Surat Al-Hadid Ayat 9

هُوَ ٱلَّذِى يُنَزِّلُ عَلَىٰ عَبْدِهِۦٓ ءَايَٰتٍۭ بَيِّنَٰتٍ لِّيُخْرِجَكُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ بِكُمْ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ

Arab-Latin: Huwallażī yunazzilu 'alā 'abdihī āyātim bayyinātil liyukhrijakum minaẓ-ẓulumāti ilan-nụr, wa innallāha bikum lara`ụfur raḥīm

Artinya: Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al-Quran) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu.

« Al-Hadid 8Al-Hadid 10 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Terkait Surat Al-Hadid Ayat 9

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hadid Ayat 9 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam tafsir berharga dari ayat ini. Terdokumentasi aneka ragam penjabaran dari banyak pakar tafsir mengenai isi surat Al-Hadid ayat 9, di antaranya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

9. Dia-lah Yang menurunkan kepada hambaNya, Muhammad, ayat-ayat yang terperinci dan jelas yaitu al-Quran, untuk mengeluarkan kalian dari kegelapan kekufuran menuju cahaya iman, sesungguhnya Allah, dengan mengeluarkan kalian dari kegelapan menuju cahaya, benar-benar merahmati kalian dengan rahmat yang luas di dunia dan akhirat, lalu Allah akan membalas kalian dengan balasan yang paling baik.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

9. Dia-lah yang menurunkan kepada Nabi Muhammad ayat-ayat al-Qur’an yang jelas dan mukjizat-mukjizat yang besar, agar dapat mengeluarkan kalian dari gelapnya kesesatan menuju cahaya petunjuk. Dan sungguh Allah Maha Lembut dan Maha Luas rahmat-Nya bagi kalian.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

9. Dan Dia lah yang menurunkan kepada hamba-Nya Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- ayat-ayat yang jelas untuk mengeluarkan kalian dari kegelapan kekufuran dan kebodohan menuju cahaya iman dan pengetahuan. Sesungguhnya Allah Maha Penyantun terhadap kalian dan Maha Penyayang ketika mengirimkan Nabi-Nya kepada kalian sebagai pemberi petunjuk dan pemberi kabar gembira.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

9. هُوَ الَّذِى يُنَزِّلُ عَلَىٰ عَبْدِهِۦٓ ءَايٰتٍۭ بَيِّنٰتٍ (Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang)
Yakni ayat-ayat yang jelas, yaitu ayat-ayat al-Qur’an; atau menurut pendapat lain yang dimaksud adalah mukjizat-mukjizat, dan yang paling agung adalah mukjizat al-Qur’an.

لِّيُخْرِجَكُم مِّنَ الظُّلُمٰتِ إِلَى النُّورِ ۚ( supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya)
Yakni agar Allah mengeluarkan kalian dengan ayat-ayat tersebut atau dengan seruan rasulullah tersebut.

وَإِنَّ اللهَ بِكُمْ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ(Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu)
Yakni Maha Lembut dan Penyayang; yang telah menurunkan kitab-kitab-Nya dan mengutus rasul-rasul-Nya sebagai petunjuk bagi hamba-hamba-Nya, dan tidak ada kelembutan dan kasih sayang yang melebihi hal itu.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

{ وَإِنَّ ٱللَّهَ بِكُمْ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ } "Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu" Orang-orang yang paling dekat dengan Allah ta'ala adalah orang-orang yang paling pengasih dan penyayang, dan orang-orang yang paling jauh dari-Nya adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat yang berlawanan dengan sifat-sifat-Nya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

9. Hanya Allah yang menurunkan kepada hambaNya Muhammad SAW ayat-ayat yang jelas dan nyata untuk mengeluarkan kalian wahai manusia dari gelapnya kekufuran dan kesesatan menuju cahaya kebenaran dan keimanan. Sesungguhnya dalam hal itu Allah Maha Santun lagi Maha Penyayang kepada kalian, saat mengutus para rasul di antara kalian dan menurunkan ayat-ayat dan kitab-kitab untuk menuntun kalian.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang kepada hambaNya untuk mengeluarkan kalian dari kegelapan menuju cahaya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang kepada kalian


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

9. Namun demikian, meski Nabi Muhammad bersifat lemah lembut dan begitu memperhatikan kalian, tidak cukup hanya karena seruan rasul yang sebenarnya adalah makhluk paling mulia, akan tetapi Allah menguatkannya dengan berbagai mukjizat dan menunjukkan kalian akan kebenaran apa yang beliau bawa melalui ayat-ayat yang terang. Oleh karena itu Dia berfirman, “Dia-lah Allah yang menurunkan kepada hamba-hambaNya ayat-ayat yang terang (al-Quran)” maksudnya, tanda-tanda yang jelas yang menunjukkan orang-orang yang memiliki akal akan kebenaran seluruh yang beliau bawa, dan bahwasanya ia adalah kebenaran yang pasti. “Supaya Dia mengeluarkan kamu” dengan mengutus seorang Rasul kepada kalian, serta al-Kitab dan as-Sunnah yang diturunkan Allah di tangannya, “dari kegelapan kepada cahaya.” Maksudnya, dari gelapnya kebodohan dan kekufuran menuju cahaya ilmu dan iman. Inilah di antara kaish sayang dan cintaNya kepada kalian, karena DIa adalah Maha Pemurah kepada seluruh hambaNya melebihi cinta seorang ayah terhadap anaknya, “dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu.”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 7-11
Allah SWT memerintahkan agar beriman kepadaNya dan kepada RasulNya dengan iman yang sempurna, terus-menerus, teguh dan kokoh atas hal itu. Allah mendorong untuk membelanjakan harta kalian yang telah dijadikan Allah kepadamu sebagai pengganti dalam mengelolanya. yaitu apa yang ada pada kalian merupakan pinjaman dari Allah, karena sesungguhnya hal itu berada di tangan orang-orang sebelum kalian, lalu menjadi milik kalian. Maka Allah SWT memberi petunjuk kepada kalian agar menggunakan harta yang dititipkan kepada kalian untuk ketaatan kepadaNya. Jika kalian mengerjakannya, maka manfaatnya bagi kalian; dan jika tidak, maka perhitungan kalian ada padaNya dan Dia kelak akan menghukum mereka karena meninggalkan kewajiban-kewajiban mereka pada hal itu.
Firman Allah SWT: (yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya) Di dalamnya terdapat isyarat bahwa harta itu akan ditinggalkan olehmu. Dan barangkali ahli warismu menggunakannya untuk ketaatan kepada Allah. Maka ahli warismu lebih beruntung daripada kamu dengan apa yang telah diberikan Allah kepadanya. Tetapi jika ahli warismu menggunakannya untuk bermaksiat kepada Allah maka kamu telah membantunya untuk berbuat dosa dan durhaka.
Firman Allah SWT: (Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar) anjuran untuk beriman dan berinfak untuk ketaatan. Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah, padahal Rasul menyeru kamu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu) yaitu apakah yang menghalang-halangi kalian untuk beriman, padahal Rasul ada di antara kalian yang menyeru kalian kepada keimanan itu, dan menjelaskan hujjah-hujjah dan bukti-bukti kepada kalian yang membenarkan apa yang dia sampaikan kepada kalian.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya Dia telah mengambil perjanjianmu) sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan, "Kami dengar dan kami taati”) (Surah Al-Maidah: 7) yaitu baiat janji kepada Rasulullah SAW
Ibnu Jarir menduga bahwa yang dimaksud dengan perjanjian ini adalah yang diambil dari mereka saat mereka masih di dalam tulang sulbi nabi Adam; dan ini menurut pendapat Mujahid, hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Firman Allah SWT: (Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al-Qur'an)) yaitu hujjah yang jelas, dalil-dalil yang terang, dan bukti-bukti yang pasti (supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya) yaitu dari kegelapan kebodohan, kekufuran, dan pendapat-pendapat yang bertentangan dengan cahaya petunjuk, keyakinan, dan keimanan.
(Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu) yaitu menurunkan kitab-kitab dan mengutus rasul-rasul untuk memberi petunjuk kepada manusia dan melenyapkan semua penyakit dan keraguan.
Setelah memerintahkan mereka untuk beriman dan berinfak, Allah menganjurkan mereka untuk beriman dan menjelaskan bahwa semua yang menghambat mereka untuk beriman telah dilenyapkan, sebagaimana dianjurkan pula untuk berinfak. Jadi Allah SWT berfirman: (Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi?) yaitu berinfaklah dan jangan takut fakir dan kekurangan karena sesungguhnya Tuhan yang kalian berinfak di jalanNya adalah Dzat yang memiliki langit dan bumi, dan di tanganNyalah keduanya dikendalikan, dan di sisiNyalah semua perbendaharaan keduanya. Dialah yang memiliki 'Arsy dengan semua yang dikandungnya, dan Dia juga yang berfirman: (Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya) (Surah Saba':39), dan (Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal) (Surah An-Nahl: 96) Maka barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka dia wajib berinfak dan tidak takut kekurangan demi melaksanakan perintah Tuhan yang memiliki 'Arsy, dan dia mengetahui bahwa Allah SWT pasti akan menggantinya.
Firman Allah SWT: (Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Makkah)) yaitu tidaklah sama orang itu dan orang yang tidak berbuat seperti dia, karena sebelum penaklukan Makkah keadaannya sangatlah berat. Pada masa itu tidaklah beriman kecuali orang-orang yang membenarkan. Adapun sesudah penaklukan Makkah, karena Islam menang dan pengaruhnya sangat besar, maka manusia mulai masuk ke dalam agama Allah secara berbondong-bondong. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik) Mayoritas ulama’ berpendapat bahwa yang dimaksud dengan al-fathu di sini adalah penaklukan Makkah.
Diriwayatkan Asy-Sya'bi dan lainnya bahwa makna yang dimaksud adalah Perjanjian Hudaibiyah.
Firman Allah SWT: (Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik) yaitu orang-orang yang berinfak sebelum penaklukan Makkah dan setelahnya, semuanya mendapat pahala dari apa yang mereka kerjakan, sekalipun di antara mereka terdapat perbedaan dalam keutamaan pahala yang diterima. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar (95)) (Surah An-Nisa’) Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan) yaitu maka Dia membedakan antara pahala orang yang berinfak sebelum penaklukan Makkah dan berperang di jalanNya, dan orang yang melakukan hal itu setelah penaklukan Makkah. Hal itu tidak lain karena Allah mengetahui niat dan keikhlasan golongan yang pertama yang sempurna, serta infak mereka di masa susah, sulit, dan sempit
Firman Allah SWT: (Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik) Umar bin Khattab berkata bahwa itu ialah berinfak di jalan Allah. Dikatakan untuk keperluan keluarga. yang benar, bahwa ayat ini umum mencakup semuanya. Maka setiap orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah dengan niat yang ikhlas dan tekad yang benar maka termasuk dalam makna ayat ini. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya) sebagaimana Allah WST berfirman dalam ayat lain: (dengan lipat ganda yang banyak) (SUrah Al-Baqarah: 245) (dan dia akan memperoleh pahala yang banyak) yaitu balasan yang baik dan rezeki yang melimpah, yaitu surga pada hari kiamat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Hadid ayat 9: Allah menjelaskan di antara nikmat yang diberikan kepada hamba-Nya, adalah diturunkannya ayat-ayat Al Qur’an yang jelas kepada Muhammad ﷺ, untuk mengeluarkan (manusia) dari kegelapan menuju cahaya keimanan dan ilmu, dan Allah pemilik banyak kasih sayang dan murah hati kepada hamba-Nya yang beriman, dimana Allah menurunkan kepada kalian sebaik-baik kitab (Al Qur’an) dan mengutus sebaik-baik Rasul kepada kalian.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yang menunjukkan kepada akal bahwa apa yang dibawanya adalah benar.

Dengan rasul yang diutus-Nya dan apa yang diturunkan-Nya kepadanya berupa kitab (Al Qur’an) dan hikmah (As Sunnah).

Yakni dari gelapnya kebodohan dan kekafiran kepada cahaya ilmu dan keimanan. Ini termasuk rahmat dan kasih-Nya kepada kamu, dimana Dia lebih sayang kepadamu daripada sayangnya ibu kepada anaknya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hadid Ayat 9

Sungguh, dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang, yaitu Al-Qur'an, yang diwahyukan kepada hamba-Nya untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan, yaitu kekafiran dan kemungkaran, kepada cahaya petunjuk menuju keimanan dan kebajikan. Dan sungguh, terhadap kamu Allah benar-benar maha penyantun lagi maha penyayang, baik di dunia maupun akhirat. 10. Dalam hartamu ada bagian Allah yang mesti kamu infakkan. Lalu, mengapa kamu kikir dan mengapa kamu tidak menginfakkan sebagian hartamu di jalan Allah, padahal milik Allah semua pusaka langit dan bumi' dialah yang menciptakannya dan semua yang ada di antara keduanya. Ketahuilah, tidak akan sama orang yang menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah di antara kamu dan berperang sebelum penaklukan mekah. Dengan kebajikan dan perjuangannya itu mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menginfakkan sebagian hartanya dan berpe-rang setelah penaklukan kota mekah itu. Dan Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka balasan yang lebih baik sesuai amal dan niat masing-masing. Dan Allah mahateliti terhadap apa yang kamu lakukan kapan dan di mana pun. Dia akan memberi balasan atasnya dengan setimpal.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah variasi penafsiran dari beragam ahli tafsir terhadap makna dan arti surat Al-Hadid ayat 9 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk ummat. Dukunglah perjuangan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Sering Dicari

Tersedia berbagai halaman yang sering dicari, seperti surat/ayat: Al-Jumu’ah 10, Al-Ahzab 56, Al-Baqarah 168, An-Nur 26, An-Nisa 29, Al-Anfal. Termasuk Thaha, Al-Baqarah 152, Al-Jatsiyah, Ali ‘Imran 110, An-Nisa 146, Al-Insyirah 6.

  1. Al-Jumu’ah 10
  2. Al-Ahzab 56
  3. Al-Baqarah 168
  4. An-Nur 26
  5. An-Nisa 29
  6. Al-Anfal
  7. Thaha
  8. Al-Baqarah 152
  9. Al-Jatsiyah
  10. Ali ‘Imran 110
  11. An-Nisa 146
  12. Al-Insyirah 6

Pencarian: surat al kahfi ayat 39, surah hud ayat 42, almaidah ayat 82, al kahfi latin saja, qs al imran ayat 19

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.