Surat Ad-Dhuha Ayat 7

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَوَجَدَكَ ضَآلًّا فَهَدَىٰ

Arab-Latin: Wa wajadaka ḍāllan fa hadā

Artinya: Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.

« Ad-Dhuha 6Ad-Dhuha 8 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Mendalam Terkait Surat Ad-Dhuha Ayat 7

Paragraf di atas merupakan Surat Ad-Dhuha Ayat 7 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi kandungan mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan variasi penjelasan dari banyak ulama tafsir terhadap kandungan surat Ad-Dhuha ayat 7, antara lain sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

6-8. Bukankah tuhanmu mendapatimu sebagai anak yatim yang bapakmu wafat saat kamu masih dalam Rahim ibumu lalu tuhanmu menjaga dan melindungimu? Tuhanmu mendapatimu tidak mengetahui apa itu al-qur’an dan apa itu iman, lalu dia mengajarimu apa yang kamu tidak ketahui dan membingbingmu kepada amal terbaik? Tuhanmu juga mendapatimu miskin, lalu Dia menggiring rizki NYa kepadamu,membuatmu merasa berkecukupan dengan qana’ah dan kesabaran?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

7. Dan mendapatimu tidak mengerti tentang kitab dan iman, lalu Dia mengajarimu apa yang tidak kamu ketahui.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

7. وَوَجَدَكَ ضَآلًّا فَهَدَىٰ (Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang tidak berilmu, lalu Dia memberikan petunjuk)
Yakni tidak mengetahui tentang al-Qur’an dan syariat-syariat, kemudian Allah mengajarkanmu tentang itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

6-8

1 ) . { وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ } Dan sungguh Allah telah memberikan kepada Nabi-Nya dua macam kecukupan : yang paling besar adalah kecukupan hati yang dengannya beliau mengurangi perhatiannya kepada dunia, yang kedua adalah kecukupan harta, yaitu ketika Khadijah merekomendasikan Muhammad untuk ikut bersamanya dalam perjalanan dagang.

2 ) . Perhatikanlah dengan baik keagungan al-Qur'an yang engkau baca ini, dan sesungguhnya tidak akan kehidupan dalam hati sesorang, dan tidak pula akan mendapatkan cahaya, dan juga tidak akan terpecahkan permasalahan dan kegelisahannya, serta tidak akan mendapatkan petunjuk kecuali dengan kitab ini, maka sesorang tanpa al-Qur'an adalah mayat, buta, jahil, dan sesat.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

7. Allah menemukanmu salah dalam memahami hukum-hukum syariat dan Al-Qur’an lalu Allah menunjukkan kamu kepada jalan syariat dan tata caranya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{mendapatimu sebagai seorang yang tidak tahu} lupa dari apa yang ditujukan kepadamu berupa kenabian {lalu Dia memberimu petunjuk} membimbing dan mengajarimu sesuatu yang belum kamu ketahui dengan wahyu


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

6-8. Selanjutnya Allah menganugerahkan kondisi-kondisi khusus yang Dia ketahui seraya berfirman, “Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu,” yakni, Allah mendapatimu tidak beribu dan tidak berayah, bahkan ayah dan ibu beliau telah meninggal dunia sedangkan ia sendiri belum bisa mengurus dirinya sendiri, lalu Allah memberinya perlindungan, ia dirawat oleh kakeknya, Abu Thalib, hingga Allah menguatkan dengan pertolonganNya dan dengan kaum Mukminin.
“Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.” Artinya, Allah mendapatimu dalam kondisi engkau tidak mengetahui apa itu al-Quran dan apa itu iman, lalu Dia mengajarkanmu apa yang tidak kau ketahui dan memberimu pertolongan untuk amal dan akhlak yang baik. “Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan,” yakni fakir lalu Allah memberimu kecukupan berupa penaklukan berbagai negeri untukmu berupa pemungutan harta dan upeti. Rabb yang menghilangkan berbagai kekurangan darimu ini akan menghilangkan semua kekurangan darimu. Dan Rabb yang menyampaikanmu pada kecukupan, memberimu perlindungan, menolong serta memberimu petunjuk, maka balaslah nikmatNya dengan rasa syukur.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-11
Diriwayatkan dari Al-Aswad bin Qais, dia berkata,”Aku mendengar Jundub berkata bahwa Nabi SAW mengalami sakit selama satu atau dua malam sehingga beliau tidak melakukan qiyamul lail. Maka datanglah kepadanya seorang wanita dan berkata,"Wahai Muhammad, menurutku setanmu itu tidak lain telah meninggalkanmu" Maka Allah SWT menurunkan firmanNya: (Demi waktu matahari sepenggalah naik (1) dan demi malam apabila telah sunyi (2) Tuhanmu tiada meninggalkanmu dan tiada (pula) benci kepadamu (3))
Ini merupakan sumpah dari Allah SWT dengan menyebut waktu dhuha dan cahaya yang Dia ciptakan padanya (dan demi malam apabila telah sunyi (2)) yaitu jika tenang dan gelap gulita. Pendapat ini dikatakan Mujahid, Ibnu Zaid, dan lainnya. Hal ini menunjukkan bukti yang jelas dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Pencipta. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) (1) dan siang apabila terang benderang (2)) (Surah Al-Lail) dan Allah SWT berfirman: (Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui (96)) (Surah Al-An'am)
Firman Allah SWT: (Tuhanmu tiada meninggalkan kamu) yaitu, Dia tidak meninggalkanmu (dan tiada (pula) benci kepadamu) yaitu Dia tidak murka kepadamu.
(dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu daripada permulaan (4)) yaitu, Sungguh akhirat itu lebih baik bagimu daripada negeri ini. Oleh karena itu, Rasulullah SAW adalah orang yang paling zuhud terhadap dunia dan paling menjauhinya serta paling tidak menyukainya, sebagaimana yang telah diketahui dari perjalanan hidup beliau SAW ketika Nabi SAW disuruh memilih di akhir usia beliau antara hidup kekal di dunia sampai akhir usia dunia kemudian ke surga dan antara kembali ke sisi Allah SWT. Maka beliau SAW memilih apa yang ada di sisi Allah daripada dunia yang rendah ini.
Firman Allah SWT: (Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas (5)) yaitu kelak di akhirat Allah memberinya hingga dia merasa puas tentang umatnya dan juga kemuliaan yang telah disediakan oleh Allah untuk dirinya berupa telaga Kautsar yang kedua tepinya berupa kubah-kubah dari mutiara yang berongga, sedangkan tanahnya bibit minyak kasturi.
Diriwayatkan dari Ali bin Abdullah bin Abbas, dari ayahnya, dia berkata bahwa ditampakkan kepada Rasulullah SAW apa yang bakal dibukakan untuk umatnya setelah tidak ada perbendaharaan demi perbendaharaan. Lalu Allah SWT menurunkan firmanNya: (Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas (5)) Allah SWT memberikan kepada beliau SAW di dalam surga satu juta gedung, dalam setiap gedung terdapat istri-istri dan para pelayan.
Kemudian Allah SWT menyebutkan bilangan nikmat-nikmat yang telah Dia karuniakan kepada hamba dan RasulNya, nabi Muhammad SAW: (Bukanlah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu (6)) Demikian itu karena ayah beliau wafat sejak beliau masih berada dalam kandungan ibunya.
Firman Allah SWT: (Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk (7)) sebagaimana firmanNya: (Dan demikianlah Kami wahyukan kepada wahyu (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (Al-Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjukkan dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami) (Surah Asy-Syura: 52).
Firman Allah SWT: (Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan (8)) yaitu sebelumnya kamu hidup dalam keadaan fakir dan memiliki banyak anak, lalu Allah memberimu kecukupan dari selainNya. Jadi Allah menghimpunkan bagi beliau antara kedudukan orang fakir yang sabar dan orang kaya yang bersyukur.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu (6) Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk (7) Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan (8)) dia berkata demikianlah kedudukan Nabi SAW sebelum beliau diangkat menjadi rasul oleh Allah SWT.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Adapun terhadap anak yatim, maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang (9)) yaitu sebagaimana kamu dahulu seorang yang yatim, lalu Allah melindungimu, maka janganlah berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim. yaitu janganlah menghina, membentak, dan merendahkannya, tetapi berbuat baiklah dia, dan kasihanilah dia.
Qatadah berkata yaitu jadilah terhadap anak yatim itu sebagai seorang ayah yang penyayang.
(Dan terhadap orang yang meminta-minta, maka janganlah kamu menghardiknya (10)) yaitu sebagaimana kamu dahulu dalam keadaan kebingungan, lalu Allah memberimu petunjuk, maka janganlah menghardik orang yang meminta ilmu yang benar.
Mujahid berkata bahwa yang dimaksud adalah kenabian yang diberikan Tuhanmu kepadamu
(Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur) (11)) yaitu sebagaimana kamu dahulu orang memiliki banyak keluarga dan miskin, lalu Allah menjadikanmu berkecukupan, maka ceritakanlah nikmat Allah yang diberikan kepadamu. Ibnu Jarir berkata,”Diriwayatkan dari Abu Nadhrah, dia berkata bahwa dahulu orang-orang muslim memandang bahwa termasuk mensyukuri nikmat-mkmat Allah adalah dengan menceritakannya.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

{ وَوَجَدَكَ ضَالًّا } Dan dia ( Tuhanmu ) mendapati dirimu tidak mengetahui apapun tentang wahyu ini, Allah ﷻ berfirman : { وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ } ( Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu ) [ Asy Syura : 52 ] .

Dan bukan maksud dari kata { ضَالًّا } adalah sesat kekafiran, akan tetapi maksud dari kata itu adalah ketidak tahuan Rasulullah tentang syariat islam dan wahyu, Allah ﷻ berfirman : { وَمَا كُنْتَ تَتْلُو مِنْ قَبْلِهِ مِنْ كِتَابٍ وَلَا تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ ۖ إِذًا لَارْتَابَ الْمُبْطِلُونَ } ( Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu). ) [ Al-Ankabut : 48 ] , dan Allah juga berkata : { وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ ۚ وَكَانَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ عَظِيمًا } ( dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu ) Annisa : 113 ] .

{ فَهَدَىٰ } Kemudian Allah ﷻ mengajarkan kepada Nabi-Nya dan membimbingnya dengan hidayah-Nya menuju jalan yang benar, Dia ﷻ memperlihatkan Rasul-Nya jalan yang jauh dari kesesatan, semua ini adalah salah satu nikmat Allah ﷻ yang paling besar yang Dia karuniakan kepada Nabi dan ummatnya .


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَى " Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk." وَوَجَدَكَ ضَالًّا Maknanya: (engkau) tidak tahu, karena Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam tidak tahu apa-apa sebelum diturunkan wahyu kepada beliau, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ " dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. "(An-Nisa: 113)

Allah juga berfirman: وَمَا كُنْتَ تَتْلُو مِنْ قَبْلِهِ مِنْ كِتَابٍ وَلَا تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ " Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Qur'an) sesuatu Kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu "(Al-Ankabut: 48)

Dialah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, yang sebelumnya tidak tahu apa-apa bahkan beliau termasuk orang yang buta huruf هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ " Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, "(Al-Jum'ah: 2) tidak bisa membaca dan dan menulis, tapi beliau mencapai kedudukan tersebut karena wahyu yang Allah turunkan kepadanya, maka beliau jadi tahu dan mengajarkan, di sini Allah berfirman فَهَدَى "Memberi petunjuk" Ungkapannya tidak menggunakan فَهَدَاكَ [fahadaaka] -wallaahu a'lam- agar kandungan maknanya lebih luas.

Beliau telah mendapat petunjuk, dan Allah memberikan petunjuk melalui perantara beliau, beliau adalah pemberi petunjuk yang mendapat petunjuk 'alaihissholaatu wassalaam, maka makna فَهَدَى adalah "Maka Allah memberimu petunjuk dan memberi petunjuk (yang lain) dengan perantaramu"


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ad-Dhuha ayat 7: Dan Allah dapati engkau salah arah, tidak mengetahui apa itu iman, Al Qur’an dan syariat kemudian Ia menunjukimu ?


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yang dimaksud dengan bingung di sini ialah kebingungan untuk mendapatkan kebenaran yang tidak bisa dicapai oleh akal; Beliau tidak tahu apa itu kitab dan apa itu iman, lalu Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengajarkan kepada Beliau apa yang Beliau tidak ketahui; menurunkan wahyu kepada Beliau dan memberikan Beliau taufiq kepada amal dan akhlak yang paling baik.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ad-Dhuha Ayat 7

Dan bukankah dia juga mendapatimu sebelum menjadi nabi sebagai seorang yang bingung karena belum mengetahui akidah dan hukum yang benar, lalu dia memberikan petunjuk melalui wahyu dan membimbingmu sampai akhir hayatmu'8. Dan bukankah dia juga mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu dia memberikan kecukupan kepadamu dengan mengelola dagangan khadijah dan dengan harta lainnya, seperti ganimah, serta membekalimu dengan sifat kanaah dan kesabaran atas pemberian-Nya'.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penjelasan dari para pakar tafsir terhadap makna dan arti surat Ad-Dhuha ayat 7 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi kita. Bantu kemajuan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Sering Dibaca

Kaji ratusan topik yang cukup sering dibaca, seperti surat/ayat: An-Nashr, Al-Kahfi 1-10, Al-Ma’idah 3, Yusuf, An-Naziat, Al-‘Ashr. Ada juga Bismillah, Al-Qari’ah, Al-Lahab, An-Nisa 59, Az-Zumar 53, Quraisy.

  1. An-Nashr
  2. Al-Kahfi 1-10
  3. Al-Ma’idah 3
  4. Yusuf
  5. An-Naziat
  6. Al-‘Ashr
  7. Bismillah
  8. Al-Qari’ah
  9. Al-Lahab
  10. An-Nisa 59
  11. Az-Zumar 53
  12. Quraisy

Pencarian: al imran ayat 119, tulisan arab inna ma'al usri yusro, surat al mulk ayat 1-30 latin saja, qs al hajj ayat 27, surat maryam ayat 41

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: