Surat An-Nisa Ayat 71

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ خُذُوا۟ حِذْرَكُمْ فَٱنفِرُوا۟ ثُبَاتٍ أَوِ ٱنفِرُوا۟ جَمِيعًا

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ khużụ ḥiżrakum fanfirụ ṡubātin awinfirụ jamī'ā

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu, dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama!

« An-Nisa 70An-Nisa 72 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Tentang Surat An-Nisa Ayat 71

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 71 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam pelajaran berharga dari ayat ini. Didapatkan bermacam penjabaran dari banyak mufassirin terhadap makna surat An-Nisa ayat 71, di antaranya sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Wahai orang-orang beriman ambilah sikaf waspada kalian dengan selalu dengan mempersiapakan diri menghadapi musuh kalian, lalu keluarlah untuk melawan mereka satu kelompok demi kelompok atau secara bersama-sama.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

71. Setelah Allah mendorong orang-orang beriman untuk taat kepada-Nya dan kepada rasul-Nya, maka Allah kemudian mendorong mereka untuk melakukan ketaatan yang paling agung yang dapat menguatkan agama, yaitu berjihad. Allah memerintahkan mereka untuk senantiasa waspada dari musuh, selalu bersiap untuk bertempur dengan segala kemungkinan dan persenjataan, melawan tipu daya dan kekuatan mereka, dan keluar ke Medan jihad secara berangsur-angsur dalam kelompok atau dengan serangan secara bersama-sama, dan jangan merasa lemah sehingga dapat menjerumuskan mereka ke dalam kebinasaan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

71. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya, waspadalah terhadap musuh-musuh kalian dengan melakukan upaya-upaya persiapan untuk menghadapi serangan mereka. Keluarlah untuk menghadapi mereka sekelompok demi sekelompok. Atau keluarlah untuk menghadapi mereka secara serentak. Semuanya tergantung mana yang lebih menguntungkan bagi kalian dan merugikan musuh-musuh kalian.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

71. خُذُوا۟ حِذْرَكُمْ (bersiap siagalah kamu)
Yakni tetaplah kalian bersiaga dari serangan para musuh yang datang secara tiba-tiba untuk menumpas kalian semuanya, maka persiapkanlah persiapan kalian.

فَانفِرُوا۟ (dan majulah (ke medan pertempuran))
Yakni bangkitlah untuk berperang melawan musuh.

ثُبَاتٍ (berkelompok-kelompok)
Yakni dengan kelompok-kelompok.

أَوِ انفِرُوا۟ جَمِيعًا (atau majulah bersama-sama)
Yakni dengan maju serempak bersama seluruh pasukan agar lebih kuat dalam melawan musuh dan agar mereka aman dari penculikan musuh mereka apabila mereka maju satu persatu. Sehingga mereka harus maju secara serempak apabila itu diperlukan atau maju secara berkelompok-kelompok.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

71. Wahai orang-orang mukmin, waspadailah serangan dadakan musuh agama, maka buatlah persiapan yang baik untuk mereka. Dan bangkitlah kalian untuk memerangi musuh secara berkelompok-kelompok yang berbeda-beda dan saling terpisah, yaitu satu kelompok lalu diikuti kelompok lainnya sesuai strategi perang atau berkumpul dalam satu bentuk pasukan. Ketika musuh memasuki markas kalian maka jihad itu sesuai kebutuhan dan kebaikan kalian saja untuk menahan siasat buruk musuh dan mengamankan diri dari jebakan dan serangannya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Wahai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah} waspadalah terhadap musuh kalian dan tetaplah mewaspadai mereka {dan majulah} larilah menuju musuh {secara berkelompok-kelompok} kelompok demi kelompok {atau majulah bersama-sama


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

71. Allah memerintahkan kepada hamba-hambaNya untuk beriman untuk melakukan tindakan kewaspadaan dari musuh-musuh dan dari orang-orang kafir, hal ini mencakup segala tindakan kewaspadaan dengan segala macam sebab dan sarana yang membantu memerangi musuh, menolak tipu daya dan kekuatan mereka, berupa menggunakan benteng-benteng, parit-parit, belajar menembak dan berkendara, mempelajari penemuan-penemuan baru yang dapat membantu itu semua, dan apapun yang mampu melacak tempat-tempat masuk dan keluarnya para musuh serta makar mereka, dan jihad di jalan Allah, karena itulah Allah berfirman, “Dan majulah kemedan (pertempuran) berkelompok-kelompok,” maksudnya dengan terpisah-pisah, yaitu maju dengan pasukan kecil atau besar sedang lainya menetap, “atau majulah bersama-sama,” semua itu menurut kemaslahatan yang ada, kemampuan, dan ketenangan jiwa kau Muslimin dalam agama mereka ayat ini sejalan dengan firman Allah yang lain
"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi" –Al-Anfal:60-.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 71-74
Allah SWT memerintahkan kepada hamba-hambaNya yang mukmin untuk waspada terhadap musuh-musuh mereka. Ini mengharuskan mereka untuk selalu siap dengan mempersiapkan senjata dan peralatan, serta meningkatkan jumlah mereka untuk berkumpul di jalan Allah (berkelompok-kelompok) yaitu dalam kelompok demi kelompok, bagian demi bagian, dan pasukan demi pasukan untuk berperang di jalan Allah. Kata “Ats-Tsubaat” adalah bentuk jamak dari “Tsubah” (kelompok), yaitu satu kelompok saling berkumpul menjadi dua kelompok
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, tentang firman Allah (dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok) yaitu dalam kelompok-kelompok, yaitu dua pasukan yang bergerak secara terpisah, (atau majulah bersama-sama) yaitu kalian semua Demikian juga diriwayatkan dari Mujahid, ‘Ikrimah, As-Suddi, Qatadah, Adh-Dhahhak, ‘Atha' Al-Khurasani, Muqatil bin Hayyan, dan Hushaif Al-Jazari.
Firman Allah, (Dan sesungguhnya di antara kamu ada orang yang sangat berlambat-lambat). Mujahid dan lainnya berkata bahwa ayat ini diturunkan tentang orang-orang munafik.
Muqatil bin Hayyan berkata, (ada orang yang sangat berlambat-lambat) yaitu dia yang tidak mau jihad. Kemungkinan bahwa maknanya bahwa dia memperlambat diri sendiri dan memperlambat orang-orang untuk berjihad. Sebagaimana yang telah dilakukan Abdullah bin Ubay bin Salul, dimana dia terlambat dalam dalam berjihad dan menakut-nakuti manusia untuk keluar ikut berjihad. Ini merupakan pendapat Ibnu Juraij dan Ibnu Jarir. Oleh karena itu Allah berfirman seraya memberitahukan tentang orang munafik yang berkata ketika terlambat untuk berjihad (Maka jika kamu ditimpa musibah) yaitu terbunuh, mati syahid, dan keunggulan musuh atas kalian dimana Allah menempatkan hikmah di dalamnya (ia berkata: "Sesungguhnya Tuhan telah menganugerahkan nikmat kepada saya karena saya tidak ikut berperang bersama mereka) yaitu tidak hadir bersama mereka saat terjadi peperangan. Hal itu merujuk kepada nikmat Allah kepadany, namun dia tidak menyadari apa yang telah dia lewatkan berupa pahala dari kesabaran atau pahala syahit ketika terbunuh.
(Dan sungguh jika kamu beroleh karunia (kemenangan) dari Allah) yaitu pertolongan, kemenangan dan harta rampasan (tentulah dia mengatakan seolah-oleh belum pernah ada hubungan kasih sayang antara kamu dengan dia) yaitu seakan-akan dia dari golongan agama kalian (Wahai kiranya saya ada bersama-sama mereka, tentu saya mendapat kemenangan yang besar (pula)) yaitu agar bisa ikut menembakkan panah bersama mereka sehingga aku mendapatkan bagian dari hal itu, Itu merupakan tujuan utamanya.
Kemudian Allah SWT berfirman, (Maka hendaklah dia berperang) yaitu orang mukmin yang maju (orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah) yaitu menukar agamanya dengan harga yang sedikit dari dunia. Hal itu tidak lain kecuali karena kekafiran dan tidak adanya keimanan mereka. Kemudian Allah SWT berfirman, (Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar) yaitu setiap orang yang berperang di jalan Allah, baik dia terbunuh atau menang dan mendapatkan harta rampasan. Maka di sisi Allah, dia mendapatkan pahala besar dan balasan yang melimpah, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih “Allah menjamin orang yang berjihad di jalanNya ketika dia mati, maka Allah akan memasukkannya ke surga atau jika dia kembali ke tempat tinggal yang dia tinggalkan dengan membawa pahala dan harta rampasan”.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Nisa ayat 71: Hai orang-orang yang beriman! Ambillah persediaan kamu, lantas majulah berpuak-puak atau majulah sama sekali.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Termasuk ke dalam siap siaga adalah menyiapkan sebab yang dapat digunakan untuk memerangi orang-orang kafir, menolak makar mereka dan melemahkan kekuatan mereka, misalnya membuat benteng pertahanan dan parit, membuat senjata, latihan melempar panah atau menggunakan senjata dan latihan menunggang kuda atau kendaraan serta latihan kemiliteran. Ayat ini sama dengan ayat 60 surat Al Anfal, "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)."

Seperti mengirim sariyyah (pasukan kecil).

Kedua hal ini (berangkat berkelompok atau bersama-sama) dengan mempertimbangkan maslahat.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 71

Wahai orang-orang yang beriman! bersiapsiagalah kamu menghadapi musuh, dan majulah dengan sungguh-sungguh dan penuh keberanian ke medan pertempuran secara berkelompok yakni menyerang secara bergelombang sekelompok dengan sekelompok bila taktik ini terbaik, atau majulah bersama-sama secara serentak apabila taktik ini kamu nilai lebih efektif. Dan sesungguhnya ingatlah, wahai orang-orang beriman, di antara kamu pasti ada orang yang sangat enggan dan sangat berat hati bila diajak ke medan pertempuran. Lalu jika kamu ditimpa musibah, yakni kamu mengalami kekalahan di medan perang yang mereka tidak ikut itu, dia berkata, sungguh, Allah telah memberikan nikmat kepadaku karena tidak menjadi korban dalam peperangan itu karena aku memang tidak ikut berperang bersama mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah berbagai penjabaran dari beragam ahli ilmu berkaitan kandungan dan arti surat An-Nisa ayat 71 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita bersama. Support dakwah kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Banyak Dikunjungi

Terdapat berbagai topik yang banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Maidah, Al-Fajr, Ar-Ra’d 11, Luqman 14, Al-Baqarah 185, Al-Baqarah 153. Serta Al-An’am, Al-Insyirah 5-6, Al-Balad, Ali Imran 190-191, Juz al-Qur’an, Al-‘Adiyat.

  1. Al-Maidah
  2. Al-Fajr
  3. Ar-Ra’d 11
  4. Luqman 14
  5. Al-Baqarah 185
  6. Al-Baqarah 153
  7. Al-An’am
  8. Al-Insyirah 5-6
  9. Al-Balad
  10. Ali Imran 190-191
  11. Juz al-Qur’an
  12. Al-‘Adiyat

Pencarian: al ad dhuha, surat al-imron ayat 190, albaqarah ayat 254, surat an nasr ayat 3, qutufuha

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.