Surat Al-Balad Ayat 16

أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ

Arab-Latin: Au miskīnan żā matrabah

Artinya: Atau kepada orang miskin yang sangat fakir.

« Al-Balad 15Al-Balad 17 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Menarik Tentang Surat Al-Balad Ayat 16

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Balad Ayat 16 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai kandungan menarik dari ayat ini. Terdapat pelbagai penafsiran dari berbagai pakar tafsir mengenai makna surat Al-Balad ayat 16, misalnya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

14-16. Atau memberi makan pada satu hari yang terjadi kelaparan berat padanya. Kepada anak yatim, yaitu yang anak bapaknya wafat saat dia kecil,dari kerabat sehingga dia menyatukan keutamaan sedekah dan silaturahmi. Atau orang miskin yang tidak punya apapun.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

16. Atau memberi makan kepada orang fakir yang tidak mempunyai apa-apa.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

16. أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ (atau kepada orang miskin yang sangat fakir)
Yakni dia tidak memiliki apapun, seakan-akan dia telah tergeletak di atas tanah karena kemiskinannya.
Mujahid berpendapat: ia adalah orang yang tidak memiliki pakaian atau lainnya yang dapat melindungi badannya dari tanah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

16 Atau memberi makan orang miskin yang tidak memiliki apapun seakan-akan dia meletakkan tangannya di tanah sebagai kiasan tentang kefakirannya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{atau orang miskin yang sangat membutuhkan} sangat membutuhkan, sehingga seakan-akan dia sudah dekat dengan tanah karena kefakirannya itu


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

12-16. Kemudian kesukaran di atas dijelaskan oleh FirmanNya, “(Yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,” yakni membebaskannya dari perbudakan atau membantunya melunasi angsurannya untuk membebaskan diri dari perbudakan. Dan tentu lebih utama lagi membebaskan tawanan Muslim dari tangan orang-orang kafir. “Atau memberi makan pada hari kelaparan,” yaitu pada hari kelaparan hebat dengan memberi makanan pada saat diperlukan untuk orang yang memerlukan, “(kepada) anak yatim yang memiliki kerabat,” yakni menyatukan antara kondisi sebagai anak yatim, fakir, dan masih kerabat, “atau orang miskin yang sangat fakir,” yakni amat memerlukan uluran tangan dan terpaksa.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 11-20
Hasan Al-Bashri berkata tentang firmanNya: (Maka tidakkah sebaiknya ia menempuh jalan yang mendaki lagi sulit (11)) yaitu jalan yang mendaki dalam neraka Jahanam.
Qatadah berkata bahwa sesungguhnya hal itu merupakan jalan mendaki, sulit, dan keras, maka jinakkanlah dengan mengerjakan ketaatan kepada Allah.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Tahukah 'kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (12)) kemudian Allah memberitahukan cara melaluinya, lalu Allah berfirman: ((yaitu) melepaskan budak dari perbudakan (13) atau memberi makan (14))
Ibnu Zaid berkata tentang firmanNya: (Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar? (11)) yaitu tidakkah sebaiknya dia menempuh jalan yang membawanya kepada keselamatan dan kebaikan. Kemudian Dia menjelaskannya lalu berfirman: (Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu (12) (Yaitu) melepaskan budak dari perbudakan (13) atau memberi makan) dibaca (fakku raqabatin) dengan diidhafahkan. Dan dibaca juga sebagai fi’il yang mengandung dhamir sebagai fa’il, sedangkan “Ar-raqabah” sebagai maf’ulnya. Kedua bacaan ini maknanya berdekatan.
Firman Allah: (Atau memberi makan pada hari kelaparan (14)) Ibnu Abbas berkata bahwa maknannya adalah kelaparan. Demikian juga dikatakan Ikrimah, Mujahid, dan beberapa orang lainnya. “As-saghab” adalah kelaparan.
Firman Allah SWT: ((kepada) anak yatim) yaitu berilah makan anak yatim di hari seperti itu (yang ada hubungan kerabat) yaitu yang mempunyai hubungan kerabat darinya.
Diriwayatkan dari Salman bin Amir, dia berkata,”Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda:”Bersedekah kepada orang yang miskin itu berpahala sedekah; dan kepada orang miskin yang memiliki hubungan kerabat itu dua pahala, pahala sedekah dan pahala silaturahmi”
Firman Allah SWT: (atau orang miskin yang sangat fakir (16)) yaitu sangat fakir sehingga menempel di tanah, lagi tak punya apa-apa.
Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya (dza matrabah) yaitu orang miskin yang terlempar di jalan yang tidak mempunyai rumah, dan sesuatu yang menghindarinya dari menempel di tanah.
Firman Allah SWT: (Dan dia termasuk orang-orang yang beriman (17)) yaitu selain dari semua sifat yang baik dan suci itu, dia adalah orang yang beriman hatinya dan mengharapkan pahala amalnya itu di sisi Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik (19)) (Surah Al-Isra’) Firman Allah SWT: (dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang) yaitu dia termasuk orang-orang mukmin yang beramal shalih dan saling berpesan untuk bersabar dalam menghadapi gangguan manusia dan tetap bersikap penyayang kepada mereka
Firman Allah SWT: (Mereka adalah golongan kanan (18)) yaitu orang-orang yang disifati dengan sifat-sifat ini adalah golongan kanan.
Kemudian Allah berfirman: (Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri (19)) yaitu golongan kiri (Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat (20)) yaitu lalu ditutup rapat-rapat sehingga tidak ada jalan selamat dan jalan keluar bagi mereka darinya.
Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah berkata tentang firman Allah SWT: (yang ditutup rapat) yaitu, ditutup rapat;
Ibnu Abbas berkata bahwa semua pintunya ditutup. Mujahid berkata bahwa “ashuddul bab” dengan bahasa Quraisy yaitu aku menutup pintu. Hal ini akan dijelaskan dalam hadits dalam surah (Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela (1)) (Surah Al-Humazah)


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Atau kepada orang miskin yang sama sekali tidak memiliki apa-apa, dalam segi istilah fiqh "miskin" itu lebih tinggi diatas "faqir" , orang miskin itu masih memiliki sedikit harta yang bisa dia manfaatkan, akan tetapi Faqir adalah orang sama sekali tidak memiliki harta yang bisa ia gunakan, tetapi yang dimaksud dalam ayat ini adalah { أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ } yaitu orang miskin yang tidak memiliki harta apapun, yakni faqir yang membutuhkan bantuan darurat.

Maka perhatikanlah sedekamu agar kamu mengeluarkannya untuk mereka lebih awal kemudian selainnya, dari 4 ayat sebelumnya merupakan contoh dari kerja keras seorang hamba dalam meraih kebaikan, dan kebanyakan dari manusia belum sampai kepada derajat ini.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ Maksudnya: Atau memberi makan orang miskin yang sangat melarat saat hari kelaparan, orang miskin adalah orang yang tidak memperoleh makanan pokok untuk dirinya dan juga keluarganya.

Al-Matrabah: Artinya tempat untuk tanah. Maknanya adalah orang miskin yang tidak ada di kedua tangannya kecuali tanah, sudah dimaklumi bahwa jika dikatakan tentang seseorang: ia tidak mempuanyai apa pun kecuali tanah, maknanya adalah ia sangat fakir, ia tidak punya makanan, ia tidak punya pakaian, tidak punya harta, ia orang miskin yang sangat melarat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Balad ayat 16: 13-16. Allah menjelaskan urusan bagi manusia yang berhasil menghindar dari adzab, Allah berkata : Sesungguhnya keberhasilan mengindar dari adzab yaitu dengan melepaskan jeratan tali (dosa) menuju kepada Allah, dengan kata lain melepaskan penyembahan (kepada slain Allah) atau amalan-amalan (Su’u) serta kokoh di atas kesulitan. Dan memberikan makan pada orang faqir (untuk selamat) dihari yang sulit dan kelaparan terjadi dimana-mana. Dan memberi makan disini (mungkin) ia berikan kepada anak yatim yang tidak memiliki bapak dan belum sampai usia remaja serta seakan-akan (yang memberi) menjadi (seperti) saudaranya. Atau memberikan kepada orang miskin yang sangat membutuhkan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Balad Ayat 16

13-16. Jalan yang mendaki dan sukar itu adalah melepaskan hamba sahaya dari perbudakan atau membantunya untuk membebaskan diri, karena perbudakan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan kepada orang yang sangat membutuhkannya, yakni kepada anak yatim yang ada hubungan kerabat sehingga dia akan mendapat dua pahala kebaikan sekaligus, yakni pahala sedekah dan silaturrahim, atau kepada orang miskin yang sangat fakir. Kepedulian kepada anak yatim dan orang miskin adalah akhlak yang sangat terpuji, namun butuh sifat kedermawanan agar seseorang bisa melakukannya. 17. Kemudian, bila dia mau menempuh jalan yang mendaki dan sukar itu maka dia termasuk orang-orang yang beriman dengan kukuh dan saling berpesan untuk bersabar dalam berbuat baik, menjauhi maksiat, serta menghadapi kesusahan hidup, dan saling berpesan untuk berkasih sayang kepada sesama makhluk.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian kumpulan penjabaran dari banyak mufassirun terkait makna dan arti surat Al-Balad ayat 16 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita. Bantulah dakwah kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Banyak Dikunjungi

Baca banyak halaman yang paling banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Yusuf 28, An-Naba, Seribu Dinar, Al-Isra 32, Al-Hujurat 13, Adh-Dhuha. Ada pula Al-Qadr, Al-Falaq, Al-A’la, Al-Fatihah, Al-Kafirun, Do’a Setelah Adzan.

  1. Yusuf 28
  2. An-Naba
  3. Seribu Dinar
  4. Al-Isra 32
  5. Al-Hujurat 13
  6. Adh-Dhuha
  7. Al-Qadr
  8. Al-Falaq
  9. Al-A’la
  10. Al-Fatihah
  11. Al-Kafirun
  12. Do’a Setelah Adzan

Pencarian: al muthaffifin ayat 14, surah al balad latin, surat al-qamar ayat 49, lau anzalna hadzal qur'ana, yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamuutunna ilaa wa antum muslimuun

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.