Surat Al-Waqi’ah Ayat 69

ءَأَنتُمْ أَنزَلْتُمُوهُ مِنَ ٱلْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ ٱلْمُنزِلُونَ

Arab-Latin: A antum anzaltumụhu minal-muzni am naḥnul-munzilụn

Artinya: Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?

« Al-Waqi'ah 68Al-Waqi'ah 70 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Terkait Dengan Surat Al-Waqi’ah Ayat 69

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Waqi’ah Ayat 69 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir berharga dari ayat ini. Ditemukan beberapa penjabaran dari kalangan mufassirin terhadap isi surat Al-Waqi’ah ayat 69, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

68-69. Tidakkah kalian memperhatikan air yang kalian minum sehingga karenanya kalian hidup? Apakah kalian yang menurunkannya dari awan ke bumi atau Kami yang menurunkannya sebagai rahmat dari Kami kepada kalian?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

69. Apakah kalian yang menurunkannya dari awan di langit ataukah Kami yang menurunkannya?


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

69. ءَأَنتُمْ أَنزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ (Kamukah yang menurunkannya)
Yakni dari awan.

أَمْ نَحْنُ الْمُنزِلُونَ (atau Kamikah yang menurunkannya)
Dengan kuasa Kami semata. Maka bagaimana kalian tidak percaya terhadap keesaan Allah dan terhadap hari kebangkitan?


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

69-70

Dia (Allah ﷻ) tidak mengatakan: Jika Kami menghendaki, kami tidak akan turunkan; Tetapi Dia (Allah ﷻ) berkata: Jika Kami menghendaki, Kami mampu menjadikannya ujaj -yaitu asin dan tidak bisa diminum-, aa hikmah dalam memilih kata ini : { لَوْ نَشَاءُ جَعَلْنَاهُ أُجَاجًا } "Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin..." ? tidak mengatakan: Jika Kami menghendaki, kami tidak akan turunkan; karena kesedihan seseorang terhadap air yang berada di hadapannya, namun ia tidak dapat memperolehnya dan tidak menyukainya, lebih buruk daripada kesedihannya karena kehilangan air.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

69. Kalian-kah yang telah menurunkan air itu dari awan, ataukah Kami yang telah menurunkannya dengan kehendak dan kuasa Kami tanpa bantuan dari siapapun? Muznun jamak dari muznatun


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Apakah kalian yang menurunkannya dari awan} awan {atau Kami yang menurunkan


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

68-70. Tatkala Allah menyebutkan nikmat yang Dia anugerahkan kepada hamba-hambaNya berupa makanan, Dia (juga) menyebutkan nikmatNya kepada mereka berupa air minum segar yang mereka minum, dan bahwa sekiranya Allah tidak memudahkannya, niscaya tidak ada jalan bagi kalian untuk mendapatkannya, dan bahwa Dia lah Yang telah menurunkannya “dari awan” yakni awan dan hujan yang telah diturunkan oleh Allah, sehingga dengannya terciptalah sungai-sungai yang mengalir di atas bumi dan di dalamnya,dan terciptalah mata air-mata air yang memancar deras. Dan di antara nikmatNya adalah bahwa Dia menjadikan air itu tawar lagi segar yang disukai oleh jiwa, dan jika Dia menghendaki, Dia dapat menjadikannya “asin” lagi pahit sehingga tidak dapat dimanfaatkan. “Maka mengapakah kamu tidak bersyukur” kepada Allah Yang telah menganugerahkan nikmat-nikmatNya itu kepada kalian?


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 63-74
Allah SWT berfirman: (Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam? (63)) yaitu mencangkul, membajak, dan menaburkan benih pada tanah. (Kamukah yang menumbuhkannya?) yaitu apakah kalian yang menumbuhkannya dari tanah? (ataukah Kami yang menumbuhkannya?) Tidak, bahkan Kamilah yang menetapkannya di tempatnya dan Kamilah yang menumbuhkannya di tanah.
Diriwayatkan dari Abu Abdurrahman,”''Jangan mengatakan, “Kami telah bertanam” Tetapi katakanlah, “Kami telah bertani” Telah diriwayatkan dari Hajar Al-Madari, bahwa dia membaca firmanNya: (Kamukah yang menumbuhkannya? ataukah Kami yang menumbuhkannya? (64) dan ayat-ayat yang semakna. Lalu dia mengatakan, "Tidak, Engkaulah yang melakukan semuanya, ya Tuhanku"
Firman Allah SWT (Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia kering dan hancur) yaitu Kamilah yang menumbuhkannya dengan kelembutan dan rahmat Kami, dan Kami membiarkannya tumbuh sebagai rahmat untuk kalian, dan sekiranya Kami menghendaki, sungguh Kami menjadikan ia kering sebelum masak dan panennya (maka jadilah kamu heran tercengang) Kemudian hal itu dijelaskan oleh firmanNya: ((sambil berkata), "Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian (66) bahkan kami menjadi orang yang tidak mendapat hasil apa-apa” (67)) yaitu sekiranya Kami menjadikannya kering, maka sungguh kalian merasa heran dan berkata macam-macam. Adakalanya kalian berkata,"Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian"
Mujahid dan Ikrimah berkata bahwa maknannya, "Sesungguhnya kami benar-benar tergila-gila dengan harapan kami"
Al-Hasan dan Qatadah berkata tentang firmanNya: (maka jadilah kamu heran tercengang) yaitu kalian menyesal, adakalanya menyesali apa yang kalian keluarkan, atau menyesali dosa-dosa yang pernah kalian kerjakan.
Kisa'i berkata bahwa kata “tafakkaha” termasuk kata memiliki dua makna bertentangan. Orang-orang Arab berkata, "Tafakkahtu" yaitu aku senang, dan “tafakkahtu” yaitu aku sedih.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum (68) Kamukah yang menurunkannya dari awan) yaitu awan. Pendapat itu dikatakan Mujahid, dan lainnya.
(ataukah Kami yang menurunkannya?) dia berkata bahkan Kamilah yang menurunkannya (Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin) yaitu, menjadi asin lagi pahit, tidak layak untuk diminum dan untuk mengairi tanaman (maka mengapakah kamu tidak bersyukur?) yaitu mengapa kalian tidak mensyukuri nikmat Allah atas kalian karena Dia telah menurunkannya kepada kalian air tawar dan enak diminum? (untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu (10) Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan (11)) (Surah An-Nahl)
Kemudian Allah SWT berfirman: (Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (71)) yaitu kaiian menggosok-gosokkan kayu dari dahan pohon sebagai pemantik api sehingga kalian dapat mengeluarkan api )Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kami yang menjadikannya? (72) yaitu bahkan Kamilah yang menjadikannya mengandung api; bagi orang Arab di masa lalu ada dua jenis kayu yang pertama yaitu (kayu Al-Marakh) dan yang lain kayu (Al-'Ifar). Apabila dari masing-masing ranting keduanya diambil satu batang yang masih hijau, lalu satu dengan yang lainnya digosokkan, maka dari gesekan keduanya keluarlah percikan api.
Firman Allah SWT: (Kami menjadikan api itu untuk peringatan) Pendapat itu dikatakan Mujahid dan Qatadah bahwa maknanya yaitu Kami mengingatkan tentang api neraka yang sangat besar.
Firman Allah SWT: (dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir) Ibnu Abbas dan Qatadah berkata bahwa yang dimaksud dengan “Al-muqwin” adalah orang-orang yang melakukan perjalanan. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir. Ibnu Jarir mengatakan bahwa termasuk ke dalamnya adalah ucapan mereka, “Aku meninggalkan rumah, apabila dia bepergian dan meninggalkan keluarganya.
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata bahwa “al-muqwi” di sini adalah orang yang lapar.
Ibnu Abi Najih meriwayatkan dari Mujahid tentang firmanNya, (Al-Muqwin) yaitu semua orang yang menikmatinya. Demikian juga diriwayatkan dari Ikrimah. Tafsir ini lebih umum daripada yang lainnya, karena sesungguhnya baik orang yang ada di tempat maupun orang yang sedang dalam perjalanan, baik yang kaya maupun yang miskin, semuanya memerlukan api untuk memasak, berdiang, penerangan dan keperluan lainnya


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Waqi’ah ayat 69: 68-70. Ini adalah bukti yang ketiga atas benarnya kebangkitan, dimana Allah berkata : Kabarkan kepadaku tentang air segar yang bersih, yang kalian minum, apakah kalian yang menurunkan dari awan ?! Ataukah Kami yang menurunkan kepada kalian, dan mengalirkan kepada kalian untuk diambil manfaatnya! Kalau saja Kami kehendaki kami jadikan air itu asin dan kotor sehingga tidak dapat diminum! Amat buruk rasa syukur kalian kepada Allah, yang Dia memberikan kepada kalian nikmat; Maka esakanlah Allah dan taatilah Rasulullah ﷺ!


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Waqi’ah Ayat 69

68-70. Pernahkah pula kamu memperhatikan air yang kamu minum tiap hari' kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah kami yang menurunkan air itu' ketahuilah, kalau kami kehendaki niscaya kami menjadikannya asin sehingga tidak layak minum. Maka, mengapakah kamu tidak bersyukur atas anugerah Allah yang besar itu'68-70


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beragam penjelasan dari berbagai mufassirun terkait makna dan arti surat Al-Waqi’ah ayat 69 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk kita semua. Sokong usaha kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Sering Dilihat

Kami memiliki banyak topik yang paling sering dilihat, seperti surat/ayat: Al-Ahzab 56, Al-Anfal, Al-Insyirah 6, An-Nur 26, An-Nisa 146, Al-Jatsiyah. Ada juga Al-Baqarah 168, Thaha, Al-Baqarah 152, Al-Jumu’ah 10, Ali ‘Imran 110, An-Nisa 29.

  1. Al-Ahzab 56
  2. Al-Anfal
  3. Al-Insyirah 6
  4. An-Nur 26
  5. An-Nisa 146
  6. Al-Jatsiyah
  7. Al-Baqarah 168
  8. Thaha
  9. Al-Baqarah 152
  10. Al-Jumu’ah 10
  11. Ali ‘Imran 110
  12. An-Nisa 29

Pencarian: lafadz laqod jaakum rosulum min anfusikum, surah alkahfi ayat 10, arti wala yahudu ala toa mil miskin, surah al imran ayat 4, idghom menurut bahasa berarti

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.