Surat At-Tariq Ayat 6
خُلِقَ مِن مَّآءٍ دَافِقٍ
Arab-Latin: Khuliqa mim mā`in dāfiq
Artinya: Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Terkait Surat At-Tariq Ayat 6
Paragraf di atas merupakan Surat At-Tariq Ayat 6 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran berharga dari ayat ini. Didapati aneka ragam penjabaran dari kalangan mufassirin terkait isi surat At-Tariq ayat 6, di antaranya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
5-8. Hendaknya orang yang mengingkari kebangkitan kembali itu memperhatikan dari apa dia diciptakan, agar dia mengetahui bahwa pengembalian penciptaan manusia tidaklah lebih sulit daripada penciptaannya pertama kali. Manusia diciptakan dari sperma yang memancar dengan cepat ke Rahim, Yang keluar dari tulang sulbi laki-laki dan dada wanita. Sesungguhnya Allah yang menciptakan manusia dari air ini, benar-benar kuasa untuk menghidupkannya kembali sesudah kematian.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
6. Allah menciptakannya dari air yang dipancarkan ke rahim.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
6. خُلِقَ مِن مَّآءٍ دَافِقٍ (Dia diciptakan dari air yang dipancarkan)
Yakni dipancarkan ke dalam rahim. Dan itu adalah campuran antara air mani laki-laki dan air mani perempuan, karena perempuan tercipta dari kedua air itu, namun Allah menyembutnya sebagai air yang satu karena telah bercampur.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
6. Manusia diciptakan dari air mani yang kemudian dibentuk di dalam rahim. Dafiq: bermakna yang dipancarkan. Alhafirah bermakna: yang dibentuk
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dia diciptakan dari air yang memancar} dipancarkan ke dalam rahim
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
Ayat 5-7
“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?” Yakni, hendaklah manusia merenungkan penciptaan dan permulaannya, dia adalah makhluk (yang tercipta) “dari air yang terpancar,” yaitu air mani yang “keluar di antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.” Kemungkinan yang dimaksud adalah tulang belakang lelaki dan tulang dada perempuan dan kemungkinan yang dimaksud adalah air mani yang memancar, yaitu air mani lelaki, karena air mani keluar di antara tulang punggung dan tulang dada. Dan sepertinya inilah yang lebih utama, karena sifat air yang memancar yang bisa dilihat dan dirasakan pancarannya adalah air mani lelaki. Di samping itu, kata tara’ib juga dipakai untuk kaum lelaki yang bagi kaum wanita adalah tulang dada. Andai yang dimaksudkan adalah wanita, tentu yang disebutkan adalah tulang sulbi dan tulang dada perempuan. Wallahu a’lam
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-10
Allah SWT bersumpah dengan menyebut nama langit dan semua bintang yang bersinar. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Demi langit dan yang datang pada malam hari (1)) Kemudian Allah berfirman: (tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu? (2)) Kemudian ditafsirkan dengan firmanNya: ((yaitu) bintang yang cahayanya menembus (3))
Qatadah dan lainnya berkata bahwa sesungguhnya bintang dinamakan “Ath-Thariq” tidak lain karena ia hanya dapat dilihat di malam hari, dan tersembunyi di siang hari. Hal ini diperkuat dengan apa yang disebutkan dalam hadits shahih,”Beliau SAW melarang seseorang mendatangi keluarganya di malam hari yang sudah larut” yaitu dia pulang ke rumahnya dengan tiba-tiba di malam hari
Firman Allah SWT: (yang cahayanya menembus) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah yang menyinari.
Firman Allah SWT: (tidak ada suatu jiwa (diri) pun melainkan ada penjaganya (4)) yaitu setiap jiwa terdapat malaikat yang menjaganya yang ditugaskan Allah SWT untuk melindunginya dari berbagai bencana dan penyakit. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah) (Surah Ar-Ra'd: 11)
Firman Allah SWT: (Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? (5)) peringatan bagi manusia tentang kelemahan asal kejadiannya yang mana dia diciptakan dari hal itu dan membimbingnya untuk mengakui adanya hari kebangkitan, karena sesungguhnya Tuhan yang mampu memulai penciptaannya itu juga mampu mengembalikannya dengan lebih baik. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Dialah Yang Menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagiNya) (Surah Ar-Rum: 27)
Firman Allah SWT: (Dia diciptakan dari air yang terpancar (6)) yaitu air mani yang dikeluarkan laki-laki dan bertemu dengan perempuan, maka terjadilah anak dari keduanya dengan seizin Allah SWT. Oleh karena itu Allah berfirman: (yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada (7)) yaitu dari tulang sulbi laki-laki dan dari tulang dada wanita.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada (7)) yaitu sulbi laki-laki dan tulang dada wanita yang berwarna kuning tipis, yang mana tidak ada kejadian anak melainkan dari keduanya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa “taribatul mar’ah” adalah tempat kalungnya Demikian juga dikatakan Ikrimah.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa “At-tara’ib” adalah di antara payudaranya
Diriwayatkan dari Qatadah tentang firmanNya: (yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada (7)) yaitu di antara tulang sulbi dan bagian bawah kerongkongannya.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah matinya) (8)) Terkait ini ada dua pendapat:
Pendapat pertama adalah bahwa Allah berkuasa mengembalikan air mani yang telah terpancarkan ini ke tempat keluarnya. Pendapat ini dikatakan Mujahid, Ikrimah, dan selain keduanya.
Pendapat kedua bahwa sesungguhnya Allah berkuasa menghidupkan kembali manusia yang diciptakan dari air mani ini, yaitu mengembalikan dan membangkitkannya lagi menuju negeri akhirat. Karena sesungguhnya Tuhan yang memulai penciptaan itu mampu mengembalikan ciptaanNya. Allah SWT telah menyebutkan dalil yang menunjukkan hal ini di dalam Al-Qur'an di berbagai tempat. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Pada hari ditampakkan segala rahasia (9)) yaitu, pada hari kiamat semua rahasia ditampakkan sehingga menjadi jelas dan terang, dan tidak ada lagi rahasia karena semuanya menjadi terang dan semua yang tersembunyi menjadi terlihat.
Firman Allah SWT: (maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu) yaitu bagi manusia pada hari kiamat (satu kekuatan pun) yaitu, dalam dirinya (dan tidak (pula) seorang penolong) yaitu dari luar dirinya. yaitu, tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkannya dari azab Allah dan tidak ada seorang pun yang mampu menolong orang lain dari hal itu
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)
Setelah penciptaan Nabi Adam 'alaihissalam sebagai manusia pertama yang diciptakan dari tanah, penciptaan manusia setelahnya adalah dari mani, { خُلِقَ مِنْ مَاءٍ دَافِقٍ } yaitu dari air yang dipancarkan dengan kuat, yakni dari mani yang keluarnya dengan pancaran yang kuat.
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H
Jawaba atas pertanyaan-pertanyaan tersebut bahwa ia خُلِقَ مِنْ مَاءٍ دَافِقٍ “ diciptakan dari air yang dipancarkan, ” yaitu Air dari sperma laki-laki, Allah Ta’ala mensifatinya dalam ayat-ayat yang lain bahwa ia adalah air yang hina, mengalir dengan lemah tidak seperti air biasa yang mudah mengalir, Allah juga mensifatinya dalam ayat lainnya bahwa ia adalah nuthfah yang bermakna air yang sedikit saja. Inilah asal muasal diciptakannya manusia, dan anehnya, manusia yang tercipta dari air yang hina kemudian hatinya menjadi lebih keras dari batu wal-’iyaadzu billaah, kecuali orang yang Allah lembutkan hatinya untuk agama Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat At-Tariq ayat 6: 5-7. Kemudian Allah memerintahkan agar manusia berfikir (merenungi) darimana ia diciptakan? dan bagaimana ia bisa wujud (ada)? dan bagi manusia semestinya paham bahwa ia diciptakan dari air yang keluar dari tulang belakang laki-laki dan terpancar ke dalam rahim perempuan, kemudian bercampurlah dengan air (ovum) yang ada pada perempuan, yang turun dari tulang belakangnya maka jadilah percampuran (dari keduanya) yang menghasilkan janin.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Tariq Ayat 6
Dia pada mulanya diciptakan dari air mani yang terpancar dari laki-laki dan perempuan. 7. Itulah sperma yang keluar dari antara tulang punggung laki-laki dan ovum yang keluar dari antara tulang dada perempuan. Campuran keduanya kemudian melalui berbagai proses dan tahapan di dalam rahim menjadi janin, cikal bakal manusia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beragam penjelasan dari berbagai ulama tafsir terhadap kandungan dan arti surat At-Tariq ayat 6 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi ummat. Support syi'ar kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.