah. ”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
77. kemudian mereka berani melanggar perintahnya, dengan menyembelih unta betina itu dan enggan mengikuti perintah Tuhan mereka, serta berkata dengan penuh keangkuhan: “Hai Shalih, datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu benar-benar seorang rasul.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
77. Kemudian mereka menyembelih unta yang tidak boleh mereka ganggu itu. Mereka enggan menjalankan perintah Allah. Dan mereka melecehkan ancaman yang disampaikan oleh Ṣāleḥ dengan mengatakan, “Wahai Ṣāleḥ! Datangkanlah kepada kami azab pedih yang kau ancamkan itu, jikalau kamu benar-benar utusan Allah!."
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
77. فَعَقَرُوا۟ النَّاقَةَ (Kemudian mereka sembelih unta betina itu)
Mereka membunuh unta itu dengan menyembelihnya atau memotong urat nadinya.
Sebenarnya orang yang menyembelihnya hanya satu orang dari mereka namun dengan kerelaan dan persetujuan yang lain, oleh sebab itu Allah menisbatkan perbuatan itu kepada mereka semua.
وَعَتَوْا۟ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِمْ(dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan)
Yakni mereka menyombongkan diri dan membangkang.
وَقَالُوا۟ يٰصٰلِحُ ائْتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ(Dan mereka berkata: “Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami)
Yakni berupa azab.
Mereka mengatakan ini untuk menantang dan menyepelekannya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
77. Lalu mereka membunuh unta itu dengan menyembelih dan memotong kakinya. Pembunuhan itu dihubungkan dengan seluruh kaum, karena mereka senang dengan perbuatan salah satu golongan mereka. Mereka enggan mengikuti risalah Shalih. Dengan menantang dan mengejek, mereka berkata: “Wahai Shalih, datangkanlah azab yang kamu janjikan untuk kami, jika kamu adalah nabi yang benar-benar diutus”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Lalu mereka memotong} menyembelih {unta betina itu dan mereka melampaui batas} menyombongkan diri {terhadap perintah Tuhan mereka, dan mereka berkata,“Wahai Shalih, datangkanlah kepada kami apa yang kamu janjikan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang diutus”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
77 “kemudian mereka sembelih unta betina itu” dimana shaleh telah mengancam mereka dengan siksa yang pedih jika mereka berani mengganggunya. ”dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Rabb” yakni mereka menolaknya dengan menyombongkan diri terhadap perintah Allah, dimana barangsiapa bersikap demikian maka Allah akan menimpakan azab yang pedih padanya. ”dan mereka berkata” ditambah dengan perbuatan-perbuatan tersebut yang menunjukan kelancangan dan keberanian menentang Allah tanpa mempedulikan apa yang mereka katakan justru mereka membanggakannya, ”hai shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami", jika(betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah). Maka shaleh menjawab ”bersukarialah kamu sekalian dirumahmu selama tiga hari, itu adalah ajnji yang tidak dapat didustakan”
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 73-78
Ulama tafsir dan nasab berkata bahwa Tsamud bin ‘Atsir bin Iram bin Sam bin Nuh adalah saudara lelaki Jadis bin Atsir, demikian juga kabilah Thasm. Mereka semua adalah kabilah-kabilah dari bangsa ‘Aribah sebelum nabi Ibrahim. Kaum Tsamud sesudah kaum 'Ad, dan tempat tinggal mereka itu terkenal, yaitu terletak di antara Hijaz dan Syam sampai lemba Al-Qura dan daerah sekitarnya. Rasulullah SAW pernah melewati bekas rumah dan tempat tinggal mereka, yaitu ketika beliau sedang berjalan menuju perang Tabuk, yaitu pada tahun ke-sembilan.
Firman Allah SWT: (Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Samud) yaitu sungguh Kami telah mengutus kepada kaum Tsamud saudara mereka, nabi Shalih (Ia berkata, "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagi kalian selain-Nya”) Semua rasul itu mengajak untuk menyembah Allah saja, tidak ada sekutu bagiNya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, "Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah oleh kamu sekalian akan Aku" (25)) (Surah Al-Anbiya)
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepada kalian dari Tuhan kalian. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagi kalian) yaitu telah datang kepada kalian hujjah dari Allah yang membenarkan apa yang aku bawa kepada kalian.
Unta betina itu dan anaknya setelah melahirkannya tinggal bersama mereka, ada masa ketika unta itu minum dari air sumur yang disediakan untuknya satu hari, dan hari lain air itu untuk minum mereka. Pada hari unta itu minum, mereka bisa meminum air susu unta itu yang mereka perah. Mereka bias memenuhi semua wadah dan bejana mereka sesuai kehendak mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain: (Dan beritakanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya air itu terbagi antara mereka (dengan unta betina itu); tiap-tiap giliran minum dihadiri (oleh yang punya giliran) (28)) (Surah Al-Qamar) dan (Saleh menjawab, "Ini seekor unta betina, ia mempunyai giliran untuk mendapatkan air, dan kalian mempunyai giliran pula untuk mendapatkan air di hari yang tertentu”) (Surah Asy-Syu'ara: 155) Unta itu biasa merumput di sebagian lembah dan keluar dari lembah lain untuk mencari air karena selalu menginginkan air. Berdasarkan yang disebutkan bahwa unta itu adalah ciptaan besar dan pemandangannya menakjubkan; saat unta itu melewati ternak mereka, maka ternak-ternak itu menjauh darinya. Ketika hal itu berlangsung lama dan mereka semakin mendustakan nabi Shalih, maka mereka bertekad untuk membunuh unta betina itu agar airnya mereka peroleh setiap hari. Dikatakan bahwa mereka semua bersepakat untuk membunuhnya.
Saya berkata ini adalah makna yang tampak pada firman Allah SWT: (Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyamaratakan mereka (dengan tanah) (14) (Surah Asy-Syams) dan (Dan telah Kami berikan kepada Samud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu) (Surah Al-Isra: 59) dan Allah SWT berfirman: (Kemudian mereka sembelih unta betina itu) Hal itu disandarkan kepada semua kabilah, jadi hal ini menunjukkan bahwa mereka semuanya setuju dengan hal itu. Hanya Allah yang lebih mengetahui.
(Maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumahnya) yaitu mereka mati tidak bernyawa lagi
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-A’raf ayat 77: Unta betina memiliki hari untuk meminum air sumur, dan mereka (kaum Tsamud) pun sama memiliki hari untuk mengambil air sumur, kemudian lama-kelamaan mereka pun bosan, dan menyembelih unta tersebut. Ada yang mengatakan, bahwa yang menyembelihnya adalah Qudar bin Salif atas perintah mereka.
Nabi Saleh ‘alaihis salam berkata, “Bersukarialah kamu semua di rumahmu selama tiga hari. Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.” (lihat Huud: 65)
Faedah:
Syaikh As Sa’diy berkata, “Perlu diketahui, bahwa kebanyakan mufassir menerangkan kisah ini, yakni bahwa unta betina itu keluar dari batu keras yang licin yang sebelumnya mereka usulkan kepada Saleh. Unta tersebut sudah mengandung dan hampir melahirkan, lalu unta itu keluar sedangkan kaumnya melihat langsung. Unta itu sudah melahirkan anaknya ketika mereka menyembelihnya, dan bersuara tiga kali suara, lalu bukit terbelah dan anak unta tersebut masuk ke dalamnya. Nabi Saleh berkata kepada mereka, “Tanda turunnya azab kepada kamu adalah pada hari pertama dari ketiga hari itu adalah mukamu menjadi kuning, hari kedua mukamu merah, dan hari ketiga mukamu hitam.” Lalu terjadilah seperti itu. Semua ini merupakan kisah Isra’iliyyat yang tidak layak dinukil dalam menafsirkan kitab Allah, dan dalam Al Qur’an tidak ada sesuatu yang menunjukkan demikian dari berbagai sisi. Bahkan jika hal itu benar, tentu Allah akan menyebutkannya, karena di dalamnya terdapat keajaiban, pelajaran dan tanda yang tidak mungkin dibiarkan Allah Ta’ala sehingga tidak disebutkan sampai datang dari jalan orang yang tidak ditsiqahkan penukilannya, bahkan Al Qur’an mendustakan sebagiannya, karena Nabi Saleh berkata kepada mereka, “Bersuka rialah di rumah kamu selama tiga hari.” Yakni nikmatilah dan bersenang-senanglah dalam waktu yang singkat ini, karena kamu tidak dapat bersenang-senang dan bersuka ria selain ini. Lantas di manakah kesenangannya bagi mereka yang diancamkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam akan ditimpakan azab dan menyebutkan pendahulunya, di mana hari demi hari akan terjadi sesuatu yang menimpa mereka secara merata (merahnya muka, kuning dan hitam karena azab), bukankah hal ini bertentangan dengan Al Qur’an dan menyalahinya?!! Dalam Al Qur’an sudah ada kecukupan dan hidayah tidak perlu yang lainnya.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 77
Setelah pemuka masyarakat itu menyatakan pengingkaran dengan ucapan dan sikap, mereka juga membuktikan keingkaran itu dengan perbuatan. Kemudian mereka sembelih dan potong kaki unta betina yang menjadi bukti kebenaran nabi saleh itu, dan mereka juga berlaku angkuh terhadap perintah tuhannya dengan mengabaikan tuntunan Allah yang melarang mereka untuk menyakiti unta-Nya. Dan mereka berkata, wahai saleh! buktikanlah ancaman yang kamu janjikan kepada kami, bahwa kalau kami menyakiti unta dan menyembelihnya maka kami akan disiksa. Datangkanlah siksaan itu sekarang juga jika benar engkau salah seorang rasul yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan ancaman-Nya. Karena kesombongan dan perbuatan mereka yang melampaui batas itu, lalu datanglah gempa dan petir yang dahsyat menimpa mereka dan menghancurkan bangunan-bangunan yang ada di sekitarnya, dan mereka pun mati binasa, mayat-mayat mereka bergelimpangan di dalam reruntuhan puing-puing rumah mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beraneka penjabaran dari berbagai mufassirun berkaitan makna dan arti surat Al-A’raf ayat 77 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita. Dukunglah dakwah kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.