Surat Al-Balad Ayat 8
أَلَمْ نَجْعَل لَّهُۥ عَيْنَيْنِ
Arab-Latin: A lam naj'al lahụ 'ainaīn
Artinya: Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Mengenai Surat Al-Balad Ayat 8
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Balad Ayat 8 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan menarik dari ayat ini. Ditemukan beberapa penafsiran dari banyak ahli ilmu terkait kandungan surat Al-Balad ayat 8, antara lain sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
8-10. Bukankah kami telah memberinya sepasang mata untuk melihat, Lidah dan dua bibir untuk berkata, Kami jelaskan baginya dua jalan: kebaikan dan keburukan?
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
8-9. Orang yang lalai dari kuasa Allah dan ilmu-Nya yang meliputi segalanya ini telah Allah ciptakan baginya indra penglihatan berupa dua mata, dan alat berbicara berupa lisan dan dua bibir. Maka bagaimana mungkin Dzat Yang telah memberi kenikmatan bagi manusia ini tidak mampu membalas mereka?
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
8. Bukankah Aku telah menjadikan dua mata baginya untuk melihat?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
8-9.
Sesorang yang mentadabburi ayat-ayat al-Qur'an dapat diketahui dari air matanya yang mengalir, hal ini dikuatkan dengan kisah al-Fudhoil tatkala membaca ayat ini : { أَلَمْ نَجْعَلْ لَهُ عَيْنَيْنِ , َلِسَانًا وَشَفَتَيْن } kemudian dia menangis, maka ditanyakan kepadanya sebab yang membuatnya menangis, dia pun berkata : "pernahkah kamu melewati satu malam dengan penuh kesyukuran kepada Allah atas nikmat penglihatan yang ia berikan kepadamu ? pernahkah kamu melewati satu malam hanya bersyukur kepada Allah atas nikmat lisan yang dengannya kamu berbicara ?
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
8. Bukankah kami menciptakan bagi manusia dua mata untuk melihat
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Bukankah Kami telah menjadikan untuknya sepasang mata
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
8-10. Kemudian Allah menegaskannya dengan berbagai nikmat seraya berfirman, “BUkankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah, dan dua buah bibir,” untuk keindahan, penglihatan, untuk berbicara, dan manfaat-manfaat penting lainnya. Semua ini adalah kenikmatan dunia.
Selanjutnya Allah berfirman tentang kenikmatan agama, “Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan,” yaitu jalan kebaikan dan keburukan. Kami menjelaskan antara petunjuk dan kesesatan padanya. Kenikmatan-kenikmatan besar ini mengharuskan manusia untuk menunaikan hak-hak Allah serta bersukur atas segala nikmatNya, serta tidak digunakan untuk mendurhakai Allah.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-10
Ini merupakan sumpah dari Allah SWT dengan menyebut Makkah, Ummul Qura dalam keadaan halal bagi orang yang tinggal di dalamnya. untuk mengingatkan keagungan kedudukannya di saat penduduknya sedang melakukan ihram.
Khushaif meriwayatkan dari Mujahid tentang firmanNya: (Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Makkah) (1)) Sumpah ini bukanlah sanggahan terhadap mereka; (Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Makkah) (1)).
Syabib bin Bisyr meriwayatkan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas tentang firman Allah SWT: (Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Makkah) (1)) yaitu Makkah. (dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Makkah ini (2)) yaitu kamu wahai Muhammad, diperbolehkan bagimu melakukan peperangan di dalamnya. Demikian juga diriwayatkan dari Qatadah, As-Suddi, dan Ibnu Zaid.
Mujahid berkata bahwa apa saja yang kamu dapatkan darinya, halal bagimu.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Makkah ini (2)) yaitu. kamu boleh tinggal di sana tanpa dibebani rasa bersalah atau dosa.
Hasan Al-Bashri berkata bahwa Allah SWT menghalalkannya bagi beliau SAW dalam sesaat dari siang hari. Makna dari apa yang dikatakan oleh mereka tentang ini telah disebutkan dalam hadits yang telah disepakati keshahihannya, yaitu,”Sesungguhnya kota ini telah disucikan oleh Allah di hari Dia menciptakan langit dan bumi, maka kota ini menjadi kota yang suci karena disucikan Allah sampai hari kiamat nanti. Pepohonannya tidak boleh ditebang dan tumbuhannya tidak boleh dicabut. Dan sesungguhnya kota ini dihalalkan bagiku hanya dalam sesaat dari siang hari. kemudian kesuciannya kembali lagi di hari ini sebagaimana kesuciannya di hari sebelumnya. Ingatlah. hendaklah orang yang hadir menyampaikan kepada orang yang tidak hadir”
Firman Allah SWT: (dan demi bapak dan anaknya (3)) diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (dan demi bapak dan anaknya (3)) Al-walid adalah orang yang memiliki anak, dan “wa ma walad” adalah orang yang tidak dapat beranak.
Ikrimah berkata bahwa “al-walid” adalah yang memiliki anak, dan “wa ma walad” adalah yang tidak dapat beranak”
Mujahid, Abu Shalih, Qatadah, dan lainnya berkata bahwa yang “Al-walid” adalah nabi Adam, sedangkan “wa ma walad” adalah anak-anaknya.
Apa yang dikatakan Mujahid dan teman-temannya ini baik dan kuat, karena Allah bersumpah dengan menyebut Ummul Qura, yaitu tempat-tempat tinggal, lalu Dia bersumpah dengan menyebut penghuninya, yaitu nabi Adam yaitu nenek moyangnya manusia dan keturunannya.
Firman Allah SWT: (Sesunggahnya kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah (4)) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas,dan Ibrahim An-Nakha'i bahwa makna yang dimaksud adalah dalam keadaan tegak lurus. Al-Kabad adalah tegak lurus. Makna pendapat ini adalah bahwa Kami telah menciptakan manusia dengan sempurna dan tegak, sebagaimana firmanNya: (Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah (6) Yang telah menciptakan kamu, lalu menyempurnakan kejadianmmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang (7) dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu (8)) (Surah Al-Infithar) dan (sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (4)) (Surah At-Tin)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna (dalam susah payah) adalah kejadian yang susah; bukankah kamu melihat manusia itu? bagaimana kelahirannya dan bagaimana tumbuh giginya.
Ikrimah berkata dalam keadaan susah payah yang panjang.
Qatadah berkata dalam keadaan susah.
Aku pernah mendengar Al-Hasan membaca ayat ini: (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah (4)) yaitu mengalami susah payah dalam menghadapi suatu perkara dari perkara dunia dan suatu perkara dari perkara akhirat.
Ibnu Zaid berkata tentang firrnanNya: (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah (4)) dia berkata bahwa nabi Adam diciptakan di langit, jadi dia dinamakan “Al Kabad”. Tetapi Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah berada dalam kesusahan menghadapi semua urusan dan sesuatu yang berat.
Firman Allah SWT: (Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya? (5)) Hasan Al-Bashri berkata tentang firmanNya: (Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya? (5)) yaitu yang akan mengambil hartanya.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Apakah manusia itu menyangka halnya sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya? (5)) dia berkata bahwa anak cucu nabi Adam mengira bahwa Allah tidak akan menanyai tentang harta ini, dari manakah dia mendapatkannya dan ke mana dia membelanjakannya?
As-Suddi berkata tentang firmanNya: (Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya? (5)) dia berkata, yaitu Allah SWT.
Firman Allah SWT: (Dia mengatakan, "Aku telah menghabiskan harta yang banyak” (6)) yaitu anak cucu nabi Adam mengatakan bahwa dirinya membelanjakan harta yang banyak jumlahnya, pendapat itu dikatakan Mujahid, Al-Hasan, Qatadah. dan yang lainnya.
(Apakah dia menyangka bahwa tiada seorang pun yang melihatnya (7)) yaitu apakah dia mengira bahwa Allah SWT tidak melihatnya?
Firman Allah SWT: (Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata (8)) yaitu melihat dengan kedua matanya (lidah) yaitu dengannya dia berbicara, lalu dia dapat mengungkapkan apa yang terkandung di dalam hatinya (dan dua buah bibirnya) yang membantunya untuk berbicara, makan, dan menjadi anggota yang memperindah penampilan wajah dan mulutnya.
(Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (10)) yaitu dua jalan. Diriwayatkan dari ibnu Mas'ud tentang firmanNya: (Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (10)) yaitu kebaikan dan keburukan. Demikian juga diriwayatkan dari Ali, Ibnu Abbas dan Mujahid
Hal yang semakna dengan ini adalah firmanNya: (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes air mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat (2) Sesungguhnya Kami telah menunjukkannya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir (3)) (Surah Al-Insan)
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)
{ أَلَمْ نَجْعَلْ لَهُ عَيْنَيْنِ } Bukankah kami telah menciptakan kedua mata untuknya, yang dengannya dia melihat untuk maslahat dirinya, denga kedua mata itu dia melihat ciptaan Allah dan berfikir tentangnya, dua mata ini merupakan salah satu nikmat Allah yang paling besar, dua mata manusia tidak sama halnya dengan mata yang dimiliki oleh binatang, yang mereka pergunakan untuk sekedar hidup, tapi mata manusia manfaatnya lebih dari hanya sekedar melihat alam semsta ini, akan tetapi kedua mata ini adalah bukti akan kekauasaan Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H
Allah Ta'ala berfirman: (7) أَلَمْ نَجْعَلْ لَهُ عَيْنَيْنِ (8) وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ (9) وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ "Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan."
Tiga perkara tersebut adalah kenikmatan, di antara nikmatan terbesar bagi manusia.
أَلَمْ نَجْعَلْ لَهُ عَيْنَيْنِ Maksudnya: Dapat melihat dan memandang dengan keduanya, kedua mata ini menyampaikan ke dalam hati apa yang manusia lihat. Jika ia memandang sesuatu yang diharamkan maka ia berdosa, dan jika ia melihat sesuatau yang dapat mendekatkan dirinya kepada Allah ia akan memperoleh pahala.
Dan jika ia melihat sesuatu yang mubah maka ia tidak terpuji juga tidak tercela selama pandangannya ini tidak mengantarkan kepada suatu yang dilarang syari'at sehingga dengannya ia berdosa.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Balad ayat 8: 8-10. Kemudian Allah menjelaskan dengan menyebutkan sebagaian nikmat yang telah ia berikan kepada manusia sesat dan tertipu, Allah berkata : Apakah ia tidak mengetahui bahwa Kami yang menciptakan kedua matanya sehingga ia dapat melihat denganya ? Dan lisannya yang memiliki dua bibir (atas dan bawah) yang ia berbicara dengannya ? Dan Kami telah beri petunjuk kepadanya menuju jalan kebaikan dan keburukan.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan nikmat-nikmat-Nya agar dia mengakuinya.
Untuk keindahan dan untuk melihat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Balad Ayat 8
8-10. Allahlah yang berkuasa atasnya dan melihat setiap perbuatannya. Bukankah kami telah menjadikan untuknya sepasang mata untuk membantunya melihat sekeliling, dan lidah dan sepasang bibir untuk memungkinkannya mencecap, berbicara, dan memberi penjelasan kepada orang lain, dan bukankah kami juga telah menunjukkan kepadanya dua jalan, yaitu kebaikan dan keburukan, kebenaran dan kebatilan, melalui fitrah, akal, dan petunjuk lain' kami sudah memberinya petunjuk, lalu manusia itu sendiri yang akan memutuskan jalan hidupnya; apakah memilih jalan kesesatan atau kebenaran. 8-10
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah berbagai penjabaran dari para ulama berkaitan kandungan dan arti surat Al-Balad ayat 8 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi ummat. Dukung dakwah kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.