Surat Al-Insyiqaq Ayat 20
فَمَا لَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Arab-Latin: Fa mā lahum lā yu`minụn
Artinya: Mengapa mereka tidak mau beriman?
« Al-Insyiqaq 19 ✵ Al-Insyiqaq 21 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Berkaitan Surat Al-Insyiqaq Ayat 20
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Insyiqaq Ayat 20 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran mendalam dari ayat ini. Tersedia kumpulan penjelasan dari berbagai ulama mengenai makna surat Al-Insyiqaq ayat 20, sebagiannya seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
20-24. Apa yang menghalangi mereka untuk beriman kepada Allah dan hari akhir sesudah ayat ayat dijelaskan kepada mereka? Dan apabila al-qur’an dibacakan kepada mereka,mereka tidak sujud kepada Allah dan tidak menerima apa yang datang dari sisi NYA? Ciri khas orang orang kafir adalah mendustakan dan menyelisihi kebenaran. Allah lebih mengetahui tentang apa yang mereka simpan dalam dada mereka berupa penentangan, padahal mereka mengetahui bahwa apa yang dibawa oleh al-qur’an adalah kebenaran. Sampaikanlah kabar gembira kepada mereka (wahai rasul),bahwa Allah telah menyiapkan azab yang menyakitkan bagi mereka.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
20-25. Allah mengingkari dan mengolok orang-orang yang mendustakan-Nya: Mengapa mereka tidak beriman kepada Allah dan hari kebangkitan? Dan jika mereka mendengar al-Qur’an dibacakan, mereka tidak tunduk sujud kepada Allah?
Akan tetapi orang-orang yang mengingkari Allah memang tabiat mereka akan mendustakan apa yang datang dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui kekafiran dan permusuhan terhadap Islam yang mereka sembunyikan dalam dada.
Hai Rasulullah, sampaikanlah azab pedih yang akan mereka dapatkan. Namun mereka yang bertaubat dan beriman serta mengamalkan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya, maka mereka akan mendapat pahala yang sempurna dari Allah.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
20. Mengapa orang-orang kafir itu tidak mau beriman kepada Allah dan Hari Akhir?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
20. فَمَا لَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ (Mengapa mereka tidak mau beriman?)
Yakni beriman kepada al-Qur’an; padahal banyak sekali hal yang alasan yang mengharuskan mereka untuk beriman kepada al-Qur’an.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
20-21. Lalu mengapa orang-orang kafir dan musyrik itu tidak beriman kepada Allah dan beriman kepada hari kiamat? Padahal telah didatangkan berbagai bukti atas kebenaran kabar itu. Dan ketika mereka dibacakan ayat Alquran, mereka tidak merendahkan diri mereka untuk melaksanakan perintah Allah agar beriman kepada Alquran dan mekjizatnya
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Maka, mengapa mereka tidak mau beriman
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
Meski demikian, masih banyak manusia yang tidak beriman, “dan apabila al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud,” yakni tidak tunduk merendahkan diri untuk al-Qur’an dan tidak tunduk pada perintah dan larangannya. “Bahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya),” yakni mendustakan kebenaran setelah jelas, sehingga tidak aneh bila mereka tidak beriman dan tidak tunduk pada al-Qur’an. Orang yang mendustakan adalah pembangkang yang tidak memiliki tipu daya di dalamnya. “Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka),” yakni, terhadap apa yang mereka lakukan dan yang mereka niatkan secara rahasia. Allah mengetahui rahasia dan perbuatan terang-terangan mereka dan akan membalas amal perbuatan mereka. Karena itu Allah berfirman, “Maka berilah kabar gembira kepada mereka dengan azab yang pedih.” Berita dinamakan juga kabar gembira, karena berita itu berpengaruh di diri manusia, baik berita menyenangkan atau menyedihkan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 16-25
Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa mereka berkata “asy-syafaq” adalah awan merah
“Asy-syafaq” adalah merahnya warna cakrawala yang adakalanya hal ini terjadi sebelum terbitnya matahari dan adakalanya setelah tenggelamnya matahari, sebagaimana yang diketahui di kalangan ahli bahasa
Dalam hadits shahih Muslim, dari Abdullah bin Amr, dari Rasulallah SAW bahwa beliau bersabda,”waktu Maghrib selama sinar merah belum tenggelam”
Tetapi yang benar pendapat dari Mujahid bahwa dia berkata tentang firmanNya: (Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja (16)) itu adalah seluruh siang. Dalam riwayat lain darinya, bahwa “asy-syafaq” adalah matahari. Dan sesungguhnya hal yang mendorong Mujahid mengatakan demikian adalah karena dia membandingkan dengan firmanNya: (dan dengan malam dan apa yang diselubunginya (17)) yaitu menggabungkan, seakan-akan menurutnya Allah bersumpah dengan menyebut cahaya dan kegelapan.
Ibnu Jarir berkata bahwa Allah bersumpah dengan menyebut siang hari yang pergi dan malam hari yang datang.
Ibnu Abbas, Mujahid, Al-Hasan, dan Qatadah berkata tentang firmanNya, (Wama wasaq) yaitu apa yang dihimpunkan
Qatadah berkata bahwa maknanya adalah bintang-bintang dan hewan-hewan yang dihimpunkan.
Ikrimah berkata tentang firmanNya: (dan dengan malam dan apa yang diselubunginya (17)) yaitu apa yang dikumpulkan karena kegelapannya, jika malam hari tiba, maka semua makhluk pulang ke tempat tinggalnya.
Firman Allah SWT: (dan dengan bulan apabila jadi purnama (18)) Ibnu Abbas berkata terhimpun dan terlihat sempurna. Demikian juga dikatakan Ikrimah, Mujahid, dan Ibnu Zaid.
(dan dengan bulan apabila jadi purnama (18)) yaitu, ketika sempurna. Al-Hasan berkata, ketika penuh. Qatadah berkata, ketika bundar. Makna pendapat mereka bahwa ketika bulan itu sempurna cahayanya, yang hal ini dijadikan sebagai lawan kata dari malam yang apabila gelap gulita.
Firman Allah SWT (sesungguhnya kalian melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan) (19)) Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (sesungguhnya kalian melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan) (19)) yaitu keadaan demi keadaan. Lalu dia berkata bahwa demikianlah Nabi kalian SAW. Hal ini bisa ditafsirkan bahwa Ibnu Abbas menyandarkan tafsir ini dari Nabi SAW seakan-akan dia berkata,”Aku mendengar ini dari nabi kalian SAW. Maka perkataannya,”nabiyyukum” sebagai marfu’ menjadi fa’il dari “qaala”. Dan itu adalah yang paling jelas.
Diriwayatkan dari Mujahid, bahwa Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (sesungguhnya kalian melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan) (19)) dia berkata bahwa menurut Nabi kalian yaitu “keadaan demi keadaan”;.
Bisa juga ditafsirkan bahwa yang dimaksud oleh firmanNya: (sesungguhnya kalian melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan) (19)) adalah keadaan demi keadaan. Lalu disebutkan bahwa orang yang dimaksud adalah Nabi kalian. Maka, kata “nabiyyukum” dimarfu’ dengan ketentuan bahwa “haza” dan “nabiyyukum” merupakan mubtada’ dan khabar; hanya Allah yang lebih Mengetahui. Hal ini diperkuat dengan adanya bacaan Umar, Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, dan sebagian besar ulama Makkah dan Kufah (latarkabanna) dengan difathah huruf ta’ dan ba’nya.
Kemudian Ibnu Jarir setelah mengemukakan pendapat semua ulama qiraat dan tafsir tentang ayat ini berkata bahwa penafsiran yang benar adalah pendapat orang yang berkata bahwa sesungguhnya kamu, wahai Muhammad akan melalui keadaan demi keadaan, dan urusan demi urusan yang berat. Makna yang dimaksud sekalipun khitabnya hanya ditujukan kepada Rasulullah SAW, tetapi pengertiannya mencakup semua manusia, bahwa mereka pada hari kiamat akan mengalami banyak penderitaan karena menghadapi keadaan-keadaan dan kengerian-kengeriannya.
Firman Allah SWT: (Mengapa mereka tidak mau beriman? (20) Dan apabila Al-Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud (21)) yaitu apakah yang menghalangi mereka untuk beriman kepada Allah dan RasulNya serta hari akhir, dan mengapa mereka ketika Al-Qur'an yang merupakan ayat-ayat dan kalam Allah ini dibacakan kepada mereka, mereka tidak mau bersujud menghormati dan mengagungkanNya?
Firman Allah SWT: (bahkan orang-orang kafir itu mendustakan (nya) (22)) yaitu watak mereka yaitu mendustakan kebenaran, mengingkari dan menentang kebenaran (Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka) (23)) Mujahid dan Qatadah berkata bahwa mereka menyembunyikannya dalam dada mereka. (Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih (24)) yaitu maka beritahukanlah kepada mereka, wahai Muhammad, bahwa Allah SWT menyediakan bagi mereka azab yang pedih.
Firman Allah SWT: (Tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh (25)) Ini merupakan isti'sna munqathi’, yaitu tetapi (orang-orang yang hatinya beriman) yaitu dengan hati mereka (dan beramal saleh) dengan seluruh anggota tubuh mereka (bagi mereka pahala) yaitu di akhirat (yang tidak putus-putusnya) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah tidak dikurangi
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)
Lalu kenapa mereka tetap saja tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan mngerjakan amalan-amalan yang akan mereka raih balasannya dia hari akhir, apakah yang menghalangi mereka ?
Yang menghalangi mereka adalah kemalasan, tidak adanya keiimanan dalam diri mereka, serta hilangnya keyakinan, dan hanya menyibukkan diri untuk mencari kesenangan dan dunia. Tiada alasan bagi mereka untuk tidak menyatakan keimanan dan mengerjakan semua yang diperintahkan oleh syari'ah islam, bukankah Allah telah menjelaskan perkara-perkara yang menakutkan itu dalam Al-Qur'an, lalu kenapa mereka belum beriman kepada Allah, apa yang menjadi penghalang bagi mereka ? sungguh tidak ada alasan yang mereka pegang melainkan kekafiran dan pembangkangan yang mereka pelihara.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H
فَمَا لَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ (20 “Mengapa mereka tidak mau beriman?” Maknanya apa yang menghalangi mereka dari keimanan? وَمَاذَا عَلَيْهِمْ لَوْ آمَنُوا بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقَهُمُ اللَّهُ “Apakah kemudaratannya bagi mereka, kalau mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian dan menafkahkan sebahagian rezeki yang telah diberikan Allah kepada mereka?”(QS. An-Nisa: 39) Maknanya: Apa yang menghalangi mereka dari keimanan, dan apa yang membahayakan mereka jika mereka mau beriman?! Orang berimana dari keluarga fir’aun berkata: أَتَقْتُلُونَ رَجُلًا أَنْ يَقُولَ رَبِّيَ اللَّهُ وَقَدْ جَاءَكُمْ بِالْبَيِّنَاتِ مِنْ رَبِّكُمْ وَإِنْ يَكُ كَاذِبًا فَعَلَيْهِ كَذِبُهُ وَإِنْ يَكُ صَادِقًا يُصِبْكُمْ بَعْضُ الَّذِي يَعِدُكُمْ “"Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: "Rabbku ialah Allah, padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Rabbmu. Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu”(QS. Ghafir: 28)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Insyiqaq ayat 20: 20-24 Kemudian Allah berkata : Maka apapun yang dilakukan mereka orang-orang kafir (tidak ada manfaatnya), sampai-sampai (mereka) menolak kemampuan Allah terhadap hari kebangkitan. Dan jika dibacakan Al Qur’an, mereka tidak mau tunduk dan membantah perintah-perintah dan larangan-larangan Allah. Bahkan tabiat mereka sebenarnya adalah mendustakan. Allah lah Yang Maha Tahu atas apa yang terkumpul di dada-dada mereka dari kekufuran, kedustaan, dan kedengkian terhadap kaum muslimin. Maka kabarkan kepada mereka wahai Nabi ! Dengan adzab yang pedih yang menyakitkan sebagai balasan penolakan dan hal yang dirahasiakan dari kedustaan mereka.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni orang-orang kafir.
Padahal bukti-buktinya begitu jelas.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Insyiqaq Ayat 20
Setelah melihat tanda-tanda kekuasaan Allah yang begitu nyata, maka mengapa mereka yang kafir itu bersikeras tidak mau beriman kepada Allah, hari kebangkitan, nabi Muhammad, dan Al-Qur'an'21. Dan mengapa pula apabila Al-Qur'an yang penuh nilai kebenaran dan sastra yang tinggi itu dibacakan kepada mereka, mereka tidak mau bersujud kepada Allah dan tunduk pada ajaran Al-Qur'an, padahal kaum kafir itu selalu menyanjung dan mengagumi karya sastra yang bernilai tinggi'.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beraneka penafsiran dari beragam ahli ilmu berkaitan kandungan dan arti surat Al-Insyiqaq ayat 20 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita. Support kemajuan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.