Surat Al-Mumtahanah Ayat 5

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَٱغْفِرْ لَنَا رَبَّنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ

Arab-Latin: Rabbanā lā taj'alnā fitnatal lillażīna kafarụ wagfir lanā rabbanā, innaka antal-'azīzul-ḥakīm

Artinya: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".

« Al-Mumtahanah 4Al-Mumtahanah 6 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Berkaitan Dengan Surat Al-Mumtahanah Ayat 5

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mumtahanah Ayat 5 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai tafsir menarik dari ayat ini. Tersedia pelbagai penjelasan dari kalangan ulama tafsir terhadap makna surat Al-Mumtahanah ayat 5, di antaranya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

5. Wahai Tuhan Kami, jangan menjadikan kami (sasaran) fitnah (cobaan dan keburukan) orang-orang kafir dengan mengazab kami dan menguasakan mereka atas kami, lalu mereka menimpakan keburukan pada kami terkait agama kami atau mereka mereka atas kami sehingga mereka menimpakan keburukan pada kami karenanya, dan mereka berkata ‘Bila orang-orang beriman itu di atas kebenaran, niscaya mereka tidak ditimpa azab’. Akibatnya mereka semakin kafir. Tutupilah dosa-dosa dengan memaafkannya bagi kami wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkau-lah Yang Mahaperkasa yang tidak dikalahkan, Yang Mahabijaksana dalam firman dan perbuatannya.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

5. Ya Tuhan kami, janganlah uji keteguhan kami di atas agama dengan menjadikan orang-orang kafir menguasai kami. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami. Sungguh Engkau Maha Perkasa dalam memberi balasan dan Maha Bijaksana dalam mengatur.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

5. Wahai Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi orang-orang yang kafir dengan menjadikan mereka berkuasa atas kami, sehingga mereka berkata, "Seandainya mereka berada dalam kebenaran, niscaya kami tidak akan menguasai mereka." Dan ampunilah dosa-dosa kami wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Perkasa, tidak bisa dikalahkan dan Maha Bijaksana dalam penciptaan-Mu, syariat-Mu dan takdir-Mu.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

5. رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ (“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir)
Mujahid mengatakan: yakni janganlah Engkau menyiksa kami melalui tangan mereka dan jangan pula dengan azab dari-Mu, sehingga mereka akan mengatakan: “seandainya mereka di atas kebenaran niscaya mereka tidak akan tertimpa hal itu.”


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

5. Ya Allah, jangan jadikan kami sebagai sasaran fitnah bagi agama kami atas apa yang dilakukan orang kafir yang memusuhi kami. Sehingga engkau menghukum kami atas apa yang tidak kami ketahui/lakukan. Ampunilah dosa kami Ya Allah. Sesungguhnya Engkau Maha Perkasa Maha Mengalahkan dan tidak akan terkalahkan. Yang Maha Sempurna Bijaksana dalam segala tindakan dan perbuatan


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Ya Tuhan kami, janganlah Engkau menjadikan kami fitnah bagi orang-orang kafir} Janganlah kalian menjadikan kami sebagai sasaran ujian bagian orang-orang kafir dengan membuat mereka berkuasa atas kami, sehingga mereka berkata,”Jika orang-orang itu berada dalam kebenaran sesuai dengan apa yang mereka bawa ini” {Ampunilah kami, ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau Yang Maha perkasa lagi Maha bijaksana”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

5. “Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir.” Maksudnya, janganlah Engkau membuat mereka menguasai kami karena dosa-dosa kami sehingga mereka akan memfitnah kami dan menghalangi kami dari keimanan sehingga mereka sendiri juga terfitnah, karena jika mereka melihat diri mereka mendapatkan kemenangan, mereka akan mengira bahwa mereka berada di atas kebenaran dan kami berada di atas kebatilan sehingga mereka semakin kufur dan membangkang. “Dan ampunilah kami,” dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan yang kami lakukan serta perintah-perintah yang tidak kami tunaikan secara sempurna. “Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau, Engkau-lah Yang Mahaperkasa.” Maha Memaksa segala sesuatu “lagi Mahabijaksana.” Yang meletakkan segala sesuatu di tempatnya. Dengan keperkasaan dan kebijaksanaanMu, tolonglah kami dari musuh-musuh kami, ampunilah dosa-dosa kami dan perbaikilah kekurangan-kekurangan kami.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 4-6
Allah SWT berfirman kepada para hambaNya yang beriman yang Dia perintahkan untuk memusuhi, memerangi, menjauhi, dan berlepas diri dari orang-orang kafir (Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya) yaitu para pengikutnya yang beriman kepadanya (ketika mereka berkata kepada kaum mereka, "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu”) yaitu, kami adalah orang-orang yang berlepas diri dari kalian (dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu) yaitu kami mengingkari agama dan cara kalian (dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya) yaitu, telah diperintahkan permusuhan dan kebencian mulai dari sekarang antara kami dan kalian, selama kalian masih tetap dalam kekafiran kalian. Maka kami selamanya berlepas diri dari kalian dan benci kepada kalian (sampai kamu beriman kepada Allah saja) yaitu sampai kalian mengesakan Allah dan menyembah hanya kepadaNya, tidak ada sekutu bagiNya; dan kalian meninggalkan semua berhala dan sekutu yang kaoian sembah selain Dia.
Firman Allah SWT: (Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya, "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu”) yaitu bagi kalian terdapat suri teladan yang baik pada nabi Ibrahim dan kaumnya yang dapat kalian ikuti, kecuali perkataan nabi Ibrahim kepada bapaknya. Karena sesungguhnya hal itu hanyalah karena nabi Ibrahim berjanji kepada bapaknya akan memohonkan ampunan baginya kepada Allah. Tetapi setelah jelas bagi nabi Ibrahim bahwa bapaknya adalah musuh Allah, maka dia berlepas diri bapaknya. Demikian itu karena pada mulanya ada sebagian orang-orang mukmin yang mendoakan bagi bapak-bapak mereka yang telah mati dalam kemusyrikannya dan memohonkan ampunan untuk bapak-bapak mereka, dan berkata bahwa nabi Ibrahim juga pernah memohonkan ampunan untuk bapaknya. Maka Allah SWT menurunkan firmanNya: (Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman meminta­kan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka Jahim (113) Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri darinya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun (114)) (Surah At-Taubah)
Allah SWT berfirman dalam ayat ini: (Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya ketika mereka berkata kepada kaum mereka, “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu') sampai firmanNya: (Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya, "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatu pun dari kamu (siksaan) Allah”) yaitu dalam hal ini tidak ada suri teladan, yaitu dalam memohonkan ampunan bagi orang-orang musyrik. Demikian juga dikatakan Mujahid dan lainnya.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang perkataan nabi Ibrahim dan orang-orang yang bersama dia saat mereka memisahkan diri dari kaumnya dan berlepas diri dari mereka, lalu mereka berlindung kepada Allah dan memohon kepadaNya dengan penuh ketundukkan. Mereka berkata: (Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertobat dan hanya kepadaMulah kami kembali) yaitu Kami bertawakal kepadaMu dalam semua urusan kami, dan kami serahkan kepadaMy semua urusan kami dan kami berserah diri kepadaMu dalam semua urusan kami. dan hanya kepadaMulah kami kembali. yaitu kembali di akhirat (Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir)
Mujahid berkata bahwa bahwa maknanya adalah,” janganlah Engkau menyiksa kami melalui tangan mereka, jangan pula dengan siksaan dari sisiMu. Karena mereka akan berkata, "Seandainya kami berada dalam kebenaran, tentu kami tidak akan tertimpa siksaan itu"
Qatadah berkata bahwa makna yang dimaksud adalah janganlah Engkau membiarkan mereka menang atas kami, karena mereka akan memfitnah kami, dan mereka akan berpandangan bahwa sesungguhnya diri mereka menang atas kami hanya karena mereka berada dalam kebenaran. Pendapat inilah yang dipilih Ibnu Jarir.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa maknanya adalah janganlah Engkau menjadikan mereka berkuasa atas kami, sehingga mereka akan memfitnah kami.
Firman Allah SWT (Dan ampunilah kami, ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau, hanya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) yaitu tutupilah dosa-dosa kami dari selainMu dan maafkanlah dosa yang antara kami dan Engkau (Sesungguhnya Engkau, hanya Engkaulah Yang Maha Perkasa) yaitu yang tidak merasa kecewa orang yang berlindung ke dalam naunganMu (lagi Maha Bijaksana) dalam semua ucapan, perbuatan, syariat, dan takdirNya. Kemudian Allah SWT berfirman (Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) hari kemudian) Ini adalah penegasan untuk apa yang sebelumnya dan pengecualian dari yang sebelumnya karena teladan yang ditegaskan di sini sama dengan yang pertama.
Firman Allah SWT: ((yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) hari kemudian) Hal ini mendorong setiap orang yang beriman kepada Allah dan hari kebangkitan (Dan barang siapa yang berpaling) yaitu dari apa yang diperintahkan Allah (maka sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji) sebagaimana firmanNya: (Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji) (Surah Ibrahim: 8)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa “al-ghani” adalah Dzat yang Maha Sempurna kekayaanNya, Dialah Allah. Sifat ini tidaklah layak kecuali hanya bagiNya, tidak ada saingan, dan yang serupa denganNya, Maha Suci Allah yang Maha Esa, Maha Mengalahkan, Maha Terpuji, dan dipuji oleh semua makhlukNya, yakni Dia terpuji dalam semua ucapan dan perbuatanNya, tidak ada Tuhan dan Rabb selain Dia.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Mumtahanah ayat 5: 4-5. Dan ketahuilah wahai orang-orang yang beriman, bahwa wajib bagi kalian menjadikan bapak kalian Ibrahim Al Khalil sebaik-baik suri tauladan, dia dan yang bersamanya dari kalangan orang-orang yang beriman; Dimana sungguh mereka mengatakan kepada kaum mereka yang beribadah kepada berhala-berhala : Sungguh kami berlepas diri dari kalian dan apa yang kamu ibadahi selain Allah. Sungguh kami telah kafir kepada kalian dan tuhan-tuhan yang kalian sembah, dan sudah selayaknya bagi kami dan kalian adanya permusuhan dan kebencian selamanya, yaitu selama kalian di atas kekafiran kalian dan pengingkaran kalian, sampai kalian beriman kepada Allah saja, tanpa menyekutukan-Nya. Akan tetapi, kalian bukanlah termasuk orang-orang yang mengikuti Ibrahim dalam satu keadaan, dimana Ibrahim berkata kepada bapaknya yang menolong orang-orang muayrik : Sungguh aku akan memintakan ampunan kepada Rabbku atasmu; Dimana Ibrahim menjanjikan permohonan ampunan atas bapaknya dan berharap hidayah menyapanya. Kemudian Allah menjelaskan bahwa tidak berhak memohonkan ampun bagi bapaknya, karena bapaknya adalah penghuni nereka, dan permohonan ampun Ibrahim kepada bapaknya sebelum Ibrahim mendapat kejelasan bahwa bapaknya adalah musuh Allah; Maka ketika jelas bahwa bapaknya musuh Allah, Ibrahim berlepas diri darinya. Kemudian Allah memerintahkan hambanya untuk berdoa sebagaimana doa Ibrahim dan yang bersamanya : Rabb kami, janganlah Engkau jadikan musibah yang menimpa sebagaimana kekafiran mereka dengan kekafiran yang nyata bagi kami, yang kemudian Engkau mengadzab kami dan menimpakan musibah kepada agama kami, dan mereka (orang-orang musyrik) mengira bahwa mereka di atas kebenaran. Ampunilah kami wahai Tuhanku, atas dosa-dosa kami, dan atas keburukan-keburukan kami. Dan tolonglah kami agar senantiasa beribadah kepada-Mu. Wahai Rabb kami, sungguh Engkau yang maha kuat yang menaklukkan dan menguasai segala sesuatu, Engkaulah yang maha menghakimi, yang meletakkan sesuatu sesuai pada tempatnya.
Maksud dari ayat ini : Allah melarang dengan keras untuk berkasih sayang kepada orang-orang kafir dan musyrik dan yang selainnnya yang menyelisihi jalan Allah, atau mencintai mereka (kafir dan musyrik). Sebagaimana yang dilarang kepada Ibrahim dan yang bersamanya dari orang-orang yang beriman; Karena Ibrahim berlepas diri dari kaumnya yang musyrik karena sebab apa yang dilakukan oleh bapaknya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni, jangan Engkau memenangkan mereka di atas kami, sehingga mereka menyangka bahwa mereka berada di atas kebenaran. Atau maksudnya, janganlah Engkau memberikan kekuasaan kepada mereka terhadap kami karena dosa-dosa kami sehingga mereka menindas kami dan menghalangi kami melakukan hal yang menjadi bagian dari keimanan, dan mereka juga tertipu oleh diri mereka, karena ketika mereka melihat bahwa mereka memperoleh kemenangan, maka mereka mengira bahwa mereka berada di atas kebenaran dan kami berada di atas kebatilan sehingga mereka bertambah kafir dan melampaui batas.

Terhadap dosa dan maksiat yang kami kerjakan dan sikap kurangnya kami dalam menjalankan perintah-Mu.

Yang menundukkan segala sesuatu.

Yang meletakkan sesuatu pada tempatnya. Maka dengan keperkasaan-Mu dan kebijaksanaan-Mu ya Allah tolonglah kami dalam melawan musuh-musuh kami, ampunilah dosa-dosa kami dan perbaikilah aib kami.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mumtahanah Ayat 5

'ya tuhan kami, janganlah engkau jadikan kami, orang-orang beriman, menjadi sasaran fitnah bagi orang-orang kafir, karena keluguan kami. Dan ampunilah kami, seluruh dosa dan kekhilafan kami agar jiwa kami bersih, aib kami tertutup, dan hidup kami bahagia. Ya tuhan kami. Sesungguhnya engkaulah yang mahaperkasa, menyadarkan dan mengubah jalan hidup orang-orang berdosa; maha bijaksana, menghadapi perilaku hamba yang lalai. 6. Dari kisah nabi ibrahim itu, Allah menyatakan bahwa sungguh pada mereka itu, ibrahim dan umatnya yang beriman, terdapat suri teladan yang baik bagi kamu, berkenaan dengan sikap beragama, ketegasan, dan kekhusyukan dalam berdoa bagi orang-orang yang berharap kepada Allah, karena Allah tempat memohon dan bergantung seluruh makhluk, dan berharap mendapat keselamatan pada hari akhir, karena kebahagiaan sejati bukan di dunia, tetapi di akhirat ketika selamat dari azab Allah. Dan barang siapa berpaling dari Allah dengan menjauh dan menyimpang dari ajaran-Nya, maka sesungguhnya Allah, dialah yang mahakaya, tidak bertambah keagungan-Nya dengan ketaatan hamba dan tidak berkurang keagungan-Nya dengan kekufuran seluruh makhluk, maha terpuji, sifat dan perbuatan-Nya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penafsiran dari banyak ahli ilmu terkait kandungan dan arti surat Al-Mumtahanah ayat 5 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk ummat. Dukung kemajuan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Sering Dikaji

Kaji banyak materi yang cukup sering dikaji, seperti surat/ayat: An-Nur 26, Al-Insyirah 6, Thaha, Al-Jumu’ah 10, An-Nisa 146, Al-Baqarah 168. Ada juga An-Nisa 29, Al-Baqarah 152, Al-Ahzab 56, Al-Jatsiyah, Al-Anfal, Ali ‘Imran 110.

  1. An-Nur 26
  2. Al-Insyirah 6
  3. Thaha
  4. Al-Jumu’ah 10
  5. An-Nisa 146
  6. Al-Baqarah 168
  7. An-Nisa 29
  8. Al-Baqarah 152
  9. Al-Ahzab 56
  10. Al-Jatsiyah
  11. Al-Anfal
  12. Ali ‘Imran 110

Pencarian: bacaan surah al insyirah, ikhlas dalam al quran, arti dari surat al ashr, hiya artinya, tulisan inalilahi

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: