Surat Al-Fajr Ayat 10

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

ูˆูŽููุฑู’ุนูŽูˆู’ู†ูŽ ุฐูู‰ ูฑู„ู’ุฃูŽูˆู’ุชูŽุงุฏู

Arab-Latin: Wa fir'auna ลผil-autฤd

Artinya: Dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),

ยซ Al-Fajr 9 โœต Al-Fajr 11 ยป

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Penting Terkait Dengan Surat Al-Fajr Ayat 10

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Fajr Ayat 10 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan penting dari ayat ini. Terdapat aneka ragam penjabaran dari beragam ahli ilmu terkait kandungan surat Al-Fajr ayat 10, sebagiannya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Juga bagimana Allah berbuat terhadap firโ€™aun (raja mesir) pemilik bala tentara yang menguatkan kekuasaannya dan mendukung perintahnya?


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

10-13. Hai Rasulullah, lihatlah kepada Firโ€™aun yang memiliki kerajaan yang kuat; dia memiliki pasukan yang tersebar luas untuk membela kerajaannya, pasukan itu bagaikan pasak-pasak baginya. Akan tetapi orang-orang zalim itu melakukan banyak kemaksiatan yang melewati batas terhadap budak-budak mereka, dan jauh dari petunjuk Allah; sehingga mereka selalu berbuat kerusakan dan angkuh terhadap para nabi Allah, dan orang-orang beriman, serta merampas hak-hak orang lain. Inilah yang mengundang kemurkaan Allah.

Allah telah menimpa kaum-kaum tersebut dengan azab terberat. Dan makna (ุณูˆุท) dalam ungkapan orang-orang arab, yakni azab yang paling berat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

10. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Rabbmu berbuat terhadap Firโ€™aun yang sebelumnya ia mempunyai bala tentara, untuk menyiksa manusia?


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

10. ูˆูŽููุฑู’ุนูŽูˆู’ู†ูŽ ุฐูู‰ ุงู„ู’ุฃูŽูˆู’ุชูŽุงุฏู (dan kaum Firโ€™aun yang mempunyai pasak-pasak(tentara yang banyak))
Yakni piramida yang dibangun oleh raja-raja Firโ€™aun untuk dipakai sebagai kuburan mereka, mereka memaksa rakyat mereka untuk membangunnya.
Pendapat lain mengatakan yang dimaksud dengan (ุฐูŠ ุงู„ุฃูˆุชุงุฏ) yakni memiliki banyak tentara yang mempunyai banyak kemah-kemah yang dibangun dengan pasak-pasak.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

9-10. Kaum Tsamud adalah suku Arab zaman dulu, yaitu kaum nabi Sholih. Mereka tinggal di bebatuan antara Syam dan Hijaz. Mereka yang memotong bebatuan dan menjadikannya sebagai rumah. Di batu atau canyon Al qura, yang melewati jalan menuju Syam dari Madinah Munawwaroh. Adapun Firโ€™aun lebih dari itu, yaitu pemilik bangunan yang besar yang menyerupai gunung


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimurajaโ€™ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-โ€˜Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{dan Firโ€˜aun yang mempunyai pasak-pasak} pasak-pasak untuk menghukum orang


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

6-14. Allah berfirman, โ€œApakah kamu tidak memperhatikan,โ€ dengan hati dan pandanganmu, โ€œbagaimana Rabbmu berbuatโ€ terhadap umat-umat yang melampaui batas itu, kaum โ€˜Ad, โ€œ(yaitu) penduduk Iram,โ€ kabilah terkenal di Yaman, angkuh, dan sombong, โ€œyang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,โ€ yakni di seluruh negeri-negeri lain dari segi kekuatan dan kekokohan. Sebagaimana dikatakan kepada mereka oelah nabi mereka Hud alaihi salam โ€œDan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Aโ€™rof :68)
โ€œDan kaum tsamud yang memotong batu-batu yang besar di lembah,โ€ yakni di lembah negeri. Dengan kekuatan, mereka memahat batu-batu besar dan dijadikan sebagai tempat tinggal.
โ€œDan kaum Firโ€™aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),โ€ yakni yang memiliki tentara yang mengokohkan kekuasaannya seperti halnya pasak yang memperkokoh dan apa pun yang dipertahankan. โ€œYang berbuat sewenang-wenang dalam negerinya.โ€ Sifat ini kembali pada kaum โ€˜Ad, Tsamud, Firโ€™aun, dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka. Mereka berlaku melampaui batas di atas bumi Allah dan menyiksa hamba-hamba Allah dalam agama dan dunia mereka. Karena itu Allah berfirman, โ€œLalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu,โ€ yaitu dengan melakukan kekufuran dan berbagai cabangnya dari berbagai jenis kemaksiatan, serta berusaha memerangi para Rasul dan menghalangi manusia dari jalan Allah.
Ketika mereka telah mencapai puncak pembangkangan yang mengharuskan mereka binasa, Allah menimpakan siksa dan mengirimkan cambuk siksaNya. โ€œSesungguhnya Rabbmu benar-benar mengawasi,โ€ bagi siapa pun yang mendurhakaiNya. Allah sedikit memberinya tangguhan, dan setelah itu akan menyiksanya dengan siksaan Dzat yang Mahaperkasa lagi Mahakuasa.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-14
Adapun โ€œAl-Fajrโ€ merupakan adalah suatu hal yang telah diketahui, pendapatan itu dikatakan Ibnu Abbas,
Dikatakan bahwa, makna yang dimaksud adalah seluruh siang hari; ini berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas.
Adapun sepuluh malam, makna yang dimaksud adalah sepuluh Dzulhijjah, sebagaimana yang dikatakan Ibnu Abbas, Mujahid, dan beberapa ulamaโ€™ dari kalangan ulama salaf dan ulama kemudian.
Dikatakan bahwa makna yang dimaksud adalah sepuluh hari pertama dari bulan Muharram. Pendapat itu dikatakan Abu Ja'far Ibnu Jarir, tetapi tidak menisbatkannya kepada siapa pun.
Pendapat yang benar adalah yang pertama.
Firman Allah SWT: (dan yang genap dan yang ganjil (3)) yang dimaksud dengan โ€œal-watrโ€ adalah hari 'Arafah karena itu pada tanggal sembilan, dan yang dimaksud dengan โ€œasy-syaf'uโ€ adalah hari raya kurban karena itu pada tanggal sepuluh. Pendapat itu dikatakan Ibnu Abbas
Hasan Al-Bashri dan Zaid bin Aslam berkata bahwa semua makhluk adalah genap dan ganjil; Allah SWT bersumpah dengan menyebut makhlukNya. Pendapat ini merupakan riwayat dari Mujahid.
Diriwayatkan dari Mujahid tentang firmanNya: (dan yang genap dan yang ganjil (3)) Segala sesuatu yang diciptakan Allah disebut genap yaitu langit dan bumi, daratan dan lautan, jin dan manusia, matahari dan bulan.
Qatadah meriwayatkan dari Al-Hasan tentang firmanNya: (dan yang genap dan yang ganjil) yaitu bilangan itu ada yang genap dan yang ganjil.
Abu Al-โ€™Aliyah, Ar-Rabi' bin Anas, dan selain keduanya berkata bahwa shalat itu ada yang rakaatnya genap, seperti empat rakaat dan dua rakaat, dan ada juga yang ganjil, seperti shalat magrib yang tiga rakaat yang dibilang shalat witir di siang hari. Demikian pula shalat witir yang dilakukan di akhir tahajud malam hari.
Ibnu Jarir tidak memutuskan dengan tegas di antara pendapat-pendapat itu tentang genap dan ganjil ini.
Firman Allah SWT: (dan malam bila berlalu (4))
Mujahid, Abu Al-โ€™Aliyah, dan Qatadah meriwayatkan dari Zaid bin Aslam dan Ibnu Zaid tentang firmanNya: (dan malam bila berlalu (4)) yaitu ketika berjalan. Bisa ditafsirkan bahwa makna yang dimaksud dengan berjalan adalah tiba. Bisa dikatakan bahwa ini lebih sesuai, mengingat ia menjadi lawan kata dari firmanNya: (Demi fajar (1)) Karena sesungguhnya makna fajar adalah datangnya siang hari dan berlalunya malam hari. Maka apabila firman Allah SWT: (dan malam bila tiba (4)) ditafsirkan dengan,โ€œdatangnya malam hari', dan perginya siang hari dan sebaliknya. Sebagaimana firmanNya: (demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya (17) dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing (18)) (Surah At-Takwir)
Firman Allah SWT: (Pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang yang berakal (5)) yaitu, bagi orang yang mempunyai akal dan pemikiran. Sesungguhnya akal dinamakan hijr karena mencegah manusia dari melakukan perbuatan dan mengeluarkan ucapan yang tidak layak baginya. Sumpah ini yang menyebutkan waktu-waktu ibadah dan ibadah itu sendiri, seperti haji, shalat, dan lainnya, termasuk berbagai jenis dari amal untuk mendekatkan diri yang dijadikan sarana oleh hamba-hambaNya yang bertakwa, takut, dan tunduk kepadaNya untuk lnendekatkan diri mereka kepada DzatNya yang Maha Mulia. Setelah menyebutkan ibadah dan ketaatan mereka, Allah berfirman setelahnya: (Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Ad? (6)) Mereka adalah orang-orang yang membangkang, angkara murka, sewenang-wenang, enggan taat kepadaNya, mendustakan para rasulNya dan mengingkari kitab-kitabNya. Maka Allah SWT menyebutkan bagaimana Dia membinasakan dan menghancurkan mereka serta menjadikan mereka sebagai pelajaran dan kisah-kisah umat yang durhaka. Jadi Allah SWT berfirman: (Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Ad? (6) (Yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi (7)) Mereka adalah kaum 'Ad pertama, yaitu keturunan dari 'Ad bin Iram bin ' Aush bin Sam bin Nuh. Pendapat itu dikatakan Ibnu Ishaq. Mereka adalah orang-orang yang telah diutus kepada mereka rasulNya, yaitu nabi Hud, lalu mereka mendustakan dan menentangnya. Maka Allah menyelamatkannya dari mereka beserta orang-orang yang beriman bersamanya dari mereka, dan Allah membinasakan mereka (engan angin topan yang sangat dingin (6) Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum 'ฤ€d pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk) (7) Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka? (8)) (Surah Al-Haqqah) Allah SWT telah menyebutkan kisah mereka dalam Al-Qur'an bukan hanya pada satu tempat agar dijadikan pelajaran bagi orang-orang mukmin kehancuran yang telah menimpa mereka. Firman Allah SWT: ((yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi) (7)) sebagai 'athaf bayan untuk menambahkan keterangan tentang identitas mereka.
FirmanNya SWT: (yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi) karena mereka tinggal di kemah-kemah yang terbuat dari bulu yang kemudian ditegakkan dengan tiang-tiang yang kuat. Mereka terkenal sangat kuat di masanya dan paling besar tubuhnya. Oleh karena itu rasul mereka mengingatkan mereka atas nikmat tersebut dan memberi petunjuk kepada mereka agar nikmat itu dijadikan sebagai sarana bagi mereka untuk taat kepada Tuhan mereka yang telah menciptakan mereka (Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan) (Surah Al-A'raf: 69) dan (Adapun kaum 'Ad, maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata, "Siapakah yang lebih besar kekuatannya daripada kami?โ€ Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka?) (Surah Fushshilat: 15) Allah berfirman di sini: (yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain (8)) yaitu belum pernah ada suatu kabilah yang diciptakan seperti mereka di negeri mereka, karena kekuatan, kedahsyatan, dan perawakan mereka besar-besar.
Qatadah bin Di'amah dan As-Suddi berkata bahwa sesungguhnya Iram adalah ibu kota kerajaan kaum 'Ad. Ini merupakan pendapat yang baik dan kuat.
Mujahid dan Qatadah berkata tentang firmanNya: (yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi) Mereka adalah penduduk yang bepindah-pindah dan tidak pernah menetap.
Firman Allah SWT: (yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain (8)) Ibnu Zaid merujukkan dhamir kepada โ€œAl-'imadโ€ karena ketinggiannya, dan dia berkata bahwa mereka telah membangun bangunan-bangunan yang tinggi di atas bukit-bukit pasir, yang belum pernah dibangun seperti itu di negeri-negeri lain. Adapun Qatadah dan Ibnu Jarir merujukkan dhamir itu kepada kabilah. yaitu belum pernah ada suatu kabilah pun yang diciptakan seperti mereka di banyak negeri, yaitu di masa mereka. Pendapat inilah yang benar, sedangkan pendapat Ibnu Zaid dan orang-orang yang mengikutinya lemah, karena seandainya makna yang dimaksud adalah demikian, maka bunyinya โ€œlam yu'mal mi'tsluha fil bilad. dan sesungguhnya Allah berfirman: (yang belum pernah diciptakan (suatu kabilah pun) seperti mereka di negeri-negeri lain)
Saya berkata, pendapat apa pun itu, baik yang sebagai bangunan-bangunan tinggi yang mereka bangun, atau menganggapnya sebagai tiang-tiang rumah mereka di daerah pedalaman, atau senjata yang mereka pakai untuk berperang atau ketinggian seseorang dari mereka. Semuanya itu menunjukkan bahwa mereka adalah salah satu umat yang disebutkan dalam Al-Qur'an bukan hanya pada satu tempat saja yang penyebutannya diiringi dengan kaum Tsamud, sebagaimana di sini; hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Pendapat Ibnu Jarir yang mengatakan bahwa firman Allah SWT: ((yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi (7)) dapat ditafsirkan sebagai nama suatu kabilah atau suatu negeri yang dihuni oleh kaum โ€˜Ad yang karenanya kata Iram tidak ditashrif. Pendapat ini masih perlu ditinjau, karena makna yang dimaksud adalah konteks cerita hanya memberitahukan tentang kabilah. Oleh karena itu Allah SWT berfirman setelahnya: (dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah (9)) yaitu mereka memotong batu-batu yang ada di lembah.
Ibnu 'Abbas berkata bahwa mereka mengukir dan melubanginya. Demikian juga dikatakan Mujahid, Qatadah. Adh-Dhahhak, dan Ibnu Zaid. Termasuk dalam hal ini jika dikatakan โ€œmujtaba an-nimarโ€ jika mereka melubanginya. Dan dikatakan โ€œijtaba ats-tsaubaโ€ jika seseorang membukanya, oleh karena itulah disebut al-jaib juga. Allah SWT berfirman: (Dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah dengan rajin (149)) (Surah Asy-Syu'araโ€™)
Firman Allah SWT: (dan kaum Firโ€™aun yang mempunyai pasak-pasak (10)) โ€œAl-autadโ€ adalah tentara mendukung dan menguatkan perkaranya. Dikatakan bahwa Firaun jika mengikat kedua tangan dan kedua kaki mereka pada pasak-pasak besi, lalu digantungkan dengannya. Demikian juga dikatakan Mujahid, bahwa manusia diikat pada pasak-pasak besi
Firman Allah SWT: (Yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri (11) lain mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu (12)) yaitu mereka berbuat angkara murka, angkuh, dan senang menebarkan kerusakan di bumi dan menyakiti orang lain (karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab (13)) yaitu Allah menurunkan kepada mereka azab dari langit dan hukuman yang tidak ada seorangpun dapat menolaknya dari kaum yang durhaka.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi (14)) Ibnu Abbas berkata bahwa makna yang dimaksud adalah mendengar dan melihat, yaitu mengawasi apa yang mereka kerjakan dan Dia akan membalas masing-masing, baik di dunia maupun di akhirat. Dan kelak Dia akan menampakkan semua makhluk di hadapanNya, lau dia memutuskan hukumNya terhadap mereka dengan adil, dan memberikan pembalasan kepada masing-masing sesuai dengan apa yang berhak baginya. Dia Maha Suci dari perbuatan aniaya dan melampaui batas.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

{ ูˆูŽููุฑู’ุนูŽูˆู’ู†ูŽ } Kemudian ada Fir'aun Mesir, dan "Fir'aun" adalah gelar yang disandangkan kepada raja-raja mesir zaman dahulu, raja-raja trdahulu yang berkuasa di Mesir disebut "FIr'aun" , sebagaimana raja Babil disebut "An Numrud" , dan raja Habasyah disebut "An Najasyi" , dan ada penguasa Yaman yang disebut "Al Qil" , dan raja Persia disebut "Kisra" , begitu juga dengan penguasa Roma yang disebut "Kaisar" , semua gelar-gelar diatas pernah disandangkan kepada raja-raja terdahulu, sebagian gelar itu masih digunakan hingga saat ini, dan diantara raja-raja itu ada "Fir'aun" .

Fir'aun bukanlah nama orang melainkan gelar atau sebutan khusus untuk para raja-raja yang pernah memimpin Wilayah Mesir pad zaman jahiliyah dan zaman sebelum datangnya Islam, Namun "Fir'aun" yang dimaksud dalam ayat ini adalah Fir'aun atau raja Mesir yang kepadanya Nabi Musa - ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุณู„ุงู… - diutus, seorang raja yang sombong dan mengakui bahwa dirinya adalah tuhan, Allah berfirman dengan mengutip pernyataan Fir'aun : { ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽู†ูŽุง ุฑูŽุจู‘ููƒูู…ู ุงู„ู’ุฃูŽุนู’ู„ูŽู‰ูฐ } ( (Seraya) berkata: โ€œAkulah tuhanmu yang paling tinggiโ€. ) [ An Nazi'at : 24 ] , di ayat lain Allah menukilkan perkataan "Fir'aun" : { ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ููุฑู’ุนูŽูˆู’ู†ู ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู’ู…ูŽู„ูŽุฃู ู…ูŽุง ุนูŽู„ูู…ู’ุชู ู„ูŽูƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุฅูู„ูŽูฐู‡ู ุบูŽูŠู’ุฑููŠ } ( Dan berkata Firโ€™aun: โ€œHai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. ) [ Al-Qashash : 38 ] , kekuasaan dan kekuatan lah yang menjadikan dia berbuat demikian.

{ ุฐููŠ ุงู„ู’ุฃูŽูˆู’ุชูŽุงุฏู } Fir'aun yang sombong itu memiliki bala tentara yang sangat besar, disebut sebagai "ุฃูˆุชุงุฏ " atau pasak, karena tentara-tentara itu telah menobatkan Fir'aun sebagai raja Mesir, sebagaimana mereka mengokohkan rumah-rumah dengan pasak yang kuat, dalam riwayat lain mengatakan : karena jumlah mereka yang begitu besar sehingga sebagian mereka tinggal dalam tenda yang mereka dirikan degan bantuan pasak sebagai penguatnya,, jumlah tentara yang begitu banyak, sampai memenuhi seluruh wilayah Mesir saat itu, dan apakah kekuasaannya itu bermanfaat baginya .. ? sama sekali tidak memberikan manfaat bagi dirinya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

ูˆูŽููุฑู’ุนูŽูˆู’ู†ูŽ Firaun adalah raja yang Allah utus kepadanya Nabi Musa 'alaihissholaatu wassalaam, ia telah merendahkan bani Israil, menyembelih anak-anak laki-laki mereka, dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka.

Para ulama berselisih pendapat tentang sebab firaun melakukan perbuatan kejinya itu, mengapa yang dibunuh anak laki-laki dan membiarkan anak perempuan?

Sebagian ulama mengatakan: Para peramalnya mengatakan sesungguhnya akan terlahir seorang dari kalangan bani Israil yang akan menyebabkannya binasa, maka dari itu ia membunuh anak laki-laki dan membiarkan anak perempuan.

Di antara ulama ada yang mengatakan: Ia melakukan kejahatan itu agar melemahkan bani Israil , karena jika suatu umat dibunuh anak-anak laki-lakinya dan dibiarkan perempuannya kaum tersebut akan melemah tanpa diragukan.
Alasan pertama adalah sebab yang diutarakan ahlul-atsar, yang kedua adalah sebab yang diutarakan oleh ulama yang menyandarkan dengan pengamatan akal, namun tidak jauh, jika diterapakan keduanya menjadi sebab perbuatan fir'aun tersebut.

Tetapi karena taqdir Allah 'Azza Wa Jalla, lelaki yang menyebabkan kehancuran fir'aun dengan tangannya, terdidik di rumah fir'aun sendiri, Istri fir'aun memungutnya dan merawatnya di rumah fir'aun. Sedangkan fir'aun sombong dan angkuh di bumi, ia berkata kepada kaumnya: ุฃูŽู†ูŽุง ุฑูŽุจู‘ููƒูู…ู ุงู„ู’ุฃูŽุนู’ู„ูŽู‰ " Akulah tuhanmu yang paling tinggi "(Qs. An-Nazi'at: 24) dan berkata kepada mereka: ู…ูŽุง ุนูŽู„ูู…ู’ุชู ู„ูŽูƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุฅูู„ูŽู‡ู ุบูŽูŠู’ุฑููŠ " aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. "(QS. Al-Qashahs: 38), berkata juga: ุฃูŽู…ู’ ุฃูŽู†ูŽุง ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู…ูู†ู’ ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู‡ููˆูŽ ู…ูŽู‡ููŠู†ูŒ " Bukankah aku lebih baik dari orang yang hina ini " Maksudnya Nabi Musa. ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽูƒูŽุงุฏู ูŠูุจููŠู†ู " dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)? " Allah Ta'ala berfirman: ููŽุงุณู’ุชูŽุฎูŽูู‘ูŽ ู‚ูŽูˆู’ู…ูŽู‡ู ููŽุฃูŽุทูŽุงุนููˆู‡ู " Maka Firaun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. "(QS. Az-Zukhruf: 54) ia juga berkata kepada kaumnya untuk menetapkan ูŠูŽุง ู‚ูŽูˆู’ู…ู ุฃูŽู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู„ููŠ ู…ูู„ู’ูƒู ู…ูุตู’ุฑูŽ ูˆูŽู‡ูŽุฐูู‡ู ุงู„ู’ุฃูŽู†ู’ู‡ูŽุงุฑู ุชูŽุฌู’ุฑููŠ ู…ูู†ู’ ุชูŽุญู’ุชููŠ ุฃูŽููŽู„ูŽุง ุชูุจู’ุตูุฑููˆู†ูŽ " Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku; maka apakah kamu tidak melihat (nya)? "(QS. Az-Zukhruf: 51) dia berbangga dengan sungai-sungai dan airnya, tapi ia pun ditenggelamkan dengan air.

ุฐููŠ ุงู„ู’ุฃูŽูˆู’ุชูŽุงุฏู " yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak), " Maknanya: Memiliki kekuatan, karena tentara-tentaranya bagai pasak yang mneguhkannya, pasak bumi mengikat tali-taki tenda sehingga menetap dan kokoh, Ia mempunya tentara-tentara orang-orang terdahulu, berupa penyihir, peramal dan yang lainnya tetapi Allah lebih tinggi dari segalanya.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Fajr ayat 10: Dan apakah kalian tidak melihat wahai manusia, kepada Firโ€™aun yang memiliki pasak-pasak yaitu pyramid dan bangunan yang besar dimana penguasanya adalah Firโ€™aun dan yang sebelumnya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Ada yang menafsirkan โ€˜pasak-pasakโ€™ di sini dengan tentara-tentara yang mengokohkan kerajaannya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Fajr Ayat 10

Dan tidakkah kamu juga memperhatikan azab Allah kepada fir'aun yang mempunyai pasak-pasak' Allah mengazabnya meski ia mampu membangun piramida-piramida yang besar dan mempunyai bala tentara yang banyak. 11. Mereka itulah orang-orang yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri dan berbuat zalim melewati batas kemanusiaan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah kumpulan penjelasan dari para ahli ilmu mengenai makna dan arti surat Al-Fajr ayat 10 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita. Bantu usaha kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Banyak Dilihat

Ada banyak materi yang paling banyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Jin, Ali ‘Imran 97, Al-Baqarah 43, Al-Qamar 49, Ad-Dukhan, Al-Hadid 20. Ada juga Al-Isra 25, Ali ‘Imran 139, Al-Baqarah 45, Tentang Al-Quran, Al-Ma’idah 8, At-Thalaq.

  1. Al-Jin
  2. Ali ‘Imran 97
  3. Al-Baqarah 43
  4. Al-Qamar 49
  5. Ad-Dukhan
  6. Al-Hadid 20
  7. Al-Isra 25
  8. Ali ‘Imran 139
  9. Al-Baqarah 45
  10. Tentang Al-Quran
  11. Al-Ma’idah 8
  12. At-Thalaq

Pencarian: ...

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qurโ€™an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
ย 
๐Ÿ‘‰ tafsirweb.com/start
ย 
โœ… Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: