Surat Al-An’am Ayat 88
ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهْدِى بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ ۚ وَلَوْ أَشْرَكُوا۟ لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Arab-Latin: żālika hudallāhi yahdī bihī may yasyā`u min 'ibādih, walau asyrakụ laḥabiṭa 'an-hum mā kānụ ya'malụn
Artinya: Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-An’am Ayat 88
Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 88 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai pelajaran berharga dari ayat ini. Tersedia pelbagai penjabaran dari berbagai mufassir terhadap isi surat Al-An’am ayat 88, sebagiannya sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Hidayah tersebut adalah taufik Allah yang telah memberikan taufik untuk itu kepada orang yang dikehendakiNya diantara para hambaNya. Sekiranya para nabi itu melakukan perbuatan syirik kepada Allah, (sekedar sebagai pengandaian dan perumpamaan saja) pastilah akan lenyap dari mereka amal-amal kebaikan mereka, sebab sesungguhnya Allah tidak menerima amalan yang di sertai dengan kesyirikan.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
88. Hidayah, pemilihan, dan pemuliaan tersebut merupakan taufik dari Allah. Andai saja mereka menyekutukan Allah dan menyembah selain-Nya niscaya amal kebaikan mereka akan lenyap. Pengandaian ini merupakan Ibrah dan pelajaran bagi manusia agar menjauhi kesyirikan dan penyembahan kepada selain Allah.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
88. Bimbingan yang mereka terima itu berasal dari Allah, Dia membimbing hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Dan sekiranya mereka menyekutukan Allah dengan yang lain niscaya amal perbuatan mereka akan sia-sia. Karena perbuatan syirik dapat membatalkan amal saleh.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
88. ذٰلِكَ هُدَى اللهِ (Itulah petunjuk Allah)
Yakni hidayah, karunia, dan pemilihan sebagaimana yang telah disebutkan.
يَهْدِى بِهِۦ (Dia memberi petunjuk)
Yakni Allah.
مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ ۚ( kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya)
Mereka adalah orang-orang yang diberi taufik dalam melakukan kebaikan dan mengikuti kebenaran.
وَلَوْ أَشْرَكُوا۟( seandainya mereka mempersekutukan Allah)
Yakni mereka yang disebutkan sebelumnya itu.
لَحَبِطَ عَنْهُم (niscaya lenyaplah dari mereka)
Yakni terhapuslah amalan-amalan kebaikan yang telah mereka kerjakan.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Allah menyebutkan di dalam surah al-An'am (18 nama Nabi), kemudian Dia -جل جلاله- mengatakan : { وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُ } "Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan", dari itu kita memahami bahwa ikhlash memiliki kedudukan yang tinggi dan merupakan hak Allah secara muthlaq, dan tidak sedikit pun untuk manusia jatah darinya, ikhlash adalah kedudukan : "mengkhususkan Tauhid hanya kepada Allah".
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
88 Itulah petunjuk, anugerah, serta limpahan dari Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Mereka adalah orang-orang yang senantiasa berbuat kebaikan dan mengikuti kebenaran Seandainya mereka yang telah disebut itu mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan baik yang telah mereka kerjakan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Demikian itu petunjuk Allah. Dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hambaNya yang Dia kehendaki. Jika mereka menyekutukanNya, sungguh sia-sia} sia-sia {amal yang telah mereka kerjakan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
88-89. “Itulah,” petunjuk yang disebutkan adalah “Petunjuk Allah,” yang tiada petunjuk selain petunjukNYa. “Yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikendakiNya di antara hamba-hambaNya.” Maka carilah petunjuk dariNya, karena jika Dia tidak memberimu petunjuk, maka tidak ada pemberi petunjuk untukmu selainNya, dan di aantara orang yang mana Allah berkehendak untuk memberi petunjuk adalah orang-orang yang telah disebutkan.
“seandainya mereka mempersekutukan Allah,” menurut kepastian dan perkiraan, “niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” Karena syirik melenyapkan amal dan menyebabkan kekekalan di dalam neraka. Jika orang-orang mulia lagi terpilih itu melakukan kesyirikan, -dan ini mustahil- niscaya amal-amal mereka lenyap, lebih-lebih selain mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 84-90
Allah SWT menyebutkan bahwa Dia mengaruniakan kepada nabi Ibrahim nabi Ishaq, setelah dia mencapai usia lanjut. Dia dan istrinya Sarah telah putus asa untuk mendapatkan seorang anak. Lalu malaikat datang kepadanya dan mereka pergi ke kaum nabi Luth. Lalu mereka menyampaikan berita gembira tentang nabi Ishaq Lalu istrinya terkejut dengan hal itu dan berkata: ("Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh.” (72) Para malaikat itu berkata,”tApakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya. dicurahkan atas kamu, hai ahlul bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” (73)) (Surah Hud) Lalu para malaikat itu menyampaikan berita gembira tentang kenabiannya, dan bahwa dia mempunyai keturunan, Sebagaimana Allah berfirman: (Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq, seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh (112)) (Surah Ash-Shaffat)
Ini lebih sempurna dalam hal pemberian berita gembira dan lebih besar dalam hal nikmat. Allah berfirman: (maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira akan (kelahiran) Ishaq dan sesudah Ishaq, Ya'qub (Surah Hud) yaitu dilahirkan seorang seorang cucu dalam keadaan kalian masih hidup, sehingga hatimu menjadi senang dengan itu, sebagaimana senang dengan kelahirannya. Sesungguhnya kebahagiaan mendapatkan cucu itu sangat besar, karena kelangsungan keturunannya. dan karena seorang yang sudah sangat tua tidak akan dapat melahirkan anak karena sudah lemah. Lalu datanglah kabar gembira dengan lahirnya seorang anak dan cucu dengan nama Ya'qub yang berasal dari kata cucu atau keturunan. Hal ini merupakan imbalan bagi nabi Ibrahim, ketika dia menarik diri dan meninggalkan kaumnya lalu berhijrah dari negeri mereka menuju ke tempat yang jauh untuk beribadah kepada Allah SWT. Lalu Allah mengganti kaum dan masyarakatnya itu dengan memberikan anak-anak yang shalih dari tulang sulbinya yang berpegang teguh pada agamanya, agar hatinya senang. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka tatkala Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishaq dan Ya'qub. Dan masing-masing Kami angkat menjadi nabi (49)) (Surah Maryam)
dan di sini Allah berfirman: (Dan Kami telah menganugerahkan Ishaq dan Ya'qub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk)
Firman Allah: (dan kepada Nuh. sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk) yaitu sebelum itu Kami telah memberi petunjuk kepada nabi Nuh, sebagaimana Kami telah memberi petunjuk kepada nabi Ibrahim. Kami juga menganugerahkan kepadanya keturunan yang shalih. Masing-masing dari keduanya mempunyai keistimewaan sendiri yang agung. Adapun nabi Nuh, maka sesungguhnya Allah ketika menenggelamkan semua penduduk bumi kecuali orang-orang yang beriman kepadanya, yaitu orang-orang yang menemaninya di bahtera. Allah menjadikan keturunannya sebagai orang-orang yang tersisa. Semua manusia itu merupakan keturunannya. Adapun nabi Ibrahim, Allah tidak mengutus seorang nabi pun sesudahnya melainkan dari keturunannya, sebagaimana firmanNya: (dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan Al Kitab) (Surah Al-Hadid: 26) dan (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan Al Kitab) (Surah Al-Hadid: 26) serta (Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis (58)) (Surah Maryam)
Firman Allah dalam ayat ini: (dan dari keturunannya) yaitu Kami memberi petunjuk kepada sebagian dari keturunannya (yaitu Daud dan Sulaiman) dhamir pada ayat itu kembali kepada nabi Nuh karena itu adalah kata yang paling dekat di antara kata-kata yang disebutkan yang tampak. Pendapat itulah yang dipilih oleh Ibnu Jarir.
Firman Allah SWT: (dan Kami lebihkan (pula) derajat sebagian dari bapak-bapak mereka, keturunan mereka, dan saudara-saudara mereka) Dia menyebutkan asal-usul dan cabang-cabang keturunan mereka, serta orang-orang yang memiliki hubungan dengan mereka serta bahwa petunjuk dan pilihan mencakup mereka semuanya. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan Kami telah memilih mereka, dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus) Kemudian Allah berfirman: (Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya) yaitu hal itu karena taufik dan petunjuk dari Allah kepada mereka (Seandainya mereka mempersekutukan Allah niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan) peringatan keras dan hukuman yang berat bagi perbuatan syirik, dan dosa besar bagi oerang yang melakukannya, sebagaimana firman Allah: (Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelum kamu, "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalanmu.”) (Surah Az-Zumar: 65) Ini merupakan syarat, dan syarat itu belum tentu pasti terjadi; sebagaimana firmanNya: (Katakanlah "Jika benar Tuhan yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula menyembah (memuliakan anak itu)" (81)) (Surah Az-Zukhruf), (Sekiranya Kami hendak membuat suatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah Kami telah melakukannya) (17)) (Surah Al-Anbiya’) dan (Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-Nya Mahasuci Allah Dialah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan (4)) (Surah Az-Zumar)
Firman Allah: (Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka kitab, hikmat, dan kenabian) yaitu Kami memberikan nikmat kepada mereka dengan itu sebagai rahmat bagi hamba-hamba Kami dengan adanya mereka, dan kelembutan Kami kepada semua makhluk (Jika ingkar terhadapnya) yaitu dengan kenabian. Bisa juga bahwa dhamir itu kembali kepada tiga hal itu, yaitu Kitab, hikmah, dan kenabian. Firman Allah: (orang-orang itu) yaitu penduduk Makkah. Itu adalah pendapat Ibnu Abbas, Sa'id bin Al-Musayyib, Adh-Dhahhak, Qatadah, As-Suddi dan lainnya. (maka sesungguhnya Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang sekali-kali tidak akan mengingkarinya) yaitu jika nikmat ini diingkari oleh orang-orang dari kaum Quraisy dan lainnya dari penduduk bumi, baik Arab maupun non Arab, baik orang yang beragama maupun Ahli Kitab, maka sungguh Kami menyerahkannya kepada kaum lain yaitu kaum Muhajirin, kaum Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka sampai hari kiamat.
(yang sekali-kali mereka tidak akan mengingkarinya) yaitu mereka tidak mengingkarinya sedikitpun dan tidak menolak satu huruf pun darinya, bahkan mereka beriman kepada semuanya, baik ayat muhkamat maupun ayat mutasyabihat. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan mereka dengan karunia, kemurahan, dan kebaikanNya. Kemudian Allah SWT berfirman seraya berbicara kepada hamba dan RasulNya, nabi Muhammad SAW (Mereka itulah) yaitu para nabi yang disebutkan serta orang-orang yang disebutkan bersama mereka dari orang tua, keturunan dan saudara-saudara dan yang serupa dengan mereka (Orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah) yaitu Mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk, bukan selain mereka (maka ikutilah petunjuk mereka) yaitu ikutilah mereka. Jika hal itu diperintahkan kepada Rasulallah SAW, maka umatnya mengikut beliau dalam semua yang disyariatkan dan diperintahkan kepada mereka.
Firman Allah: (Katakanlah, "Aku tidak meminta upah kepada kalian dalam menyampaikannya (Al-Qur'an))
yaitu aku tidak meminta suatu upah kepada kalian dalam menyampaikan Al-Qur’an ini. Dan aku tidak menginginkan sesuatu apapun dari kalian. (Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk segala umat)
yaitu dengan Al-Qur’an mereka merenung dan mendapat petunjuk dari kebutaan dan kesesatan menuju petunjuk dan dari kekafiran menuju kepada keimanan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-An’am ayat 88: Oleh karena itu, mintalah petunjuk kepada-Nya.
Syirk menghapuskan amalan dan mengekalkan pelakunya di neraka, jika orang-orang pilihan itu berbuat syirk tentu hapuslah amalan mereka. Orang-orang pilihan saja dapat hapus amalnya jika berbuat syirk apalagi selain mereka.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 88
Itulah petunjuk Allah yang amat tinggi nilainya, yang dengan itu dia memberi petunjuk, yaitu kemampuan dan kemudahan untuk melaksanakannya, kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang dia kehendaki karena telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meraihnya. Sekiranya mereka yaitu yang telah disebutkan nama-namanya di atas mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah, yakni sia-sia dan tidak berguna, aneka amalan yang telah mereka kerjakan. Peringatan bahkan ancaman tersebut wajar diberikan karena mereka itulah orang-orang yang telah kami berikan kitab baik secara langsung kepada mereka maupun tidak langsung yaitu mereka terima melalui rasul yang lain, dan hikmah, yaitu kemampuan mengamalkan petunjuk Allah tersebut dengan bijak, dan juga kenabian. Jika orang-orang, yakni penduduk mekah, yang engkau seru, wahai nabi Muhammad, itu mengingkarinya, maka kami akan menyerahkannya kepada kaum yang tidak mengingkarinya di antara mereka adalah para shiddiqun, syuhada, dan para ulama yang menjadi penerus tugas para nabi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah aneka ragam penjabaran dari kalangan pakar tafsir mengenai isi dan arti surat Al-An’am ayat 88 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita. Dukunglah syi'ar kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.