Surat Al-Ma’idah Ayat 36
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْ أَنَّ لَهُم مَّا فِى ٱلْأَرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُۥ مَعَهُۥ لِيَفْتَدُوا۟ بِهِۦ مِنْ عَذَابِ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ مَا تُقُبِّلَ مِنْهُمْ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Arab-Latin: Innallażīna kafarụ lau anna lahum mā fil-arḍi jamī'aw wa miṡlahụ ma'ahụ liyaftadụ bihī min 'ażābi yaumil-qiyāmati mā tuqubbila min-hum, wa lahum 'ażābun alīm
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang dibumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebusi diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih.
« Al-Ma'idah 35 ✵ Al-Ma'idah 37 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Penting Berkaitan Dengan Surat Al-Ma’idah Ayat 36
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’idah Ayat 36 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan penting dari ayat ini. Terdokumentasikan aneka ragam penafsiran dari kalangan mufassirin berkaitan isi surat Al-Ma’idah ayat 36, antara lain seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari keesaan Allah dan syariatNya, seandainya mereka itu memiliki semua yang ada dimuka bumi dan memiliki yang setara dengannya lagi, dan mereka ingin menebus diri mereka pada hari kiamat dari siksaan Allah dengan apa yang mereka miliki tersebut, niscaya Allah tidak menerima tebusan itu dari mereka. Dan bagi mereka siksaan yang menyakitkan.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
36. Setelah Allah menyebutkan jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan meraih keridhaan-Nya, maka kemudian Allah menjelaskan keadaan orang-orang kafir bahwa pintu untuk meraih keridhaan Allah yang ada di depan mereka telah tertutup, karena mereka tidak membukanya ketika di dunia. Maka dari itu seandainya mereka memiliki segala kekayaan dan perbendaharaan yang ada di bumi atau bahkan dua kali lipat dari itu, kemudian mereka hendak menebus diri mereka agar dapat selamat dari azab di akhirat dan mendekat kepada Allah niscaya itu semua tidak akan diterima. Dan bagaimana itu akan diterima, sedangkan ketika di dunia mereka hanya diminta untuk menginfakkan sedikit saja namun mereka enggan? Maka di akhirat tempat kembali mereka adalah azab neraka yang pedih.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
36. Sungguh, sekiranya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-Nya, masing-masing memiliki semua yang ada di bumi ini ditambah dengan jumlah yang sama lalu mereka mempergunakannya untuk menebus diri mereka dari azab Allah di hari Kiamat, niscaya tebusan itu tidak akan diterima, dan mereka tetap akan mendapatkan azab yang pedih.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
36. إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْ أَنَّ لَهُم مَّا فِى الْأَرْضِ جَمِيعًا (Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang dibumi ini seluruhnya)
Berupa harta, manfaat, dan tanah air.
وَمِثْلَهُۥ مَعَهُۥ(dan mempunyai yang sebanyak itu)
Dan ditambah lagi dengan yang sebanyak itu.
لِيَفْتَدُوا۟ بِهِۦ مِنْ عَذَابِ يَوْمِ الْقِيٰمَةِ (untuk menebusi diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat)
Yakni niscaya mereka akan mengajukan hal-hal tersebut kepada Allah sebagai ganti agar mereka tidak mendapatkan azab.
مَا تُقُبِّلَ مِنْهُمْ ۖ (niscaya tidak akan diterima dari mereka)
Yakni tidak diterima tebusan tersebut.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
36. Jika orang kafir menebus azab akhirat dengan seluruh yang dimilikinya di dunia lalu dilipatgandakan lagi, niscaya tebusan itu tidak akan diterima. Dan bagi mereka itu azab yang pedih dan menyakitkan.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sesungguhnya orang-orang kafir, seandainya memiliki segala apa yang ada di bumi dan ditambah lagi yang seperti itu, lalu digunakan untuk menebus diri mereka dari azab hari kiamat, niscaya semua itu tidak akan diterima dari mereka. Bagi mereka azab yang sangat pedih} menyakitkan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
36-37. Allah mengabarkan tentang buruknya keadaan orang-orang kafir (kepada Allah) dan tempat kembali mereka yang jelek pada Hari KIamat. Bahwa seandainya mereka menebus azab Allah dengan emas sepenuh jagat dan ditambah dengan yang sepertinya, maka itu tidak berguna dan tidak diterima, karena waktu penebusan telah habis, yang tersisa hanyalah azab yang pedih yang menyakitkan dan kekal di mana mereka tidak keluar darinya untuk selama-lamanya dan akan menetap di dalamnya untuk masa yang tidak berujung.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 35-37
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada para hambaNya yang mukmin untuk bertakwa kepadaNya. Ketakwaan itu apabila dihubungkan dengan ketaatan kepadaNya, maka maknanya adalah menjauhi hal-hal yang diharamkan dan meninggalkan laranganNya. Allah juga berfirman setelahnya: (dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya)
Sufyan Ats-Tsauri meriwayatkan dari Thalhah, dari Atha', dari Ibnu 'Abbas, bahwa kata-kata "cara apapun untuk mendekatiNya". Demikian juga yang dikatakan oleh Mujahid, Abu Wa'il, Al-Hasan, Qatadah, Abdullah bin Katsir, As-Suddi, Ibnu Zaid, dan lainnya.
Pendapat yang dikatakan para imam itu tidak berbeda dengan para mufasir. Ibnu Jarir menunjukkan hal itu melalui perkataan seorang penyair:
"Jika orang yang menuduh telah lupa, kami akan kembali ke ikatan kasih sayang kami, Dan kesucian akan kembali mempersatukan kita, dengan berbagai upaya"
“Al-Wasilah” di sini adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan
Firman Allah : (dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan) Ketika Allah memerintahkan mereka untuk meninggalkan hal-hal yang diharamkan dan melaksanakan ketaatan, Dia juga memerintahkan mereka untuk berjuang melawan musuh, yaitu orang-orang kafir dan orang-orang musyrik yang menyimpang dari jalan yang lurus, dan orang-orang yang meninggalkan agama yang lurus. Allah mendorong mereka melakukan itu dengan menyiapkan di hari kiamat bagi orang-orang yang berjihad di jalanNya itu keberuntungan, kebahagiaan yang kekal selamanya yang tidak akan terputus, tidak akan berubah, serta mereka akan terus menerus ada di tempat-tempat yang tinggi, aman, dan indah pemandangannya, serta nyaman untuk ditinggali dimana yang siapa pun yang tinggal di dalamnya akan merasakan kenikmatan tanpa akhir, akan hidup selamanya tanpa mati, tanpa ada kerusakan pada pakaiannya, dan tanpa berakhir masa mudanya.
Kemudian Allah SWT memberitahukan tentang azab dan siksaan yang telah Dia disediakan bagi musuh-musuhNya, yaitu orang-orang kafir pada hari kiamat. Allah berfirman, (Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang dibumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebusi diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan bagi mereka itu azab yang pedih (36)) yaitu jika salah seorang dari mereka datang pada hari kiamat dengan membawa harta sebanyak isi bumi berupa, dan sesuatu serupa itu, sebagai tebusan dari azab Allah yang telah meliputinya, maka azab itu pasti akan sampai padanya, bahkan, tidak akan bisa melarikan diri dan mengelak. Oleh karena itu Allah berfirman (dan bagi mereka itu azab yang pedih) yaitu sangat menyakitkan (Mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya, dan bagi mereka itu azab yang kekal (37)) Sebagaimana Allah berfirman (Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya) (Surah Al-Hajj: 22), Mereka akan terus-menerus berharap untuk keluar dari neraka karena penderitaan dan kepedihan yang mereka alami, tetapi mereka tidak akan pernah bisa keluar dari sana. Setiap kali nyala api mengangkat mereka sehingga mereka berada di tempat paling tinggi dari neraka, maka malaikat Zabaniyah akan memukul mereka dengan cambuk besi, dan mengembalikan mereka ke dasar neraka. (bagi mereka itu azab yang kekal) mereka selamanya tidak akan mendapatkan jalan keluar dari sana, dan tidak ada tempat untuk melarikan diri.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 36
Sesungguhnya orang-orang yang kafir, yaitu mereka yang tidak mau bertakwa kepada Allah dan tidak mau membersihkan diri dari dosa, serta mengingkari keesaan-Nya pasti akan mendapat balasan. Seandainya mereka memiliki segala apa yang ada di bumi dan ditambah dengan sebanyak itu lagi yang kemudian dipergunakan untuk menebus diri mereka agar terlepas dari azab pada hari kiamat akibat keingkarannya, niscaya semua itu tidak akan diterima Allah sebagai tebusan dari mereka. Oleh karena itu, di akhirat mereka tetap akan mendapat azab yang pedih. 37 ketika merasakan betapa pedihnya azab di akhirat nanti, mereka ingin sekali untuk keluar dari neraka yang merupakan tempat hukumannya, tetapi ternyata mereka tidak akan dapat keluar dari sana. Akibat dari sikap dan perilakunya, di akhirat kelak mereka akan mendapat azab yang kekal.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah pelbagai penafsiran dari berbagai ahli tafsir terkait kandungan dan arti surat Al-Ma’idah ayat 36 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi ummat. Sokong syi'ar kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.