Surat Al-Lahab Ayat 2

مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ

Arab-Latin: Mā agnā 'an-hu māluhụ wa mā kasab

Artinya: Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.

« Al-Lahab 1Al-Lahab 3 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Mengenai Surat Al-Lahab Ayat 2

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Lahab Ayat 2 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran penting dari ayat ini. Ditemukan sekumpulan penjelasan dari kalangan mufassirin mengenai makna surat Al-Lahab ayat 2, sebagiannya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Harta dan anaknya tidak berguna baginya,keduanya tidak bisa melindunginya dari azab Allah sedikit pun bila ia turun kepadanya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

2. Hartanya tidak berguna dan tidak dapat menolongnya dari azab Allah, begitu pula dengan kedudukan dan keturunannya tidak bermanfaat baginya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

2. Apa faedah harta dan anaknya baginya? Keduanya tidak bisa mencegah siksa dari dirinya dan tidak pula keduanya mampu mendatangkan rahmat terhadapnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

2. مَاۤ اَغۡنٰى عَنۡهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَؕ‏ (Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan)
Yakni harta yang dia kumpulkan dan keuntungan usahanya serta kedudukannya tidak dapat menjauhkannya dari kebinaasan dan azab Allah yang menimpanya.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Ayat ini turun ketika Abu Lahab menyangka ia akan menebus siksaan Allah dengan harta dan anaknya, sebagaimana yang juga diakatakan oleh anak pamannya : { لَأُوتَيَنَّ مَالًا وَوَلَدًا } " “Pasti aku akan diberi harta dan anak" [ Maryam : 77 ] , maka dikatakanlah kepadanya : { وَنَرِثُهُ مَا يَقُولُ وَيَأْتِينَا فَرْدًا } "dan Kami akan mewarisi apa yang ia katakan itu, dan ia akan datang kepada Kami dengan seorang diri" [ Maryam : 80 ] , Mahasuci Allah, lihatlah bagaimana hati-hati musuh Rasul yang serempak berbangga dengan harta dan anak-anak mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

2. Apa yang dia kumpulkan berupa harta, tidak akan berguna, tidak akan bermanfaat dan tidak akan mencegahnya dari siksa Allah. Apa yang dia usahakan berupa perbuatan buruk untuk memerangi Nabi SAW itu gagal.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Tidaklah berguna baginya} tidak bisa menjaganya dari kerugian {hartanya dan apa yang dia usahakan} yang dia hasilkan


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

2. “Tidaklah berfaidah kepadanya harta bendanya” yang dimilikinya sehingga ia bisa berlaku semena-mena dan tidak pula berguna baginya, “dan apa yang ia usahakan” tidak akan bisa menangkal azab Allah sedikit pun bila datang menimpa.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-5
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW keluar menuju ke lembah Batha, lalu menaiki bukit dan berseru,"Awas ada musuh di pagi hari!" Maka orang-orang Quraisy berkumpul kepadanya dan beliau bersabda: "Bagaimanakah pendapat kalian jika aku sampaikan berita kepada kalian bahwa musuh akan datang menyerang kalian di pagi atau petang hari, apakah kalian akan percaya kepadaku?” Mereka menjawab, "Ya” Nabi SAW bersabda, "Maka sesungguhnya aku memperingatkan kepada kalian akan datangnya azab yang keras” Maka Abu Lahab berkata, "Celakalah kamu ini, apakah karena ini kamu mengumpulkan kami?" Maka Allah SWT menurunkan firmanNya: (Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa (1)) sampai akhir surat
Pendapat pertama adalah kutukan terhadapnya, sedangkan yang kedua menunjukkan pemberitahuan tentangnya. Abu Lahab adalah salah seorang paman Rasulullah SAW, namanya adalah Abdul Uzza bin Abdul Muthalib, dan gelarnya adalah Abu Utbah. Sesungguhnya dia dijuluki Abu Lahab hanya karena wajahnya yang cerah. Dia adalah orang yang banyak menyakiti Rasulullah SAW, sangat membenci, meremehkan, dan memojokkan beliau dan agama beliau.
Firman Allah SWT (Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa (1)) yaitu merugi, kecewa, dan sia-sialah amal perbuatan dan usahanya (dan sesungguhnya dia akan binasa) yaitu sesungguhnya dia celaka dan telah nyata merugi dan binasa.
Firman Allah: (Tidaklah berfaedah kepadanya harta benda dan apa yang ia usahakan (2)) Ibnu Abbas dan lainnya berkata tentang firmanNya: (dan apa yang ia usahakan) yaitu, anaknya. Diriwayatkan hal yang semisal dari Aisyah, Mujahid, ‘Atha’, Al-Hasan, dan Ibnu Sirin.
Firman Allah: (Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (3)) yaitu neraka yang apinya bergejolak, menyala dahsyat, dan sangat membakar (Dan (begitu pula) istrinya pembawa kayu bakar (4)) Istrinya dari kalangan pemimpin wanita Quraisy yaitu Ummu Jamil. Nama aslinya adalah Arwah binti Harb bin Umayyah, saudara perempuan Abu Sufyan. Dia membantu suaminya dalam kekafiran dan keingkaran. Oleh karena itu pada hari kiamat dia menjadi pembantu yang mengazabnya di neraka Jahanam. Oleh karena itu Allah berfirman: (pembawa kayu bakar (4) yang di lehernya ada tali dari sabut (5)) yaitu memanggul kayu bakar, lalu melemparkannya kepada suaminya untuk menambah api yang membakarnya. Istrinya diciptakan untuk itu dan disediakan untuk membantu mengazabnya.
(Yang di lehernya ada tali dari sabut (5)) Mujahid dan Urwah berkata bahwa maknanya adalah berupa api neraka.
Diriwayatkan dari Mujahid, Qatadah, dan As-Suddi tentang firmanNya: (pembawa kayu bakar) yaitu istrinya gemar berjalan menghamburkan hasutan.
Pendapat yang benar adalah yang pertama; hanya Allah yang lebih Mengetahui.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Dia memiliki harta yang berlimpah akan tetapi selama ia tetapi berada dalam kekafiran dia tetap dalam kesesatan yang nyata Allah berfirman : { وَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَأَوْلَادُهُمْ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِي الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُونَ } ( Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki akan mengazab mereka di dunia dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang nyawa mereka, dalam keadaan kafir. ) [ At Taubah : 85 ].


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman: مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ “Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya” Kata مَا [Ma] disini bias jadi bermakna pertanyaan, sehingga maknnya: Apa yang menjadikannya kaya dari harta dan hasil usahanya? Jawabannya: Tidak ada. Dan bisa juga bermakna Ma peniadaan, maksudnya, tidak ada yang bermanfaat. Bermakna: Tidak ada harta dan hasil usahanya yag bermanfaat baginya. Kedua makna ini saling berkaitan.

Kedua makna tersebut: adalah bahwa harta dan hasil usahanya, tidak berguna sama sekali baginya, padahal biasanya harta memberikan manfaat. Harta bisa menjadi tebusan seseorang insan ketika ia sedang ditawan musuh dengan mengatakan: saya akan memberimu sekian sekian dari harta, bebaskan saya. Musuh akan membebaskannya, hanya saja musuh terkada meminta harta banyak atau sedikit. Kalau ia sakit, ia bisa mengambil manfaat dari hartanya. Namun manfaat disini adalah yang tidak bisa menyelamatkan pemiliknya dari api nereka, ini bukanlah manfaat.

Oleh kerenanya Allah berfirman: مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ “Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya” yakni: dari Allah sedikit pun, lalu firman-Nya: وَمَا كَسَبَ “dan apa yang ia usahakan.” Dikatakan: Maknanya adalah yang ia usahakan berupa anak, seakan akan Allah berfirman: tidak bermanfaat harta dan anaknya. Seperti ucapannya Nabi Nuh: وَاتَّبَعُوا مَنْ لَمْ يَزِدْهُ مَالُهُ وَوَلَدُهُ إِلَّا خَسَارًا “dan mereka telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka,”(QS. Nuh: 21) Mereka memaknai firman Allah وَمَا كَسَبَ “dan usahanya” dengan makna anak. Mereka menguatkan pendapat mereka ini dengan sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam: إِنَّ أَطْيَبَ مَا أَكَلْتُمْ مِنْ كَسْبِكُمْ، وَإِنَّ أَوْلَادَكُمْ مِنْ كَسْبِكُمْ “Sesungguh hasil makan terbaik yang kalian makan adalah berasal dari hasil usaha kalian. Dan Anak-anak kalian adalah dari hasil usaha kalian”(1)

Yang benar: Ayat tersebut lebih luas maknanya dari pendapat itu, ayat ini mencakup anak-anak, harta hasil usaha yang tidak ia pegang saat sekarang, mencakup juga hasil usaha berupa kemuliaan dan kedudukan jabatan. Seluruh hasil usahanya yang bisa menmbah kedudukan dan kemuliaan, itu semua tidak bermanfaat baginya sedikit pun مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ “Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.”

(1) Dikeluarkan Tirmidziy (1358) dan Ibnu Majah (2290) dari hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Dan dinyatakan shahih oleh al-Albaniy dalam al-Jaami’ (1566)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Lahab ayat 2: 1-2. Surat ini dimulai dengan celaan terhadap Abu Lahab, Allah berkata : Sungguh celaka kedua tangan orang yang celaka itu (yaitu Abu Lahab). Sia-sia dan merugi karena sebab memusuhi Nabi ﷺ. Dan sebagian celaannya kepada Nabi, ia (Abu Lahab) mengikuti Rasul ﷺ yang menuju ke Mina untuk berdakwah kepada orang-orang yang berhaji, kemudia Abu Lahab berkata : Jangan kalian percaya kepadanya, sesungguhnya ia adalah anak kami dan masih ingusan. Kemudian Allah mengabarkan bahwa harta yang dikumpulkan Abu Lahab dari hasil perdagangannya tidaklah memiliki manfaat, begitu juga dengan anaknya yang ia banggakan, tidak akan menolongnya dari adzab Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yaitu anaknya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Lahab Ayat 2

Ketika azab Allah menimpanya maka tidaklah berguna baginya hartanya yang dia kumpulkan dan banggakan, dan tidak pula bermanfaat apa yang dia usahakan seperti jabatan dan keturunan untuk menyelamatkan dirinya dari azab itu. Hanya iman dan amal saleh yang dapat menyelamatkan seseorang dari murka Allah. 3. Sebagai balasan atas kekejiannya kepada nabi Muhammad dan dosa-dosanya yang lain, kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak dan membakar seluruh tubuhnya secara terus-menerus. Dia tidak akan pernah mati di dalamnya dan tidak pula akan keluar darinya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah bermacam penjelasan dari berbagai ahli tafsir terhadap makna dan arti surat Al-Lahab ayat 2 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita semua. Sokonglah dakwah kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Banyak Dicari

Kaji banyak topik yang banyak dicari, seperti surat/ayat: An-Naba, Al-Fatihah, Al-Falaq, Adh-Dhuha, Al-Hujurat 13, Al-Isra 32. Juga Al-A’la, Al-Qadr, Al-Kafirun, Do’a Setelah Adzan, Yusuf 28, Seribu Dinar.

  1. An-Naba
  2. Al-Fatihah
  3. Al-Falaq
  4. Adh-Dhuha
  5. Al-Hujurat 13
  6. Al-Isra 32
  7. Al-A’la
  8. Al-Qadr
  9. Al-Kafirun
  10. Do’a Setelah Adzan
  11. Yusuf 28
  12. Seribu Dinar

Pencarian: lillahi ma fissamawati tahlil, at-talaq ayat 6, al waqiah arab, surat al-maidah ayat 90, al kursi

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.