Surat Al-Ma’arij Ayat 21
وَإِذَا مَسَّهُ ٱلْخَيْرُ مَنُوعًا
Arab-Latin: Wa iżā massahul-khairu manụ'ā
Artinya: Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
« Al-Ma'arij 20 ✵ Al-Ma'arij 22 »
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
Tafsir Penting Terkait Surat Al-Ma’arij Ayat 21
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’arij Ayat 21 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir penting dari ayat ini. Didapati kumpulan penjelasan dari kalangan mufassirin mengenai makna surat Al-Ma’arij ayat 21, antara lain seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
19-30. Sesungguhnya manusia diciptakan bertabiat suka berkeluh kesah dan rakus. Bila ditimpa keburukan dan kesulitan, dia banyak berkeluh kesah dan bersedih. Bila mendapatkan kebaikan dan kemudahan, dia banyak menahan dan menolak memberi, kecuali orang-orang yang mendirikan shalat yang menjaganya pada setiap waktunya, tidak disibukkan oleh sesuatu, orang-orang yang pada harta mereka terdapat bagian tertentu yang Allah wajibkan atas mereka, yaitu zakat bagi siapa yang meminta bantuan kepada mereka dan bagi siapa yang menahan diri dengan tidak meminta-minta, oramng-orang yang beriman kepada hari perhitungan amal dan pembalasan, lalu mereka menyiapkan diri dengan iman dan amal shalih, orang-orang yang takut kepada azab Allah, sesungguhnya azab Tuhan mereka, tidak patut bagi seorang pun merasa aman darinya, orang-orang yang menjaga kehormatan mereka dari segala apa yang Allah haramkan atas mereka, kecuali pada istri-istri mereka dan hamba sahaya mereka, maka sesungguhnya mereka tidak akan dihukum.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
21. Jika mendapat apa yang menyenangkannya seperti tanah yang subur dan kekayaan ia sangat pelit untuk mengeluarkannya di jalan Allah.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
21. Ketika kekayaan berupa kesuburan, kelapangan atau berupa hasil pertanian dan lain-lain, maka dia akan sangat menahan hartanya dan sangat kikir. Tiga ciri-ci ini (Rakus, enggan dan kikir) merupakan tabiat manusia.
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Apabila mendapat kebaikan} harta dan kemudahan {dia amat kikir} dia sangat menahannya, karena dia rakus terhadapnya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
19-21. Ini adalah sifat manusia yang esensial. Allah menggambarkan karakter asli manusia dengan sifat berkeluh kesah. Sifat keluh kesah dijelaskan oleh FirmanNya, “Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah,” manusia berkeluh kesah manakala ditimpa kemiskinan, penyakit, atau hilangnya benda-benda yang dicintai, seperti hilangnya harta, meninggalnya keluarga atau anak, tidak bersabar dan merelakan takdir Allah. “Dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir,” tidak menginfakkan sebagian yang diberikan Allah, tidak bersyukur kepada Allah atas nikmat dan kebaikanNya sehingga manusia bersikap keluh kesah dalam kesusahan dan bersifat kikir ketika berbahagia.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Ma’arij ayat 21: 19-21. Allah menyebutkan bahwa sebagian dari tabiat manusia adalah banyak panik dan gampang mengeluh. Maka jika ditimpakan keburukan (kepada mereka) dari sakit, miskin atau musibah dan selainnya; Maka mereka mengeluh dan komplain, dan tidak ridha dengan apa yang Allah berikan dan takdirkan. Dan jika diberikan kebaikan sepeti kekayaan, panjang umur dan selainnya, maka jadilah mereka bakhil dan banyak menahan hartanya; Mereka tidak menginfaqkannya dari apa yang telah Allah berikan kepada mereka, dan juga tidak mengakui (nikmat) pemberian Allah dari karunianya, mereka malah berkata : Sesungguhnya ini semua aku dapatkan atas jerih payahku dan pengetahuanku melalui jalan berdagang.
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dia tidak menginfakkan harta yang Allah berikan kepadanya dan tidak bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya; dia berkeluh kesah ketika mendapatkan kesusahan dan menjadi kikir ketika mendapatkan kesenangan.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’arij Ayat 21
19-22. Setelah diuraikan tentang orang-orang yang durhaka, kini diuraikan sebab-sebab kedurhakaan mereka, yaitu adanya sifat buruk pada manusia: sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh lagi kikir. Apabila dia ditimpa sedikit kesusahan atau musibah, dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan harta yaitu keluasan rezeki, dia menjadi sangat kikir, kecuali orang-orang yang melaksanakan salat dengan baik dan benar, sehingga dapat mengalahkan sifat negatif tersebut
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
Demikian bermacam penjelasan dari para ahli tafsir berkaitan isi dan arti surat Al-Ma’arij ayat 21 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk ummat. Bantulah perjuangan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.