Surat Al-Qalam Ayat 49

لَّوْلَآ أَن تَدَٰرَكَهُۥ نِعْمَةٌ مِّن رَّبِّهِۦ لَنُبِذَ بِٱلْعَرَآءِ وَهُوَ مَذْمُومٌ

Arab-Latin: Lau lā an tadārakahụ ni'matum mir rabbihī lanubiża bil-'arā`i wa huwa mażmụm

Artinya: Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela.

« Al-Qalam 48Al-Qalam 50 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Menarik Tentang Surat Al-Qalam Ayat 49

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qalam Ayat 49 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran menarik dari ayat ini. Terdokumentasikan berbagai penafsiran dari beragam ulama mengenai makna surat Al-Qalam ayat 49, sebagiannya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

48-50. Maka bersabarlah (wahai Rasul) terhadap apa yang ditetapkan dan diputuskan oleh Tuhanmu, termasuk penangguhan terhadap mereka dan penundaan terhadap pertolonganNya kepadamu atas mereka, jangan seperti orang yang ditelan ikan, yaitu Yunus yang marah dan tidak sabar menghadapi kaumnya, saat dia memanggil Tuhannya dalam keadaan dipenuhi kesedihan meminta disegerakannya azab bagi kaumnya.
Kalau Allah tidak menyusulkan nikmatNya kepadanya dengan membimbingnya untuk bertaubat dan menerima taubat, niscaya dia dimuntahkan dari perut ikan di tanah kosong yang mematikan, sedangkan dia melakukan sesuatu yang dipersalahkan.
Lalu Tuhannya memilihnya untuk mengemban risalahNya, lalu menjadikannya termasuk orang-orang shalih yang niat, perkataan dan perbuatan mereka baik.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

49. Kalaulah bukan karena rahmat Allah yang meliputinya, niscaya ikan itu mencampakkannya ke tanah yang tandus dalam keadaan tercela.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

49. لَّوْلَآ أَن تَدٰرَكَهُۥ نِعْمَةٌ مِّن رَّبِّهِۦ (Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya)
Yaitu nikmat berupa taufik dari Allah untuk bertaubat sehingga Allah menerima taubatnya.

لَنُبِذَ بِالْعَرَآءِ(benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus)
Yakni ia akan dilemparkan dari perut ikan paus ke tanah yang tandus.

وَهُوَ مَذْمُومٌ (dalam keadaan tercela)
Yakni tercela akibat dosa yang ia lakukan, serta terjauhkan dari rahmat Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Ini Nabi Allah, namun dia tidak terselamatkan dari kesusahannya kecuali dengan nikmat, keutamaan, dan rahmat Allah ﷻ, maka siapakah orang-orang setelah dia?


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

49. Kalau sekiranya Yunus As tidak menyadari rahmat Allah yang berupa pertolongan kepadanya agar dapat bertaubat dan taubat tersebut diterima, sungguh dia akan dicampakkan di dalam perut ikan paus, di dalam tempat yang tandus tidak ada pepohonan, tanaman. Dia juga akan menjadi orang yang tercela dan tidak dimuliakan.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Seandainya dia tidak segera mendapat nikmat} rahmat {dari Tuhannya, pastilah dia dicampakkan ke tanah tandus} dilemparkan dari perut ikan ke tanah yang tandus {dan dia dalam keadaan tercela} tercela


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

48-50. Yang tersisa hanya (engkau Muhammad) bersikap sabar atas gangguan mereka dan menahan diri dari perkataan dan tindakan yang mereka lakukan, serta tetap terus menyeru mereka. Karena itu Allah berfirman, “Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Rabbmu,” terhadap keputusan, baik syariat maupun takdir yang telah ditentukan. Keputusan takdir harus disikapi secara sabar atas segala sesuatu yang menyakiti, bukan dihadapi dengan kemarahan dan kesedihan. Sedangkan ketetapan syariat diterima dan ditaati secara sempurna, karena itu adalah perintah Allah.
Allah berfirman, “Dan janganlah kamu seperti orang (Yunus) yang berada dalam (perut) ikan,” yaitu Nabi Yunus bin Matta. Maksudnya, jangan menyamainya dalam kondisi yang membuatnya tertahan dalam perut ikan, yaitu karena menyikapi kaumnya dengan kesabaran yang semestinya serta sikapnya yang meninggalkan kaumnya yang membuat Rabbnya marah. Sampai ketika Yunus naik perahu, kemudian para penumpangnya mengadakan pengundian, karena terlalu beratnya beban siapa di antara mereka yang dibuang ke laut agar beban yang ada di perahu agak ringan. Undian jatuh pada Yunus kemudian beliau dilempar ke laut dan ditelan ikan dalam kondisi mencela diri. Allah berfirman, “Ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya).” Maksudnya, ketika ia berada di dalam perut ikan dan tertahan di dalamnya, atau ia berdoa dalam kondisi berduka dan sedih seraya berkata,
لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Al-anbiya:87-
Lalu Allah mengabulkan doanya. Ikan yang menelannya kemudian memuntahkannya di tanah tandus dan Yunus dalam keadaan sakit. Allah menumbuhkan tanaman untuknya sejenis labu. Karena itu dalam surat ini Allah berfirman, “Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Rabbnya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus,” maksudnya, tentu akan dilemparkan ke tanah kering kerontang, “dalam keadaan tercela.” Tapi Allah meliputinya dengan rahmat, Yunus pun dilemparkan dalam keadaan terpuji sehingga kondisinya lebih baik dari sebelumnya. Karena itu Allah berfirman, “Lalu Rabbnya memilihnya,” yakni Allah memilihnya dan menyucikannya dari segala kotoran, “dan menjadikannya termasuk orang-orang yang shalih,” yakni, orang-orang yang perbuatan, perkataan, niat, dan kondisinya baik.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 48-52
Allah SWT berfirman,”Maka bersabarlah, wahai Muhammad, dalam menghadapi kaummu dan pendustaan mereka terhadapmu, karena sesungguhnya Allah akan menetapkan kemenangan bagimu atas mereka dan menjadikan bagimu dan orang-orang yang mengikutimu akibat yang baik di dunia dan akhirat. (dan janganlah kamu seperti (Yunus) orang yang berada dalam (perut) ikan) yaitu Dzun Nun yaitu nabi Yunus bin Mata ketika pergi meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah. Kemudian dia menaiki kapal, dan ikan besar menelannya, lalu membawanya di kedalaman lautan yang gelap gulita, dan dia dapat mendengar tasbih laut dan semua makhluk yang ada di dalamnya kepada Tuhan Yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa yang semua yang Dia takdirkan tidak dapat ditolak. Maka pada saat itulah nabi Yunus mulai berseru dalam kegelapannya (Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim (aniaya)) (Surah Al-Anbiya: 87) dan (Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman (88)) (Surah Al-Anbiya’) serta (Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah (143) niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit (144)) (Surah Ash-Shaffat) dan di sini Allah SWT berfirman: (ketika ia berdoa, sedangkan ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya)) Ibnu Abbas, Mujahid, dan As-Suddi berkata bahwa itu adalah dalam keadaan duka cita.
Firman Allah: (Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka) Ibnu Abbas dan Mujahid serta selain keduanya berkata tentang firmanNya: (benar-benar hampir menggelincirkan kamu) yaitu mereka benar-benar hampir menembus dirimu dengan pandangan mereka, yaitu mereka hampir saja menimpakan penyakit 'ain terhadapmu dengan penglihatan mereka. yaitu, mereka dengki terhadapmu karena kebencian mereka terhadapmu. Seandainya tidak ada pemeliharaan dari Allah terhadap dirimu dari kebencian mereka, tentu penyakit itu akan menimpamu.
Dalam ayat ini terkandung dalil yang menunjukkan bahwa penyakit 'ain itu ada dan pengaruhnya ada, dengan seizin Allah SWT
Firman Allah: (dan mereka berkata, "Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila") yaitu mereka memandang beliau dengan remeh dan hina serta menyakiti beliau dengan lisan mereka, dan mereka berkata ("Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila") yaitukarena dia telah mendatangkan Al-Qur'an. Maka Allah SWT berfirman: (Dan Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat (52))


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Qalam ayat 49: 48-50. Bersabarlah wahai Nabi Allah atas celaan mereka orang-orang musyrik dan teruslah dengan dakwahmu, jangan menjadi seperti penghuni perut ikan besar itu, (ia adalah Yunus), yang ia jemu akan kaumnya setelah bersungguh-sungguh dalam mendakwahkan kepada kaumnya, maka setelah ia menyangka (karena sebab desakan / paksaan mereka agar supaya kafir, dan Yunus kokoh di atas imannya), maka adzab akan datang kepada mereka. Yunus pergi menuju ke laut untuk menaiki perahu hingga selamat dari intaian musibah karena sebab kaumnya. Dan ia (Yunus) tidak menunggu izin dari Allah. Oleh karena itu Allah menghukumnya dengan memasukkannya ke dalam perut ikan besar. Kemudian Yunus berdoa dikala kondisi sempit kepada Allah, dan ia sedih dan berduka, ia berkata : لَّآ إِلَـٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَـٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ, artinya : Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang dzalim, {Al Anbiyaa : 87}. Maka kalaulah Allah tidak memberikan nikmat atas hamba-Nya (Yunus) dengan kasih sayang-Nya dan sebelum taubatnya, maka sungguh Yunus akan tercampakkan dari perut ikan besar ke tanah lapang yang kosong dan luas, yaitu tempat cacian (dari kaumnya). Akan tetapi Allah dengan rahmat-Nya, memerintahkan ikan yang besar menghempaskannya, (dan ini bukan sebuah celaan), kemudian Allah tumbuhkan pohon untuk menaungi (Yunus) dari terik matahari. Kemudian Allah amanahkan risalah kepadanya dan Allah jadikan ia termasuk orang yang shalih, kemudian Allah kembalikan ia kepada kaumnya, dan ia mendapatinya masih sama dengan apa yang kaumnya perbuat padanya. Kemudian kaumnya menerima dakwah (Yunus) dan kemudian mereka masuk islam.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala merahmatinya, maka Dia mencampakkan Yunus dalam keadaan terpuji dan keadaannya menjadi lebih baik daripada sebelumnya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qalam Ayat 49

49-50. Sekiranya nabi yunus tidak segera mendapat nikmat dari tuhannya, yaitu di antaranya berupa petunjuk untuk bertobat pastilah dia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. Tetapi tuhannya menerima tobatnya, lalu tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang yang saleh yaitu kelompok para nabi


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian sekumpulan penafsiran dari berbagai ahli ilmu berkaitan kandungan dan arti surat Al-Qalam ayat 49 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita semua. Dukung dakwah kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Banyak Dicari

Ada banyak halaman yang paling banyak dicari, seperti surat/ayat: An-Nisa 29, Al-Insyirah 6, Ali ‘Imran 110, Thaha, Al-Ahzab 56, An-Nur 26. Termasuk An-Nisa 146, Al-Baqarah 152, Al-Anfal, Al-Jatsiyah, Al-Jumu’ah 10, Al-Baqarah 168.

  1. An-Nisa 29
  2. Al-Insyirah 6
  3. Ali ‘Imran 110
  4. Thaha
  5. Al-Ahzab 56
  6. An-Nur 26
  7. An-Nisa 146
  8. Al-Baqarah 152
  9. Al-Anfal
  10. Al-Jatsiyah
  11. Al-Jumu’ah 10
  12. Al-Baqarah 168

Pencarian: surah as syamsiah, surah wattini, surat asy syarh latin, arab surat al fatihah, surat sulaeman

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.