Surat Al-An’am Ayat 20
ٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَٰهُمُ ٱلْكِتَٰبَ يَعْرِفُونَهُۥ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَآءَهُمُ ۘ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Arab-Latin: Allażīna ātaināhumul-kitāba ya'rifụnahụ kamā ya'rifụna abnā`ahum, allażīna khasirū anfusahum fa hum lā yu`minụn
Artinya: Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman (kepada Allah).
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Mendalam Mengenai Surat Al-An’am Ayat 20
Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 20 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan tafsir mendalam dari ayat ini. Ditemukan sekumpulan penafsiran dari para ahli tafsir mengenai isi surat Al-An’am ayat 20, sebagiannya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Orang-orang yang telah kami berikan kepada mereka taurat dan injil, mereka mengenal Muhammad dengan sifat-sifatnya yang tertulis di sisi mereka, sebagaimana mereka mengenal anak-anak kandung mereka, maka sebagaimana tidak samar di hadapan mereka untuk dibedakan dengan anak-anak lain, begitu pula Muhammad tidak samar dengan orang lain karena detailnya sifat-sifat beliau dalam kitab-kitab mereka. Akan tetapi, mereka lebih mengikuti hawa nafsu (keinginan) mereka. Akibatnya, mereka merugikan diri sendiri ketika mengingkari Muhammad dan risalah yang dibawanya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
20. Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengingkari sifat-sifat Nabi Muhammad yang ada dalam Taurat dan Injil yang menjadi bukti atas kenabiannya. Dan telah dijelaskan sebelumnya bahwa kesaksian Allah atas kebenaran kenabian Muhammad sudah cukup untuk menjadi bukti kebenarannya.
Kemudian pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa mereka berdusta ketika berkata: kami tidak mengenal Muhammad. Sebab sesungguhnya mereka mengenal kenabian dan kerasulannya sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka. Dan kalian mengetahui wahai para penduduk Makkah bahwa kenabian Muhammad bukanlah sesuatu yang baru ada di dunia, namun itu merupakan kabar gembira yang selalu disampaikan lewat lisan para rasul.
Jika para penduduk Makkah jauh dari kerasulan, maka orang-orang Yahudi dan Nasrani yang mengenali Muhammad berada disekitar mereka, rasul-rasul mereka telah menyampaikan kepada mereka tentang Muhammad, bagaimana rupa dan sifat-sifatnya. Maka hendaklah para penduduk Makkah itu bertanya kepada mereka tentang Muhammad, karena mereka mengetahuinya tanpa keraguan sedikitpun sebagaimana mereka mengenali anak-anak mereka sendiri. Akan tetapi orang-orang merugi di antara mereka hanya mengikuti hawa nafsu dan mendustakannya sehingga mereka merugikan diri sendiri.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
20. Orang-orang Yahudi yang Kami beri kitab suci Taurat dan orang-orang Nasrani yang Kami beri kitab suci Injil mengenal dengan baik figur Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka sendiri di antara anak-anak orang lain. Mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri dengan memasukkan diri sendiri ke dalam Neraka, karena mereka tidak mau beriman.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
20. الَّذِينَ ءَاتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ (Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya)
Yakni kitab Taurat, Injil, dan yang lainnya. Mereka mengetahui Rasululllah.
كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَآءَهُمُ ۘ (seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri)
Dan sesungguhnya tidak ada orang yang lebih mengenal seseorang melebihi bapak dan ibunya.
الَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ (Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman)
Yakni sesungguhnya orang-orang yang merugikan dirinya dengan kebebalan dan kedurhakaan mereka, adalah orang-orang yang tidak beriman kepada apa yang dibawa oleh Rasulullah.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
20. Sesungguhnya ahli Taurat dan Injil sangat mengerti Nabi SAW bahwa risalahnya itu benar melalui penggambaran tentangnya dalam kitab mereka, sebagaimana mereka mengerti tentang anak-anak mereka. Orang-orang yang merugikan diri sendiri dengan kekolotan dan penolakan mereka, serta tindakan menyuguhkan mereka diri sendiri kepada azab di akhirat. Mereka itu adalah orang-orang yang tidak beriman kepada apa yang dikirimkan oleh Allah kepada nabiNya, nabi Muhammad SAW.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Orang-orang yang telah Kami beri kitab} Taurat dan Injil {mengenalnya} mengenal nabi Muhammad dengan sebanr-benarnya {seperti mereka mengenal anak mereka sendiri. Orang-orang yang merugikan diri sendiri itu tidak beriman
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
20. Manakala Allah menjelaskan persaksianNya, persaksian RasulNya atas tauhid, dan persaksian kaum musyrikin yang tidak memiliki ilmu atas kesyirikannya, Dia menyebutkan bahwa Ahli kitab, Yahudi, dan Nasrani, “mereka mengenalnya,” yakni mengenal kebenaran tauhid, “seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri.” Maksudnya, tidak ada keraguan dalam diri mereka kepadanya sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka dengan baik khususnya anak-anak yang selalu dekat dengan orang tuanya. Ada kemungkinan bahwa kata ganti di sini kembali kepada Rasulullah, Muhammad.
Ahli kitab mengetahui dengan jelas kebenaran kerasulannya, mereka tidak meragukannya, karena mereka mengetahui berita-berita gembira tentang kedatangannya dan sifat-sifatnya yang sesuai dengannya yang tidak cocok untuk selainnya. Kedua makna ini saling terkait satu dengan yang lain.
FirmanNYa, “Orang-orang yang merugikan dirinya,” maksudnya, menyia-nyiakan apa yang diciptakan untuknya berupa iman dan tauhid, dan melepaskan kemuliaan dari Allah Yang Mahamulia lagi Mahakaya, “maka mereka itu tidak beriman (kepada Allah).” Jika mereka tidak memiliki iman, maka jangan bertanya tentang kerugian dan keburukan yang terjadi pada mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 17-21
Allah SWT memberitahukan bahwa Dia adalah Dzat yang memiliki kemudaratan dan kemanfaatan. Dia adalah Dzat yang mengatur makhlukNya sesuai dengan kehendakNya, tidak ada yang menghalangi keputusanNya, dan tidak ada yang bisa menolak ketetapanNya (Jika Allah menimpakan suatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Mahakuasa atas tiap-tiap sesuatu (17)) Sebagaimana firmanNya: (Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah, maka tidak seorang pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu (Surah Fathir: 2),
Dalam hadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah SAW berdoa: “Ya Allah, tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberikan apa yang Engkau cegah, dan tiadalah memberikan manfaat terhadap Engkau kedudukan orang yang mempunyai kedudukan” Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan Dialah Yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya) yaitu Dialah Dzat yang menyerah kepadaNya semua diri, tunduk kepadaNya semua orang yang perkasa, tertuju kepadaNya semua wajah, dan Dia menguasai segala sesuatu, dan tunduk kepadaNya semua makhluk, kepada keagungan, kebesaran, ketinggian, dan kekuasaanNya atas segala sesuatu; serta segala sesuatu menjadi kecil di hadapanNya, semua itu berada di bawah kekuasaan dan hukumNya (Dan Dialah Yang Maha Bijaksana) yaitu dalam semua perbuatanNya (lagi Maha Mengetahui) pada tempat dan kedudukannya. Jadi Dia tidak memberi dan tidak mencegah kecuali kepada orang yang layak.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?”) yaitu siapakah di yang paling agung kesaksiannya (Katakanlah, "Allah.” Dia menjadi saksi antara aku dan kalian)
yaitu Dia adalah Dzat yang mengetahui apa yang aku bawa kepada kalian dan apa yang kalian katakan kepadaku (Dan Al-Qur'an ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepada kalian dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur'an (kepadanya)) yaitu merupakan peringatan bagi setiap orang yang sampai kepadanya, sebagaimana firman Allah: (Dan barang siapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur'an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya) (Surah Hud: 17)
Ar-Rabi' bin Anas berkata,”Hak orang yang mengikuti Rasulullah SAW mengajak sebagaimana Rasulallah SAW mengajak, dan memberi peringatan dengan peringatan yang beliau sampaikan.
Firman Allah: (Apakah sesungguhnya kalian mengakui) wahai orang-orang musyrik (bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah? Katakanlah, "Aku tidak mengakui”) sebagaimana firmanNya: (Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut (pula) menjadi saksi bersama mereka) (Surah Al-An'am: 150), (Katakanlah "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan (dengan Allah)")
Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Ahli Kitab bahwa mereka mengetahui nabi yang Aku datangkan kepada mereka ini, sebagaimana mereka mengenal mengetahui anak-anak mereka melalui kabar dan berita yang ada pada mereka dari para rasul dan para nabi yang terdahulu. Sesungguhnya para rasul menyampaikan kabar gembira tentang kedatangan nabi Muhammad SAW, tentang sifat-sifat, ciri-ciri, negeri tempat tinggal, tempat hijrah, dan sifat-sifat umat beliau" Oleh karena itu Allah SWT berfirman setelahnya: (Orang-orang yang merugikan dirinya) yaitu mereka mengalami kerugian yang besar (Mereka itu tidak beriman) dengan perkara yang jelas dan terang yang diberitakan oleh para nabi dan yang telah diisyaratkan di zaman dahulu dan masa beliau datang. Kemudian Allah berfirman: (Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? ) yaitu tidak ada yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat perkataan terhadap Allah, lalu dia mengaku bahwa dirinya diutus oleh Allah, padahal tidak ada yang mengutusnya. Kemudian tidak ada yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, hujahNya, bukti-buktiNya, dan dalil-dalilNya (Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan)
yaitu itu tidak beruntung orang ini, orang itu, orang yang membuat-buat ucapan, dan orang yang berdusta.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-An’am ayat 20: Setelah Allah menyebutkan persaksian-Nya dan persaksian rasul-Nya terhadap tauhid, dan persaksian orang-orang musyrik, di mana tidak ada yang mereka ketahui selain itu, maka Allah menyebutkan bahwa Ahli Kitab juga mengetahui kebenaran tauhid atau kebenaran Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam berdasarkan ilmu yang ada pada mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 20
Orang-orang yang telah kami berikan kitab kepadanya, yaitu orangorang yahudi yang diberi kitab taurat sehingga mereka disebut ahlulkitab, bersama kaum nasrani yang juga ahlulkitab karena menerima kitab injil, mengenal nabi Muhammad, sifat, karakter, tugas pokok, dan fungsinya sebagai nabi dan rasul terakhir, karena sudah tertulis dalam kitab taurat dan injil. Pengenalan mereka tentang nabi Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri, namun sebagian besar dari orang-orang yahudi dan nasrani tersebut termasuk orang-orang yang merugikan dirinya karena mereka itu tidak beriman kepada rasulullah, akibat kedengkian mereka kepadanya. Dan siapakah yang lebih zalim, sesat, dan menyimpang dari kebenaran, daripada orang yang mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah, meyakini tuhan memiliki anak dan teman perempuan; atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya seperti yang dilakukan kaum kafir mekah dan madinah' sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mempertuhankan seseorang atau sesuatu selain Allah, mereka tidak akan pernah beruntung dalam kehidupan di akhirat, karena mereka kekal di dalam neraka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah variasi penjabaran dari kalangan ulama tafsir mengenai makna dan arti surat Al-An’am ayat 20 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi ummat. Bantulah kemajuan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.