Surat Al-An’am Ayat 9
وَلَوْ جَعَلْنَٰهُ مَلَكًا لَّجَعَلْنَٰهُ رَجُلًا وَلَلَبَسْنَا عَلَيْهِم مَّا يَلْبِسُونَ
Arab-Latin: Walau ja'alnāhu malakal laja'alnāhu rajulaw wa lalabasnā 'alaihim mā yalbisụn
Artinya: Dan kalau Kami jadikan rasul itu malaikat, tentulah Kami jadikan dia seorang laki-laki dan (kalau Kami jadikan ia seorang laki-laki), tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Berkaitan Dengan Surat Al-An’am Ayat 9
Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 9 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir penting dari ayat ini. Tersedia kumpulan penafsiran dari berbagai ahli ilmu mengenai kandungan surat Al-An’am ayat 9, sebagiannya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan seandainya kami menjadikan rasul yang diutus kepada mereka adalah malaikat, karena mereka tidak puas dengan Muhammad , kami pasti akan menjadikan malaikat itu dalam rupa manusia hingga mereka dapat mendengarkan darinya dan berkomunikasi dengannya. Sebab tidak mungkin bagi mereka melihat malaikat dalam rupa asli malaikat. Dan seandainya malaikat datang kepada mereka dengan rupa manusia, maka perkara kenabiannya akan menimbulkan keragu-raguan bagi mereka, sebagaimana keraguan mereka terhadap perkara kenabian Muhammad .
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
9. Dalam ayat ini Allah menjelaskan kebodohan apa yang mereka minta, dari dua sisi:
Pertama, sunnatullah telah ditetapkan bahwa doa orang-orang kafir tidak akan dikabulkan.
Kedua, seandainya rasul yang diutus kepada mereka merupakan seorang malaikat, niscaya Allah akan menjadikannya dalam rupa manusia. Sebab manusia hanya dapat melihat makhluk yang memiliki jasad, sedangkan malaikat memiliki tabiat penciptaan yang berbeda daripada manusia, dan mereka pasti akan binasa jika melihat wujud asli malaikat. Adapun jika malaikat itu mendatangi mereka dengan rupa manusia maka mereka pasti akan kembali ragu sebagaimana mereka ragu terhadap Muhammad. Sehingga jika malaikat itu berkata kepada mereka: "Aku adalah malaikat yang diutus Allah kepada kalian untuk membenarkan kenabian Muhammad." Sedangkan mereka melihatnya dengan rupa manusia layaknya mereka, niscaya mereka akan kembali ragu.
Dan salah satu dari rahmat Allah adalah Dia tidak mengabulkan permintaan mereka. Tidakkah mereka merasakan rahmat itu dan memahami hikmah Allah dalam perkara tersebut.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
9. Seandainya Kami menugaskan seorang malaikat sebagai rasul untuk mereka, niscaya Kami akan menjadikannya berwujud seorang laki-laki, agar mereka bisa mendengarnya dan menerima pesannya. Sebab, mereka tidak bisa melakukan hal itu bersama malaikat yang berada dalam wujud aslinya sebagaimana Allah menciptakannya. Dan seandainya Kami benar-benar menjadikan malaikat itu berwujud seorang laki-laki (manusia), niscaya urusannya akan rancu bagi mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
9. وَلَوْ جَعَلْنٰهُ مَلَكًا لَّجَعَلْنٰهُ رَجُلًا (Dan kalau Kami jadikan rasul itu malaikat, tentulah Kami jadikan dia seorang laki-laki)
Yakni seandainya Kami menjadikan malaikat yang diutus kepada Nabi dapat terlihat dan berbicara dengan mereka, maka Kami pasti menjadikannya dalam bentuk seorang laki-laki, karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk melihat malaikat dalam bentuk aslinya sebagaimana ia diciptakan Allah, kecuali bila diserupakan dengan bentuk tubuh manusia. Karena andai saja malaikat tersebut diutus dengan bentuk sesungguhnya niscaya mereka akan lari ketakutan sehingga menjadikan mereka tidak bisa berbicara dan menyaksikannya.
وَلَلَبَسْنَا عَلَيْهِم مَّا يَلْبِسُونَ (tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri)
Karena jika mereka melihat malaikat tersebut dalam bentuk manusia maka mereka akan berkata: ini adalah manusia dan bukan malaikat. Maka mereka akan kembali kepada keraguan mereka sebelumnya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
9. Dan jika Kami jadikan rasul itu seorang malaikat sebagaimana yang mereka minta, sungguh Kami akan menjadikannya sorang laki-laki supaya mereka bisa melihatnya, karena sesungguhnya mereka tidak mungkin bisa melihat malaikat dalam bentuk aslinya dan mereka akan takut dengannya. Dan Kami kacaukan mereka ketika malaikat itu berwujud manusia agar dilihat, sebagaimana mereka mengacaukan diri sendiri, lalu mereka akan berkata: “Ini adalah manusia bukan malaikat”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Jika Kami jadikan dia} Kami menjadikan yang diturunkan kepada mereka {itu dari malaikat, tentu Kami jadikan dia laki-laki} Maka Kami membuat bentuk malaikat itu berupa bentuk laki-laki {dan pasti Kami buat mereka tetap ragu sebagaimana mereka ragu (9)} dan sungguh Kami membuat mereka bingung atas apa yang dibingungkan oleh diri mereka, sehingga mereka tidak mengetahui apakah dia malaikat ataukah manusia
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
9. Walaupun begitu, seandainya malaikat diutus dan diturunkan, niscaya mereka tidak mampu mengambil ilmu darinya dan mereka tidak kuasa, dan kekuatan mereka yang fana tidak akan memikulnya. “ Dan Kalau Kami jadikan rasul itu dari malaikat, tentulah kami jadikan dia berupa laki-laki,” karena hikmah tidak menuntut selain itu. “ KamiPun jadikan mereka tetap raku sebagaimana kini mereka ragu.” Maksudnya, niscaya perkaranya tetap rancu dan campur baur, hal itu karena mereka sendiri yang membuat kerancuan itu atas mereka karena mereka sendirilah yang mebangun sendiri perkara mereka di atas kaidahnya yang merupakan kaidahnya yang benar, hal itu tetap tidak menjadi petunjuk bagi mereka walaupun sebagaian mereka mendapatkan petunjuk darinya. Dosanya adalah dosa mereka, yang mana mereka telah menutup pintu hidayah dari diri mereka dan membuka pintu kesesatan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 7-11
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang musyrik dan keingkaran, kesombongan dan pertentangan mereka terhadap kebenaran (Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri) mereka melihat turunnya hal itu secara langsung (tentulah orang-orang yang kafir itu berkata, "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata)
Sebagaimana Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang kesombongan mereka terhadap hal-hal yang nyata: (Dan jika seandainya Kami membutuhkan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus-menerus naik ke atasnya (14) tentulah mereka berkata, "Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang-orang yang kena sihir (15)) (Surah Al-Hijr) dan (Jika mereka melihat sebagian dari langit gugur, mereka akan mengatakan, "Itu adalah awan yang bertindih-tindih.” *44)) (Surah Ath-Thur) (Dan mereka berkata, "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) malaikat?” ) yaitu agar dia menjadi pemberi peringatan bersamanya. Allah SWT berfirman: (Dan kalau Kami turunkan (kepadanya) malaikat, tentu selesailah urusan itu, kemudian mereka tidak diberi tangguh (sedikit pun) yaitu jika malaikat diturunkan kepadanya untuk mereka, maka sungguh datang kepada mereka azab dari Allah, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar (untuk membawa azab) dan tiadalah mereka ketika itu diberi tangguh (8)) (Surah Al-Hijr), (Pada hari mereka melihat malaikat di hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa) (Surah Al-Furqan: 22) dan (Dan kalau Kami jadikan rasul itu seorang malaikat, tentulah Kami jadikan dia berupa seorang laki-laki; dan (kalau Kami jadikan dia berupa seorang laki-laki), tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri (9) jika Kami turunkan bersama dengan rasul manusia seorang malaikat, yaitu jika Kami mengutuss kepada manusia seorang rasul dari malaikat, sungguh dia adalah seorang laki-laki agar mereka dapat berbicara dengannya dan mengambil manfaat darinya. Dan jika demikian, maka sungguh urusannya akan membingungkan mereka, sebagaimana mereka bingung dan ragu terhadap diri sendiri dalam menerima rasul manusia. Sebagaimana firmanNya: (Katakanlah, "Kalau sekiranya ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan sebagai penghuni di bumi, niscaya Kami turunkan dari langit kepada mereka seorang malaikat menjadi rasul " (95)) (Surah Al-Isra) Itu rahmat Allah kepada makhlukNya. Dia mengutus kepada setiap jenis makhluk, seorang rasul dari golongan mereka, agar dia dapat mengajak mereka dan memungkinkan mereka untuk mengambil manfaat satu sama lain dalam percakapan dan memberikan pertanyaan. Sebagaimana Allah SWT berfirman : (Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah dan membersihkan (jiwa) mereka) (Surah Ali Imran: 164)
Al-Walibi meriwayatkan dari Ibnu Abbas,”Sungguh Kami meragukan mereka”
Firman Allah SWT: (Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka turunlah kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka balasan (azab) olok-olokan mereka (10))
Ini adalah penghiburan untuk Nabi SAW karena perbuatan dusta kaumnya terhadap dirinya, dan merupakan janji baginya dan orang-orang yang beriman kepadanya, dengan kemenangan dan hasil yang baik di dunia dan akhirat. Kemudian Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu!" (11)) yaitu pikirkanlah diri kalian dan lihatlah apa yang telah ditimpakan Allah terhadap generasi-generasi terdahulu yang mendustakan dan mengingkari rasul-rasulNya, berupa azab, siksaan, dan hukuman di dunia, bersamaan dengan apa yang menunggu mereka berupa azab pedih di akhirat. Bagaimanakah kami menyelamatkan para rasul dan hamba-hamba Kami yang mukmin.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-An’am ayat 9: Maksudnya kalau Allah mengutus seorang malaikat sebagai rasul, tentu Allah mengutusnya dalam bentuk seorang manusia, karena hikmah tidak menghendaki selain seperti itu, lagi pula manusia tidak dapat melihat malaikat, dan tentu mereka akan berkata, "Ini bukan malaikat, tetapi hanya manusia seperti kami juga," sehingga mereka akan tetap ragu-ragu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 9
Allah masih melanjutkan jawaban terhadap pertanyaan orang-orang kafir tersebut. Dan sekiranya rasul itu kami jadikan dari malaikat, maksudnya bahwa kalau Allah mengutus malaikat sebagai rasul, tentu Allah mengutusnya dalam bentuk manusia, pastilah kami jadikan dia berwujud laki-laki, sebagaimana yang mereka minta, karena manusia tidak dapat melihat malaikat, dan, dengan demikian, tentu mereka akan berkata juga, ini bukanlah malaikat, hanya manusia sebagaimana kami juga. Jika begitu sikap mereka, pasti kami akan menjadikan mereka tetap ragu, karena pada intinya mereka menolak kehadiran seorang utusan sebagaimana kini mereka ragu terhadap kerasulan nabi MuhammadAllah menjelaskan bahwa ajaran para rasul cenderung ditolak dan rasulnya dicemoohkan oleh manusia yang sombong. Dan sungguh, beberapa rasul sebelum engkau, Muhammad, telah diperolok-olokkan, oleh kaumnya yang sombong dan keras kepala, sehingga turunlah azab berupa bencana alam dan kejadian luar biasa kepada orang-orang yang mencemoohkan itu, supaya mereka menyadari kesalahannya dan mengubah sikapnya. Azab itu ditimpakan sebagai balasan atas olok-olokan mereka terhadap para rasul yang mengajak mereka kepada jalan Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah pelbagai penafsiran dari para pakar tafsir terhadap makna dan arti surat Al-An’am ayat 9 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi ummat. Bantulah perjuangan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.