Surat At-Taghabun Ayat 18
عَٰلِمُ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
Arab-Latin: 'ālimul-gaibi wasy-syahādatil-'azīzul-ḥakīm
Artinya: Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
« At-Taghabun 17 ✵ At-Talaq 1 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Terkait Dengan Surat At-Taghabun Ayat 18
Paragraf di atas merupakan Surat At-Taghabun Ayat 18 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan berbagai penafsiran dari beragam ahli tafsir mengenai isi surat At-Taghabun ayat 18, sebagiannya seperti tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
18. Allah Maha Mengetahui segala apa yang ghaib dan apa yang hadir. Mahaperkasa yang tidak terkalahkan, Mahabijaksana dalam perkataaan dan perbuatanNya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
18. Allah -Subḥānahu- Maha Mengetahui yang gaib dan Maha Mengetahui yang tampak, tidak ada sesuatu pun dari hal itu yang luput dari-Nya, Maha Perkasa yang tidak ada seorang pun yang mampu mengalahkan-Nya dan Maha Bijaksana dalam penciptaan-Nya, syariat-Nya dan takdir-Nya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
18. Allah SWT mengetahui semua hal yang ghaib dari makhlukNya, Dia Maha Melihat semua itu, Dia Maha melihat sesuatu yang ghaib dan yang nampak. Dia Maha Hebat dan Maha Menaklukkan, yang memiliki hikmah dalam ciptaanNya dan pengaturanNya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dzat yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nyata. Dzat Yang Maha perkasa lagi Maha bijaksana}
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
18. “Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata.” Maksudnya, tidak ada satu pun rahasia manusia yang tidak nampak bagi Allah. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah dan juga segala makhluk yang mereka saksikan. “Yang Mahaperkasa,” yang tidak terkalahkan dan tidak tertahan, Yang Maha Memaksa segala sesuatu, “lagi Mahabijaksana,” pada makhluk dan perintahNya, Yang melatakkan segala sesuatu pada tempatnya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 14-18
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang istri-istri dan anak-anak, bahwa di antara mereka ada yang menjadi musuh suami dan orang tuanya, yaitu karena di antara mereka ada yang melalaikannya dari amal shalih, sebagaimana firmanNya: (Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi (9)) (Surah Al-Munafiqun) Oleh karena itu di sini Allah berfirman: (maka berhati-hatilah kamu)
Ibnu Zaid berkata bahwa maknannya adalah maka berhati-hatilah terhadap agama kalian.
Mujahid berkata tentang ayat: (sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu) dia berkata karena mendorong seseorang untuk memutuskan tali silaturahim atau berbuat maksiat terhadap Tuhannya, sehingga laki-laki itu tidak bisa melakukan apapun selain menaatinya karena kecintaannya
Firman Allah SWT (Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); di sisi Allah-lah pahala yang besar (15)) Allah SWT berfirman bahwa sesungguhnya harta dan anak-anak itu merupakan ujian dan cobaan dari Allah bagi makhlukNya, agar dapat diketahui siapa yang taat dan durhaka kepadaNya. Firman Allah: (di sisi Allah-lah) yaitu pada hari kiamat ada pahala yang agung. Sebagaimana Allah berfirman: (Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga) (14)) (Surah Ali Imran) dan ayat setelahnya.
Firman Allah SWT (Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu) yaitu kemampuan kalian, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits shahih Bukhari Muslim dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Apabila aku perintahkan kepada kalian suatu perkara, maka kerjakanlah hal itu sesuai kesanggupanmu; dan apa saja yang aku larang kepada kalian, maka tinggalkanlah” Sebagian mufasir berkata bahwa sebagaimana yang diriwayatkan Malik dari Zaid bin Aslam, dia berkata bahwa ayat ini menasakh ayat yang ada di dalam surah Ali Imran, yaitu firmanNya: (Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam (102)) (Surah Ali Imran)
Diriwayatkan dari Sa'id bin Jubair tentang firman Allah: (bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam) dia berkata ketika ayat ini diturunkan, kaum muslim beramal dengan sekuat-kuatnya. Mereka terus-menerus mengerjakan shalat sehingga tumit mereka bengkak dan kening mereka bernanah. Maka Allah menurunkan ayat ini untuk meringankan mereka kepada orang-orang muslim: (Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu) Maka ayat ini menasakh ayat yang pertama.
Telah diriwayatkan juga hal yang semisal dari Abu Al-Aliyah, Zaid bin Aslam dan Qatadah.
Firman Allah: (dan dengar serta taatlah) yaitu jadilah orang-orang yang tunduk kepada apa yang diperintahkan Allah dan RasulNya kepada kalian, dan janganlah kalian menyimpang darinya baik ke kanan maupun ke kiri. Dan janganlah mendahului Allah dan RasulNya, janganlah pula kalian tertinggal dari apa yang Dia perintahkan kepada kalian. Dan janganlah mengerjakan apa yang Dia larang kepada kalian.
Firman Allah: (dan nafkahkanlah nafkah yang baik untukmu) yaitu belanjakanlah sebagian dari rezeki yang diberikan Allah kepada kalian kepada kerabat, orang-orang fakir, orang-orang miskin, dan orang-orang yang membutuhkan. Dan berbuat baiklah kepada sesama makhluk Allah sebagaimana Allah berbuat baik kepada kalian, maka hal itu lebih baik bagi kalian di dunia dan akhirat. Jika kalian tidak melakukannya, maka menjadi keburukan bagi kalian di dunia dan akhirat.
Firman Allah: (Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung) Tafsir ini telah dikemukakan dalam surah Al-Hasyr, dan telah disebutkan hadits-hadits yang berkaitan tentang makna ayat ini, sehingga tidak perlu diulangi lagi. Segala puji bagi Allah
Firman Allah SWT (Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipatgandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu) yaitu apa pun yang kalian belanjakan, maka Dia akan menggantikannya; dan apa pun yang kalian sedekahkan, maka Dialah yang akan membalas pahalanya. Hal ini diungkapkan dengan pengertian pinjaman, sebagaimana yang terdapat dalam hadits shahih Bukhari Muslim, bahwa Allah SWT berfirman dalam hadis Qudsi: "Barang siapa yang memberi pinjaman dengan tidak berbuat zalim dan menghabiskannya". Oleh karena itu Allah SWT berfirman, (Dia akan melipatgandakan pahalanya bagimu) sebagaimana yang disebutkan dalam surah Al-Baqarah melalui firmanNya: (maka Allah akan memperlipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak) (Surah Al-Baqarah: 245)
(dan mengampuni kamu) yaitu Dia menghapuskan kesalahan-kesalahan kalian. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan Allah Maha Mensyukuri) yaitu membalas amal yang sedikit dengan pahala yang banyak (lagi Maha Penyantun) yaitu Dia memaafkan, mengampuni, menutupi dan menghapus dosa-dosa, kesalahan-kesalahan, keburukan-keburukan, dan kejahatan-kejahatan (Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (18)) Tafsir ayat ini telah disebutkan sebelumnya beberapa kali.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat At-Taghabun ayat 18: Allah tutup surat ini dengan kabar bahwa Dia yang mengetahui ghaib dari hamba-Nya, dan yang hamba-Nya saksikan. Dia adalah Yang Maha Kuat dan yang menaklukkan, yang Maha Kuasa atas setiap sesuatu, Maha Bijaksana dalam penciptaan dan perintah, yang Dia meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dia tidak bisa dikalahkan, bahkan Dia mengalahkan dan menundukkan segala sesuatu.
Dalam ciptaan dan perintah-Nya, Dia meletakkan segala sesuatu pada tempatnya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Taghabun Ayat 18
Yang mengetahui yang gaib yang tak terlihat mata manusia dan yang nyata yang terlihat mata manusia. Yang mahaperkasa karena kekuasaan-Nya tak terbatas, mahabijaksana, karena kelembutan dan kasih sayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya. 1. Pada akhir surah at-tag'bun, Allah memberitahukan bahwa istri dan anak bisa jadi musuh; dan Allah memerintahkan agar bersikap baik dan pemaaf kepada mereka. Pada ayat ini diterangkan bahwa di antara suami istri bisa terjadi perceraian, namun Allah mengingatkan nabi tentang hukum dan etika perceraian dalam islam. Wahai nabi! apabila kamu menceraikan istri-istrimu, perbuatan halal, tetapi paling tidak disukai Allah, maka hendaklah kamu ceraikan mereka atau salah seorang di antara mereka pada waktu mereka dapat menghadapi idahnya dengan tidak memberatkan, yaitu ketika masa suci dari haid agar tidak lama menunggu untuk bisa menikah lagi dengan laki-laki lain. Dan hitunglah waktu idah itu dengan cermat kapan mulainya dan kapan berakhir; serta bertakwalah, kamu semua, kepada Allah tuhanmu dalam segala urusan. Janganlah kamu keluarkan mereka, istri yang dijatuhi talak itu selama masa idah, dari rumah yang ditempati-Nya dan janganlah mereka diizinkan keluar secara bebas kecuali jika mereka mengerjakan perbuatan keji yang jelas seperti berzina. Itulah hukum-hukum Allah yang harus dilaksanakan manusia. Dan barang siapa melanggar hukum-hukum Allah secara sengaja atau karena lalai, maka sungguh dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri, karena merugikan dirinya, sedangkan ia tetap harus mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah. Kamu tidak mengetahui, wahai nabi, rencana Allah bagi kamu, barangkali setelah itu, yakni setelah kamu menjatuhkan talak kepada istrimu, Allah mengadakan sesuatu yang baru, yakni memberikan istri yang lebih baik.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah variasi penafsiran dari kalangan mufassirin mengenai isi dan arti surat At-Taghabun ayat 18 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita. Dukunglah kemajuan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.