Surat Al-Waqi’ah Ayat 39

ثُلَّةٌ مِّنَ ٱلْأَوَّلِينَ

Arab-Latin: ṡullatum minal-awwalīn

Artinya: (yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu.

« Al-Waqi'ah 38Al-Waqi'ah 40 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Terkait Surat Al-Waqi’ah Ayat 39

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Waqi’ah Ayat 39 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah penting dari ayat ini. Terdapat bermacam penjabaran dari kalangan mufassirun terkait isi surat Al-Waqi’ah ayat 39, misalnya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

39-40. Mereka adalah jamaah besar dari orang-orang generasi awal dan jamaah dalam jumlah besar dari generasi yang datang kemudian.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

39. Mereka adalah sekelompok orang dari umat-umat para Nabi yang terdahulu.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

39-40. وَثُلَّةٌ مِّنَ الْاٰخِرِينَ ثُلَّةٌ مِّنَ الْأَوَّلِينَ ((yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian)
Yakni banyak dari umat-umat terdahulu, yaitu mulai dari nabi Adam sampai Nabi Muhammad, dan banyak dari umat terakhir yaitu umat Nabi Muhammad.
Pendapat lain mengatakan, yang dimaksud dengan golongan orang-orang terdahulu adalah orang-orang terdahulu dari umat Nabi Muhammad, sedangkan golongan selanjutnya adalah generasi akhir umat ini yang mengikuti mereka dalam iman.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

39-40. Kelompok besar dari umat-umat terdahulu sebelum nabi kita dan kelompk besar dari umat nabi Muhammad SAW


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Segolongan dari orang-orang yang terdahulu


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

39-40. “(Yaitu) segolongan besar dari orang-orang terdahulu, dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian,” maksudnya golongan kanan itu adalah sejumlah besar dari orang-orang terdahulu dan sejumlah besar dari orang-orang yang kemudian.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 27-40
Setelah Allah SWT menyebutkan tentang orang-orang yang terdahulu dan yaitu orang-orang yang didekatkan, Dia menghubungkannya dengan golongan kanan, mereka adalah orang-orang yang berbuat kebaikan (Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu (27)) yaitu, siapakah golongan kanan itu, keadaan mereka, dan bagaimanakah tempat kembali mereka? Kemudian ditafsirkan dengan firman: (Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri (28)) Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid, Qisamah bin Zuhair, dan Qatadah berkata bahwa pohon tersebut tidak ada durinya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa itu adalah pohon bidara yang dipenuhi dengan buah, ini menurut riwayat dari Mujahid. Yang jelas bahwa yang dimaksud adalah bahwa pohon bidara di dunia penuh dengan duri dan sedikit buahnya, tetapi di akhirat kebalikannya, tidak berduri dan banyak buahnya yang membuat pohonnya terasa berat dengan buah sebagaimana yang dikatakan Al-Hafizh Abu Bakar bin Salman An-Najjad dari Sulaim bin Amir, dia berkata bahwa dahulu para sahabat Rasulullah SAW berkata, "Sesungguhnya Allah benar-benar memberikan manfaat kepada kita dengan kebiasaan dan permasalahan orang-orang Arab badui" dia berkata,”Pada suatu hari seorang Arab Badui datang lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, Allah SWT menyebutkan bahwa di surga terdapat sebuah pohon, yang dapat menyakiti pemiliknya" Maka Rasulullah SAW bertanya,"Pohon apakah itu?" Orang Arab Badui menjawab,"Pohon bidara, sesungguhnya pohon bidara itu banyak durinya dan menyakitkan." Maka Rasulullah SAW bersabda: “Bukankah Allah SWT berfirman, (Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri (28)) Allah melenyapkan semua durinya dan menggantikan setiap durinya dengan buah, maka sesungguhnya pohon bidara surga itu menghasilkan banyak buah; setiap buahnya menghasilkan tujuh puluh dua rasa buah yang tidak ada suatu rasapun yang mirip dengannya.
Firman Allah: (dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya) (29)) “Ath-Thalh” adalah sebuah pohon besar yang ada di tanah Hijaz termasuk jenis pohon “Al-'idhah”. Bentuk tunggalnya “thalhah”, pohon ini terkenal banyak durinya.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (yang bersusun-susun (buahnya)) yaitu buahnya bersusun-susun. dia mengingatkan hal ini kepada orang-orang Quraisy karena mereka merasa kagum dengan pohon yang besar dan rindang naungannya seperti pohon thalh dan pohon bidara
Diriwayatlan dari Abu Sa’id tentang firmanNya: (dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya) (29)) bahwa pohon itu adalah pohon pisang. Demikian juga dikatakan Mujahid dan Ibnu Zaid. Disebutkan bahwa penduduk Yaman menyebut pisang dengan sebutan thalh, tetapi Ibnu Jarir tidak meriwayatkan selain pendapat ini.
Firman Allah SWT: (dan naungan yang terbentang luas (30)) Diriwayatkan dari Abu Hurairah yang menyampaikannya dari Nabi SAW yang bersabda: “Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pohon, jika seorang pengendara berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun, maka dia masih belum menempuhnya. Bacalah jika kalian suka firmanNya, (Dan naungan yang terbentang luas (30))
Telah disebutkan ayat-ayat yang semakna, sebagaimana firmanNya: (dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman) (Surah An-Nisa: 57) dan (buahnya tak henti-hentinya dan naungannya (demikian pula)) (Surah Ar-Ra'd:35) serta (berada dalam naungan (yang teduh) dan (di sekitar) mata-mata air) (Surah Al-Mursalat: 41) dan ayat lainnya yang seperti itu.
Firman Allah SWT: (dan air yang tercurah (31)) Telah disebutkan pembahasan tentang hal ini dalam tafsir firman Allah SWT (di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya) (Surah Muhammad: 15) Jadi, tidak perlu diulangi lagi di sini.
Firman Allah SWT: (dan buah-buahan yang banyak (32) Yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya (33)) yaitu pada mereka terdapat buah-buahan yang banyak dan beragam warnanya yang termasuk di antara apa yang belum pernah dilihat mata, terdengar telinga, dan terbesit dalam hati seorang manusia. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu. mereka mengatakan, "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan yang serupa) (Surah Al-Baqarah: 25) yaitu bentuknya serupa, tetapi rasanya berbeda.
Firman Allah SWT (Yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya (33)) yaitu tidak pernah terputus, baik di musim dingin maupun musim panas, bahkan buahnya selalu ada selamanya. Setiap kali mereka menginginkannya, mereka mendapatinya yang, tidak ada suatu buah pun yang menolak terhadap mereka berkat kekuasaan Allah.
Qatadah berkata bahwa tidak ada yang mencegah mereka dari memetiknya, baik itu ranting, duri, ataupun jarak yang jauh.
Firman Allah SWT (dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk (34)) yaitu yang tebal, empuk, dan lembut.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung (35) dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan (36) penuh cinta lagi sebaya umurnya (37) (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan (38)) Dhamir merujuk kepada yang tidak disebutkan; tetapi karena konteks ayat berkaitan dengan kasur-kasur yang menjadi tempat pembaringan para bidadari itu, maka sudah dianggap cukup dengan menyebutkan hal itu daripada mereka. Lalu dhamir itu merujuk kepada mereka,
Abu Ubaidah berkata bahwa mereka telah disebutkan dalam firmanNya SWT: (Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli (22) laksana mutiara yang tersimpan baik (23)) (Surah Al-Waqi’ah) Allah SWT (Sesungguhnya Kami menciptakan mereka) yaitu Kami kembalikan lagi mereka dalam penciptaan yang baru yang sebelumnya mereka telah tua, lalu menjadi perawan dan berusia muda, yaitu setelah mereka tidak perawan lagi, kembali menjadi perawan (penuh cinta) disukai oleh suami-suami mereka karena menjadi cantik, menarik, dan manis.
Firman Allah (lagi sebaya umurnya) Mujahid berkata bahwa “al-atrab” adalah sama, dan dalam riwayat lain darinya bahwa maknannya adalah serupa usianya.
Firman Allah SWT: ((Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan (38)) yaitu kami diciptakan untuk golongan kanan, disimpan untuk golongan kanan, atau dikawinkan untuk golongan kanan. Yang jelas bahwa ayat ini berkaitan dengan firman Allah: (Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung (35) dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan (36) penuh cinta, lagi sebaya umurnya (37) (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan (38)) maka bentuk maknannya adalah,”Kami menciptakan mereka untuk golongan kanan. Ini menurut pandangan Ibnu Jarir.
Firman Allah SWT: ((yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu (39) dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian (40)) yaitu segolongan dari orang-orang dahulu dan segolongan dari orang-orang kemudian.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Waqi’ah ayat 39: 39-40. Golongan ini adalah golongan yang terpilih dari golongan kanan, yang terbanyak dari mereka adalah orang-orang terdahulu (dari umat-umat sebelum umat Muhammad ﷺ), dan banyak juga dari umat Muhammad ﷺ.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Waqi’ah Ayat 39

39-40. Karunia dan kenikmatan itu diperuntukkan bagi kelompok kanan, yaitu segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu beriman dan menaati ajaran Allah, dan disiapkan pula bagi segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian dalam memeluk islam. 39-40


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beberapa penjelasan dari kalangan ulama tafsir mengenai isi dan arti surat Al-Waqi’ah ayat 39 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita. Dukung usaha kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Banyak Dicari

Nikmati ratusan konten yang cukup banyak dicari, seperti surat/ayat: An-Nisa 146, Al-Insyirah 6, An-Nisa 29, Al-Ahzab 56, Al-Jatsiyah, An-Nur 26. Termasuk Al-Jumu’ah 10, Al-Anfal, Ali ‘Imran 110, Thaha, Al-Baqarah 168, Al-Baqarah 152.

  1. An-Nisa 146
  2. Al-Insyirah 6
  3. An-Nisa 29
  4. Al-Ahzab 56
  5. Al-Jatsiyah
  6. An-Nur 26
  7. Al-Jumu’ah 10
  8. Al-Anfal
  9. Ali ‘Imran 110
  10. Thaha
  11. Al-Baqarah 168
  12. Al-Baqarah 152

Pencarian: tulisan al quran bismillah, al maidah ayat 41-50, 7 ayat penyembuh segala penyakit, yasin ada berapa ayat, qs an-nisa'/4 ayat 36 berisi perintah allah swt. untuk ....

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.