Surat Ali ‘Imran Ayat 57
وَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ
Arab-Latin: Wa ammallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti fa yuwaffīhim ujụrahum, wallāhu lā yuḥibbuẓ-ẓālimīn
Artinya: Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.
« Ali 'Imran 56 ✵ Ali 'Imran 58 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Terkait Surat Ali ‘Imran Ayat 57
Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 57 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir penting dari ayat ini. Tersedia beragam penafsiran dari banyak ahli ilmu terkait kandungan surat Ali ‘Imran ayat 57, di antaranya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan rosul-rosul Nya dan mengerjakan amal sholeh, maka Allah akan memberi mereka pahala amal-amal mereka secara sempurna tanpa pengurangan. Dan Allah tidak mencintai orang-orang yang zalim dengan berbuat syirik dan kekufuran.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
57. Sedangkan orang-orang beriman yang mengerjakan amal-amal shalih, maka Allah akan memberi mereka pahala yang sempurna. Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim dan menyelisihi perintah-Nya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
57. Sedangkan orang-orang yang beriman kepadamu dan kepada kebenaran yang engkau bawa kepada mereka, dan mereka mau melaksanakan amal saleh, seperti salat, zakat, puasa, menjalin persaudaraan dan lain-lain, maka Allah akan memberi mereka ganjaran atas amal perbuatan itu secara sempurna, tanpa ada pengurangan sedikitpun. Pembicaraan tentang para pengikut Isa Al-Masih ini adalah pengutusan Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- yang telah dikabarkan sendiri oleh Al-Masih. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. Salah satu kezaliman yang paling besar ialah menyekutukan Allah -Ta'ālā- dan mendustakan Rasul-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
57. فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ ۗ ( maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka)
Yakni Allah akan membalas pahala mereka secara penuh dan sempurna.
وَاللهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِينَ ( dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim)
Yakni sebagai bentuk sindiran akan kemurkaan atas mereka.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
57 Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh yang diperintahkan Allah, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala dari amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim kepada diri mereka sendiri yang kafir kepada Allah dan rasul-Nya dan membangkang atas perintah tuhannya.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sedangkan orang-orang yang beriman dan beramal shalih akan Dia berikan pahala mereka dengan sempurna} maka Dia akan memberikan pahala amal mereka dengan sempurna {Allah tidak menyukai orang-orang zalim
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
56-57. Balasan dalam ayat ini bersifat umum atas semua orang yang bersifat seperti itu dari seluruh pemeluk agama-agama dahulu. Kemudian ketika diutusnya penghulu para Rasul dan penutup para nabi di mana syariatnya menghapus seluruh syariat terdahulu dan agamanya menghapus seluruh agama-agama terdahulu, maka barangsiapa yang berpegang pada selain agama tersebut, maka ia termasuk orang-orang yang celaka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 55-58
Para mufasir berbeda pendapat tentang firman Allah (sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku). Qatadah dan lainnya berkata ini adalah sesuatu yang didahulukan dan diakhirkan, maksudnya “Sesungguhnya Aku mengangkatmu kepadaKu dan mewafatkanmu”, yaitu setelah itu.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa “Mutawaffika” maknanya yaitu mematikanmu.
Mathar Al-Waraq berkata “mematikanmu” di dunia, dan itu bukanlah wafat berupa kematian. Demikian pula yang dikatakan Ibnu Jarir. Bahwa mematikannya maknanya adalah mengangkatnya. Mayoritas ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan wafat di sini adalah tidur, sebagaimana Allah berfirman: (Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari) (Surah Al-An'am: 60) dan (Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir (42)) (Surah Az-Zumar) Demikian pula Rasulullah SAW ketika bangun dari tidur biasa mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami...”, Allah SWT berfirman: (Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina) (156) dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka) sampai firmanNya (mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa (157) Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (158) Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka) (Surah An-Nisa').
Dhamir dalam firmanNya: (Qabla mautihi) merujuk kepada nabi Isa, yaitu: bahkan dari Ahli Kitab tidak ada yang akan beriman kepada nabi Isa sebelum kematian nabi Isa. Hal itu ketika dia turun ke bumi sebelum hari kiamat sesuai dengan penjelasan yang akan datang, maka pada saat itu seluruh Ahli Kitab akan beriman kepadanya, karena dia akan memberlakukan jizyah dan hanya menerima Islam.
Firman Allah SWT (membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir) yaitu dengan mengangkatmu ke langit (dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat) Demikianlah yang terjadi, sesungguhnya nabi Isa, ketika Allah mengangkatnya ke langit, para pengikutnya terpecah menjadi berbagai kelompok. Di antara mereka ada yang percaya bahwa dia adalah hamba Allah, RasulNya, dan putra dari umatnya. Ada juga di antaranya yang ada yang melebihkan dan menyebutnya sebagai anak Allah, ada juga yang mengatakan bahwa dia adalah Allah, serta ada yang mengatakan bahwa dia adalah salah satu dari Trinitas. Allah telah mengisahkan pendapat mereka dalam Al-Qur'an dan memberikan balasan terhadap setiap kelompok.
Rasulallah SAW yang jujur dan bisa dipercaya telah memberitahukan kepada umatnya bahwa kelompok lainnya dari mereka akan menaklukkan Konstantinopel dan mengambil harta di dalamnya, serta membunuh orang-orang Romawi dengan melakukan pembantaian yang sangat besar, yang belum pernah dilihat oleh manusia sebelumnya dan tidak akan ada yang serupa setelahnya. Semua ini dijelaskan dalam satu bagian oleh karena itu Allah SWT berfirman : (dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat) yaitu pada hari kiamat (dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya (55) Adapun orang-orang yang kafir, maka akan Aku siksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong (56)). Demikianlah yang akan Allah SWT lakukan terhadap orang yang mengingkari nabi Isa dari golongan orang-orang Yahudi atau melebihkan statusnya dan terlalu memujinya dari golongan orang Nasrani. Allah menyiksa mereka dengan dibunuh dan disandera, serta mengambil harta dan menghilangkan kekuasaan mereka. Dan di akhirat menyiksa dengan azab yang lebih keras dank eras. (Bagi mereka azab dalam kehidupan dunia dan sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras) [Surah Ar-Ra'd: 34], (Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka) yaitu di dunia dan akhirat, di dunia dengan diberi pertolongan dan kemenangan, sedangkan di akhirat diberi surga yang tinggi. (dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim)
Kemudian Allah berfirman: (Demikianlah (kisah Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti (kerasulannya) dan (membacakan) Al Quran yang penuh hikmah (58)) yaitu ini adalah yang Kami kisahkan kepadamu, wahai Muhammad, mengenai urusan Isa, permulaan kelahirannya, dan bagaimana dia diutus. Ini adalah apa yang difirmankan dan diwahyukan oleh Allah SWT kepadamu, serta diturunkan kepadamu dari Lauhil Mahfuzh. Oleh karena itu, tidak ada keraguan di dalamnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah Maryam: (Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya (34) Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia (35)) (Surah Maryam), dan di sini Allah berfirman:
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Ali ‘Imran ayat 57: Dan adapun mereka yang beriman serta beramal shalih, maka Ia akan sempumakan bagi mereka ganjaran mereka, karena Allah itu tidak cinta kepada orang-orang yang menganiaya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Baik amal shalih yang terkait dengan hati, lisan maupun anggota badan yang diajarkan rasul, dan mereka melakukannya dengan niat mencari ridha Allah Rabbul 'alamin.
Ayat ini pun menunjukkan bahwa di dunia mereka akan mendapatkan pahala terhadap amal mereka, baik dengan dimuliakan, ditolong dan mendapatkan kehidupan yang bahagia, hanya saja pahala secara sempurna akan diberikan pada hari kiamat, di mana mereka akan mendapatkan kebaikan yang mereka kerjakan semuanya ada di hadapan, lalu diberikan balasannya dan diberikan tambahan oleh Allah dari karunia dan kepemurahan-Nya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 57
Adapun orang yang beriman kepada Allah dengan mengikuti ajaran utusan-Nya, termasuk nabi isa, dan diwujudkan dengan melakukan kebajikan, maka dia akan memberikan pahala kepada mereka dengan sempurna di akhirat berupa surga. Allah tidak menyukai orang zalim yaitu mereka yang melanggar batas-batas kebenaran yang telah Allah tetapkan, antara lain menganggap nabi isa sebagai tuhan atau anak tuhandemikianlah, kami bacakan kepadamu, wahai nabi Muhammad, sebagian ayat-ayat atau bukti-bukti kebenaran risalahmu melalui kisahkisah umat terdahulu, antara lain, kisah nabi isa bin maryam dan nabi zakaria, dan peringatan yang penuh hikmah; itulah Al-Qur'an.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah berbagai penafsiran dari para ahli tafsir terkait makna dan arti surat Ali ‘Imran ayat 57 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita bersama. Dukung usaha kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.