Surat Al-A’raf Ayat 67
قَالَ يَٰقَوْمِ لَيْسَ بِى سَفَاهَةٌ وَلَٰكِنِّى رَسُولٌ مِّن رَّبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Arab-Latin: Qāla yā qaumi laisa bī safāhatuw wa lākinnī rasụlum mir rabbil-'ālamīn
Artinya: Hud herkata "Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun, tetapi aku ini adalah utusan dari Tuhan semesta alam.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Terkait Dengan Surat Al-A’raf Ayat 67
Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 67 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah menarik dari ayat ini. Didapati sekumpulan penjelasan dari beragam pakar tafsir berkaitan isi surat Al-A’raf ayat 67, antara lain sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Hud menjawab,”Wahai kaumku,tidak ada cacat pada akalku sedikit pun. Akan tetapi, aku adalah utusan Allah kepada kalian dari penguasa makhluk secara keseluruhan.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
67. Maka Huud menanggapi mereka dengan penuh kelembutan dan adab: ĺHai kaumku, aku bukan seperti yang kalian sangka, namun aku adalah seorang Rasul yang diutus oleh Pencipta jin dan manusia untuk menyampaikan kepada kalian apa yang telah aku perintahkan tersebut,
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
67. Hud menjawab ucapan kaumnya dengan mengatakan, “Wahai kaumku! Aku tidak bodoh maupun pandir. Sesungguhnya aku adalah utusan dari Rabb semesta alam."
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
67. Hud berkata kepada mereka: “Wahai kaumku, Aku bukanlah orang bodoh seperti yang kalian gambarkan, melainkan seorang rasul yang diutus kepada kalian dari Tuhan semesta alam untuk menunjukkan dan membimbing kalian menuju hal yang membahagiakan kalian.”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Hud berkata,“Wahai kaumku, tidak ada padaku suatu kebodohan} kelemahan akal dan kecerobohan {tetapi aku ini adalah rasul dari Tuhan semesta alam
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
67 “hud berkata ’hai kaumku tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun” Justru dia adalah seorang rasul yang membimbing lagi lurus. ”tetapi aku ini adalah utusan dari Rabb semesta alam”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 65-69
Allah SWT berfirman, "Sebagaimana Kami mengutus nabi Nuh kepada kaumnya, Kami juga mengutus kepada kaum 'Ad saudara mereka, yaitu nabi Hud" Muhammad bin Ishaq,”Mereka adalah keturunan dari ‘Ad bin Iram bin ‘Aush bin Sam bin Nuh.
Saya berkata,”Mereka adalah kaum 'Ad pertama yang disebut Allah. Mereka adalah keturunan dari 'Ad bin Iram yang bertempat tinggal di gedung-gedung tinggi. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Apakah kamu belum memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Ad? (6) (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi (7) yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain (8)) (Surah Al-Fajr) Hal itu karena besarnya dan kuatnya tubuh mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Adapun kaum 'Ad, maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata.”Siapakah yang lebih besar kekuatannya daripada kami?” Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) Kami (15)) (Surah Fushshilat) Tempat tinggal mereka di Yaman, di Ahqaf, yakni bukit-bukit pasir.
(Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata) “Al-Mala’”, adalah para pembesar dan pemuka dari mereka. ("Sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta” (66)) yaitu dalam kesesatan dimana kalian mengajak kami untuk meninggalkan menyembah berhala-berhala, dan hanya menyembah Allah saja. Sebagaimana para pemuka Quraisy terkejut dengan seruan kepada menyembah kepada Tuhan yang Maha Esa, lalu mereka berkata: (Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Maha Esa?) (Surah Shad: 5) dan (Hud berkata, "Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikit pun, tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam” (67)) yaitu tidaklah aku seperti apa yang kalian sangkakan, bahkan aku datang kepada kalian dengan membawa kebenaran dari Allah yang Menciptakan segala sesuatu, Dia adalah Tuhan dan Pemilik segala sesuatu. (Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepada kalian, dan aku hanyalah pemberi nasihat yang dapat dipercaya bagi kalian (68)) Sifat-sifat ini adalah sifat yang disifatlkan untuk para rasul, yaitu menyampaikan, memberi nasihat, dan dipercaya (Apakah kalian (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kalian peringatan dari Tuhan kalian yang dibawa oleh seorang laki-laki di antara kalian untuk memberi peringatan kepada kalian) yaitu janganlah kalian heran jika Allah mengirim seorang rasul kepada kalian untuk memberi peringatan kepada kalian tentang hari-hari bertemu dengan Allah, melainkan pujilah Allah atas keadaan sakit kalian (Dan ingatlah oleh kalian di waktu Allah menjadikan kalian sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh) yaitu ingatlah nikmat Allah kepada kalian dalam menjadikan kalian dari keturunan nabi Nuh yang dengan doanya Allah membinasakan seluruh penduduk bumi ketika mereka menentangnya dan mendustakannya (dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakan kalian (daripada kaum Nuh itu)) yaitu Dia menjadikan tinggi kalian, yaitu Allah menjadikan kalian lebih tinggi daripada tubuh anak-anak dari jenis kalian dalam kisah Thalut (dan menambahinya dengan ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa) (Surah Al-Baqarah: 247) (Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah) yaitu nikmat, dan karuniaNya kepada kalian (supaya kalian mendapat keberuntungan) “Al-Ala’” adalah bentuk jamak dari “Alun” dan dikatakan juga “ilan”
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 67
Dia, hud, menjawab sekaligus memberikan penjelasan tentang kesalahan anggapan dan dugaan kaumnya, wahai kaumku! aku tidak seperti sangkaanmu. Bukan aku kurang waras karena aku sadar dengan ucapan dan tindakanku. Aku juga bukan pendusta, tetapi yang aku lakukan adalah berdasarkan tuntunan dari tuhanku karena aku ini adalah seorang rasul yang diutus dari tuhan seluruh alam kepada kamu semua. Aku menyampaikan kepadamu amanat, pesan, dan tuntunan dari tuhanku dan pemberi nasihat yang menghendaki kebaikan dan kebahagiaanmu dunia dan akhirat, dan aku adalah orang yang tepercaya, jujur, bukan pembohong, yang diutus kepada kamu
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beberapa penjabaran dari kalangan mufassirin terhadap makna dan arti surat Al-A’raf ayat 67 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita bersama. Sokonglah kemajuan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.