Surat Al-Hadid Ayat 8
وَمَا لَكُمْ لَا تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۙ وَٱلرَّسُولُ يَدْعُوكُمْ لِتُؤْمِنُوا۟ بِرَبِّكُمْ وَقَدْ أَخَذَ مِيثَٰقَكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Arab-Latin: Wa mā lakum lā tu`minụna billāh, war-rasụlu yad'ụkum litu`minụ birabbikum wa qad akhaża mīṡāqakum ing kuntum mu`minīn
Artinya: Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasul menyeru kamu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu. Dan sesungguhnya Dia telah mengambil perjanjianmu jika kamu adalah orang-orang yang beriman.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Menarik Mengenai Surat Al-Hadid Ayat 8
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hadid Ayat 8 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran menarik dari ayat ini. Didapati variasi penafsiran dari beragam mufassirin terkait kandungan surat Al-Hadid ayat 8, sebagiannya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
8. Apa alasan kalian tidak membenarkan keesaan Allah serta melaksanakan syariatNya, sementara Rasul mengajak kalian kepadanya dan Allah telah mengambil perjanjian dari kalian atasnya bila kalian beriman kepada Allah Pencipta kalian?
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
8. Dan Allah menegaskan perintah-perintah ini dengan mengingkari orang yang tidak mentaatinya: “Dan apa yang menjadi alasan kalian sehingga tidak beriman kepada Allah, padahal Rasulullah telah menyeru kalian untuk beriman, dan Allah telah mengambil perjanjian yang tegas dari kalian bahwa kalian akan beriman kepada-Nya?”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
8. Dan apa yang menghalangi kalian untuk beriman kepada Allah, sementara Rasul menyeru kalian kepada Allah dengan harapan kalian beriman kepada Rabb kalian, dan Allah telah mengambil perjanjian dari kalian agar kalian beriman kepada-Nya ketika dikeluarkan dari punggung bapak-bapak kalian, jika kalian memang orang-orang yang beriman.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
8. وَمَا لَكُمْ لَا تُؤْمِنُونَ بِاللهِ ۙ (Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah)
Yakni apa alasan kalian dan apa yang menghalangi kalian sehingga tidak beriman. Padahal segala alasan telah dibantah dari kalian?
وَالرَّسُولُ يَدْعُوكُمْ لِتُؤْمِنُوا۟ بِرَبِّكُمْ(padahal Rasul menyeru kamu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu)
Yakni telah mengajak dan memperingatkan kalian untuk beriman kepada Allah.
وَقَدْ أَخَذَ مِيثٰقَكُمْ(Dan sesungguhnya Dia telah mengambil perjanjianmu)
Yakni padahal Allah telah mengambil perjanjian dari kalian, ketika kalian dikeluarkan dari sulbi Adam, dan Allah telah menegakkan dalil dan bukti yang menunjukkan keesaan-Nya dan kewajiban beriman kepada-Nya. Dan kalian telah mengatakan sami’naa wa atha’naa (kami mendengarnya dan kami akan mentaati).
إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ (jika kamu adalah orang-orang yang beriman)
Lewat perjanjian yang diambil dari kalian.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
8. Dan kenapa kalian tidak beriman wahai orang-orang kafir? Tidak ada yang melarang kalian untuk beriman. Sesungguhnya Rasulallah meminta kalian untuk mengimani adanya Allah dan keesaanNya. Dia telah mengambil janji atas kalian saat menciptakan kalian setelah leluhur kalian, Adam. Dia bersaksi atas keberadaan Allah. Jika kalian hendak beriman maka cepat-cepatlah
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Mengapa kalian tidak beriman kepada Allah, padahal Rasul mengajak kalian beriman kepada Tuhan kalian. Sungguh Dia telah mengambil janji kalian jika kalian adalah orang-orang mukmin
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
8. Kemudian Allah menyebutkan sebab yang mendorong mereka untuk beriman dan jangan berpaling dari keimanan seraya berfirman, “Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasul menyeru kamu supaya kamu beriman kepada Rabbmu. Dan sesungguhnya Dia telah mengambil perjanjianmu jika kamu adalah orang-orang yang beriman.” Maksudnya, apakah gerangan yang menghalangi kalian untuk beriman, padahal Muhammad adalah rasul terbaik dan penyeru paling mulia yang menyeru kalian menuju Allah. Inilah faktor yang seharusnya mengharuskan mereka untuk segera memenuhi seruan beliau menuju kebenaran yang dibawa beliau dan Allah telah mengambil perjanjian dari kalian untuk beriman, jika memang kalian adalah orang-orang yang beriman.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 7-11
Allah SWT memerintahkan agar beriman kepadaNya dan kepada RasulNya dengan iman yang sempurna, terus-menerus, teguh dan kokoh atas hal itu. Allah mendorong untuk membelanjakan harta kalian yang telah dijadikan Allah kepadamu sebagai pengganti dalam mengelolanya. yaitu apa yang ada pada kalian merupakan pinjaman dari Allah, karena sesungguhnya hal itu berada di tangan orang-orang sebelum kalian, lalu menjadi milik kalian. Maka Allah SWT memberi petunjuk kepada kalian agar menggunakan harta yang dititipkan kepada kalian untuk ketaatan kepadaNya. Jika kalian mengerjakannya, maka manfaatnya bagi kalian; dan jika tidak, maka perhitungan kalian ada padaNya dan Dia kelak akan menghukum mereka karena meninggalkan kewajiban-kewajiban mereka pada hal itu.
Firman Allah SWT: (yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya) Di dalamnya terdapat isyarat bahwa harta itu akan ditinggalkan olehmu. Dan barangkali ahli warismu menggunakannya untuk ketaatan kepada Allah. Maka ahli warismu lebih beruntung daripada kamu dengan apa yang telah diberikan Allah kepadanya. Tetapi jika ahli warismu menggunakannya untuk bermaksiat kepada Allah maka kamu telah membantunya untuk berbuat dosa dan durhaka.
Firman Allah SWT: (Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar) anjuran untuk beriman dan berinfak untuk ketaatan. Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah, padahal Rasul menyeru kamu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu) yaitu apakah yang menghalang-halangi kalian untuk beriman, padahal Rasul ada di antara kalian yang menyeru kalian kepada keimanan itu, dan menjelaskan hujjah-hujjah dan bukti-bukti kepada kalian yang membenarkan apa yang dia sampaikan kepada kalian.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya Dia telah mengambil perjanjianmu) sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan, "Kami dengar dan kami taati”) (Surah Al-Maidah: 7) yaitu baiat janji kepada Rasulullah SAW
Ibnu Jarir menduga bahwa yang dimaksud dengan perjanjian ini adalah yang diambil dari mereka saat mereka masih di dalam tulang sulbi nabi Adam; dan ini menurut pendapat Mujahid, hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Firman Allah SWT: (Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al-Qur'an)) yaitu hujjah yang jelas, dalil-dalil yang terang, dan bukti-bukti yang pasti (supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya) yaitu dari kegelapan kebodohan, kekufuran, dan pendapat-pendapat yang bertentangan dengan cahaya petunjuk, keyakinan, dan keimanan.
(Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu) yaitu menurunkan kitab-kitab dan mengutus rasul-rasul untuk memberi petunjuk kepada manusia dan melenyapkan semua penyakit dan keraguan.
Setelah memerintahkan mereka untuk beriman dan berinfak, Allah menganjurkan mereka untuk beriman dan menjelaskan bahwa semua yang menghambat mereka untuk beriman telah dilenyapkan, sebagaimana dianjurkan pula untuk berinfak. Jadi Allah SWT berfirman: (Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi?) yaitu berinfaklah dan jangan takut fakir dan kekurangan karena sesungguhnya Tuhan yang kalian berinfak di jalanNya adalah Dzat yang memiliki langit dan bumi, dan di tanganNyalah keduanya dikendalikan, dan di sisiNyalah semua perbendaharaan keduanya. Dialah yang memiliki 'Arsy dengan semua yang dikandungnya, dan Dia juga yang berfirman: (Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya) (Surah Saba':39), dan (Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal) (Surah An-Nahl: 96) Maka barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka dia wajib berinfak dan tidak takut kekurangan demi melaksanakan perintah Tuhan yang memiliki 'Arsy, dan dia mengetahui bahwa Allah SWT pasti akan menggantinya.
Firman Allah SWT: (Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Makkah)) yaitu tidaklah sama orang itu dan orang yang tidak berbuat seperti dia, karena sebelum penaklukan Makkah keadaannya sangatlah berat. Pada masa itu tidaklah beriman kecuali orang-orang yang membenarkan. Adapun sesudah penaklukan Makkah, karena Islam menang dan pengaruhnya sangat besar, maka manusia mulai masuk ke dalam agama Allah secara berbondong-bondong. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik) Mayoritas ulama’ berpendapat bahwa yang dimaksud dengan al-fathu di sini adalah penaklukan Makkah.
Diriwayatkan Asy-Sya'bi dan lainnya bahwa makna yang dimaksud adalah Perjanjian Hudaibiyah.
Firman Allah SWT: (Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik) yaitu orang-orang yang berinfak sebelum penaklukan Makkah dan setelahnya, semuanya mendapat pahala dari apa yang mereka kerjakan, sekalipun di antara mereka terdapat perbedaan dalam keutamaan pahala yang diterima. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar (95)) (Surah An-Nisa’) Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan) yaitu maka Dia membedakan antara pahala orang yang berinfak sebelum penaklukan Makkah dan berperang di jalanNya, dan orang yang melakukan hal itu setelah penaklukan Makkah. Hal itu tidak lain karena Allah mengetahui niat dan keikhlasan golongan yang pertama yang sempurna, serta infak mereka di masa susah, sulit, dan sempit
Firman Allah SWT: (Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik) Umar bin Khattab berkata bahwa itu ialah berinfak di jalan Allah. Dikatakan untuk keperluan keluarga. yang benar, bahwa ayat ini umum mencakup semuanya. Maka setiap orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah dengan niat yang ikhlas dan tekad yang benar maka termasuk dalam makna ayat ini. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya) sebagaimana Allah WST berfirman dalam ayat lain: (dengan lipat ganda yang banyak) (SUrah Al-Baqarah: 245) (dan dia akan memperoleh pahala yang banyak) yaitu balasan yang baik dan rezeki yang melimpah, yaitu surga pada hari kiamat.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Hadid ayat 8: Allah berkata kepada mereka orang-orang musyrik dengan menjelekkan mereka : Udzur apa lagi bagi kalian wahai orang-orang musyrik yang kalian adala orang yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya ﷺ ? Padahal utusan Allah telah ada di hadapan kalian, dan telah menjelaskan ayat-ayat AL Qur’an kepada kalian, yang di dalamnya terdapat hujjah bagi yang beriman kepada Allah. Dan Allah telah mengambil perjanjian kepada kalian dan kesepakatan atas keimanan ini, sebagaimana Allah berfiman : وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَـٰذَا غَـٰفِلِينَ, yang artinya : Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)". {Al A’raf : 172}. Kesimpulannya apa yang mengandung perintah untuk kalian beriman maka itulah yang menjadi sebab kalian harus beriman, dan puncak sebab ini adalah telah adanya Rasulullah ﷺ di tengah-tengah kalian yang menyampaikan keimanan ini, dan mewajibkan kalian untuk memegang keimanan ini.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan sebab yang mendorong mereka beriman.
Yaitu dengan berbai’at kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Atau maksudnya, perjanjian ruh Bani Adam sebelum dilahirkan ke dunia bahwa Dia mengakui, bahwa Tuhannya ialah Allah dan tidak menyembah selain kepada-Nya (lihat surah Al A’raaf: 172).
Yakni, apa yang menghalangimu untuk beriman, padahal Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah rasul yang paling utama dan da’i paling mulia yang mengajak kamu kepada Allah. Yang demikian mengharuskan seseorang untuk segera memenuhi seruannya dan menyambutnya, dan lagi Dia (Allah) telah mengambil perjanjian dari kamu untuk beriman jika kamu memang orang-orang mukmin. Di samping itu, karena kelembutan dan perhatian-Nya kepada kamu, Dia tidak membatasi dengan seruan rasul yang mulia saja, bahkan Dia menguatkan rasul tersebut dengan mukjizat-mukjizat yang menunjukkan kebenaran yang dibawanya, terutama sekali adalah dengan Al Qur’an.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hadid Ayat 8
Dan mengapa kamu, wahai manusia, tidak beriman kepada Allah yang maha pencipta, padahal rasul mengajak dan menyeru kamu beriman kepada tuhanmu' dan sungguh, dia telah mengambil janji setia-Mu untuk bertauhid kepada-Nya. Kamu tentu akan menepati janji itu jika kamu adalah orang-orang mukmin. 9. Sungguh, dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang, yaitu Al-Qur'an, yang diwahyukan kepada hamba-Nya untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan, yaitu kekafiran dan kemungkaran, kepada cahaya petunjuk menuju keimanan dan kebajikan. Dan sungguh, terhadap kamu Allah benar-benar maha penyantun lagi maha penyayang, baik di dunia maupun akhirat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beraneka penjelasan dari para mufassir berkaitan isi dan arti surat Al-Hadid ayat 8 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita semua. Support usaha kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.