Surat Al-Jumu’ah Ayat 6
قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ هَادُوٓا۟ إِن زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَآءُ لِلَّهِ مِن دُونِ ٱلنَّاسِ فَتَمَنَّوُا۟ ٱلْمَوْتَ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
Arab-Latin: Qul yā ayyuhallażīna hādū in za'amtum annakum auliyā`u lillāhi min dụnin-nāsi fa tamannawul-mauta ing kuntum ṣādiqīn
Artinya: Katakanlah: "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar".
« Al-Jumu'ah 5 ✵ Al-Jumu'ah 7 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Terkait Surat Al-Jumu’ah Ayat 6
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Jumu’ah Ayat 6 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan menarik dari ayat ini. Didapatkan beberapa penjabaran dari banyak ulama mengenai kandungan surat Al-Jumu’ah ayat 6, di antaranya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
6. Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang yang berpegang kepada agama Yahudi yang diselewengkan, “Bila kalian mengaku secara dusta bahwa kalian adalah kekasih Allah dan selain kalian bukan, maka silakan berharap kematian bila kalian memang orang-orang yang benar dalam apa yang kalian klaim bahwa cinta Allah adalah milik kalian.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
6-7. Hai Rasulullah, katakanlah kepada orang-orang Yahudi yang mengaku bahwa mereka adalah kekasih-kekasih Allah: “Jika kalian mengaku sebagai para kekasih Allah dan Dia tidak memiliki kekasih selain kalian; maka berharaplah agar kalian meninggal jika pengakuan kalian itu benar.”
Dan mereka tidak akan mengaharapkan kematian karena mereka sangat tamak terhadap kehidupan dunia, sebab mereka banyak melakukan dosa-dosa. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
6. Katakanlah -wahai Rasul-, “Wahai orang-orang yang tetap memeluk agama Yahudi setelah diselewengkan, jika kalian menganggap bahwa kalian adalah kekasih Allah, Dia mengkhususkan kalian sebagai kekasih-Nya bukan manusia lainnya, maka berharaplah kematian untuk kalian agar Allah menyegerakan karamah (kemuliaan) yang dikhususkan untuk kalian -sebagaimana yang kalian klaim- jika kalian adalah orang-orang yang jujur dalam pengakuan kalian sebagai kekasih Allah, bukan manusia lainnya.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
6. قُلْ يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوٓا۟ إِن زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَآءُ لِلَّـهِ مِن دُونِ النَّاسِ (Katakanlah: “Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain)
Yang dimaksud dengan (الذين هادوا) yakni orang-orang Yahudi. Ayat ini diturunkan karena orang-orang Yahudi mengaku lebih mulia daripada manusia lainnya, dan mengaku sebagai para kekasih Allah dan anak-anak-Nya. maka Allah memerintahkan Rasulullah untuk mengatakan kepada mereka hal ini untuk membantah pengakuan mereka yang batil ini.
فَتَمَنَّوُا۟ الْمَوْتَ(maka harapkanlah kematianmu)
Agar kalian mendapatkan kemuliaan yang kalian akui.
إِن كُنتُمْ صٰدِقِينَ (jika kamu adalah orang-orang yang benar)
Yakni benar dalam pengakuan kalian itu. sebab orang yang mengetahui bahwa ia termasuk penghuni surga maka ia akan berharap untuk pergi dari dunia ini.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
6-7
Ketika orang-orang Yahudi mengklaim bahwa mereka adalah anak-anak dan orang-orang yang dikasihi Allah, dan hanya mereka yang Yahudi atau Nasrani yang akan masuk surga, mereka menyerukan Mubahalah dan berdoa atas dua sekte yang paling berbohong, atau dari orang-orang muslim, ketika mereka mengabaikan hal itu, semua orang tahu bahwa mereka orang-orang berbuat zhalim. Karena jika mereka yakin dengan apa yang mereka hadapi, mereka pasti akan melakukannya. Ketika mereka terlambat, dia menyadari bahwa mereka berbohong.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
6. Katakanlah wahai Nabi SAW: “Wahai kaum Yahudi, jika kalian menganggap bahwa kalian adalah para kekasih Allah dan orang-orang yang setia kepadaNya daripada manusia lainnya, Maka berharaplah kalian kepada Allah untuk mematikan kalian agar kalian mendapatkan apa yang kalian harapkan untuk bertemu denganNya, jika kalian adalah orang-orang membenarkan atas anggapan bahwa kalian adalah wali-wali Allah. Wali adalah orang yang mementingkan akhirat dan jalan awalnya adalah kematian, maka harapkanlah hal itu”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Katakanlah,“Wahai orang-orang Yahudi} orang-orang Yahudi {jika kalian mengira bahwa kalian adalah kekasih Allah bukan orang lain, maka harapkanlah kematian, jika kalian adalah orang-orang yang benar”
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
6. Di antara kezhaliman dan pembangkangan Yahudi adalah mereka mengetahui bahwa mereka berada di atas kebatilan, namun mereka mengklaim berada di atas kebenaran. Mereka juga mengklaim bahwa hanya merekalah para kekasih Allah, bukan kaum lain. Karena itu Allah memerintahkan RasulNya untuk berkata kepada mereka, “jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu.” Ini adalah perintah yang ringan, sebab seandainya mereka mengetahui bahwa mereka berada di atas kebenaran, tentu mereka tidak terdiam menghadapi tantangan seperti ini yang dijadikan Allah sebagai bukti atas kebenaran mereka. Jika mereka benar-benar mengharapkan kematian berarti mereka benar, namun jika tidak, berarti mereka dusta belaka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 5-8
Allah SWT berfirman seraya mencela orang-orang Yahudi yang diberi kitab Taurat dan dibebani untuk mengamalkannya. Kemudian mereka tidak mengamalkannya. Perumpamaan mereka dalam hal itu seperti keledai yang dipikulkan di atas punggungnya kitab-kitab yang tebal, yaitu keledai itu tidak dapat memahami kitab-kitab yang dipikul dan tidak mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, karena keledai hanya memikulnya saja tanpa dapat membedakan muatan apa yang dibawanya. Demikian pula mereka yang diberi kitab yang hanya menghafalnya secara lafazh tetapi tidak memahaminya dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya. Bahkan mereka menakwilkan, menyimpang dan menggantinya. Mereka jauh lebih buruk daripada keledai, karena keledai adalah hewan yang tidak memiliki pemahaman, sedangkan mereka adalah makhluk yang memiliki pemahaman, tetapi tidak menggunakannya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman dalam ayat lain: (Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai) (Surah Al-A'raf: 179) Allah SWT berfirman: (Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim) Kemudian Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan orang-orang yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar” (6)) yaitu jika kalian mendakwakan bahwa kalian berada dalam petunjuk, dan bahwa nabi Muhammad, dan para sahabatnya berada dalam kesesatan, maka doakanlah kematian bagi golongan yang sesat di antara kedua golongan itu, (jika kamu memang orang-orang yang benar) dalam yaitu dalam pengakuanmu itu.
Allah SWT berfirman: (Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri) yaitu disebabkan kekafiran, kezaliman, dan kedurhakaan yang mereka kerjakan untuk diri mereka sendiri (Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim) Telah disebutkan pembahasan dalam surah Al-Baqarah tentang mubahalah yang diajukan terhadap orang-orang Yahudi, yaitu Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian(mu), jika kamu memang benar” (94) Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri). Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya (95) Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling tamak kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih tamak lagi) daripada orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan (96)) (Surah Al-Baqarah) Telah kami sebutkan di atas, bahwa makna yang dimaksud adalah mereka diminta siapakan yang berada pada kesesatan apakah diri mereka atau musuh mereka. Sebagaimana disebutkan dalam pembahasan mubahalah terhadap orang-orang Nasrani dalam surah Ali Imran: (Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan) kamu, maka katakanlah (kepadanya), "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta” (61)) (Surah Ali Imran)
Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (8)) sebagaimana firman Allah SWT dalam surah An-Nisa: (Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh) (Surah An-Nisa: 78)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Jumu’ah ayat 6: Katakanlah wahai Nabi kepada mereka orang-orang Yahudi : Jika kalian mengklaim bahwasanya kalian adalah kekasih Allah dan yang dicintai oleh-Nya, bukan manusia yang lain, maka serulah diri-diri kalian dengan kebinasaan dan laknat jika kalian orang-orang yang benar dalam klaim kalian. Dan Nabi ﷺ telah melarang dari berharap kematian, kecuali jika untuk tantangan dan mubahalah (saling mendoakan agar dilaknat Allah); Sama saja apakah mubahalah dengan melalui kedua lisan (masing-masing) sebagaimana yang terjadi antara Rasul ﷺ dan utusan nashrani dari Najran, dan ia telah disebutkan dalam ayat 61 di surat Al Imran, atau mubahalah yang dituntut dari satu lisan sebagaimana yang dituntut kepada yahudi dalam ayat ini, dan juga sebagaimana dalam ayat 94 dalam surat Al Baqarah; Dimana mereka dituntut menyeru atas diri mereka sendiri dengan laknat dan kebinasaan jika mereka berdusta. Mereka tidak akan mau melakukan, karena mereka telah yakin bahwa mereka adalah pendusta. Dalam Musnad Ahmad, dari Ibnu Abbas : Seandainya yahudi berharap dengan kematian, sungguh dia akan benar-benar mati, dan dihadapan mereka ada tempat khusus bagi mereka di nereka.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Di antara kezaliman orang-orang Yahudi dan keras kepalanya mereka adalah bahwa mereka sudah tahu berada di atas kebatilan namun menyangka di atas kebenaran dan menganggap bahwa diri mereka adalah para wali Allah. Oleh karena itu, Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk mengatakan sebagaimana yang disebutkan dalam ayat di atas.
Karena wali Allah itu lebih mengutamakan akhirat daripada dunia. Ini adalah perintah yang ringan, karena jika mereka mengetahui bahwa mereka berada di atas kebenaran, tentu mereka tidak akan mundur terhadap tantangan ini yang Allah jadikan sebagai dalil atau bukti terhadap kebenarannya.
Bahwa kamu adalah para wali Allah dan bahwa kamu berada di atas kebenaran.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Jumu’ah Ayat 6
Para pemuka yahudi tidak hanya tidak mengamalkan agamanya, tetapi juga menilai dirinya kekasih Allah, padahal mereka kufur kepada-Nya. Katakanlah, wahai nabi Muhammad kepada para tokoh agama yahudi, 'wahai orang-orang yahudi bani na'ir, bani quraizah dan bani qainuq'! jika kamu mengira dengan penuh keyakinan bahwa kamulah kekasih Allah, karena menjadi bangsa pilihan, bukan orang-orang yang lain, seperti kaum muslim, maka harapkanlah kematianmu, karena kematian membuktikan apakah kamu kekasih Allah atau bukan, jika kamu orang yang benar, dalam pengakuanmu itu. '7. Namun demikian, mereka tidak mungkin mengharapkan kematian. Dan mereka, tokoh-tokoh yahudi di madinah yang mengaku kekasih Allah tidak akan pernah mengharapkan kematian itu selamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Hal ini karena hati kecil mereka mengakui dirinya salah dan menyadari bahwa kematian akan mengungkapkan siapa yang salah dan siapa yang benar. Dan Allah maha mengetahui pengakuan, perasaan, dan kegelisahan orang-orang yang zalim, yaitu orang-orang yang menganiaya dirinya sendiri dengan berbuat kejahatan, padahal mereka mengetahuinya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah aneka ragam penafsiran dari berbagai mufassirun terhadap isi dan arti surat Al-Jumu’ah ayat 6 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi ummat. Bantu syi'ar kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.