Surat Al-Fajr Ayat 27

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

ูŠูŽูฐู“ุฃูŽูŠู‘ูŽุชูู‡ูŽุง ูฑู„ู†ู‘ูŽูู’ุณู ูฑู„ู’ู…ูุทู’ู…ูŽุฆูู†ู‘ูŽุฉู

Arab-Latin: Yฤ ayyatuhan-nafsul-muแนญma`innah

Artinya: Hai jiwa yang tenang.

ยซ Al-Fajr 26 โœต Al-Fajr 28 ยป

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Terkait Dengan Surat Al-Fajr Ayat 27

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Fajr Ayat 27 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan berharga dari ayat ini. Ada berbagai penafsiran dari banyak ahli ilmu terkait makna surat Al-Fajr ayat 27, di antaranya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

27-30. Wahai jiwa yang tenang dengan zikir dan iman kepada Allah, dan juga tenang dengan apa yang Allah siapakan bagi orang orang yang beriman,yaitu nikmat surga, Pulanglah kepada tuhanmu dalam keadaan ridha dengan pemuliaan dari Allah kepadamu,dan Allah telah meridhaimu, Masuklah kedalam robongan hamba-hamba Allah yang shalih, Masuklah kedalam surgaku bersama mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

27-30. Allah memberi kabar gembira bagi orang-orang beriman yang jiwa mereka merasa damai ketika menuju janji dan pertemuan dengan-Nya. jiwa-jiwa yang senantiasa bertaubat ini selalu yakni bahwa Allah adalah tuhan mereka dan selalu ridha atas ketetapan-Nya. Pada hari itu akan dikatakan kepada mereka: โ€œKembalilah kepada Tuhanmu dalam keadaan ridha atas kemuliaan dan pahala yang kamu dapatkan.โ€ Mereka telah mendapat apa yang telah mereka inginkan, dan mereka juga diridhai sehingga mereka mendapat tambahan kemuliaan dari Allah melebihi keridhaan mereka.

Dan dikatakan kepada mereka: โ€œDan masuklah, -hai jiwa yang tenang-, ke dalam golongan hamba-hamba-Ku yang shalih dan terpilih. Masuklah ke dalam surga di sisi Allah Yang Maha Kuasa.โ€


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

27. Adapun jiwa orang yang beriman, maka dikatakan kepadanya ketika mati dan pada hari Kiamat, โ€œWahai jiwa yang tenang dengan keimanan dan amal saleh!


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

27. ูŠูฐู“ุฃูŽูŠูŽู‘ุชูู‡ูŽุง ุงู„ู†ูŽู‘ูู’ุณู ุงู„ู’ู…ูุทู’ู…ูŽุฆูู†ูŽู‘ุฉู (Hai jiwa yang tenang)
Yakni jiwa yang yakin dengan keimanan dan yang mengesakan Allah tanpa sedikitpun keraguan.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

27-29

1 ). Barangsiapa yang tidak menentramkan hatinya di dunia dengan syari'at Allah dan ketaatan kepada-Nya, maka dia tidak akan merasakan ketentraman di akhirat, dan tidak pula akan mendengarkan panggilan yang agung dan mulia itu : { ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูŽุชูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽูู’ุณู ุงู„ู’ู…ูุทู’ู…ูŽุฆูู†ู‘ูŽุฉู , ุงุฑู’ุฌูุนููŠ ุฅูู„ูŽู‰ูฐ ุฑูŽุจู‘ููƒู ุฑูŽุงุถููŠูŽุฉู‹ ู…ูŽุฑู’ุถููŠู‘ูŽุฉู‹ , ููŽุงุฏู’ุฎูู„ููŠ ูููŠ ุนูุจูŽุงุฏููŠ , ูˆูŽุงุฏู’ุฎูู„ููŠ ุฌูŽู†ู‘ูŽุชููŠ } , tenangkanlah hati di dunia, maka kamu akan merasakan ketenangan yang jauh lebih damai di akhirat nanti.

2 ) . { ููŽุงุฏู’ุฎูู„ููŠ ูููŠ ุนูุจูŽุงุฏููŠ , ูˆูŽุงุฏู’ุฎูู„ููŠ ุฌูŽู†ู‘ูŽุชููŠ } Perhatikan dua ayat ini, tahukan Anda rahasia dibalik didahulukannya ayat { ููŽุงุฏู’ุฎูู„ููŠ ูููŠ ุนูุจูŽุงุฏููŠ } sebelum ayat { ูˆูŽุงุฏู’ุฎูู„ููŠ ุฌูŽู†ู‘ูŽุชููŠ } , yaitu ketika di dunia Allah mengajak setiap jiwa untuk mendekatkan diri dan menghamba hanya kepada-Nya yang hal itu merupakan salah satu nikmat Allah yang paling besar atas hamba-hamba Nya, lalu bagiamana jika Allah mengajak hamba-Nya untuk masuk kedalam surga dengan jaminan segala kenikmatan yang jauh lebih besar.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

27. Dan dikatakan kepada jiwa yang telah mati: โ€œWahai jiwa yang meyakini Allah, yang tenang karena selalu mengingatNya, dan ridha atas takdirNyaโ€


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimurajaโ€™ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-โ€˜Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Wahai jiwa yang tenang


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

27-30. Sedangkan orang yang beriman kepada Allah dan merasa tenang dengan keimanan tersebut, serta membenarkan para rasulNya, maka dikatakan padanya, โ€œHai jiwa yang tenang,โ€ dengan mengingat Allah dan damai pada cintaNya, yang matanya sejuk karena Allah, โ€œkembalilah kepada Rabbmu,โ€ yang merawatmu dengan nikmatNya dan menyempurnakan kebaikanNYa padamu hingga kau menjadi salah satu wali dan kekasihNya, โ€œdengan hati yang puas lagi diridhaiNya,โ€ yakni senang pada Allah dan pada pahala yang Allah memuliakan dirinya dengannya. Allah pun senang padanya. โ€œMaka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu,โ€ ini dialog dengan ruh pada Hari KIamat, pada saat digiring dan pada saat ajal menjelang.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Dan pada hari itu juga terdengarlah panggilan : "waha jiwa yang tenang, jiwa yang lembut, jiwa yang tenang karena ketaannya kepada Allah, jiwa-jiwa yang tenag itu akan dipanggil pada hari kiamat untuk memuliakan mereka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

Kemudian Allah menutup surat ini dengan kabar yang membahagiakan hati dan melapangkan dada, Allah berfirman: ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูŽุชูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽูู’ุณู ุงู„ู’ู…ูุทู’ู…ูŽุฆูู†ู‘ูŽุฉู (27) ุงุฑู’ุฌูุนููŠ ุฅูู„ูŽู‰ ุฑูŽุจู‘ููƒู ุฑูŽุงุถููŠูŽุฉู‹ ู…ูŽุฑู’ุถููŠู‘ูŽุฉู‹ " Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya." ุงุฑู’ุฌูุนููŠ ุฅูู„ูŽู‰ ุฑูŽุจู‘ููƒู " Kembalilah kepada Tuhanmu " ucapan ini akan dikatakan kepada seorang mukmin ketika dicabut nyawa saat detik-detik terakhir di dunia.

Akan dkatakan kepada ruhnya: Keluarlah wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju rahmat Allah dan keridhoan. Ia akan akan senang dan bergembira, dan keluar dengan mudah dari jasad. Karena dia mendapatkan berita sesuatu yang lebih nikmat dari kenikmatan yang ada di dunia seluruhnya. Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: ู„ูŽู…ูŽูˆู’ุถูุนู ุณูŽูˆุทู ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ูููŠ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽู…ุงูŽ ูููŠู‡ูŽุง "Tempat cemeti salah seorang dari kalian di surge lebih baik dari dunia dengan segala isinya"(1) Cemeti seorang insan, tongkat yang pendek, tempat cemeti di surga lebih baik dari dunia dengan segala isinya. Bukan dunia anda sendiri saja, tapi dunia dari awal hingga akhir dengan segala kenikmatan, kepemilikan, kemewahan dan yang lainnya. Tempat cemeti lebih baik dari dunia dan seisinya, bagaiamana dengan orang yang melihat kerajaannya sejauh perjalanan dua tahun, dua tahun melihat yang terjauh sebagaimana melihat yang terdekat, kenikmatan yang tidak mungkin kita jangkau dengan jiwa dan gambaran kita, ููŽู„ูŽุง ุชูŽุนู’ู„ูŽู…ู ู†ูŽูู’ุณูŒ ู…ูŽุง ุฃูุฎู’ูููŠูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ู…ูู†ู’ ู‚ูุฑู‘ูŽุฉู ุฃูŽุนู’ูŠูู†ู ุฌูŽุฒูŽุงุกู‹ ุจูู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ููˆุง ูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ููˆู†ูŽ " Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. "(QS. As-Sajdah: 17)
ุงู„ู†ู‘ูŽูู’ุณู ุงู„ู’ู…ูุทู’ู…ูŽุฆูู†ู‘ูŽุฉู "Jiwa yang tenang" Maksudnya: Yang beriman dan tenang, karena anda tidak akan mendapatkan jiwa yang lebih tenang dari jiwa seorang mukmin selamanya, seorang mukmin jiwanya baik dan tenang.

Oleh karenanya Rasul shallallaahu 'alaihi wa sallam takjub kepada seorang mukmin, beliau bersabda: ุนูŽุฌูŽุจู‹ุง ู„ูุฃูŽู…ู’ุฑู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ู ุฅูู†ู‘ูŽ ุฃูŽู…ู’ุฑูŽู‡ู ูƒูู„ู‘ูŽู‡ู ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ, ุฅูู†ู’ ุฃูŽุตูŽุงุจูŽุชู’ู‡ู ุดูŽุฑู‘ูŽุงุกู ุดูŽูƒูŽุฑูŽ ููŽูƒูŽุงู†ูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู’ ุฃูŽุตูŽุงุจูŽุชู’ู‡ู ุถูŽุฑู‘ูŽุงุกู ุตูŽุจูŽุฑูŽ ููŽูƒูŽุงู†ูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑุงู‹ ู„ูŽู‡ู "Alangkah menakjubkan perkara seorang mukmin, sungguh segala perkaranya baik, jika ia ditimpa keburukan ia bersabar, maka ini baik baginya, dan jika iamendapat kebaikan dia akan bersyukur, ini baik baginya"(2) Ia tenang. Meridhai ketetapan dan taqdir Allah, tidak murka karena musibah-musibah dan tidak angkuh ketika mendapat kenikmatan-kenikmatan, tapi ia bersyukur saat memperoleh kenikmatan-kenikmatan, dan bersabaar saat mendapat bencana, sehingga anda mendapatinya tenang.

Tetapi orang yang kafir, atau yang lemah imannya tidak akan tenang, jika musibah menimpanya ia akan berkeluh kesah dan murka, dan ia melihat dirinya merasa terzalimi oleh Allah wal-'iyadzu billah, sampai-sampai sebagian mereka bunuh diri dan tidak bersabar, tidak tenang, ia selalu gelisah, ia melihat kepada dirinya.

Jika hartanya sedikit, keturunannya sedikit tidak punya istri, tidak ada yang melindungi, ia mengatakan saya tidak berada dalam kenikmatan, karena fulan punya harta, punya banyak istri, punya banyak anak, punya suku yang melindungi, sedangkan saya tidak punya apa-apa.

Ia tidak melihat Allah telah memberikan nikmat kepadanya, karena kelemahan imannya, ia tidak tenang, ia salalu gelisah, oleh karenyana kita melihat saat ini banyak orang-orang pergi ke berbagai tempat, untuk menghifur diri mereka, dan menghilangkan rasa sakit dan lelah, teetapi itu semua tidak akan menghilangkannya melainkan keimanan, keimanan hakiki itulah yang akan mengantarkan kedalam ketenangan, maka jiwa yang tenang adalah jiwa yang beriman, beriman di dunia, aman dari azab Allah di hari kiamat.

Sebagian salaf mengatakan ucapan yang menakjubkan: "Seadainya para raja, dan anak-anak raja mengetahui ketentraman yang kita rasakan, pasti mereka menghukum kita dengan pedang karena sebab itu" apakah kalian melihat ada yang lebih banyak mendapatkan kenikmatan dunia dibanding dengan para raja dan anak-anak raja? Secara lahiriah tidak ada seorang pun yang lebih banyak kenikmatannya dibanding mereka, tetapi hati-hati mereka tidak seperti hati-hati orang yang beriman. Seorang mukmin yang tidak memiliki sesuatu kecuali baju tang ditambal, rumah gubuk yang melindunginya dari hujan dan terik matahari, tetapi dia beriman. Kenikmatan dunianya lebih utama daripada kenikpatan yang dimiliki para raja dan anak-anak raja, karena hati merekat disinari dengan cahaya Allah, cahaya keimanan.

Inilah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, dipenjara dan disakiti karena Allah 'Azza Wa Jalla. Ketika dipenjara dan ditutup pintunya, beliau rahimahullaah mengatakan: ููŽุถูุฑูุจูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ ุจูุณููˆุฑู ู„ูŽู‡ู ุจูŽุงุจูŒ ุจูŽุงุทูู†ูู‡ู ูููŠู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุฉู ูˆูŽุธูŽุงู‡ูุฑูู‡ู ู…ูู†ู’ ู‚ูุจูŽู„ูู‡ู ุงู„ู’ุนูŽุฐูŽุงุจู "Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa."(Al-Hadid: 13) beliau mengatakan ini sebagai ungkapan senang atas nikmat dari Allah dan bukan karena berbangga, kemudian mengatakan: "Apakah yang dilakukan musuh-musuhku kepadaku?-apapun yang mereka lakukan kepadaku tetap surgaku berada di hatiku โ€“ maksudnya: Keimanan, ilmu dan keyakinan, dan sungguh pemenjaraanku ini adalah penyendirian (dengan Allah), dan diasingkannya diriku (jika beliau diasingkan) adalah rekreasi dan jika aku dibunuh maka ini adalah syahadah (mati syahid)"

Inilah keyakianan yang teguh, inilah ketenangan sebenarnya. Manusia yang dipenjara, ia berfikir bagaimana masa depanku, bagaimana masa depan anak-anak dan keluargaku, juga kaumku, sedangkan syaikhul Islam mengatakan: surgaku terletak di hatiku, beliau benar. Mungkin inilah rahasia dalam firman-Nya Tabaaraka Wa Ta'aala: ู„ูŽุง ูŠูŽุฐููˆู‚ููˆู†ูŽ ูููŠู‡ูŽุง ุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุชูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุชูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุฃููˆู„ูŽู‰ "mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia." (Ad-Dukhan: 56) Maksudnya: Di surga, mereka tidak akan merasakan kematian kecuali kematian yang pertama (di dunia). Dan diketahui bahwa di surge tidak ada kematian pertama, atau kedua, tetapi di saat kenikmatan di hati terbentang sejak berada di dunia sampai masuk surge, maka seakan-akan dunia dan akhirat semuanya menjadi surge, dan tidak ada kematian kecuali sekali saja.

ุฑูŽุงุถููŠูŽุฉู‹ ridha dengan apa yang telah Allah berikan berupa kenikmatan, dan ู…ูŽุฑู’ุถููŠู‘ูŽุฉู‹ diridhai di sisi Allah 'Azza Wa Jalla, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman: ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุถููˆุง "Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat) Nya."(Al-Mujadalah: 22)

(1) Dikeluarkan Bukhari (6415) dari hadits Sahl Bin Sa'ad radhiyallaahu 'anhu

(2) Dikeluarkan Muslim (2999) dari hadits Shuhaib Bin Sinan radhiyallaaahu 'anhu


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Fajr ayat 27: 27-28. Kemudian Allah memerintahkan jiwa manusia yang suci, bersih, tenang dengan janji Allah untuk kembali kepada Rabbnya dengan kondisi ridha dengan sumpah Allah baginya berupa balasan dan pahala, dan ia diridhai oleh-Nya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yaitu orang mukmin. Ia tenang kepada dzikrullah dan tenang mencintai-Nya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Fajr Ayat 27

Allah berfirman kepada manusia yang beriman dan beramal saleh, 'wahai jiwa yang tenang, tenteram, damai, dan tidak takut apa pun serta tidak merasa sedih karena apa pun. 28. Kembalilah kepada tuhanmu yang telah menciptakanmu dan mendidikmu, dengan hati yang rida atas pahala dan nikmat yang Allah siapkan untukmu, dan di ridai-Nya karena Allah telah menerima amalan salehmu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah berbagai penjabaran dari para ulama tafsir terkait makna dan arti surat Al-Fajr ayat 27 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita. Bantu dakwah kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Sering Dibaca

Tersedia banyak topik yang sering dibaca, seperti surat/ayat: Tentang Al-Quran, Al-Isra 25, Al-Baqarah 45, Al-Qamar 49, Al-Hadid 20, At-Thalaq. Termasuk Ad-Dukhan, Ali ‘Imran 97, Al-Ma’idah 8, Al-Jin, Al-Baqarah 43, Ali ‘Imran 139.

  1. Tentang Al-Quran
  2. Al-Isra 25
  3. Al-Baqarah 45
  4. Al-Qamar 49
  5. Al-Hadid 20
  6. At-Thalaq
  7. Ad-Dukhan
  8. Ali ‘Imran 97
  9. Al-Ma’idah 8
  10. Al-Jin
  11. Al-Baqarah 43
  12. Ali ‘Imran 139

Pencarian: ...

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qurโ€™an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
ย 
๐Ÿ‘‰ tafsirweb.com/start
ย 
โœ… Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: