Surat Al-A’raf Ayat 66
قَالَ ٱلْمَلَأُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِن قَوْمِهِۦٓ إِنَّا لَنَرَىٰكَ فِى سَفَاهَةٍ وَإِنَّا لَنَظُنُّكَ مِنَ ٱلْكَٰذِبِينَ
Arab-Latin: Qālal-mala`ullażīna kafarụ ming qaumihī innā lanarāka fī safāhatiw wa innā lanaẓunnuka minal-kāżibīn
Artinya: Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami benar benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang orang yang berdusta".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Mengenai Surat Al-A’raf Ayat 66
Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 66 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran mendalam dari ayat ini. Ada variasi penafsiran dari beragam ulama berkaitan makna surat Al-A’raf ayat 66, di antaranya sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Tokoh-tokoh besar yang kafir dari kaum Hud berkata, ”sesungguhnya kami tahu benar bahwa sesungguhnya kamu dengan dakwahmu yang engkau serukan kepada kami agar meninggalkan penyembahan terhadap tuhan-tuhan kami dan beribadah hanya kepada Allah, engkau itu orang yang kurang akal. Dan sesungguhnya kami benar-benar yakin bahwa engkau termasuk orang-orang yang berdusta atas Nama Allah dalam pernyataan yang engkau katakan.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
66. Para pemuka kaumnya yang mendustakan menjawab dengan penuh kesombongan: "Hai Huud, sungguh kami yakin kamu adalah orang yang bodoh dan kurang akal, dan kamu adalah orang yang berdusta dengan mengaku sebagai Rasul!"
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
66. Para pemimpin dan pemuka kaumnya yang ingkar kepada Allah dan mendustakan rasul-Nya berkata, “Sesungguhnya kami tahu bahwa kamu -wahai Hud- benar-benar bodoh dan pandir ketika kamu mengajak kami menyembah Allah semata dan tidak menyembah berhala. Dan kami benar-benar merasa yakin dan mantap bahwa kamu berdusta tentang pengakuanmu bahwa kamu adalah seorang rasul.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
66. سَفَاهَةٍ (dalam keadaan kurang akal)
Yakni kurang akal dan bodoh.
Kaumnya menyebutnya dengan sebutan ini sebagai tuduhan dusta dan kebohongan.
وَإِنَّا لَنَظُنُّكَ مِنَ الْكٰذِبِينَ (dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang orang yang berdusta)
Yakni benar-benar meyakini kedustaan nabi Huud dalam pengakuannya sebagai Rasul.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
66. Para pemipin dan petinggi yang kufur dari kaumnya berkata: “Wahai Hud, sesungguhnya Kami melihatmu sedang melamun dan sangat bodoh. Kami yakin bahwa kamu termasuk orang-orang yang berdusta terkait pengakuan kenabian dan kerasulan itu.”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Para pemuka yang ingkar di antara kaumnya berkata,“Sesungguhnya kami benar-benar melihatmu dalam keadaan bodoh dan sesungguhnya kami menduga bahwa kamu termasuk para pembohong.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
66 tetapi mereka tidak tunduk dan menyambut baik, "pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata” membantah ajakannya dan mencela pendapatnya, ”sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta.” Yakni kami tidak melihatmu melainkan orang yang bodoh dan tidak berakal. Menurut kami kamu termsuk orang-orang yang berdusta. Hakikat kebenaran bagi mereka telah terbalik dan kebodohan telah menguasai mereka, dimana mereka menuduh Nabi mereka dengan kriteria yang justru merekalah yang memilikinya, sementara mereka orang yang paling jauh darinya. Mereka itulah pendusta sebenarnya. Kebodohan mana yang lebih besar daripada orang yang menyambut kebenaran paling benar dengan penolakan dan pengingkaran, dan menyombongkan diri kepada para pembimbing dan para pemberi nasihat. Hati dan fisik mereka tunduk kepada setan yang durhaka, meletakan mereka dalam ibadah tidak pada tempatnya. Dia menyembah pohon dan batu yang tidak berguna sedikitpun. Adakah dusta yang lebih berat daripada orang yang menisbatkan perkara-perkara ini kepada Allah?
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 65-69
Allah SWT berfirman, "Sebagaimana Kami mengutus nabi Nuh kepada kaumnya, Kami juga mengutus kepada kaum 'Ad saudara mereka, yaitu nabi Hud" Muhammad bin Ishaq,”Mereka adalah keturunan dari ‘Ad bin Iram bin ‘Aush bin Sam bin Nuh.
Saya berkata,”Mereka adalah kaum 'Ad pertama yang disebut Allah. Mereka adalah keturunan dari 'Ad bin Iram yang bertempat tinggal di gedung-gedung tinggi. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Apakah kamu belum memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Ad? (6) (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi (7) yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain (8)) (Surah Al-Fajr) Hal itu karena besarnya dan kuatnya tubuh mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Adapun kaum 'Ad, maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata.”Siapakah yang lebih besar kekuatannya daripada kami?” Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) Kami (15)) (Surah Fushshilat) Tempat tinggal mereka di Yaman, di Ahqaf, yakni bukit-bukit pasir.
(Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata) “Al-Mala’”, adalah para pembesar dan pemuka dari mereka. ("Sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta” (66)) yaitu dalam kesesatan dimana kalian mengajak kami untuk meninggalkan menyembah berhala-berhala, dan hanya menyembah Allah saja. Sebagaimana para pemuka Quraisy terkejut dengan seruan kepada menyembah kepada Tuhan yang Maha Esa, lalu mereka berkata: (Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Maha Esa?) (Surah Shad: 5) dan (Hud berkata, "Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikit pun, tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam” (67)) yaitu tidaklah aku seperti apa yang kalian sangkakan, bahkan aku datang kepada kalian dengan membawa kebenaran dari Allah yang Menciptakan segala sesuatu, Dia adalah Tuhan dan Pemilik segala sesuatu. (Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepada kalian, dan aku hanyalah pemberi nasihat yang dapat dipercaya bagi kalian (68)) Sifat-sifat ini adalah sifat yang disifatlkan untuk para rasul, yaitu menyampaikan, memberi nasihat, dan dipercaya (Apakah kalian (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kalian peringatan dari Tuhan kalian yang dibawa oleh seorang laki-laki di antara kalian untuk memberi peringatan kepada kalian) yaitu janganlah kalian heran jika Allah mengirim seorang rasul kepada kalian untuk memberi peringatan kepada kalian tentang hari-hari bertemu dengan Allah, melainkan pujilah Allah atas keadaan sakit kalian (Dan ingatlah oleh kalian di waktu Allah menjadikan kalian sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh) yaitu ingatlah nikmat Allah kepada kalian dalam menjadikan kalian dari keturunan nabi Nuh yang dengan doanya Allah membinasakan seluruh penduduk bumi ketika mereka menentangnya dan mendustakannya (dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakan kalian (daripada kaum Nuh itu)) yaitu Dia menjadikan tinggi kalian, yaitu Allah menjadikan kalian lebih tinggi daripada tubuh anak-anak dari jenis kalian dalam kisah Thalut (dan menambahinya dengan ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa) (Surah Al-Baqarah: 247) (Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah) yaitu nikmat, dan karuniaNya kepada kalian (supaya kalian mendapat keberuntungan) “Al-Ala’” adalah bentuk jamak dari “Alun” dan dikatakan juga “ilan”
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-A’raf ayat 66: Yang menolak dakwah Nabi Hud ‘alaihis salam dan mencela pandangannya.
Padahal siapakah yang kurang waras daripada orang-orang yang menyembah sesuatu yang tidak memberi manfaat apa-apa berupa batu dan pepohonan, bahkan lebih lemah daripada penyembahnya?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 66
Mendengar seruan nabi hud, kebanyakan kaumnya tetap kafir, tidak mau mengikuti ajakan dan dakwahnya. Bahkan, pemuka-pemuka orang-orang yang kafir dari kaumnya yang berkuasa berkata, sesungguhnya kami memandang kamu, yakni melihat dan menilaimu secara keseluruhan, benar-benar kurang waras, tidak memahami apa yang kamu katakan, dan kami kira dan yakin kamu termasuk orang-orang yang berdusta dalam perkataanmu. ' dia, hud, menjawab sekaligus memberikan penjelasan tentang kesalahan anggapan dan dugaan kaumnya, wahai kaumku! aku tidak seperti sangkaanmu. Bukan aku kurang waras karena aku sadar dengan ucapan dan tindakanku. Aku juga bukan pendusta, tetapi yang aku lakukan adalah berdasarkan tuntunan dari tuhanku karena aku ini adalah seorang rasul yang diutus dari tuhan seluruh alam kepada kamu semua. Aku menyampaikan kepadamu amanat, pesan, dan tuntunan dari tuhanku dan pemberi nasihat yang menghendaki kebaikan dan kebahagiaanmu dunia dan akhirat, dan aku adalah orang yang tepercaya, jujur, bukan pembohong, yang diutus kepada kamu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beragam penjelasan dari banyak ulama tafsir berkaitan isi dan arti surat Al-A’raf ayat 66 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi ummat. Dukung perjuangan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.