Surat Al-Muthaffifin Ayat 34
فَٱلْيَوْمَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنَ ٱلْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ
Arab-Latin: Fal-yaumallażīna āmanụ minal-kuffāri yaḍ-ḥakụn
Artinya: Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,
« Al-Muthaffifin 33 ✵ Al-Muthaffifin 35 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Terkait Dengan Surat Al-Muthaffifin Ayat 34
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muthaffifin Ayat 34 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan tafsir berharga dari ayat ini. Diketemukan sekumpulan penjelasan dari banyak mufassirin mengenai makna surat Al-Muthaffifin ayat 34, antara lain sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Pada hari kiamat orang-orang yang membenarkan Allah dan rasul NYA serta melaksanakan syariatNYA akan menghina orang orang kafir,sebagaimana orang orang kafir dulu menghina orang-orang mukmin di dunia.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
34. Maka pada hari Kiamat orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir sebagaimana orang-orang kafir sebelumnya menertawakan mereka di dunia.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
34. فَالْيَوْمَ الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ (Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir)
Yakni menertawakan orang-orang kafir setelah melihat mereka menjadi kalah dan terhina, sebagaimana orang-orang kafir itu di dunia telah menertawakan orang-orang beriman.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
29-36 . Dunia bukanlah akhir dari segala perjalanan : { إِنَّ الَّذِينَ أَجْرَمُوا كَانُوا مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا يَضْحَكُونَ } tatkala orang-orang berdosa menertawakan orang-orang beriman atas ketaatan mereka didunia kepada Allah, maka pada hari kiamat keadaan akan terbalik orang-orang beriman akan menertawakan orang-orang kafir pula atas azab yang ditimpakan kepada mereka.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
34. Pada hari kiamat kelak, orang-orang yang beriman akan menertawakan para musyrikin atas azab yang mereka terima
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Pada hari ini, orang-orang yang beriman yang mentertawakan orang-orang kafir
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
Ayat 34-36
Karena itulah balasan mereka di akhirat sesuai dengan amal perbuatan meraka. Allah berfirman, “Maka pada hari ini,” yaitu Hari Kiamat, “orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,” ketika melihat mereka terbolalk-balik dalam azab dan semua yang dulu mereka dustakan telah lenyap, sedangkan orang-orang yang beriman berada di puncak kenikmatan dan ketenangan, “mereka (duduk) di atas dipan-dipan,” ranjang yang berhias, “sambil memandang,” kenikmatan yang dijanjikan Allah pada mereka dan memandang wajah Rabb mereka Yang Mulia. “Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran tehadap apa yang dahulu mereka kerjakan,” yakni, mereka diberi balasan sesuai amal perbuatan mereka. Sebagaimana mereka menertawakan orang-orang Mukmin ketika berada di dunia dan menuduh mereka sebagai orang-orang sesat, maka di akhirat orang-orang yang beriman menertawakan mereka ketika melihat mereka berada dalam siksaan yang merupakan azab kesesatan. Ya, mereka diberi balasan atas apa yang telah lakukan sebagai keadilan dan kebijaksanaan dari Allah dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 29-36
Allah SWT memberitahukan tentang orang-orang yang berdosa, bahwa mereka saat di dunia menertawakan orang-orang mukmin, yaitu mereka mengejek dan menghina orang-orang mukmin. Dan apabila mereka melewati orang-orang mukmin, maka mereka saling berkedip di antara sesamanya sebagai penghinaan dan merendahkan orang-orang mukmin (Dan apabila orang-orang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira (31)) yaitu ketika orang-orang yang berdosa itu kembali ke tempat tinggal mereka, maka mereka kembali kepada kehidupan yang menyenangkan. yaitu, apa pun yang mereka inginkan, mereka bisa mendapatkannya. Dengan semua ini, mereka tidak bersyukur kepada nikmat Allah atas mereka, bahkan mereka sibuk dengan menghina dan mencemooh kaum mukmin serta dengki terhadap mereka (Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan, "sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat” (32)) karena orang-orang mukmin bukan dari agama mereka.
Allah SWT berfirman: (padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin (33)) yaitu, orang-orang yang berdosa itu tidak sebagai penjaga orang-orang mukmin untuk mengawasi semua perbuatan dan ucapan mereka, dan mereka tidak pula ditugaskan untuk melakukan itu terhadap orang-orang mukmin. Lalu mengapa mereka menyibukkan diri dengan orang-orang mukmin dan menjadikan orang-orang mukmin sebagai sasaran mata mereka? Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kalian berbicara dengan-Ku (108) Sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa (di dunia), "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang paling baik” (109) Lalu kalian menjadikan mereka buah ejekan, sehingga (kesibukan) kalian mengejek mereka, menjadikan kalian lupa mengingat Aku dan adalah kalian selalu menertawakan mereka (110) Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang (111)) (Surah Al-Mu’minun) Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (Maka pada hari ini) yaitu, hari kiamat (Orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir) yaitu pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa karena mereka menertawakannya (mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang (35)) yaitu kepada Allah SWT untuk menyanggah dugaan orang-orang berdosa yang menuduh mereka sebagai orang-orang yang tersesat. Orang-orang mukmin itu tidak tersesat, bahkan mereka adalah para kekasih Allah yang didekatkan, dan dapat melihat kepada Tuhan mereka di negeri kehormatanNya.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan (36)) yaitu apakah orang-orang kafir itu telah mendapat balasan dari apa yang pernah mereka lakukan terhadap orang-orang mukmin berupa penghinaan dan cemoohan, ataukah tidak? yaitu mereka mendapat pembalasan dengan balasan penuh, setimpal, dan sempurna
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)
{ فَالْيَوْمَ }Dan pada hari kiamat itu tiba, semua keadaan itu akan terbalik dan orang-orang beriman itu akan menertawakan kalian wahai orang-orang yang mendustakan agama, mereka yang dulunya didunia kerap mengejek kaum muslimin akan ditertawakan dalam keadaan yang lebih hina .
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H
فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ “Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,” Hari dalam ayat ini maksudnya adalah hari kiamat, orang-orang yang beriman akan mentertawakan orang-orang kafir. Kata اَلَّذِيْنَ (dalam ilmu nahwu) kedudukannya adalah mubtada, sedangkan يَضْحَكُوْنَ kedudukannya sebagai khabar mubtada. Sedang kan مِنَ الْكُفَّارِ "dari orang-orang kafir" terikat dengan kata يَضْحَكُونَ "orang-orang beriman tertawa" maknanya: Bahwa orang-orang beriman pada hari itu mentertawakan orang-orang kafir. Ini demi Allah adalah tertawa yang tidak akan berujung tangisan setelahnya, sedangkan tertawanya orang-orang jahat kepada orang-orang beriman di dunia maka akan diakhiri dengan tangisan, kesedihan, kecelakaan dan kebinasaan.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Muthaffifin ayat 34: Kemudian Allah menjelaskan bahwasanya mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya ﷺ akan menertawakan orang-orang kafir pada hari kiamat sebab mereka melihat (orang-orang kafir) mukanya menghitam dan penuh aib, dan (kenyataannya) yang paling akhir menertawakan mereka adalah termasuk orang-orang yang berhasil.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yaitu pada hari Kiamat.
Ketika orang-orang yang beriman melihat orang-orang kafir berada dalam azab, dan apa yang mereka ada-adakan ternyata tidak terwujud, sedangkan orang-orang mukmin berada dalam kesenangan, kenikmatan dan ketenangan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muthaffifin Ayat 34
Sebagai balasan atas perilaku mereka yang kafir itu, maka pada hari pembalasan ini, giliran orang-orang yang beriman yang menertawakan orang-orang kafir yang dulu menertawakan mereka. 35. Mereka yang beriman itu duduk di atas dipan-dipan sambil melepas pandangan ke arah pemandangan yang indah, bersama orang yang mereka cintai, sembari menikmati makanan dan minuman yang sangat lezat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian pelbagai penjabaran dari berbagai mufassir terkait isi dan arti surat Al-Muthaffifin ayat 34 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita semua. Bantu dakwah kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.