Surat Al-An’am Ayat 164
قُلْ أَغَيْرَ ٱللَّهِ أَبْغِى رَبًّا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَىْءٍ ۚ وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلَّا عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُم مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Arab-Latin: Qul a gairallāhi abgī rabbaw wa huwa rabbu kulli syaī`, wa lā taksibu kullu nafsin illā 'alaihā, wa lā taziru wāziratuw wizra ukhrā, ṡumma ilā rabbikum marji'ukum fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn
Artinya: Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan".
« Al-An'am 163 ✵ Al-An'am 165 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Mendalam Tentang Surat Al-An’am Ayat 164
Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 164 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi kumpulan penjabaran dari banyak ahli ilmu berkaitan kandungan surat Al-An’am ayat 164, sebagiannya sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Katakanlah (wahai rasul), ”apakah selain Allah aku akan mencari tuhan, padahal Dia dalah pencipta segala sesuatu, pemilik dan pengaturnya? Dan tidaklah manusia melakukan hal yang buruk kecuali dosanya akan menjadi tanggungannya. Dan sesorang tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada tuhan kalian tempat kembali kalian pada hari kiamat, lalu Dia memberitahukan kepada kalian apa yang kalian perselisihkan dalam perkara agama.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
164. Allah menegaskan bagi nabi-Nya keikhlasan ibadahnya dan mengungkapkan olokan-Nya bagi orang-orang musyrik. Katakanlah kepada mereka: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah? Sedangkan Dia telah menciptakan seluruh makhluk dan mengatur segala urusan mereka.
Dan tidaklah seseorang melakukan kemaksiatan melainkan dialah yang akan menanggung dosanya; dan orang yang tidak berdosa tidak akan menanggung dosa orang lain. Dan seseorang tidak akan disiksa akibat kejahatan orang lain.
Kemudian kalian akan dikumpulkan menuju Pencipta kalian pada hari kiamat, kemudian Dia akan mengabarkan dengan kabar yang jelas, tentang perkara-perkara agama yang dulu kalian perselisihkan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
164. Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Apakah aku akan mencari tuhan lain selain Allah, sedangkan Dia -Subḥānahu wa Ta'ālā- Rabb bagi segala sesuatu? Dia Rabb bagi tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Dia. Dan orang yang tidak bersalah tidak akan menanggung dosa orang lain. Kemudian hanya kepada Allah-lah kalian akan dikembalikan di hari Kiamat. Lalu Dia akan memberitahu kalian perihal urusan agama yang kalian perselisihkan di dunia.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
164. قُلْ أَغَيْرَ اللهِ أَبْغِى رَبًّا (Katakanlah: “Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah)
Yakni bagaimana aku akan mencari Tuhan selain Allah dan meninggalkan peribadatan kepada-Nya, atau bagaimana aku akan mencari sekutu bagi Allah untuk aku sembah keduanya, padalah Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu, dan apa yang kalian ajak aku untuk menyembahnya merupakan makhluk dan ciptaan-Nya seperti aku, tidak mampu memberi manfaat dan madharat.
وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلَّا عَلَيْهَا ۚ (Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri)
Maka tidak ada orang yang bisa memberi dosa kepada orang lain.
وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۚ( dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain)
Maka orang yang tidak berdosa tidak akan menanggung dosa orang yang berdosa.
Dan dalam ayat ini terdapat bantahan atas apa yang orang-orang jahiliyah lakukan, yang menghukum seseorang karena dosa yang dilakukan kerabatnya, atau menghukum suatu kabilah karena dosa yang dilakukan kabilah lain. Dan dalam ayat lain disebutkan:
ليحملوا أوزارهم كاملة يوم القيامة ومن أوزار الذين يضلونهم بغير علم
“agar mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan”
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
164 Katakanlah sebagai jawaban kepada orang-orang yang musyrik dan mengajak menyembah berhala itu wahai Nabi: “Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, bagaimana bisa aku menyembah selain Allah dan meninggalkan untuk menyembah Allah? Padahal Dia adalah Tuhan dan Penguasa atas segala sesuatu. Tidak ada seorang pun yang berbuat dosa melainkan kemudharatannya berupa siksa dan akibatnya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Tidak ada orang yang disiksa sebab kesalahan orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali pada hari kiamat, dan akan Allah beritakan kepadamu apa yang kamu perselisihkan dalam hal keyakinan dan amal, kemudian kalian akan diberi balasan atas perbuatan kalian.”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Katakanlah,“Apakah kepada selain Allah, aku mencari} mencari {tuhan, padahal Dialah Tuhan bagi segala sesuatu. Setiap orang tidaklah berbuat dosa, kecuali dia bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain} seseorang tidak akan dibebani dosa orang lain {Kemudian kepada Tuhan kalianlah, tempat kembali kalian, lalu Dia akan memberitahukan kepada kalian} memberi kabar kepada kalian {tentang apa yang dahulu kalian perselisihkan.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
164. “Katakanlah, ‘Apakah aku akan mencari tuhan selain Allah’. “ maksudnya, apakah aku akan mencari tuhan selain Allah dari kalangan makhluk. Layakkah itu bagiku. Baikkah itu bagiku kalau aku menjadikan selainNYa sebagai pendidik dan pengaturku sementara Dia adalah Tuhan segala sesuatu? Semua makhluk berada di bawah rububiyahNya dan tunduk kepada perintahNya, maka wajib atasku dan atas selainku menjadikan Allah sebagai TUhan, ridha kepadaNya dan agar tidak bergantung kepada para makhluk yang miskin lagi lemah. Kemudian Allah mendorong dan memperingatkan kita dengan balasan itu. Dia berfirman, “Dan tidaklah seseorang membuat sesuatu,” yang baik dan yang buruk “melainkan kemudaratannya kembali kepada dirinya sendiri.” Sebagaimana Firman Allah, Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri (Fushilat: 46).
“Dan seorang yang berdoosa tidak akan memikul dosa orang lain.” Akan tetapi masing-masing memikul dosanya sendiri-sendiri. Jika seseorang menjadi penyebab kesesatan dan dosa orang lain, maka dia memikul dosa sebagai penyebab tanpa mengurangi dosa pelaku sedikit pun. “Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali,” pada Hari Kiamat. “Dan akan diberitakanNya kepadamu apa yang kamu persilahkan.” Baik dan buruk, dan membalasmu dengan itu dengan sempurna.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Allah SWT berfirman (Katakanlah) Wahai Muhammad, kepada orang-orang yang mempersekutukan Allah dalam ibadah yang seharusnya ikhlas dan menyerahkan diri hanya kepadaNya (Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah) yaitu pantaskah aku mencari Tuhan selain Dia (padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu) Dialah yang memelihara, menjaga, mengawasi, dan mengatur urusanku. yaitu, aku tidak berserah diri dan tidak akan kembali kecuali hanya kepadaNya, karena Dia adalah Tuhan dan Pemilik segala sesuatu, kepunyaanNyalah semua makhluk dan segala urusan.
Di dalam ayat ini terdapat perintah untuk bebuat ikhlas dan bertawakal, sebagaimana yang terkandung di bagian sebelumnya, yaitu ikhlas dalam beribadah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya. Makna ini yang saling berhubungan dengan lainnya itu banyak di dalam Al-Qur'an, sebagaimana firman Allah SWT yang mengandung bimbingan bagi hamba-hambaNya agar mereka mengatakan kepadaNya: (Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan) (Surah Al-Fatihah: 5), (maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepadaNya) (Surah Hud: 123), (Katakanlah, "Dialah Allah Yang Maha Penyayang, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nyalah kami bertawakal”) (Surah Al-Mulk: 29) dan ((Dialah) Tuhan masyrik dan magrib, tiada Tuhan melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung (9)) (Surah Al-Muzzammil) serta ayat-ayat lainnya yang serupa.
Firman Allah SWT: (Dan tidaklah seorang membuat dosa, melainkan kemudaratannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain) Berita tentang kejadian hari kiamat tentang balasan, keputusan, dan keadilan Allah, bahwa setiap jiwa hanya dibalas sesuai dengan amal perbuatannya. Jika baik maka balasannya baik, dan jika jahat maka balasannya jahat. Tidak ada seorang pun yang akan menanggung dosa orang lain. Hal ini merupakan keadilan Allah SWT, Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosa itu, tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikit pun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya) (Surah Fathir: 18) dan (Maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya) (Surah Thaha: 112} Para ulama tafsir berkata bahwa yang dimaksud dengan tidak dizalimi yaitu tidak akan dibebankan kepadanya dosa-dosa orang lain, dan “pengurangan hak” adalah tidak dikurangi pahala kebaikannya. Allah SWT berfirman: (tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya (38)kecuali golongan kanan (39)) (Surah Al-Muddassir) Maknanya yaitu setiap orang bertanggung jawab atas amal jahatnya, kecuali golongan kanan, karena terkadang keberkahan amal shalih mereka dilimpahkan kepada keturunan dan kerabat mereka. sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Ath-Thur: (Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka) (Surah Ath-Thur: 21) yaitu Kami susulkan kepada mereka anak cucu mereka di tempat yang tinggi di surge, bahkan jika anak cucu mereka tidak ikut beramal dengan mereka, melainkan ikut serta dalam keimanan (dan Kami tiada mengurangi mereka) yaitu Kami tidak mengurangi sedikitpun dari amal orang-orang terhormat dan berkedudukan tinggi itu mereka barang, sehingga Kami menyamakan mereka dengan anak cucu mereka yang kedudukannya lebih rendah daripada mereka. melainkan Allah SWT mengangkat anak cucu mereka kepada kedudukan orang tua mereka, dengan keberkahan amal perbuatanmereka, sebagai kemurahan dan karuniaNya. Kemudian Allah SWT berfirman: (Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya) (Surah Ath-Thur: 21) yaitu kejahatannya.
Firman Allah SWT: (Kemudian kepada Tuhan kalianlah kalian kembali, dan akan diberitakan-Nya kepada kalian apa yang kalian perselisihkan) yaitu beramallah dengan kemampuan kalian. Sesungguhnya kami juga beramal sesuai kemampuan kami. Lalu kalian akan melihat hasilnya, dan kami juga akan melihat hasilnya. Lalu Dia akan memberitahukan kepada kita tentang amal perbuatan kita masing-masing, dan tentang apa yang kita perselisihkan di dunia. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Kalian tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang kalian perbuat (25)” Katakanlah, "Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dialah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui” (26)) (Surah Saba’)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-An’am ayat 164: Maksudnya masing-masing orang memikul dosanya sendiri-sendiri.
Kemudian Dia akan memberikan balasan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 164
Katakanlah, wahai nabi Muhammad, dengan penuh keheranan, apakah patut aku mencari tuhan selain Allah, padahal dialah tuhan bagi segala sesuatu, pencipta jagat raya dan seisinya, pengatur, dan pemelihara bagi semua makhluk-Nya. Karena segala sesuatu selain Allah tidak mempunyai kekuasaan apa-apa, maka tidak patut untuk disembah. Setiap perbuatan dosa seseorang, pelanggaran ketentuan agama, baik besar maupun kecil, dirinya sendiri yang bertanggung jawab di hadapan Allah pada hari kiamat nanti. Dan seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain, kecuali jika orang itu mengajak orang lain berbuat dosa. Kemudian kepada tuhanmulah kamu kembali, karena semua makhluk adalah milik Allah, Allah-lah pewaris makhluk-Nya pada hari kiamat. Dan, akan diberitahukan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan, dengan menjelaskan mana yang benar dan mana yang salah. Setiap orang akan dibalas sesuai dengan perbuatannya. Pada akhir surah ini dijelaskan bahwa hidup adalah cobaan dari Allah. Dan dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi, setiap generasi digantikan oleh generasi berikutnya sampai hari kiamat, untuk meramaikan bumi di atas dasar nilai-nilai ilahi. Dan dia mengangkat derajat sebagian kamu di atas yang lain'ada yang kaya, miskin, lemah, kuat, sehat, sakit, dan sebagainya'untuk menguji kesyukuranmu atas karunia yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya tuhanmu sangat cepat memberi hukuman bagi mereka yang durhaka dan sungguh, dia maha pengampun bagi yang taat dan bertobat dari dosadosanya, maha penyayang kepada makhluk-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian aneka ragam penjelasan dari para ulama terhadap makna dan arti surat Al-An’am ayat 164 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita. Dukung perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.