Surat Ali ‘Imran Ayat 62

إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ ٱلْقَصَصُ ٱلْحَقُّ ۚ وَمَا مِنْ إِلَٰهٍ إِلَّا ٱللَّهُ ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ

Arab-Latin: Inna hāżā lahuwal-qaṣaṣul-ḥaqq, wa mā min ilāhin illallāh, wa innallāha lahuwal-'azīzul-ḥakīm

Artinya: Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah; dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

« Ali 'Imran 61Ali 'Imran 63 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Penting Berkaitan Dengan Surat Ali ‘Imran Ayat 62

Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 62 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan penting dari ayat ini. Ada kumpulan penjelasan dari berbagai mufassirun terhadap isi surat Ali ‘Imran ayat 62, antara lain seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

. Sesungguhnya berita yang Aku beritahukan kepadamu ini (wahai rosul), dari perkara Isa adalah sungguh berita yang benar yang tidak ada keraguan padanya. Dan tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah saja, dan sesungguhnya Allah sungguh Dia Maha perkasa dalam kerajaan Nya, Maha Bijaksana dalam pengaturan Nya dan perbuatan Nya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

62. Allah menegaskan: “kisah Isa yang Aku kisahkan kepadamu adalah kenyataan yang sebenarnya. Dan tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Dia Maha Perkasa dalam kekuasaan-Nya dan Maha Bijaksana dalam firman dan perbuatan-Nya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

62. Sesungguhnya apa yang Kami ceritakan tentang Isa -'alaihissalām- ini adalah berita yang benar, tidak ada kebohongan dan keraguan terhadapnya. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata. Dan sesungguhnya Allah lah Yang Maha Perkasa di dalam kerajaan-Nya lagi Maha Bijaksana dalam pengaturan dan perintah-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah


62. إِنَّ هٰذَا (Sesungguhnya ini )
Yakni yang dikisahkan Allah kepada Rasulullah tentang kisah Nabi Isa.

لَهُوَ الْقَصَصُ الْحَقُّ ۚ (adalah kisah yang benar )
Yakni kisah yang sesuai dengan kejadian yang sesungguhnya tentang kelahiran Nabi Isa dan masa pertumbuhannya dan apa yang dikatakan dan diserukannya; dan bukan apa yang dibesar-besarkan orang-orang Nasrani dalam hal ini.
Dari Ibnu Abbas ia berkata: bahwa sekelompok penduduk Najran datang kepada Nabi Muhammad, dan diantara mereka adalah pemimpin dan penasehat mereka. Mereka berkata: apa urusanmu menyebut sahabat kami? Rasulullah berkata: siapa yang kalian maksud? Mereka menjawab: yakni Isa, kamu menganggapnya sebagai hamba Allah, apakah kamu pernah melihat orang yang sepertinya atau kamu diceritakan tentangnya? Kemudian mereka pergi. Lalu datanglah malaikat Jibril dan berkata: katakanlah kepada mereka apabila mereka mendatangimu: ( Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam…...sampai akhir ayat)
Dan dalam hadist Imam Bukhari dan Muslim: (…maka Rasulullah ingin melaknat (bermubahalah) mereka berdua (pemimpin dan penasehat mereka). Maka salah satu dari mereka berkata kepada temanya itu: jangan kita melaknatnya, demi Allah jika benar ia seorang nabi kemudian melaknat kita, pasti kita dan orang setelah kita tidak akan beruntung selamanya. Kemudian mereka berkata kepada Nabi Muhammad: kami akan memberimu apa yang kau minta, maka utuslah bersama kami seorang yang terpercaya. Lalu Rasulullah berkata: berdirilah wahai Abu Ubaidah. Setelah ia berdiri Rasulullah berkata: lelaki ini adalah orang terpercaya umat ini).

وَإِنَّ اللهَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ( dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana)
Yakni tidak ada yang berhak disembah selain Allah.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

62 Sesungguhnya kisah Isa ini adalah kisah yang benar-benar terjadi tentang kelahirannya serta keadaan dan manhaj seruannya. Dan tak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata; dan sesungguhnya Allah Dia lah Yang mencitakan segala sesuatu, Dialah Yang Maha Perkasa Yang menguasai semua ini lagi Maha Bijaksana dalam segala perbuatan-Nya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sesungguhnya ini benar-benar kisah} kabar {yang benar. Tidak ada tuhan selain Allah, dan sesungguhnya Allahlah yang benar-benar Maha perkasa lagi Maha bijaksana.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 59-63
Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah) dalam kekuasaan Allah SWT sebagaimana Dia menciptakannya tanpa ayah (adalah seperti (penciptaan) Adam) Allah SWT menciptakannya tanpa ayah dan ibu. Bahkan (Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia) Dia menciptakannya dari tanah tanpa ayah. Dia mampu menciptakan nabi Isa dengan cara yang lebih baik dan lebih pantas. Jika diperbolehkan klaim bahwa dia adalah anak Tuhan karena dia diciptakan tanpa ayah, maka penciptaan nabi Adam melebihi hal itu melalui cara yang pertama. Diketahui secara sepakat bahwa klaim itu adalah salah. Mereka mengklaim hal itu untuk nabi Isa adalah kebathilan yang parah dan kerusakan yang nyata. Akan tetapi, Tuhan yang Maha Luhur menginginkan untuk menunjukkan kekuasaanNya dalam menciptakannya ketika Dia menciptakan nabi Adam tanpa ada laki-laki maupun perempuan, Dia juga menciptakan Hawa dari seorang laki-laki tanpa seorang perempuan. Dia menciptakan nabi Isa dari seorang perempuan tanpa seorang laki-laki, seperti halnya dengan ciptaan yang lainnya dari laki-laki dan perempuan. Itulah sebabnya Allah berfirman dalam Surah Maryam: (dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia) [Surah Maryam: 21], dan di sini Allah SWT berfirman: (itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu) yaitu yaitu bahwa firman yang benar ini tentang nabi Isa yang tidak ada yang menyingkirkannya dan tidak ada yang benar selain itu, serta tidak ada sesuatu setelah kebenaran selain kesesatan.
Kemudian Allah SWT memerintahkan RasulNya untuk bermubahalah dengan orang yang membantah kebenaran tentang perkara nabi Isa setelah adanya keterangan yang jelas: (Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu) yaitu kami mendatangi mereka dengan keadaan untuk melakukan mubahalah (kemudian marilah kita bermubahalah) yaitu memohon agar dilaknat (dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta) yaitu di antara kami atau kalian. Alasan turunnya perintah mubahalah ini dan ayat sebelumnya dari awal surah sampai sini adalah kunjungan delegasi Nasrani dari Najran, ketika mereka datang dan mengajukan argumen-argumen mengenai nabi Isa, mereka menganggap sesuatu yang mereka anggap bahwa nabi Isa adalah anak Tuhan dan bahkan Tuhan. Maka Allah menurunkan ayat-ayat ini sebagai dasar surah ini untuk membalas argumen mereka.
Diriwayatkaan dari Hudzaifah, dia berkata: Datanglah dua orang, Al-'Aqib dan As-Sayyid, dua penduduk Najran kepada Rasulullah SAW, mereka ingin mengutuk beliau. Salah seorang dari mereka berkata kepada temannya: “Jangan melakukannya, demi Allah, jika dia memang seorang nabi, jika kita mengutuknya, maka kita tidak akan berhasil dan begitu juga keturunan kita. Mereka berdua berkata: “Kami akan memberimu apa yang kalian minta dan kirimkanlah bersama kami seseorang yang terpercaya, dan janganlah kamu mengutus dengan kami kecuali seseorang yang terpercaya. Lalu Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh aku akan mengirim bersama kalian seseorang yang terpercaya, sungguh, dia adalah orang yang benar-benar terpercaya” Lalu sahabat-sahabat Rasulullah SAW meninggikannya. Kemudian Nabi SAW bersabda,”Berdirilah wahai Abu Ubaidah bin Al-Jarrah” Ketika dia bangkit, Rasulullah SAW bersabda: 'Ini adalah amanah bagi umat ini.”
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar) yaitu ini adalah kisah yang telah Kami sampaikan kepadamu, wahai Muhammad, tentang perkara Isa. Ini adalah kebenaran yang tidak ada yang dapat mengubahnya atau menyingkirkannya. (dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah; dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (62) Kemudian jika mereka berpaling) yakni hal ini kepada yang lain (maka sesunguhnya Allah Maha Mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan) maka siapa yang berpaling dari kebenaran menuju kebathilan. Maka dia adalah orang yang berbuat kerusakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui hal itu. Dia akan membalas hal tersebut dengan balasan paling buruk. Dia Maha Kuasa yang tidak ada satupun yang luput dari Allah SWT dan Kami memohon perlindungan dari kemurkaanNya.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ali ‘Imran ayat 62: Yang Maha Benar; dan tidak ada Tuhan melainkan Allah; dan sesungguhnya Allah itu Ialah Yang Gagah, Yang Bijaksana.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 62

Ayat selanjutnya menegaskan tentang kebenaran kisah-kisah dalam Al-Qur'an. Sungguh, kisah isa bin maryam yang berakhir dengan doa muba'halah ini dan juga kisah-kisah lain dalam Al-Qur'an adalah kisah atau kumpulan informasi yang memberi petunjuk kepada agama yang benar dan membawanya kepada kebenaran hakiki, sekaligus bukti keesaan Allah yang tidak ada tuhan selain Allah, dan sungguh, Allah bukan saja mahakuasa tetapi juga mahaperkasa sehingga tidak ada seorang pun yang mampu mengalahkan-Nya, mahabijaksana dalam setiap pengaturan-Nya. Kemudian jika mereka tetap berpaling meski sudah diberikan buktibukti kemahakuasaan, kemahaperkasaan, dan kemahaesaan Allah, maka ketahuilah bahwa Allah maha mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan, baik melalui perkataan, perbuatan maupun keyakinannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah aneka ragam penjabaran dari beragam ulama mengenai isi dan arti surat Ali ‘Imran ayat 62 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk kita. Sokong usaha kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Cukup Banyak Dikaji

Baca banyak materi yang cukup banyak dikaji, seperti surat/ayat: ‘Abasa, Dua (2) Terakhir al-Baqarah, Al-Ma’idah 32, Maryam, An-Naas, Al-Fatihah 6. Ada pula At-Taubah 40, Yasin 9, Al-Baqarah 285-286, Luqman 13, Al-Lail, Al-Hujurat 10.

  1. ‘Abasa
  2. Dua (2) Terakhir al-Baqarah
  3. Al-Ma’idah 32
  4. Maryam
  5. An-Naas
  6. Al-Fatihah 6
  7. At-Taubah 40
  8. Yasin 9
  9. Al-Baqarah 285-286
  10. Luqman 13
  11. Al-Lail
  12. Al-Hujurat 10

Pencarian: ali imran 153, al balas, al fatihah ayat 1, surat al baqarah ayat 1-10 beserta artinya, ayat 21 al baqarah

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.