Surat Al-Qalam Ayat 47
أَمْ عِندَهُمُ ٱلْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُونَ
Arab-Latin: Am 'indahumul-gaibu fa hum yaktubụn
Artinya: Ataukah ada pada mereka ilmu tentang yang ghaib lalu mereka menulis (padanya apa yang mereka tetapkan)?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Menarik Mengenai Surat Al-Qalam Ayat 47
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qalam Ayat 47 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan tafsir menarik dari ayat ini. Didapatkan sekumpulan penjabaran dari para ulama terkait kandungan surat Al-Qalam ayat 47, di antaranya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
46-47. Atau apakah kamu (wahai Rasul) meminta upah dunia dari orang-orang musyrik itu atas penyampaian tugas kerasulan sehingga mereka terbelit beban keuangan yang berat?
Atau apakah mereka punya ilmu ghaib lalu mereka menulis apa yang mereka tetapkan untuk diri mereka sendiri bahwa kedudukan mereka di sisi Allah lebih utama dibandingkan orang-orang yang beriman kepadaNya?
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
47. Ataukah mereka memiliki ilmu gaib lalu mereka menulis hujah-hujah yang mereka inginkan untuk membantahmu?
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
47. أَمْ عِندَهُمُ الْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُونَ (Ataukah ada pada mereka ilmu tentang yang ghaib lalu mereka menulis (padanya apa yang mereka tetapkan)?)
Yakni apakah mereka memiliki ilmu ghaib sehingga mereka dapat menulis alasan-alasan yang mereka kemukakan, sehingga mereka dapat menentangmu dengan dalil apa yang telah mereka tulis tersebut?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
47. Atau mereka memiliki ilmu tentang sesuatu yang ghaib atau lauhil mahfudz yang di dalamnya ada sesuatu yang ghaib. Mereka adalah orang-orang yang menulis apa yang mereka ucapkan dan menentukan hukum sesuai keinginan mereka.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Atau apakah mereka mengetahui yang ghaib} Atau mereka memiliki pengetahuan tentang yang ghaib {lalu mereka menulisnya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
47. “Ataukah ada pada mereka ilmu tentang yang ghaib lalu mereka menulis (padanya apa yang mereka tetapkan).” Hal-hal ghaib yang ada pada mereka dan mereka menemukan tulisan dalam ilmu ghaib itu yang menyatakan bahwa mereka berada di atas kebenaran dan mereka memiliki pahala di sisi Allah. Ini adalah sesuatu yang mustahil adanya. Kondisi mereka tidak lain hanyalah orang yang membangkang dan zhalim.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 42-47
Setelah menyebutkan tentang apa yang diperoleh orang-orang yang bertakwa di sisi Tuhan mereka, yaitu surga-surga yang dipenuhi kenikmatan, Allah SWT menyebutkan saat kejadian itu. Jadi Allah SWT berfirman: (Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa (42)) yaitu pada hari kiamat nanti dan segala sesuatu yang terjadi di dalamnya berupa kengerian, keguncangan, malapetaka, ujian, dan peristiwa-peristiwa yang dahsyat.
Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri, dia berkata,”Aku pernah mendengar Nabi SAW bersabda: Kelak Tuhan Kami menyingkapkan kekuasaanNya, maka bersujudlah kepadaNya semua orang mukmin laki-laki dan perempuan, dan yang tertinggal adalah orang yang dahulunya ketika di dunia bersujud karena riya’ dan pamer, maka dia berusaha untuk melakukan sujud, tetapi punggungnya kembali berbalik menjadi tegak”
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Pada hari betis disingkapkan) yaitu hari itu adalah hari kiamat, yaitu hari kesusahan dan hari yang keras.
Diriwayatkan dari Mujahid tentang firmanNya: (Pada hari betis disingkapkan) dia berkata yaitu susahnya perkara itu.
Firman Allah: ((dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan) yaitu di akhirat, karena dosa-dosa dan kesombongan mereka di dunia, maka mereka dihukum dengan kebalikan dari apa yang pernah mereka perbuat. Ketika mereka diseru untuk bersujud di dunia, mereka menolaknya, dengan keadaan sehat dan sejahtera mereka. Maka demikianlah mereka diazab dengan tidak mempunyai kemampuan untuk bersujud di akhirat, yaitu ketika Allah SWT bertajalli dan orang-orang mukmin bersujud kepadaNya; maka tidak ada seorang pun dari orang-orang kafir dan orang-orang munafik yang mampu melakukan sujud kepadaNya, bahkan punggung mereka kembali berdiri tegak. Setiap kali seseorang dari mereka mencoba untuk sujud, punggungnya kembali ke arah kebalikan sujud, sebagaimana mereka melakukannya di dunia; maka berbeda dengan keadaan orang-orang mukmin.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini) yaitu Al-Qur'an. Ini merupakan ancaman keras, yaitu biarkanlah Aku dan dia, Aku lebih mengetahui bagaimana memperlakukannya, Aku akan memberi keinginannya dan Aku membiarkan dia; Aku memberi masa tangguh dia, kemudian Aku menghukumnya dengan hukuman dari Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa. Oleh karena itu Allah berfirman: (Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui) yaitu mereka tidak menyadarinya, bahkan mereka mengira bahwa hal itu sebagai penghormatan dari Allah untuk mereka; padahal itu adalah penghinaan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa) (55) Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, ' sebenarnya mereka tidak sadar (56)) (Surah Al-Mu’minun) Oleh karena itu Allah SWT berfirman di sini: (dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh. (45)) yaitu, Aku mengakhirkan, memberikan masa tangguh, dan memberikan masa bagi mereka, yang demikian itu termasuk tipu dayaKu terhadap mereka. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh) yaitu amat besar terhadap orang yang menentang perintahKu, mendustakan rasul-rasulKu, dan berani berbuat durhaka terhadapKu.
Firman Allah: (Ataukah kamu meminta upah kepada mereka, lalu mereka diberati dengan utang? (46) Ataukah ada pada mereka ilmu tentang yang gaib, lalu mereka menulis (padanya apa yang mereka tetapkan)? (47)) Tafsir ini telah disebutkan dalam surah Ath-Thur. Maknanya adalah sesungguhnya kamu, wahai Muhammad, menyeru mereka menyembah Allah tanpa upah yang kamu terima dari mereka; bahkan kamu hanya mengharapkan pahala itu di sisi Allah, tetapi mereka mendustakan apa yang kamu sampaikan kepada mereka karena kebodohan, kekufuran, dan keingkaran mereka
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Qalam ayat 47: 46-47. Engkau tanyakan wahai Nabi Allah kepada mereka orang-orang musyrik tentang upah keduniaan atas dakwahmu kepada mereka, apakah mereka terbebani dengan harus memberikan upah (kepadamu) ? Oleh sebab ini mereka menolak dakwahmu karena mereka takut terbebani dengan apa yang mereka tanggung, atau mereka memiliki ilmu ghaib yang nampak pada mereka sehingga dapat menghindarkan mereka agar tidak diadzab atas kekafirannya dan kesyirikan mereka ?
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni menuliskan apa yang mereka tahu tentang hal yang gaib, dimana mereka menemukan di sana bahwa mereka berada di atas yang hak dan bahwa mereka akan mendapatkan pahala di sisi Allah. Ini adalah perkara yang tidak sesuai kenyataan, bahkan keadaan mereka adalah keadaan orang yang keras kepala dan zalim, sehingga tidak ada lagi yang tersisa untuk menyikapi mereka selain dengan bersabar terhadap gangguan mereka, siap menerima apa yang muncul dari mereka serta tetap mendakwahi mereka. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu,”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qalam Ayat 47
46-47. Apakah ada yang meragukan dengan ajaran Al-Qur'an ataukah engkau, wahai nabi Muhammad, meminta imbalan kepada mereka, sehingga mereka dibebani dengan hutang' ataukah mungkin mereka secara khusus mengetahui yang gaib, lalu mereka menuliskannya' hal ini pun jelas tidak ada. 48. Tidak ada satu pun alasan logis yang menjadikan kaum musyrik menolak Al-Qur'an. Jika demikian, maka bersabarlah engkau, wahai nabi Muhammad, terhadap ketetapan tuhanmu di antaranya menyangkut kendala dalam berdakwah, dan janganlah engkau menjadi seperti yunus orang yang berada dalam perut ikan, ketika dia berdoa dengan hati sedih.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beberapa penjelasan dari berbagai ulama mengenai isi dan arti surat Al-Qalam ayat 47 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita semua. Support syi'ar kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.