Surat Al-Insan Ayat 17
وَيُسْقَوْنَ فِيهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنجَبِيلًا
Arab-Latin: Wa yusqauna fīhā ka`sang kāna mizājuhā zanjabīlā
Artinya: Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Berkaitan Surat Al-Insan Ayat 17
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Insan Ayat 17 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah menarik dari ayat ini. Terdokumentasi beberapa penjelasan dari para ulama terhadap isi surat Al-Insan ayat 17, antara lain seperti tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
15-18. Mereka dikelilingi pelayan-pelayan dengan membawa nampan-nampan perak, gelas-gelas minuman dari kaca, kaca dari perak, para pemberi minum menakarnya dalam batas yang disukai oleh orang-orang yang meminumnya, tidak lebih, tidak kurang. Orang-orang baik itu diberi minum di surga dengan sebuah gelas yang penuh dengan khamar yang dicampur dengan jahe. Mereka minum dari mata air surga yang bernama Salsabila. Dinamakan demikian, karena airnya aman untuk diminum, mudah ditelan, dan lezat rasanya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
17-18. Dan para penghuni surga diberi minuman khamr yang bercampur dengan jahe, sehingga rasa dan aromanya lebih nikmat, dan akan dihidangkan kepada mereka dalam gelas-gelas yang terisi penuh. Dan mereka dapat minum dari mata air yang bernama ‘Salsabil’. Sebutan ini menunjukkan rasa airnya yang tawar dan segar, serta mudah untuk ditelan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
17. Orang-orang yang dimuliakan itu diberi minum dengan cangkir berisi khamar yang bercampur dengan jahe.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
17. وَيُسْقَوْنَ فِيهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنجَبِيلًا (Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe)
Makna (الكأس) yakni wadah yang berisi khamr yang bercampur dengan jahe.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
17. Orang-orang saleh itu diberi minuman dari khamr/arak yang berpadu dengan rasa jahe: yaitu tanaman rempah. Al ka’su adalah wadah khamr
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Di sana mereka diberi segelas minuman} khamr {yang bercampur jahe} yang dicampur dengan jahe
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
17-18. “Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman),” yakni bejana yang berisi arak dan minuman nikmat, “yang campurannya adalah jahe,” agar rasa dan aromanya nikmat, “( yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil,” disebut demikian karena silih berganti, rasa nikmat dan bagusnya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 13-22
Allah SWT memberitahukan tentang penghuni surga dan kenikmatan abadi yang mereka daoatkan serta keutamaan yang besar yang dilimpahkan Allah bagi mereka. Jadi Allah SWT berfirman: (Di dalamnya mereka duduk bertelekan di atas dipan) Pembahasan tentang hal ini telah disebutkan dalam surah Ash-Shaffat dan perbedaan pendapat tentang cara mereka bersandar, apakah bersandar, berbaring, bersila atau duduk dengan mantap. Dan bahwa yang dimaksud dengan dipan-dipan adalah pelaminan-pelaminan yang berkelambu.
Firman Allah SWT: (mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang menggigit) yaitu, di tempat mereka tidak ada panas yang terik dan tidak pula dingin yang menusuk tulang, melainkan sedang dan selamanya demikian; (mereka tidak mau berpindah tempat darinya untuk selama-lamanya) (Surah Al-Kahfi:108)
(Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka) yaitu ranting-rantingnya dekat dengan mereka (dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya) yaitu ketika ingin memetik buahnya, maka buahnya itu mendekat kepadanya dari rantingnya yang tinggi seakan-akan buah itu tunduk patuh kepadanya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam ayat lain: (Dan buah-buahan kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat) (Surah Ar-Rahman: 54) dan (Buah-buahannya dekat (23)) (Surah Al-Haqqah)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya) yaitu jika dia berdiri, maka buah itu naik dengan kadar tertentu, jika dia duduk, maka buah itu turun sehingga dia dapat memetiknya, dan apabila dia berbaring, maka buah itu turun lebih rendah agar dia dapat memetiknya. Demikian itulah firmanNya: (semudah-mudahnya)
Qatadah berkata, tidak ada duri dan jarak antara tangan mereka dari memetiknya.
Firman Allah: (Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala) yaitu pelayan-pelayan mengelilingi mereka dengan membawa bejana-bejana yang terbuat dari perak yang berisikan makanan, dan gelas-gelas minuman, yaitu gelas yang tidak ada pegangan dan pancurannya
Firman Allah: (yang bening laksana kaca (15) (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak) kata yang pertama dimanshub karena menjadi khabar kana, yakni “kanat qawarira”.
Kata yang kedua dimanshub adakalanya karena menjadi badal atau tamyiz, karena dijelaskan firmanNya: ((yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak)
Hasan Al-Bashri dan lainnya berkata bahwa seputih perak dan sebening kaca, dan memang itu hanya terbuat dari kaca. Gelas-gelas ini dari perak, sekalipun demikian tampak bening; bagian dalamnya dapat terlihat dari bagian luarnya, dan hal seperti ini tidak ada persamaannya di dunia.
Firman Allah: (yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya) yaitu sesuai dengan ukuran pemiliknya, tidak lebih dan tidak kurang, bahkan memang disediakan untuk itu dan diukur sesuai dengan selera pemiliknya. Demikianlah makna pendapat Mujahid, Qatadah, dan Ibnu Zaid, juga dikatakan Ibnu Jarir dan lainnya. Hal ini menunjukkan perhatian yang lebih dan penghormatan yang dahsyat bagi pemiliknya.
Firman Allah SWT: (Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe (17)) yaitu mereka diberi minuman, yaitu orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dalam gelas-gelas itu (segelas) khamr (yang campurannya adalah jahe) Terkadang minuman mereka diberi campuran kafur yang rasanya sejuk, dan terkadang diberi campuran dengan jahe yang rasanya hangat, sehingga seimbang. Mereka diberi minuman yang terkadang ini dan terkadang itu. Adapun bagi orang-orang yang didekatkan, maka mereka minum masing-masing darinya sebagaimana yang dikatakan Qatadah dan lainnya. Telah disebutkan dalam firmanNya: ((yaitu) mata air (dalam surga) yang darinya hamba-hamba Allah minum) di sini Allah berfirman: ((Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabila (18)) yaitu zanzabil itu mata air di dalam surga diberi nama salsabila.
Mujahid berkata, bahwa itu dinamakan salsabila karena arus airnya yang lancar dan deras.
Firman Allah SWT: (Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka mutiara yang bertaburan (19)) yaitu, mengelilingi para penghuni surga untuk melayani mereka (yang tetap muda) yaitu dalam suatu keadaan kekal, mereka tidak berubah dari keadaan itu dan usia mereka tidak bertambah dari usia itu. Ada yang menafsirkan bahwa mereka memakai gelang dan pada telinga mereka terdapat anting-anting, sesungguhnya hal ini hanya berdasarkan maknannya tentang itu. Karena anak kecil itu tidak terkait dengan hal itu bukan orang yang sudah dewasa. Firman Allah SWT: (Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka mutiara yang bertaburan) yaitu, jika kamu melihat mereka menyebar dalam menunaikan tugasnya melayani majikan-majikan mereka, jumlah mereka yang banyak serta penampilan mereka yang cerah, warna, pakaian dan perhiasan mereka yang indah-indah, (akan kamu kira mereka adalah mutiara yang bertaburan) Tidak ada perumpamaan yang lebih indah selain ini, tidak pula ada yang lebih indah pemandangannya dari mutiara yang bertaburan di tempat yang indah.
Firman Allah SWT: (Dan apabila kamu melihat di sana) Wahai Muhammad, jika kamu melihat (di sana) yaitu di sana, yaitu surga yang penuh dengan kenikmatan, keluasan, ketinggian, dan segala sesuatu yang ada padanya berupa kemewahan dan kegembiraan (niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar) yaitu kerajaan milik Allah di sana yang sangat luas dan kekuasaan yang memukau.
Firman Allah (Mereka memakai pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal) yaitu pakaian penghuni surga di dalam surga adalah kain sutra, yang di antaranya adalah kain sutra yang tipis seperti baju dan pakaian lainnya yang dikenakan badan; kemudian kain sutra tebal yang berkilauan karena mengkilat, yang ini dipakai di bagian luar sebagaimana biasa pakaian bagian luar.
(dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak) Ini merupakan gambaran orang-orang yang berbuat kebaikan, sedangkan orang-orang yang didekatkan adalah seperti yang disebutkan di dalam firmanNya SWT: (Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutra) (Surah Al-Hajj: 23)
Setelah Allah SWT menyebutkan perhisasan bagian luar yang dihiasi dengan sutra tipis dan perhiasan, lalu Allah berfirman: (dan Tuhan mereka memberikan kepada mereka minuman yang bersih) yaitu, Allah membersihkan batin mereka dari iri, dengki, penyakit, dan semua akhlak yang hina,
Firman Allah: (Sesungguhnya ini adalah balasan untukmu, dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan) (22)) yaitu, dikatakan demikian kepada mereka sebagai penghormatan dan kebaikan terhadap mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman: ((Kepada mereka dikatakan), "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu” (24)) (Surah Al-Haqqah) dan (Dan diserukan kepada mereka, "Itulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan”) (Surah Al-A'raf:43)
Firman Allah: (dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan)) yaitu Allah membalas kalian amal yang sedikit dengan pahala yang banyak
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Insan ayat 17: 17-18. Allah mengabarkan bahwa di surga mereka diberikan segelas minuman dari khamr yang bercampur dengan jahe. Mereka juga diberikan minum dari mata air surga yang dikatakan dengan Salsabil.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yaitu minuman arak yang bercampur jahe agar rasa dan aromanya enak.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Insan Ayat 17
17-18. Di dalam surga itu mereka mendapat suguhan minuman yang jenisnya di antaranya seperti yang disebut pada ayat ini. Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe, yang pastilah berbeda dengan rasa jahe yang ada di dunia. Karena air minum tersebut yang didatangkan dari sebuah mata air di surga yang dinamakan salsab'l
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah berbagai penjabaran dari berbagai ulama tafsir terhadap kandungan dan arti surat Al-Insan ayat 17 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita semua. Bantulah syi'ar kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.