Surat At-Taghabun Ayat 15
إِنَّمَآ أَمْوَٰلُكُمْ وَأَوْلَٰدُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَٱللَّهُ عِندَهُۥٓ أَجْرٌ عَظِيمٌ
Arab-Latin: Innamā amwālukum wa aulādukum fitnah, wallāhu 'indahū ajrun 'aẓīm
Artinya: Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.
« At-Taghabun 14 ✵ At-Taghabun 16 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Menarik Mengenai Surat At-Taghabun Ayat 15
Paragraf di atas merupakan Surat At-Taghabun Ayat 15 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir menarik dari ayat ini. Terdokumentasi bermacam penafsiran dari para mufassirun mengenai kandungan surat At-Taghabun ayat 15, sebagiannya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
15. Tidakla Harta dan anak-anak kalian kecuali hanyalah ujian bagi kalian, dan di sisi Allah dan pahala besar bagi siapa yang mengedepankan ketaatan kepada Allah atas ketaatan kepada selain Allah, dan menunaikan hak Allah dalam hartanya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
15. Sesungguhnya harta dan anak-anak adalah ujian bagi kalian, karena mereka dapat melalaikan kalian dari ketaatan kepada Allah. Dan di sisi Allah terdapat pahala yang besar.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
15. Sesungguhnya harta dan anak-anak kalian hanyalah cobaan dan ujian bagi kalian. Terkadang mereka membawa kalian kepada mencari harta yang haram dan meninggalkan ketaatan kepada Allah, dan di sisi Allah terdapat pahala yang besar bagi orang yang mendahulukan ketaatan kepada-Nya daripada ketaatan kepada anak-anaknya dan kesibukan dengan harta. Dan pahala yang agung tersebut adalah Surga.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
15. إِنَّمَآ أَمْوٰلُكُمْ وَأَوْلٰدُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ (Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu))
Yakni merupakan ujian dan cobaan yang akan mendorong kalian untuk mencari nafkah dengan cara yang haram dan enggan untuk menunaikan kewajiban dari Allah.
وَاللَّـهُ عِندَهُۥٓ أَجْرٌ عَظِيمٌ (dan di sisi Allah-lah pahala yang besar)
Yakni bagi orang yang mengutamakan ketaatan kepada Allah dan meninggalkan kemaksiatan daripada kecintaannya kepada harta dan anaknya.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1) Sebuah pertanyaan yang perlu direnungkan: Salah satu dari mereka menghibur temannya yang berduka karena kematian putranya, dan berkata kepadanya: apakah Dia memberimu kemudahan padahal dia (anakmu) adalah ujian dan cobaan, dan Dia membuatmu sedih padahal itu akan mendatangkan keberkahan dan rahmat?
Dan orang yang menghibur itu bermaksud dengan ucapannya (ujian dan cobaan): bahwasanya Allah menggambarkan anak-anak dengan firman-Nya: { إِنَّمَآ أَمْوَٰلُكُمْ وَأَوْلَٰدُكُمْ فِتْنَةٌ } "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu)"
Dan bermaksud dengan ucapannya (keberkahan dan rahmat) bahwasanya Allah ta'ala berfirman tantang orang-orang yang bersaabar atas musibah: { أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَٰتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ } "Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan" [Q.S. Al-Baqarah : 157].
2). { إِنَّمَآ أَمْوَٰلُكُمْ وَأَوْلَٰدُكُمْ فِتْنَةٌ } "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu)" Ketika Allah ﷻ menyebutkan godaan harta dan anak-anak, yang telah memalingkan sebagian besar makhluk dari jalan kebenaran, Dia ﷻ berkata, mengingatkan mereka tentang apa yang akan mereka lewatkan jika mereka tergoda olehnya, dan apa yang akan terjadi pada mereka jika mereka terhindar dari godaan tersebut { وَٱللَّهُ عِندَهُۥٓ أَجْرٌ عَظِيمٌ } "dan di sisi Allah-lah pahala yang besar".
3). Perhatikan bagaimana Allah memerintahkan anak-anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya dan berbuat baik kepada mereka dalam banyak ayat, dan dengan metode yang mulia, Sementara kita tidak menemukan hal seperti itu dalam nasihat orang tua kepada anak-anaknya kecuali dalam hal menegakkan agama dan mencapai keadilan, bahkan kita menemukan peringatan terhadap permusuhan dan fitnah mereka: { إِنَّ مِنْ أَزْوَٰجِكُمْ وَأَوْلَٰدِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَٱحْذَرُوهُمْ } "sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka" [Q.S. At-Taghabun : 14]. Karena orang tua dikondisikan untuk mencintai anak-anaknya dengan rasa cinta bawaan yang bisa menyebabkan rusaaknya agama mereka, maka apakah kita telah memenuhi hak-hak orang tua kita dalam berbakti dan berbuat kebaikan sebagaimana yang diperintahkan Allah kepada kita?
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
15. Sesungguhnya harta dan anak-anak kalian adalah musibah dan cobaan bagi kalian. Kecintaanmu terhadap semua itu menyibukkanmu dari ketaatan dan terkadang semua itu membawamu untuk mengusahakan sesuatu yang haram dan mencegahmu (untuk memberikan) hak-hak Allah seperti zakat. Dan di sisi Allah itu ada pahala yang agung bagi orang yang melebihkan kecintaannya kepada Allah dan ketaatan kepadaNya di atas kecintaannya kepada anak-anak dan harta benda.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sesungguhnya harta dan anak-anak kalian hanyalah cobaan} cobaan bagi kalian {Dan di sisi Allahlah pahala yang besar
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
14- 15. Ini adalah peringatan dari Allah untuk orang-orang yang beriman agar tidak terpedaya oleh istri dan anak, karena sebagian dari mereka itu adalah musuh. Dan musuh itu (hakikatnya) adalah orang yang menghendaki kejelekan bagi kalian. Tugas kalian adalah bersikap waspada dari orang yang sifatnya seperti ini. Jiwa diciptakan dengan tabiat mencintai istri dan anak. Karena itu Allah memberikan nasihat untuk para hambaNya agar membatasi rasa cintanya yang tunduk pada kemauan istri dan anak itu, karena di dalamnya terdapat larangan syari. Allah juga mendorong para hambaNya agar menunaikan perintah-perintahNya dan agar lebih mengedepankan ridhaNya, karena Allah memiliki pahala yang besar yang mencakup berbagai cita-cita tinggi dan kecintaan-kecintaan yang mahal. Allah juga mendorong agar para hamba-hambaNya lebih mengutamakan akhirat daripada dunia yang fana dan akan lenyap ini. Mengingat larangan untuk menuruti kemauan istri dan anak yang bisa membawa dampak buruk dan peringatan dari hal itu mungkin disalahpahami sebagian orang yang memahami harus bersikap kasar terhadap istri dan anak dan menghukum mereka, Allah memerintahkan mereka agar waspada serta memaafkan mereka, karena dalam hal ini terdapat berbagai maslahat yang tidak terhitung jumlahnya. Allah berfirman, “Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Karena balasan itu berdasarkan amal. Siapa yang tidak marah, maka Allah tidak akan memurkainya. Siapa pun yang menunaikan amalan-amalan yang disukai Allah dan menunaikan amalan-amalan yang disukai oleh sesama serta berguna bagi mereka, maka akan mendapatkan cinta Allah dan cinta hamba-hambaNya. Dan Allah akan menata rapi masalah-masalah hidupnya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 14-18
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang istri-istri dan anak-anak, bahwa di antara mereka ada yang menjadi musuh suami dan orang tuanya, yaitu karena di antara mereka ada yang melalaikannya dari amal shalih, sebagaimana firmanNya: (Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi (9)) (Surah Al-Munafiqun) Oleh karena itu di sini Allah berfirman: (maka berhati-hatilah kamu)
Ibnu Zaid berkata bahwa maknannya adalah maka berhati-hatilah terhadap agama kalian.
Mujahid berkata tentang ayat: (sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu) dia berkata karena mendorong seseorang untuk memutuskan tali silaturahim atau berbuat maksiat terhadap Tuhannya, sehingga laki-laki itu tidak bisa melakukan apapun selain menaatinya karena kecintaannya
Firman Allah SWT (Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); di sisi Allah-lah pahala yang besar (15)) Allah SWT berfirman bahwa sesungguhnya harta dan anak-anak itu merupakan ujian dan cobaan dari Allah bagi makhlukNya, agar dapat diketahui siapa yang taat dan durhaka kepadaNya. Firman Allah: (di sisi Allah-lah) yaitu pada hari kiamat ada pahala yang agung. Sebagaimana Allah berfirman: (Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga) (14)) (Surah Ali Imran) dan ayat setelahnya.
Firman Allah SWT (Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu) yaitu kemampuan kalian, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits shahih Bukhari Muslim dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Apabila aku perintahkan kepada kalian suatu perkara, maka kerjakanlah hal itu sesuai kesanggupanmu; dan apa saja yang aku larang kepada kalian, maka tinggalkanlah” Sebagian mufasir berkata bahwa sebagaimana yang diriwayatkan Malik dari Zaid bin Aslam, dia berkata bahwa ayat ini menasakh ayat yang ada di dalam surah Ali Imran, yaitu firmanNya: (Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam (102)) (Surah Ali Imran)
Diriwayatkan dari Sa'id bin Jubair tentang firman Allah: (bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam) dia berkata ketika ayat ini diturunkan, kaum muslim beramal dengan sekuat-kuatnya. Mereka terus-menerus mengerjakan shalat sehingga tumit mereka bengkak dan kening mereka bernanah. Maka Allah menurunkan ayat ini untuk meringankan mereka kepada orang-orang muslim: (Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu) Maka ayat ini menasakh ayat yang pertama.
Telah diriwayatkan juga hal yang semisal dari Abu Al-Aliyah, Zaid bin Aslam dan Qatadah.
Firman Allah: (dan dengar serta taatlah) yaitu jadilah orang-orang yang tunduk kepada apa yang diperintahkan Allah dan RasulNya kepada kalian, dan janganlah kalian menyimpang darinya baik ke kanan maupun ke kiri. Dan janganlah mendahului Allah dan RasulNya, janganlah pula kalian tertinggal dari apa yang Dia perintahkan kepada kalian. Dan janganlah mengerjakan apa yang Dia larang kepada kalian.
Firman Allah: (dan nafkahkanlah nafkah yang baik untukmu) yaitu belanjakanlah sebagian dari rezeki yang diberikan Allah kepada kalian kepada kerabat, orang-orang fakir, orang-orang miskin, dan orang-orang yang membutuhkan. Dan berbuat baiklah kepada sesama makhluk Allah sebagaimana Allah berbuat baik kepada kalian, maka hal itu lebih baik bagi kalian di dunia dan akhirat. Jika kalian tidak melakukannya, maka menjadi keburukan bagi kalian di dunia dan akhirat.
Firman Allah: (Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung) Tafsir ini telah dikemukakan dalam surah Al-Hasyr, dan telah disebutkan hadits-hadits yang berkaitan tentang makna ayat ini, sehingga tidak perlu diulangi lagi. Segala puji bagi Allah
Firman Allah SWT (Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipatgandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu) yaitu apa pun yang kalian belanjakan, maka Dia akan menggantikannya; dan apa pun yang kalian sedekahkan, maka Dialah yang akan membalas pahalanya. Hal ini diungkapkan dengan pengertian pinjaman, sebagaimana yang terdapat dalam hadits shahih Bukhari Muslim, bahwa Allah SWT berfirman dalam hadis Qudsi: "Barang siapa yang memberi pinjaman dengan tidak berbuat zalim dan menghabiskannya". Oleh karena itu Allah SWT berfirman, (Dia akan melipatgandakan pahalanya bagimu) sebagaimana yang disebutkan dalam surah Al-Baqarah melalui firmanNya: (maka Allah akan memperlipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak) (Surah Al-Baqarah: 245)
(dan mengampuni kamu) yaitu Dia menghapuskan kesalahan-kesalahan kalian. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan Allah Maha Mensyukuri) yaitu membalas amal yang sedikit dengan pahala yang banyak (lagi Maha Penyantun) yaitu Dia memaafkan, mengampuni, menutupi dan menghapus dosa-dosa, kesalahan-kesalahan, keburukan-keburukan, dan kejahatan-kejahatan (Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (18)) Tafsir ayat ini telah disebutkan sebelumnya beberapa kali.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat At-Taghabun ayat 15: Ketahuilah wahai orang-orang yang beriman bahwa harta-harta kalian dan anak-anak kalian ada cobaan dan ujian; Maka mungkin akan menjatuhkan kalian kepada dosa dari arah yang kalian tidak sangka, sebagaimana telah datang dalam hadits : Sesungguhnya anak dapat membuat pelit dan penakut, mabkhalah yaitu ia dapat menjadikan bakhil (pelit) dari sedekah dan selainnya, takut anaknya akan kelaparan, majbanah yaitu menjadikan manusia penakut dari jihad, takut meninggalkan anak. Dan sungguh di sisi Allah lah pahala yang besar, bagi siapa yang mendahulukan ketaatan kepada Rasul di atas ketaatan kepada selainnya, karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yang melalaikan kamu dari akhirat.
Oleh karena itu, janganlah kamu luputkan pahalamu karena disibukkan oleh harta dan anak.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Taghabun Ayat 15
Manusia harus menyadari dengan penuh keinsafan peringatan Allah pada ayat ini. Sesungguhnya harta kamu yang sangat kamu cintai dan anak-anak kamu yang menjadi kebanggaan kamu hanyalah cobaan bagimu, apakah kamu mengelolanya dengan baik dan benar, serta mendidik mereka dengan agama yang lurus; dan di sisi Allah pahala yang besar bagi orang-orang beriman yang mengelola harta dengan baik dan mendidik anak-anak dengan benar. 16. Dalam menjalani hidup dan kehidupan ini, Allah memberikan bimbingan. Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu, karena Allah tidak membebani manusia kecuali sesuai dengan kesanggupannya; dan dengarlah ayat-ayat Allah, serta taatlah kepada-Nya; dan infakkanlah harta kamu yang baik, yaitu yang diperoleh dengan cara yang halal kepada fakir miskin, karena infak itu hakikatnya untuk diri kamu bekal di akhirat. Dan barang siapa dijaga dirinya dari kekikiran dengan membiasakan diri sejak kecil menjadi dermawan; mereka itulah orang-orang yang beruntung karena baik dan benar dalam mengelola harta yang dititipkan Allah kepada mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beberapa penjabaran dari beragam ahli tafsir terhadap kandungan dan arti surat At-Taghabun ayat 15 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita. Dukunglah kemajuan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.