Surat Al-Waqi’ah Ayat 81

أَفَبِهَٰذَا ٱلْحَدِيثِ أَنتُم مُّدْهِنُونَ

Arab-Latin: A fa bihāżal-ḥadīṡi antum mud-hinụn

Artinya: Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini?

« Al-Waqi'ah 80Al-Waqi'ah 82 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Terkait Dengan Surat Al-Waqi’ah Ayat 81

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Waqi’ah Ayat 81 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah menarik dari ayat ini. Terdokumentasi pelbagai penafsiran dari kalangan ulama tafsir mengenai kandungan surat Al-Waqi’ah ayat 81, misalnya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

81. Apakah kalian (wahai orang-orang musyrik) mendustakan al-Quran ini?


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

81-87. Allah mengingkari dan mengolok orang-orang kafir: Apakah kalian mendustakan al-Qur’an ini? Dan menjadikan bentuk syukur kalian atas nikmat-nikmat Allah -termasuk nikmat diturunkannya al-Qur’an- dengan mendustakan nikmat-nikmat ini? Jika nyawa seseorang telah sampai di kerongkongan saat sakaratul maut, dan kalian di sana melihatnya -dan Kami lebih dekat kepadanya dengan ilmu dan para malaikat Kami daripada kalian, namun kalian tidak dapat melihat mereka-, -jika kalian tidak mendapat perhitungan atas amalan kalian- apakah kalian dapat mengembalikan nyawa orang itu kepada jasadnya? Jika kalian benar-benar mengingkari hari kebangkitan dan perhitungan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

81. Apakah dengan Al-Qur`ān ini kalian -wahai orang-orang musyrik- mendustakannya dan tidak membenarkannya?


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

81. أَفَبِهٰذَا الْحَدِيثِ (Maka apakah Al-Quran ini)
Yakni dengan al-Qur’an ini.

أَنتُم مُّدْهِنُونَ (kamu menganggap remeh saja)
Yakni berbasa-basi dengan orang-orang kafir dalam kekafiran mereka. Dan asal makna (المدهن) adalah orang yang menunjukkan sesuatu yang berbeda dengan kenyataannya, karena mirip الدهن/minyak yang cair.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

81. Apakah kalian meremehkan Alquran ini wahai kaum musyrik, dan kalian menunjukkan sikap menyepelekan isi kandungannya?


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Apakah terhadap berita ini} Al-Qur’an {kalian meremehkan} mendustakan


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

81. Oleh karena itu Allah berfirman, “Maka apakah kamu menganggap remeh saja al-Quran ini?” maksudnya, apakah kitab yang agung dan penuh dengan hikmah ini “kamu anggap remeh?” yakni kalian menyembunyikannya dan mengenyampingkannya karena takut kepada makhluk, takut kepada celaan mereka dan dari omongan-omongan mereka! Hal ini tidak boleh dan tidak pantas (kalian lakukan)! Akan tetapi yang pantas untuk diremehkan hanyalah perkataan yang pengucapnya tidaklah dapat dipercaya.
Adapun al-quran itu pasti mengalahkannya, dan tidak ada sesuatu pun yang menandinginya, melainkan al-Quran itu pasti lebih tinggi darinya. Ialah al-Quran yang tidak boleh diremehkan dan tidak boleh disembunyikan, bahkan ia harus diumumkan dan disampaikan dengan terang-terangan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 75-82
Apa yang dikatakan mayoritas ulama bahwa ini memang sumpah dari Allah SWT. Dia bersumpah dengan menyebut apa yang Dia kehendaki dari makhlukNya, ini menunjukkan keagunganNya. Kemudian sebagian mufasir berkata bahwa huruf “la” merupakan zaidah. Maka bentuknya adalah "Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang" Pendapat ini diriwayatkan Ibnu Jarir dari Sa'id bin Jubair, dan yang menjadi jawab qasam itu adalah: (sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia (77))
Ulama lainnya berkata bahwa huruf “la” ini bukanlah zaidah yang tidak bermakna, bahkan didatangkan pada permulaan qasam, apabila yang menjadi objek sumpahnya dinafikan, seperti perkataan Aisyah.”Tidak, demi Allah, tangan Rasulullah SAW sama sekali belum pernah menyentuh tangan wanita lain" Demikian juga di sini, bahwa bentuknya adalah “Tidak, Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang, perkaranya tidaklah seperti yang kalian duga terhadap Al-Qur'an, bahwa Al-Qur'an itu sihir atau ilmu perdukungan, melainkan Al-Qur'an adalah bacaan yang mulia"
Ibnu Jarir berkata bahwa sebagian ulama bahasa Arab berkata tentang firmanNya: (Maka Aku bersumpah) bahwa urusan ini tidaklah seperti yang kalian katakan, kemudian sesudah itu dikatakan Aku bersumpah. Para mufasir berbeda pendapat tentang firmanNya: (tempat beredarnya bintang-bintang) Ibnu Abbas berkata bahwa yang dimaksud adalah berangsur-angsur turunnya Al-Qur'an, karena sesungguhnya Al-Qur'an itu diturunkan dalam satu jumlah di malam Lailatul Qadar dari langit tertinggi ke langit dunia, kemudian diturunkan ke bumi secara berangsur-angsur selama bertahun-tahun. Kemudian Ibnu Abbas membaca ayat ini.
Mujahid juga berkata bahwa yang dimaksud adalah tempat beredarnya bintang-bintang di langit. Dikatakan bahwa maknannya adalah tempat terbitnya bintang-bintang.
Demikian juga dikatakan Al-Hasan dan Qatadah dan inilah yang dipilih Ibnu Jarir.
Diriwayatkan dari Qatadah bahwa makna yang dimaksud adalah tempat beredarnya bintang-bintang.
Firman Allah: (Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui (76)) yaitu, sesungguhnya sumpah yang Aku sampaikan ini benar-benar sumpah yang besar. Seandainya kalian mengetahui kebesarannya, maka kalian memuliakan apa yang disebutkan di dalamnya (sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah bacaan yang mulia (77)) yaitu, Al-Qur'an yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW benar-benar kitab yang agung (pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuz) (78)) yaitu dimuliakan di dalam kitab yang dimuliakan, dipelihara dan diagungkan.
(tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan)
Ibnu Zaid berkata bahwa orang-orang Quraisy mempunyai dugaan bahwa Al-Qur'an ini diturunkan oleh setan. Maka Allah memberitahukan bahwa Al-Qur'an ini tidak dapat disentuh kecuali oleh orang-orang yang disucikan, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Al-Qur’an itu bukanlah dibawa turun oleh setan-setan (210) Dan tidaklah patut mereka membawa turun Al-Qur’an itu, dan mereka pun tidak akan kuasa (211) Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan dari mendengar Al-Qur’an itu (212) (Surah Asy-Syu'ara’) Pendapat ini cukup baik dan tidak menyimpang dari pendapat-pendapat yang sebelumnya.
Ulama lainnya berkata tentang firmanNya: (tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan (79)) yaitu yang suci dari junub dan hadas. Mereka berkata bahwa kata ayat merupakan kalimat berita, tetapi makna yang dimaksud adalah perintah. Mereka berkata bahwa yang dimaksud dengan Al-Qur'an di sini adalah mushaf, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW melarang bepergian membawa Al-Qur'an ke negeri musuh karena dikhawatirkan Al-Qur'an itu dirampas oleh musuh. Dan mereka menguatkan pendapatnya dengan hadits yang diriwayatkan Imam Malik dalam kitab Muwatta'nya dari Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm tentang dengan surat yang dikirim Rasulullah SAW kepada Amr bin Hazm, bahwa tidak boleh menyentuh Al-Qur'an kecuali orang yang suci.
Firman Allah SWT: (Diturunkan dari Tuhan alam semesta (80)) yaitu, Al-Qur'an ini diturunkan dari Allah Tuhan alam semesta, dan bukanlah seperti apa yang mereka katakan bahwa Al-Qur'an adalah sihir, ilmu perdukunan atau syair, bahkan Al-Qur’an itu benar yang tidak ada keraguan padanya, dan tidaklah di baliknya kebenaran yang bermanfaat.
Firman Allah SWT: (Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Qur’an ini? (81))
Mujahid berkata tentang firmanNya, (menganggap remeh) yaitu kalian ingin mendukung dan bersandar kepada mereka dalam hal itu.
(kamu mengganti rezeki (yang Allah berikan) dengan mendustakan (Allah) (82)) Sebagian ulama berkata tentang firmanNya: (kamu mengganti rezeki (yang Allah berikan)) yaitu rasa syukur kalian (dengan mendustakan (Allah)) yaitu kalian mendustakannya sebagai ganti bersyukur. Diriwayatkan dari Ali dan Ibnu Abbas bahwa keduanya membaca ayat ini dengan bacaan berikut: "Dan kalian menjadikan rasa syukur kalian dengan mendustakan". Ibnu Jarir berkata bahwa telah diriwayatkan dari Al-Haitsam bin Addi, bahwa menurut dialek kabilah Azad Syanu’ah disebutkan “Razaqa Fulanun” maknannya Fulan bersyukur.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (kamu mengganti rezeki (yang Allah berikan) dengan mendustakan (Allah) (82)) dia berkata bahwa ucapan mereka tentang bintang-bintang itu. ”Kami diberi hujan oleh bintang ini dan bintang itu" Maka demikian juga dijawab, "Katakanlah bahwa hujan dan rezeki itu dari sisi Allah"
Qatadah berkata bahwa Hasan Al-Bashri bahwa seburuk-buruk apa yang diambil oleh suatu kaum untuk diri mereka sendiri adalah tidaklah mereka diberi rezeki berupa Kitab Allah, melainkan mendustakannya. Makna yang dimaksud dari ucapan Al-Hasan ini adalah,”Kalian menjadikan bagian kalian dari Kitab Allah adalah dengan mendustakannya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman sebelumnya: (Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Qur’an ini? (81) Kamu mengganti rezeki (yang Allah berikan) dengan mendustakan (Allah) (82))


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Waqi’ah ayat 81: 81-82. Inilah Al Qur’an yang Allah menghendaki dan terdpat kuasa Allah padanya; Apakah layak kalian wahai orang-orang musyrik mendustakannya dan menolaknya serta tidak membenarkannya. Kemudian Allah berikan kalian nikmat dan kalian tidak bersyukur, dan kalian mendustakannya. Allah turunkan hujan dengan berbagai macamnya, dan Allah jadikan kalian mampu untuk berlayar di lautan dan selainnya; Maka kalian dustakan semuanya, padahal semuanya adalah dari Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Maksudnya, apakah terhadap kitab yang agung dan peringatan yang bijaksana ini kamu meremehkan; kamu menyembunyikannya karena takut kepada manusia, takut celaan dan cercaan mereka? Ini tidaklah pantas. Yang pantas diremehkan adalah berita yang tidak dapat dipercaya orang yang menceritakannya. Adapun Al Qur’anul Karim, maka ia adalah kebenaran, dimana tidak ada yang melawannya kecuali ia akan kalah. Oleh karena itu, ia layak untuk diberitakan dan disampaikan secara terang-terangan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Waqi’ah Ayat 81

81-82. Bila kamu mengetahui bahwa Al-Qur'an berasal dari Allah, maka apakah kamu masih menganggap remeh berita tentang wahyu-Nya ini' masihkah kamu berani menjadikan rezeki yang kamu terima dari Allah justru untuk mendustakan ajaran dan mengingkari kekuasaan-Nya'81-82


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian sekumpulan penafsiran dari berbagai ahli ilmu berkaitan makna dan arti surat Al-Waqi’ah ayat 81 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita bersama. Bantulah dakwah kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Paling Banyak Dicari

Nikmati berbagai halaman yang paling banyak dicari, seperti surat/ayat: An-Nisa 29, Al-Anfal, Ali ‘Imran 110, Al-Insyirah 6, An-Nur 26, An-Nisa 146. Ada pula Al-Baqarah 152, Al-Jatsiyah, Thaha, Al-Jumu’ah 10, Al-Ahzab 56, Al-Baqarah 168.

  1. An-Nisa 29
  2. Al-Anfal
  3. Ali ‘Imran 110
  4. Al-Insyirah 6
  5. An-Nur 26
  6. An-Nisa 146
  7. Al-Baqarah 152
  8. Al-Jatsiyah
  9. Thaha
  10. Al-Jumu’ah 10
  11. Al-Ahzab 56
  12. Al-Baqarah 168

Pencarian: surah albaqarah ayat 18, surat al balad ayat 4, bacaan surah yasin latin, wahidun artinya, isi kandungan ali imran ayat 159

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.