Surat Al-An’am Ayat 19
قُلْ أَىُّ شَىْءٍ أَكْبَرُ شَهَٰدَةً ۖ قُلِ ٱللَّهُ ۖ شَهِيدٌۢ بَيْنِى وَبَيْنَكُمْ ۚ وَأُوحِىَ إِلَىَّ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانُ لِأُنذِرَكُم بِهِۦ وَمَنۢ بَلَغَ ۚ أَئِنَّكُمْ لَتَشْهَدُونَ أَنَّ مَعَ ٱللَّهِ ءَالِهَةً أُخْرَىٰ ۚ قُل لَّآ أَشْهَدُ ۚ قُلْ إِنَّمَا هُوَ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ وَإِنَّنِى بَرِىٓءٌ مِّمَّا تُشْرِكُونَ
Arab-Latin: Qul ayyu syai`in akbaru syahādah, qulillāh, syahīdum bainī wa bainakum, wa ụḥiya ilayya hāżal-qur`ānu li`unżirakum bihī wa mam balag, a innakum latasy-hadụna anna ma'allāhi ālihatan ukhrā, qul lā asy-had, qul innamā huwa ilāhuw wāḥiduw wa innanī barī`um mimmā tusyrikụn
Artinya: Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah". Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quran (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui". Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Mengenai Surat Al-An’am Ayat 19
Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 19 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir penting dari ayat ini. Terdapat berbagai penjabaran dari berbagai ulama tafsir terkait kandungan surat Al-An’am ayat 19, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Katakanlah wahai rasul, kepada kaum musyrikin itu, ”siapakah yang paling kuat persaksiannya dalam menetapkan kebenaranku tentang apa yang aku sampaikan kepada kalian bahwa aku adalah seorang utusan Allah?” katakanlah, ”Allah menjadi saksi antara aku dengan kalian.” maksudnya, Dia Maha mengetahui risalah yang aku bawa kepada kalian dan apa yang kalian ucapkan kepadaku. ”Allah telah mewahyukan kepadaku al-qur’an ini agar dengan itu aku memperingatkan kalian terhadap siksaNya yang akan menimpa kalian. Dan aku memperingatkan dengannya manusia yang al-qur’an telah sampai kepadanya dari umat-umat. Sesungguhnya kalian benar-benar mengakui ada sesembahan-sesmbahan yang menyertai Allah yang kalian sekutukan denganNya. ” katakanlah kepada mereka wahai rasul, ”aku tidak bersaksi atas apa yang kalian yakini. Sesungguhnya Allah adalah sesembahan yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Dan sesungguhnya aku berlepas diri setiap sekutu yang kalian sembah bersamaNya.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
19. Hai Muhammad, Katakanlah kepada orang-orang yang menyekutukan Allah: Adakah kesaksian yang lebih agung melebihi apa yang Aku sampaikan kepada kalian bahwa Aku adalah utusan Allah?
Jawaban pertanyaan ini Allah Jelaskan dengan firman-Nya, katakanlah hai Muhammad: Allah adalah saksi antara aku dengan kalian, Dia Maha Agung dan Maha Benar. Dia bersaksi bahwa aku adalah Rasul utusan-Nya dan bersaksi bahwa aku jujur dalam apa yang telah aku sampaikan kepada kalian. Dia mewahyukan kepadaku Al-qur'an yang aku bacakan kepada kalian sebagai peringatan kepada kalian dan kepada seluruh manusia yang telah sampai Al-qur'an kepadanya.
Penyebutan sebab turunnya Al-qur'an sebagai peringatan tanpa menyebutkannya sebagai kabar gembira, karena ayat ini ditujukan bagi orang-orang yang berpaling dari kebenaran sehingga hanya peringatan yang sesuai bagi mereka.
Kemudian Allah mengolok-olok mereka dengan firman-Nya, katakanlah hai Muhammad: sungguh kalian telah menyekutukan Allah. Aku tidak bersaksi bersama kalian dan tidak menyepakati kesyirikan yang kalian lakukan. Allah Maha Esa dengan kebesaran dan keagungan-Nya. Tidak ada Tuhan selain-Nya dan aku berlepas diri dari kesyirikan kalian.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
19. Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik yang mendustakan kamu, “Siapakah yang paling agung dan kesaksiannya paling penting di atas kejujuranku?” Katakanlah, “Allah-lah yang paling agung dan kesaksian yang paling penting di atas kejujuranku. Dia adalah saksi antara diriku dan kalian. Dia mengetahui apa yang kubawa kepada kalian dan jawaban yang akan kalian berikan. Allah telah mewahyukan Al-Qur`ān ini kepadaku untuk memberikan peringatan kepada kalian dan kepada siapa pun yang mendengarnya, baik dari bangsa manusia maupun bangsa jin. Sesungguhnya kalian wahai orang-orang musyrik percaya bahwa di samping Allah ada sembahan-sembahan yang lain. Katakanlah -wahai Rasul-, “Aku tidak mau bersaksi atas apa yang kalian percayai itu karena kepercayaan tersebut batil. Sesungguhnya Allah adalah satu-satunya Rabb yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu jadikan sekutu dengan-Nya."
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
19. قُلْ أَىُّ شَىْءٍ أَكْبَرُ شَهٰدَةً ۖ (Katakanlah: “Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?”)
Yakni saksi mana yang lebih kuat persaksiannya.
قُلِ اللهُ ۖ شَهِيدٌۢ بَيْنِى وَبَيْنَكُمْ ۚ (Katakanlah: “Allah”. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu)
Ini adalah jawaban dari pertanyaan sebelumnya.
Apabila Allah-lah saksi antara Rasulullah dan mereka maka Dia adalah saksi yang paling kuat persaksiannya untuk Rasulullah.
Pendapat lain mengatakan bahwa jawabannya telah ada dalam kalimat قُلِ اللهُ, yakni Allah adalah yang paling kuat persaksiannya. Kemudian Allah memulai lagi firman-Nya dengan kalimat شَهِيدٌۢ بَيْنِى وَبَيْنَكُمْ, yakni Dia adalah saksi antara aku dan kalian.
وَأُوحِىَ إِلَىَّ هٰذَا الْقُرْءَانُ لِأُنذِرَكُم بِهِۦ وَمَنۢ بَلَغَ ۚ (Dan Al Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quran (kepadanya))
Yakni supaya aku memperingatkan kalian dengan al-qur’an, dan memperingatkan semua orang yang telah sampai kepadanya al-qur’an dari seluruh suku dan jenis. dan hukum-hukum dalam al-qur’an mencakup manusia dan jin semuanya yang telah ada saat risalah ini diturunkan sampai hari kiamat apabila mereka telah mendapat dakwah islam dan mendengar al-qur’an.
قُل لَّآ أَشْهَدُ ۚ( Katakanlah: “Aku tidak mengakui”)
Yakni maka aku tidak mau bersaksi bersama kalian bahwa terdapat tuhan-tuhan yang lain selain Allah, karena persaksian ini merupakan persaksian yang paling bathil.
وَإِنَّنِى بَرِىٓءٌ مِّمَّا تُشْرِكُونَ (dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan)
Yakni dari patung-patung yang kalian jadikan sebagai sesembahan. Atau dari kesyirikan kalian kepada Allah.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
19. Wahai rasul katakanlah kepada orang yang meminta kesaksian atas kenabian dan kebenaranmu: “Manakah saksi yang lebih agung dan lebih utama persaksiannya untuk membuktikan kebenaran?” katakanlah: “Allah adalah saksiku, Dialah seagung-agung saksi bagi rasulNya di hadapan ciptaanNya. Allah mewahyukan kepadaku Al-Qur’an ini, supaya aku bisa memberi peringatan tentang azab kepada orang yang bermaksiat dan tidak mau beriman, dan seluruh manusia yang mau menerimanya sampai hari kiamat. Wahai orang-orang musyrik, apakah sesungguhnya kalian akan bersaksi tanpa hujjah bahwa ada tuhan lain bersama Allah?” Katakanlah kepada mereka: “Aku tidak mengakui adanya tuhan lain bersama Allah, Kesaksian kalian itu adalah sebathil-bathil kesaksian. Sesungguhnya aku berlepas diri dari ucapan kalian dan berhala yang kalian jadikan sekutu Allah” Para pemimpin Mekah berkata: “Wahai Muhammad, Kami tidak mendapati satu orang pun yang mempercayai apa yang kamu ucapkan berupa perkara risalah, maka tunjukkanlah kepada kami, orang yang bersaksi untukmu bahwa dirimu adalah rasul sebagaimana yang kamu akui” lalu Allah SWT menurunkan ayat ini
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Katakanlah,“Siapakah yang lebih kuat} lebih besar {kesaksiannya” Katakanlah, “Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kalian. Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku supaya dengan itu aku mengingatkan kalian} dengan itu memperingatkan kalian {dan orang yang sampai} dan orang-orang yang telah sampai kepadanya dari golongan jin dan manusia {Apakah kalian benar-benar bersaksi bahwa ada tuhan-tuhan lain selain Allah” Katakanlah, “Aku tidak bersaksi.” Katakanlah, “Sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa dan aku lepas tangan dari apa yang kalian persekutukan.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
19. “ Katakanlah” kepada mereka tatkala kami menjelaskan ketunjuka kepada mereka dengan menerangkan kepada mereka jalan-jalan, “ siapakah yang lebih kuat persaksianya?” Di atas dasar gunung ini. “ Katakanlan, ‘ Allah’,” yang lebih kuat persaksianya karena dia “ menjadi saksi antara aku dan kamu.” Tiada yang labih kuat dan lebih besar persaksianya daripada Dia. Dia bersaksi untukku dengan persetujuan dan perbuatanNya. Dia menyetujui apa yang aku ucapkan kepadamu sebagaimana Allah berfirman,
"Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya."
( Al-Haqqah : 44-46).
Allah Mahabijaksana lagi Mahaberkuasa. Tidak layak –dengan kebijaksanaan dan kekuasaanNya- Dia membiarkan pendusta atas namaNya dengan klaim bahwa Allah mengutusnya padahal Dia tidak mengutusnya, bahwa Allah memerintahkannya berdakwah kepada manusia padahal Dia tidak memerintahkannya berdakwah, bahwa Allah menghalalkan untuknya harta, darah, dan wanita orang-orang yang menyelishinya. Dengan kebohongannya tersebut, maka tidak layak Allah membenarkannya dengan pengakuan dan perbuatanNYa. Lalu Dia mendukungnya dengan ayat-ayat yang jelas dan mukjizat-mukjizat yang mengagumkan, menolongnya dan melecehkan orang yang menyelisihi dan memusuhinya. Adakah persaksian yang lebih besar dari ini?
FirmanNya “Dan al-Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya Aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang mana al-Quran sampai (kepadanya).” Maksudnya, Allah mewahyukan al-Quran yang mulia ini kepadaku untuk kebaikan dan kemaslahatanmu, dan dengannya aku memberimu peringatan adanya hukuman yang pedih. Peringatan itu dengan menyebukan sesuatu yang mereka diperingatkan darinya yang meliputi targhib (anjuran) dan tarhib (ancaman) dan penjelasan tentang perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan lahir dan batin, di mana barangsiapa yang melakukannya, maka dia telah menerima peringatan.
Al-Quran ini mengandung peringatan bagimu wahai orang-orang yang al-Quran ini berbicara kepadanya kepadanya dan orang-orang yang mana al-Quran sampai kepadanya hingga Hari Kiamat; di dalamnya terdapat penjelasan tentang tuntutan-tuntutan ilahiyyah yang diperlukan.
Manakala Allah menjelaskan kesaksianNya yang merupakan kesaksian terbesar atas tauhid, Dia berfirman, “Katakanlah kepada orang-orang yang menentang berita Allah dan yang mendustakan rasul-rasulNya,’Apakah kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah?’ katakanlah , ‘Aku tidak mengakui’ .”
Maksudnya, jika mereka bersaksi maka janganlah kamu bersaksi bersama mereka. Bandingkan antara kesaksian Allah yang paling benar FirmanNya, Tuhan semesta alam disertai kesaksian makhluk tersuci yang ditopang dengan bukti-bukti yang kuat dan argument-argumen yang valid atas keesaan Allah semata tanpa sekutu bagiNya dengan kesaksian orang-orang musyrik yang akal dan agamanya rusak, pendapat dan akalnya kacau dan mengundang tertawaan orang-orang yang berakal kepada mereka, bahkan kesaksian mereka menyelisihi fitrah mereka, dan ucapan-ucapan mereka saling bertentangan dalam menetapkan bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah, padahal tidak ada syubhat yang paling ringan yang menyelisihi pendapat mereka, apalagi jika ada argument kuat. Jika kamu berakal, maka pilihlah untuk dirimu satu dari dua kesaksian sementara kami sendiri memilih untuk kami syariat yang Allah pilih untuk NabiNya yang Allah perintahkan kepada kami agar meneladaninya. Allah berfirman, “Katakanlah, ‘Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa’ .” tidak ada yang berhak disembah dan dipertuhankan selainNya sebagaimana Dia adalah Esa dalam penciptaan dan pengaturan. “Dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah),” berupa berhala-berhala, sesembahan-sesembahan lain dan semua yang disekutukan dengan Allah. Inilah hakikat tauhid penetapan ketuhanan kepada Allah dan menafikannya dari selainNYa.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 17-21
Allah SWT memberitahukan bahwa Dia adalah Dzat yang memiliki kemudaratan dan kemanfaatan. Dia adalah Dzat yang mengatur makhlukNya sesuai dengan kehendakNya, tidak ada yang menghalangi keputusanNya, dan tidak ada yang bisa menolak ketetapanNya (Jika Allah menimpakan suatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Mahakuasa atas tiap-tiap sesuatu (17)) Sebagaimana firmanNya: (Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah, maka tidak seorang pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu (Surah Fathir: 2),
Dalam hadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah SAW berdoa: “Ya Allah, tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberikan apa yang Engkau cegah, dan tiadalah memberikan manfaat terhadap Engkau kedudukan orang yang mempunyai kedudukan” Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan Dialah Yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya) yaitu Dialah Dzat yang menyerah kepadaNya semua diri, tunduk kepadaNya semua orang yang perkasa, tertuju kepadaNya semua wajah, dan Dia menguasai segala sesuatu, dan tunduk kepadaNya semua makhluk, kepada keagungan, kebesaran, ketinggian, dan kekuasaanNya atas segala sesuatu; serta segala sesuatu menjadi kecil di hadapanNya, semua itu berada di bawah kekuasaan dan hukumNya (Dan Dialah Yang Maha Bijaksana) yaitu dalam semua perbuatanNya (lagi Maha Mengetahui) pada tempat dan kedudukannya. Jadi Dia tidak memberi dan tidak mencegah kecuali kepada orang yang layak.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?”) yaitu siapakah di yang paling agung kesaksiannya (Katakanlah, "Allah.” Dia menjadi saksi antara aku dan kalian)
yaitu Dia adalah Dzat yang mengetahui apa yang aku bawa kepada kalian dan apa yang kalian katakan kepadaku (Dan Al-Qur'an ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepada kalian dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur'an (kepadanya)) yaitu merupakan peringatan bagi setiap orang yang sampai kepadanya, sebagaimana firman Allah: (Dan barang siapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur'an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya) (Surah Hud: 17)
Ar-Rabi' bin Anas berkata,”Hak orang yang mengikuti Rasulullah SAW mengajak sebagaimana Rasulallah SAW mengajak, dan memberi peringatan dengan peringatan yang beliau sampaikan.
Firman Allah: (Apakah sesungguhnya kalian mengakui) wahai orang-orang musyrik (bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah? Katakanlah, "Aku tidak mengakui”) sebagaimana firmanNya: (Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut (pula) menjadi saksi bersama mereka) (Surah Al-An'am: 150), (Katakanlah "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan (dengan Allah)")
Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Ahli Kitab bahwa mereka mengetahui nabi yang Aku datangkan kepada mereka ini, sebagaimana mereka mengenal mengetahui anak-anak mereka melalui kabar dan berita yang ada pada mereka dari para rasul dan para nabi yang terdahulu. Sesungguhnya para rasul menyampaikan kabar gembira tentang kedatangan nabi Muhammad SAW, tentang sifat-sifat, ciri-ciri, negeri tempat tinggal, tempat hijrah, dan sifat-sifat umat beliau" Oleh karena itu Allah SWT berfirman setelahnya: (Orang-orang yang merugikan dirinya) yaitu mereka mengalami kerugian yang besar (Mereka itu tidak beriman) dengan perkara yang jelas dan terang yang diberitakan oleh para nabi dan yang telah diisyaratkan di zaman dahulu dan masa beliau datang. Kemudian Allah berfirman: (Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? ) yaitu tidak ada yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat perkataan terhadap Allah, lalu dia mengaku bahwa dirinya diutus oleh Allah, padahal tidak ada yang mengutusnya. Kemudian tidak ada yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, hujahNya, bukti-buktiNya, dan dalil-dalilNya (Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan)
yaitu itu tidak beruntung orang ini, orang itu, orang yang membuat-buat ucapan, dan orang yang berdusta.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-An’am ayat 19: Dalam tafsir Al Jalaalain diterangkan, bahwa ayat ini turun ketika orang-orang kafir berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Bawalah kepada kami saksi terhadap kenabianmu, karena Ahli Kitab mengingkarimu."
Atas kebenaranku.
Yakni jika mereka berani bersaksi, maka katakanlah aku tidak dapat bersaksi,
Inilah hakikat tauhid, yakni menetapkan bahwa Allah yang satu-satunya berhak disembah dan meniadakan sesembahan selain-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 19
Katakanlah, wahai rasulullah, kepada orang-orang musyrik ini, siapakah yang lebih kuat kesaksiannya dalam mengukuhkan kebenaranku sebagai utusan Allah' katakanlah, Allah. Dia menjadi saksi antara aku tentang apa yang aku sampaikan kepada kamu bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya, dan apa yang kamu ucapkan kepadaku berupa penolakan, kesombongan, dan olokolokan. Al-qur'an ini diwahyukan kepadaku sebagai bukti bahwa aku adalah utusan Allah agar dengan Al-Qur'an ini aku memberi peringatan kepadamu tentang hidup sesudah mati, pertanggungjawaban manusia di hadapan Allah, dan aku memperingatkan pula dengan Al-Qur'an ini kepada orang yang sampai Al-Qur'an kepadanya, meskipun tidak berjumpa dan tidak sezaman denganku. Dapatkah kamu benar-benar bersaksi dengan menunjukkan bukti-bukti yang meyakinkan bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah' katakanlah, wahai rasulullah kepada orang-orang musyrik itu, aku tidak dapat bersaksi untuk membuktikan ada tuhan-tuhan lain selain Allah. Katakanlah, kepada orang-orang yang menolak itu, sesungguhnya hanya dialah tuhan yang maha esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada tuhan yang memberi manfaat dan mudarat kepada manusia selain Allah, dan aku berlepas diri secara total dari apa yang kamu persekutukan, dewa-dewa dan berhala yang kalian anggap sejajar dengan Allah. Orang-orang yang telah kami berikan kitab kepadanya, yaitu orangorang yahudi yang diberi kitab taurat sehingga mereka disebut ahlulkitab, bersama kaum nasrani yang juga ahlulkitab karena menerima kitab injil, mengenal nabi Muhammad, sifat, karakter, tugas pokok, dan fungsinya sebagai nabi dan rasul terakhir, karena sudah tertulis dalam kitab taurat dan injil. Pengenalan mereka tentang nabi Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri, namun sebagian besar dari orang-orang yahudi dan nasrani tersebut termasuk orang-orang yang merugikan dirinya karena mereka itu tidak beriman kepada rasulullah, akibat kedengkian mereka kepadanya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah variasi penafsiran dari kalangan pakar tafsir terkait isi dan arti surat Al-An’am ayat 19 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk ummat. Bantulah perjuangan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.