Surat Al-Waqi’ah Ayat 33

لَّا مَقْطُوعَةٍ وَلَا مَمْنُوعَةٍ

Arab-Latin: Lā maqṭụ'atiw wa lā mamnụ'ah

Artinya: Yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya.

« Al-Waqi'ah 32Al-Waqi'ah 34 »

Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang

Tafsir Menarik Terkait Surat Al-Waqi’ah Ayat 33

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Waqi’ah Ayat 33 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai tafsir menarik dari ayat ini. Tersedia pelbagai penafsiran dari banyak mufassirin berkaitan kandungan surat Al-Waqi’ah ayat 33, di antaranya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

27-34. Ashabul Yamin (golongan kanan), betapa besar kedudukan dan balasan mereka. Mereka di bawah pohon bidara yang tidak berduri dan pisang yang sebagian tersusun di atas sebagian lainnya, naungan yang langgeng yang tidak lenyap, air mengalir yang tiada henti, buah-buahan yang banyak yang tidak pernah habis dan tidak pula berakhir, tidak ada yang menghalangi mereka, dan juga kasur-kasur yang terangkat di atas ranjang-ranjang.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

33. Tidak pernah habis untuk mereka selamanya, tidak tergantung pada musimnya, dan tidak ada yang membatasi kapan saja mereka menginginkannya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

33. لَّا مَقْطُوعَةٍ (yang tidak berhenti (berbuah))
Yakni buah-buahannya muncul tanpa henti, tidak seperti buah-buahan di dunia yang terhenti beberapa waktu.

وَلَا مَمْنُوعَةٍ (dan tidak terlarang mengambilnya)
Yakni tidak terlarang bagi orang yang menginginkannya di setiap waktu dan sesuai rasa yang ia inginkan. Sedangkan buah bagi orang-orang yang berada di derajat surga sebelumnya mereka pilih sesuai selera mereka.


Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

33. Tak pernah berhenti, dan tak pernah dicegah untuk mengambilnya dalam berbagai keadaan, bahkan disiapkan untuk siapa saja yang menginginkannya.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Yang tidak berhenti dan tidak terlarang


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

27-34. Kemudian Allah menyebutkan apa yang telah Dia persiapkan bagi golongan kanan seraya berfirman, “Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu,” maksudnya kedudukan dan kondisi mereka amatlah agung, “berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,” maksudnya tidak memiliki duri dan ranting yang tidak enak dipandang lagi membahayakan, dan digantikan di tempat tersebut dengan buah yang baik (lezat dan bermanfaat). Dan pohon bidara itu memiliki keistimewaan, yakni pohonnya yang sangat rindang nan teduh dan biasa digunakan sebagai tempat beristirahat. “Dan pohong pisang yang bersusun-susun (buahnya).” ‘attholhu’ adalah sebuah pohon yang dikenal dikalangan masyarakat, yaitu pohon besar yang biasanya didapati di daerah pedalaman yang pada pelepahnya tersusun buahnya yang enak dan lezat. “Dan air yang tercurah,” maksudnya di dalam surga banyak didapati mata air dan sungai-sungai yang mengalir terus menerus. “Dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya,” maksudnya, buah-buahan tersebut tidaklah seperti yang ada di dunia, di mana dalam waktu tertentu akan berhenti berbuah dan tidak bisa dipetik, artinya tidak mudah bagi orang yang ingin menikmatinya (setiap kali mau). Akan tetapi buah-buahan di surga itu akan selalu ada dan dapat dipetik dari dekat, di mana seorang hamba penghuni surga akan dapat mengambilnya dalam keadaan apa pun. “Dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk” yakni memiliki ketebalan (ketinggian) yang melebihi semua kasur yang ada (di dunia), dan kasur-kasur tersebut terbuat dari sutra, emas dan mutiara, serta dari sesuatu yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah.


Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Waqi’ah ayat 33: 27-34. Ketika Allah selesai menyebutkan perihal orang-orang yang berlomba dalam kebaikan, maka Allah menyebutkan kondisi golongan kanan, dan apa yang mereka dapatkan dari kenikmatan; Allah mengabarkan bahwa golongan kanan urusannya dan derajatnya ditinggikan, mereka bertempat di surga yang penuh dengan pohon bidara yang tak memiliki duri, dan juga pohon pisang yang berderet-deret satu sama lain yang terhampar dan tidak akan pernah habis. Begitu juga air yang manis yang mengalir dari semburan mata air surga dan sungai-sungainya. Begitu juga buah-buahan yang lezat yang terus ada, dan tidak akan penah terputus dari waktu ke waktu, bahkan buah-buahan tersebut saling berdekatan jika ingin dipetik. Penghuni surga duduk di tempat yang tinggi.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yang berbeda dengan buah-buahan di dunia yang berhenti buahnya pada waktu tertentu dan sulit didapatkan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Waqi’ah Ayat 33

32-34. Di surga terdapat beragam sayuran dan buah-buahan yang sudah masak dan banyak macamnya. Pepohonan di dalamnya merupakan tumbuhan yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang pula bagi penghuni surga untuk mengambilnya. Bagi mereka disediakan pula tempat istirahat yang dilengkapi pembaringan, dan di atasnya terdapat kasur-kasur yang tebal lagi empuk


Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang

Itulah beraneka penjabaran dari berbagai ulama berkaitan isi dan arti surat Al-Waqi’ah ayat 33 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita semua. Support usaha kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Sering Dicari

Telaah banyak materi yang paling sering dicari, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 152, An-Nisa 146, Al-Jumu’ah 10, An-Nisa 29, Al-Jatsiyah, Al-Baqarah 168. Termasuk Thaha, An-Nur 26, Al-Insyirah 6, Al-Ahzab 56, Ali ‘Imran 110, Al-Anfal.

  1. Al-Baqarah 152
  2. An-Nisa 146
  3. Al-Jumu’ah 10
  4. An-Nisa 29
  5. Al-Jatsiyah
  6. Al-Baqarah 168
  7. Thaha
  8. An-Nur 26
  9. Al-Insyirah 6
  10. Al-Ahzab 56
  11. Ali ‘Imran 110
  12. Al-Anfal

Pencarian: arti surat ad duha, makna surat yusuf ayat 4, arti dari surah al fil, al baqarah 172-173, apa arti al ashr

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: