Surat Al-Qalam Ayat 50

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَٱجْتَبَٰهُ رَبُّهُۥ فَجَعَلَهُۥ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Arab-Latin: Fajtabāhu rabbuhụ fa ja'alahụ minaṣ-ṣāliḥīn

Artinya: Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh.

« Al-Qalam 49Al-Qalam 51 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Berkaitan Surat Al-Qalam Ayat 50

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qalam Ayat 50 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka tafsir berharga dari ayat ini. Ditemukan beraneka penjabaran dari beragam mufassirin terhadap makna surat Al-Qalam ayat 50, misalnya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

48-50. Maka bersabarlah (wahai Rasul) terhadap apa yang ditetapkan dan diputuskan oleh Tuhanmu, termasuk penangguhan terhadap mereka dan penundaan terhadap pertolonganNya kepadamu atas mereka, jangan seperti orang yang ditelan ikan, yaitu Yunus yang marah dan tidak sabar menghadapi kaumnya, saat dia memanggil Tuhannya dalam keadaan dipenuhi kesedihan meminta disegerakannya azab bagi kaumnya.
Kalau Allah tidak menyusulkan nikmatNya kepadanya dengan membimbingnya untuk bertaubat dan menerima taubat, niscaya dia dimuntahkan dari perut ikan di tanah kosong yang mematikan, sedangkan dia melakukan sesuatu yang dipersalahkan.
Lalu Tuhannya memilihnya untuk mengemban risalahNya, lalu menjadikannya termasuk orang-orang shalih yang niat, perkataan dan perbuatan mereka baik.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

50. Maka Allah memilihnya dan menjadikannya termasuk hamba-hamba-Nya yang saleh.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

50. فَاجْتَبٰهُ رَبُّهُۥ (Lalu Tuhannya memilihnya)
Yakni Allah memilihnya untuk mengemban kenabian.

فَجَعَلَهُۥ مِنَ الصّٰلِحِينَ (dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh)
Yakni orang yang benar-benar shalih.
Pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ayat ini adalah Allah mengembalikan kenabiannya yang telah ia emban sebelumnya, dan memberinya shafaat bagi dirinya dan kaumnya, serta menjadikannya seorang rasul yang diutus ke seratus ribu orang atau lebih yang kemudian mereka semua beriman, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

50. Kemudian Allah memilihnya dengan memberinya nubuwwah untuk kedua kalinya dan menjadikannya termasuk dalam jajaran para nabi yang sempurna keshalihannya saat dikembalikan kepada kaumnya yang telah beriman.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Lalu Tuhannya memilihnya} Tuhannya memilihnya {dan menjadikannya termasuk orang-orang shalih


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

48-50. Yang tersisa hanya (engkau Muhammad) bersikap sabar atas gangguan mereka dan menahan diri dari perkataan dan tindakan yang mereka lakukan, serta tetap terus menyeru mereka. Karena itu Allah berfirman, “Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Rabbmu,” terhadap keputusan, baik syariat maupun takdir yang telah ditentukan. Keputusan takdir harus disikapi secara sabar atas segala sesuatu yang menyakiti, bukan dihadapi dengan kemarahan dan kesedihan. Sedangkan ketetapan syariat diterima dan ditaati secara sempurna, karena itu adalah perintah Allah.
Allah berfirman, “Dan janganlah kamu seperti orang (Yunus) yang berada dalam (perut) ikan,” yaitu Nabi Yunus bin Matta. Maksudnya, jangan menyamainya dalam kondisi yang membuatnya tertahan dalam perut ikan, yaitu karena menyikapi kaumnya dengan kesabaran yang semestinya serta sikapnya yang meninggalkan kaumnya yang membuat Rabbnya marah. Sampai ketika Yunus naik perahu, kemudian para penumpangnya mengadakan pengundian, karena terlalu beratnya beban siapa di antara mereka yang dibuang ke laut agar beban yang ada di perahu agak ringan. Undian jatuh pada Yunus kemudian beliau dilempar ke laut dan ditelan ikan dalam kondisi mencela diri. Allah berfirman, “Ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya).” Maksudnya, ketika ia berada di dalam perut ikan dan tertahan di dalamnya, atau ia berdoa dalam kondisi berduka dan sedih seraya berkata,
لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Al-anbiya:87-
Lalu Allah mengabulkan doanya. Ikan yang menelannya kemudian memuntahkannya di tanah tandus dan Yunus dalam keadaan sakit. Allah menumbuhkan tanaman untuknya sejenis labu. Karena itu dalam surat ini Allah berfirman, “Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Rabbnya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus,” maksudnya, tentu akan dilemparkan ke tanah kering kerontang, “dalam keadaan tercela.” Tapi Allah meliputinya dengan rahmat, Yunus pun dilemparkan dalam keadaan terpuji sehingga kondisinya lebih baik dari sebelumnya. Karena itu Allah berfirman, “Lalu Rabbnya memilihnya,” yakni Allah memilihnya dan menyucikannya dari segala kotoran, “dan menjadikannya termasuk orang-orang yang shalih,” yakni, orang-orang yang perbuatan, perkataan, niat, dan kondisinya baik.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 48-52
Allah SWT berfirman,”Maka bersabarlah, wahai Muhammad, dalam menghadapi kaummu dan pendustaan mereka terhadapmu, karena sesungguhnya Allah akan menetapkan kemenangan bagimu atas mereka dan menjadikan bagimu dan orang-orang yang mengikutimu akibat yang baik di dunia dan akhirat. (dan janganlah kamu seperti (Yunus) orang yang berada dalam (perut) ikan) yaitu Dzun Nun yaitu nabi Yunus bin Mata ketika pergi meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah. Kemudian dia menaiki kapal, dan ikan besar menelannya, lalu membawanya di kedalaman lautan yang gelap gulita, dan dia dapat mendengar tasbih laut dan semua makhluk yang ada di dalamnya kepada Tuhan Yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa yang semua yang Dia takdirkan tidak dapat ditolak. Maka pada saat itulah nabi Yunus mulai berseru dalam kegelapannya (Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim (aniaya)) (Surah Al-Anbiya: 87) dan (Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman (88)) (Surah Al-Anbiya’) serta (Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah (143) niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit (144)) (Surah Ash-Shaffat) dan di sini Allah SWT berfirman: (ketika ia berdoa, sedangkan ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya)) Ibnu Abbas, Mujahid, dan As-Suddi berkata bahwa itu adalah dalam keadaan duka cita.
Firman Allah: (Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka) Ibnu Abbas dan Mujahid serta selain keduanya berkata tentang firmanNya: (benar-benar hampir menggelincirkan kamu) yaitu mereka benar-benar hampir menembus dirimu dengan pandangan mereka, yaitu mereka hampir saja menimpakan penyakit 'ain terhadapmu dengan penglihatan mereka. yaitu, mereka dengki terhadapmu karena kebencian mereka terhadapmu. Seandainya tidak ada pemeliharaan dari Allah terhadap dirimu dari kebencian mereka, tentu penyakit itu akan menimpamu.
Dalam ayat ini terkandung dalil yang menunjukkan bahwa penyakit 'ain itu ada dan pengaruhnya ada, dengan seizin Allah SWT
Firman Allah: (dan mereka berkata, "Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila") yaitu mereka memandang beliau dengan remeh dan hina serta menyakiti beliau dengan lisan mereka, dan mereka berkata ("Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila") yaitukarena dia telah mendatangkan Al-Qur'an. Maka Allah SWT berfirman: (Dan Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat (52))


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Qalam ayat 50: 48-50. Bersabarlah wahai Nabi Allah atas celaan mereka orang-orang musyrik dan teruslah dengan dakwahmu, jangan menjadi seperti penghuni perut ikan besar itu, (ia adalah Yunus), yang ia jemu akan kaumnya setelah bersungguh-sungguh dalam mendakwahkan kepada kaumnya, maka setelah ia menyangka (karena sebab desakan / paksaan mereka agar supaya kafir, dan Yunus kokoh di atas imannya), maka adzab akan datang kepada mereka. Yunus pergi menuju ke laut untuk menaiki perahu hingga selamat dari intaian musibah karena sebab kaumnya. Dan ia (Yunus) tidak menunggu izin dari Allah. Oleh karena itu Allah menghukumnya dengan memasukkannya ke dalam perut ikan besar. Kemudian Yunus berdoa dikala kondisi sempit kepada Allah, dan ia sedih dan berduka, ia berkata : لَّآ إِلَـٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَـٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ, artinya : Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang dzalim, {Al Anbiyaa : 87}. Maka kalaulah Allah tidak memberikan nikmat atas hamba-Nya (Yunus) dengan kasih sayang-Nya dan sebelum taubatnya, maka sungguh Yunus akan tercampakkan dari perut ikan besar ke tanah lapang yang kosong dan luas, yaitu tempat cacian (dari kaumnya). Akan tetapi Allah dengan rahmat-Nya, memerintahkan ikan yang besar menghempaskannya, (dan ini bukan sebuah celaan), kemudian Allah tumbuhkan pohon untuk menaungi (Yunus) dari terik matahari. Kemudian Allah amanahkan risalah kepadanya dan Allah jadikan ia termasuk orang yang shalih, kemudian Allah kembalikan ia kepada kaumnya, dan ia mendapatinya masih sama dengan apa yang kaumnya perbuat padanya. Kemudian kaumnya menerima dakwah (Yunus) dan kemudian mereka masuk islam.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni memilihnya dan membersihkannya dari kekeruhan.

Yaitu orang yang baik amal, ucapannya, niatnya dan keadaannya. Dengan adanya kisah ini, maka Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan perintah Allah dan bersabar terhadap ketetapan-Nya dengan kesabaran yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun. Maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberikan akibat yang terpuji untuk Beliau, sedangkan musuh-musuh Beliau tidak memperoleh apa-apa selain sesuatu yang menyedihkan mereka, sampai-sampai saking kecewanya mereka ingin menggelincirkan Beliau dengan pandangan mata mereka karena dengki mereka yang begitu mendalam. Inilah gangguan perbuatan yang bisa mereka lakukan dan Allah Subhaanahu wa Ta'aala yang menjaga Beliau dan menolongnya. Adapun gangguan yang berupa ucapan, maka mereka telah mengatakan kata-kata yang banyak terhadap Beliau sesuai yang diilhamkan oleh hati mereka, dimana mereka terkadang menyebut Beliau sebagai ‘orang gila’, sebagai ‘penyair,’ sebagai ‘dukun’, sebagai pesihir, dsb.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qalam Ayat 50

49-50. Sekiranya nabi yunus tidak segera mendapat nikmat dari tuhannya, yaitu di antaranya berupa petunjuk untuk bertobat pastilah dia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. Tetapi tuhannya menerima tobatnya, lalu tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang yang saleh yaitu kelompok para nabi. 51-52. Setelah perintah bersabar kepada nabi Muhammad ayat ini melanjutkan penjelasannya mengapa nabi Muhammad harus tabah dan menguatkan kesabarannya. Dan sungguh, orang-orang kafir itu hampir-hampir menggelincirkanmu dengan pandangan mata mereka yang penuh kedengkian dan kebencian kepadamu, khususnya ketika mereka mendengar Al-Qur'an dan mereka berkata, ' dia nabi Muhammad itu benar-benar orang gila. Ltu dilakukan agar masyarakat menolak ajaran Al-Qur'an, padahal Al-Qur'an itu tidak lain adalah peringatan, nasihat dan pengajaran bagi seluruh alam.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian berbagai penafsiran dari berbagai ulama tafsir terhadap makna dan arti surat Al-Qalam ayat 50 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita semua. Support kemajuan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Sering Dibaca

Telaah banyak topik yang paling sering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Jumu’ah 10, An-Nisa 29, An-Nisa 146, An-Nur 26, Thaha, Al-Ahzab 56. Juga Al-Jatsiyah, Al-Insyirah 6, Al-Anfal, Ali ‘Imran 110, Al-Baqarah 168, Al-Baqarah 152.

  1. Al-Jumu’ah 10
  2. An-Nisa 29
  3. An-Nisa 146
  4. An-Nur 26
  5. Thaha
  6. Al-Ahzab 56
  7. Al-Jatsiyah
  8. Al-Insyirah 6
  9. Al-Anfal
  10. Ali ‘Imran 110
  11. Al-Baqarah 168
  12. Al-Baqarah 152

Pencarian: surat al balad 1-20, surah sabbihisma rabbikal ala, ayat al quran tentang alam, al fatihah litequran, surat al inshirah

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: