Surat Al-Muthaffifin Ayat 22

إِنَّ ٱلْأَبْرَارَ لَفِى نَعِيمٍ

Arab-Latin: Innal-abrāra lafī na'īm

Artinya: Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga),

« Al-Muthaffifin 21Al-Muthaffifin 23 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Terkait Dengan Surat Al-Muthaffifin Ayat 22

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muthaffifin Ayat 22 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam tafsir menarik dari ayat ini. Terdokumentasikan aneka ragam penjelasan dari berbagai ulama tafsir terhadap makna surat Al-Muthaffifin ayat 22, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

22-28. Sesungguhnya orang-orang yang jujur dan taat berada di dalam surga, Mereka mendapatkan kenikmatan di atas ranjang-ranjang,mereka melihat kepala tuhan mereka dan kepada kebaikan-kebaikan yang disiapkan bagi mereka. Kamu melihat tanda kenikmatan pada wajah mereka. Mereka diberi minumam khamer yang bening,yang wadah-wadahnya bagus, yang akhirnya adalah aroma kasturi. Hendaknya orang-orang berlomba-lomba untuk mendapatkan kenikmatan yang abadi ini. Minuman ini campurannya adalah mata air di surga yang dikenal dengan nama “tasnim” karena ketinggiannya, Yaitu mata air yang disipkan untuk minuman orang orang yang di dekatkan (Kepada ALLAH),mereka menikmatinya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

22-28. Allah memberi kabar gembira bagi orang-orang baik itu dengan apa yang telah Dia siapkan bagi mereka di surga; mereka berada di derajat yang mulia dan kenikmatan yang kekal, di atas dipan-dipan indah sambil melihat kepada berbagai macam kenikmatan, dan kenikmatan yang paling besar adalah dapat melihat Allah. Kamu dapat melihat wajah mereka berseri-seri dan gembira. Para pelayan surga akan memberi mereka minuman dari khamr yang lezat yang tempatnya tertutup dengan misk yang sangat wangi. Pada kedudukan yang tinggi dan mulia itu, orang-orang saling berlomba untuk mendapatkannya. Dan minuman yang beraroma misk itu berasal dari mata air yang bernama ‘Tasnim’ yang dikhususkan bagi orang-orang yang berada di derajat yang tinggi.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

22. Sesungguhnya orang-orang yang memperbanyak ketaatan pasti akan berada di dalam kenikmatan abadi pada hari Kiamat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

22-23. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan taat benar-benar akan mendapat kenikmatan surga yang abadi. Mereka di atas dipan-dipan sambil melihat semua nikmat dan kemuliaan yang diberikan kepada mereka.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam kenikmatan


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Ayat 22-28
Pada saat menyebutkan catatan amal mereka, Allah menyebutkan bahwa mereka berada dalam kenikmatan. Nikmat adalah kata menyeluruh untuk kenikmatan hati, ruh, dan raga. “Mereka (duduk) di atas dipan-dipan,” yakni di atas dipan yang berhiaskan hamparan indah, “sambil memandang” segala kenikmatan yang disiapkan Allah untuk mereka dan mereka memandang wajah Rabb mereka Yang Mulia. “Kamu dapat mengetahui,” wahai orang yang memandang, “dari wajah mereka kesenangan hidup mereka yang penuh kenikmatan.” Yakni kebahagiaan, keindahan, dan keasrian karena kenikmatan, kegembiraan, dan kebahagiaan membuat wajah berseri, indah, dan asri. “Mereka diberi minum dari khamar murni,” yang merupakan minuman yang paling nikmat dan lezat, “yang dilak (tempatnya),” minuman tersebut “laknya adalah kasturi,” kemungkinan yang dimaksudkan adalah tertutup agar tidak dimasuki sesuatu yang bisa mengurangi kenikmatannya dan bisa merusak cita rasanya. Penutupnya adalah minyak kasturi. Kemungkinan lain yang dimaksud adalah yang ada di ujung bejana yang mereka minum adalah minyak kasturi jenis azfar. Cawan ini seperti biasanya di dunia menjadi tempat untuk menuangkan, seperti itu juga di dalam surga.
“Dan untuk demikkian itu,” yakni nikmat abadi yang kebaikan dan ukurannya hanya diketahui Allah semata, “hendaknya orang berlomba-lomba,” yaitu hendaklah mereka saling berlomba-lomba dan bersegera menujunya serta melakukan amalan yang menghantarkan padanya. Inilah hal utama di mana jiwa yang paling berharga perlu dikorbankan dan ia adalah sesuatu yang paling layak diperebutkan oleh guna mencapainya. Dan campuran minuman ini “adalah dari tasnim” yaitu mata air “yang meminum darinya orang-orang yang didekatkan” yaitu mata air yang paling tinggi di surga yang dikhususkan bagi mereka yang dekat dengan Allah, yang derajatnya paling tinggi dan dicampurkan bagi golongan kanan. Dicampurkan dengan khamar dan minuman nikmat lainnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 18-28
Allah SWT berfirman dengan sebenar-benarnya, (sesungguhnya kitab orang-orang berbakti itu) berbeda dengan buku catatan orang-orang yang durhaka ((tersimpan) dalam 'Illiyyin) yaitu tempat kembali mereka adalah 'Illiyyin, dan ini berbeda dengan Sijjin.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firman-Nya: (Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang berbakti itu (tersimpan) dalam 'Illiyyin (18)) yaitu surga
Makna yang jelas bahwa 'Illiyyin diambil dari kata “al-'uluwwu” (tinggi). Dan sesuatu itu manakala meninggi, maka bertambah besar dan luas, oleh karena itu Allah SWT membesarkan perkaranya dan menggambarkannya dengan gambaran yang agung. (Tahukah kamu apakah 'Illiyyin itu? (19)) Kemudian Allah SWT menegaskan apa yang telah dicatatkan bagi mereka ((Yaitu) kitab yang bertulis (20) yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah) (21)) Mereka adalah para malaikat. Pendapat ini dikatakan Qatadah.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya orang-orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga) (22)) yaitu, pada hari kiamat mereka berada dalam kenikmatan yang abadi dan surga-surga yang di dalamnya terdapat karunia yang melimpah (mereka (duduk) di atas dipan-dipan) yaitu dipan-dipan beralaskan permadani (sambil memandang) dikatakan, makna yang dimaksud adalah mereka memandangi kerajaan mereka dan apa yang diberikan Allah kepada mereka berupa kebaikan dan karunia yang tidak pernah habis dan tidak pernah rusak selamanya.
DIkatakan bahwa, makna yang dimaksud dari firmanNya: (mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang (23)) yaitu memandang kepada Allah SWT. Dan hal ini bertentangan dengan apa yang digambarkan Allah SWT tentang keadaan orang-orang yang durhaka (Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhan mereka (15)) Maka disebutkan tentang orang-orang yang berbakti, bahwa mereka diperbolehkan melihat kepada Allah SWT sedangkan mereka berada di atas dipan-dipan dan permadani-permadani mereka,
Firman Allah SWT: (Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup mereka yang penuh kenikmatan (24)) yaitu apabila kamu melihat mereka, wajah mereka penuh kesenangan hidup yang penuh dengan kenikmatan, yaitu berseri-seri, cerah, gembira, dan senang dengan kenikmatan besar yang meliputi kehidupan mereka.
Firman Allah SWT: (Mereka diberi minum dari khamr murni yang dilak (tempatnya). (25)) Mereka diberi minum dari khamr surga, dan rahiq adalah salah satu nama khamr surga. Pendapat ini dikatakan Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan Ibnu Zaid.
Ibnu Mas'ud berkata tentang firmanNya: (laknya adalah kasturi (26)) yaitu campurannya adalah minyak kasturi.
Ibrahim dan Al-Hasan berkata tentang firmanNya: (laknya adalah kasturi (26)) yaitu kesudahannya adalah minyak kasturi.
Ibnu Abu Najih telah meriwayatkan dari Mujahid berkata tentang firmanNya: (laknya adalah kasturi (26)) yaitu diharumkan dengan minyak kasturi.
Firman Allah SWT: (dan untuk demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba (26)) yaitu dalam keadaan seperti ini hendaknya orang-orang berlomba-lomba untuk meraihnya dan berbangga diri karena berhasil meraihnya. sebagaimana firmanNya: (Untuk kesenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja (61)) (Surah Ash-Shaffat)
Firman Allah SWT (Dan campuran khamr murni itu adalah dari tasnim (27)) yaitu campuran khamr ini adalah minuman yang disebut tasnim, Oleh karena itu Allah SWT berfirman: ((yaitu) mata air yang minum darinya orang-orang yang didekatkan kepada Allah (28)) yaitu, minuman yang hanya diminum oleh orang-orang yang didekatkan dengan Allah. Minuman itu menjadi campuran bagi minuman golongan kanan. Pendapat ini dikatakan Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Masruq, Qatadah, dan lainnya


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Sesungguhnya orang-orang yang beramal shalih bagi mereka kenikmatan yang tidak pernah terbayang dibenak mereka melainkan hanya Allah ﷻ yang mengetahuinya, berbeda dengan kaum kuffar yang tempat kembali mereka telah ditetapkan bahwa mereka pasti akan masuk kedalam jahannam yang paling panas, dlam ayat lain dikatakan : { وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ } ( Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. ) [ Al-Infitar : 14 ].

{ إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ } Bagi orang-orang yang beramal shalih kenikmatan di akhirat, dan bagi mereka pula kedudukan yang agung disana, serta kenikmatan didunia yaitu ketenangan hati,dan ketentraman jiwa, lain halnya dengan orang-orang kafir kehidupan mereka dipenuhi dengan kegundahan hati dan permasalahn dunia, bahkan masalah-masalah yang menimpa mereka sering menyebabkan terjadinya bunuh diri dantara mereka, orang-orang yang beriman kepada Allah hidup mereka penuh dengan kebahagiaan didunia, jika masalah datang menimpa, maka sabarlah menjadi penawarya, dan jika tertimpa kesenanan, mereka bersyukur kepada Allah ﷻ, dan kesyukuran itu nikmat bagi mereka.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

إِنَّ الْأَبْرَارَ الْأَبْرَار [al-Abraar] adalah bentuk jamak dari بَر [Barr] sedangkan alBarr adalah yang banyak kebaikannya, banyak ketaatannya, banyak berbuat baiknya dalam ibadah kepada Allah dan berbuat baik kepada hamba-hamba Allah, Mereka adalah orang-orang yang baik yang mendapatkan karunia dari Allah untuk berbuat baik dan meninggalkan kemungkaran لَفِي نَعِيمٍ “benar-benar dalam kenikmatan” Kenikmatan di sini mencakup kenikmatan badan dan kenikmatan hati, ada pun kenikamatan badan maka tidak perlu ditanya lagi, sungguh Allah subhaanahu Wa Ta’ala berfirman tentang surga: وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الْأَنْفُسُ وَتَلَذُّ الْأَعْيُنُ وَأَنْتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ “dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diinginkan oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kalian kekal di dalamnya.”(QS. Az-Zukhruf: 71)
Allah Ta’ala juga berfirman: فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ “Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”(QS. As-Sajdah: 17)
Maksud dari kenikmatan hati, maka tidak perlu ditanya juga. Akan dikatakan kepada mereka, setelah mereka menyaksikan disembelihnya kematian: Hai penduduk surga, abadi tidak ada kematian. Dan dikatakan kepada mereka: Masuklah dengan keselamatan, dan dikatakan juga: Kalian akan merasakan kenikmatan dan tidak akan ditimpa keburukan selamanya, kalian akan sehat dan tidak akan pernah sakit selamanya, kalian akan senantiasa awet muda dan tidak akan menua selamanya. Semua itu adalah yang memasukkan kebahagiaan ke dalam hati, maka dengan begitu mereka memperoleh kenikmatan jiwa dan raga. Para malaikat akan masuk menemui mereka dari semua pintu surga, mereka akan mengatakan: Keselamatan bagi kalian karena kesabaran kalian. Betapa nikmatnya negeri akhirat ini. semoga Allah menjadikan kita termasuk dari mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Muthaffifin ayat 22: 22-24. Kemudian panjang lebar disebutkan apa yang disebut kenikmatan bagi orang-orang yang berhasil (dengan sebab ketaatan pada Allah). Mereka (orang-orang yang berhasil) hidup bersama keluarga mereka di tempat yang tinggi, mereka semua melihat apa yang dijanjikan oleh Allah dari kenikmatan yang terus akan didapati. Dan dikatakan bahwa mereka melihat wajah Allah Yang Mulia (Kami meminta kepada Allah dan karunia-Nya). Jika engkau melihat wajah-wajah mereka, engkau akan dapati kemulian, kebahagian, cahaya dan kesegaran atas wajah mereka.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan kitab catatan amal orang-orang yang berbakti, maka Dia menyebutkan bahwa mereka berada di dalam na’iim atau kenikmatan; yang mencakup kenikmatan bagi hati, bagi ruh dan bagi badan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muthaffifin Ayat 22

Demikianlah buku catatan amal orang yang berbakti. Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan. Itulah surga yang penuh kenikmatan yang tidak terbayang sebelumnya dalam benak manusia mana pun. Kenikmatan itu abadi, tidak pernah membosankan apalagi berkurang. 23. Mereka yang berbakti itu duduk di atas dipan-dipan melepas pandangan ke arah pemandangan yang indah, menenangkan, dan mendamaikan. Inilah kebahagiaan hakiki, balasan bagi orang yang taat dan patuh kepada Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah berbagai penafsiran dari kalangan mufassir terkait makna dan arti surat Al-Muthaffifin ayat 22 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita bersama. Bantu perjuangan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Sering Dikaji

Nikmati banyak konten yang sering dikaji, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 139, Al-Jin, Al-Hadid 20, Ad-Dukhan, Al-Isra 25, Al-Qamar 49. Serta At-Thalaq, Al-Ma’idah 8, Al-Baqarah 43, Al-Baqarah 45, Tentang Al-Quran, Ali ‘Imran 97.

  1. Ali ‘Imran 139
  2. Al-Jin
  3. Al-Hadid 20
  4. Ad-Dukhan
  5. Al-Isra 25
  6. Al-Qamar 49
  7. At-Thalaq
  8. Al-Ma’idah 8
  9. Al-Baqarah 43
  10. Al-Baqarah 45
  11. Tentang Al-Quran
  12. Ali ‘Imran 97

Pencarian: ...

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.