Surat As-Saffat Ayat 78

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى ٱلْءَاخِرِينَ

Arab-Latin: Wa taraknā 'alaihi fil-ākhirīn

Artinya: Dan Kami abadikan untuk Nuh itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian;

« As-Saffat 77As-Saffat 79 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Terkait Surat As-Saffat Ayat 78

Paragraf di atas merupakan Surat As-Saffat Ayat 78 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam tafsir berharga dari ayat ini. Terdokumentasi aneka ragam penjelasan dari banyak ulama tafsir berkaitan isi surat As-Saffat ayat 78, antara lain sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan kami abadikan untuknya penyebutan nama yang baik dan sanjungan yang mulia untuknya pada orang-orang yang datang sesudahnya, yang menyebut-nyebut tentangnya dengan penuh kebaikan.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

78. Dan Kami tetapkan baginya nama baik dan pujian dari orang-orang setelahnya yang menyebut dirinya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

78. Dan Kami meninggalkan baginya satu sanjungan yang baik pada umat-umat berikutnya, mereka menyanjungnya dengan itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

78. وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى الْاٰخِرِينَ (Dan Kami abadikan untuk Nuh itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian)
Yakni pada orang-orang yang datang setelah zamannya sampai hari kiamat, dan yang dimaksud dengan pengabadian ini adalah firman Allah: سَلٰمٌ عَلَىٰ نُوحٍ


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

78. Kami meninggalkan untuk Nuh AS pujian baik di antara para nabi dan umat-umat mendatang setelahnya sampai hari kiamat.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Kami menyisakan untuknya} Kami menyisakan untuknya pujian yang baik dan penyebutan yang mulia {pada orang-orang yang datang} pada umat-umat yang akan datang setelahnya


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

75-82. Allah mengabarkan tentang hamba dan RasulNya, yaitu Nuh rasul pertama, yaitu bahwasanya ketika beliau mengajak kaumnya kepada Allah dalam jangka waktu yang sangat panjang, namun seruan Nuh hanya makin menambah mereka makin jauh, dan Nuh pun telah berdoa kepada Rabbnya seraya mengatakan, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.“ (Nuh:26). Dan ia juga berkata, “Lut berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu". (Al-ankabut:30).
Lalu Allah mengabulkan doanya dan Allah memuji DiriNya seraya berfirman, “maka sesungguhnya (Kami adalah) sebaik-baik yang memperkenankan,” bagi orang-orang yang berdoa dan mendengarkan doa dan sikap merendahkan diri mereka kepadaNya. Allah mengabulkan doa Nabi Nuh sesuai dengan apa yang beliau mohon. Allah menyelamatkannya dan keluarganya dari bencana yang sangat besar dan menenggelamkan seluruh orang-orang kafir dan menyisakan anak keturunannya yang kemudian menjadi pengganti silih berganti, sehingga seluruh manusia (yang ada saat ini) berasal dari keturunan nabi Nuh. Dan Allah menjadikan pujian yang baik dan berlanjut bagi Nabi Nuh hingga zaman manusia-manusia yang terakhir datang. Yang demikian itu karena dia adalah orang yang ihsan dalam beribadah kepada Sang Pencipta dan muhsin (berbuat baik) kepada sesame manusia. Inilah Sunnah Allah pada orang-orang yang berbuat ihsan, yaitu menebarkan pujian baik bagi mereka menurut kadar ihsan (kebaikan) mereka.
Dan FirmanNya, “Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman.,” menunjukkan bahwa iman merupakan kedudukan manusia yang tertinggi, ia mencakup seluruh syariat-syariat agama, prinsip-prinsip dan cabang-cabangnya, karena Allah memuji manusia-manusia pilihanNya karena imannya tersebut.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 75-82
Setelah Allah SWT menyebutkan bahwa kebanyakan orang-orang terdahulu tersesat dari jalan keselamatan, lalu Allah menjelaskan hal itu secara rinci. Maka Allah SWT menyebutkan tentang nabi Nuh dan apa yang dia dapati dari kaumnya berupa pendustaan, dan bahwa tidak ada yang beriman dari mereka kecuali hanya sedikit, padahal masa kerasulannya lama. Nabi Nuh tinggal di kalangan kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun. Dan dalam waktu yang lama itu dia menyeru mereka dan semakin keras kedustaan mereka. Setiap kali dia menyeru mereka, maka semakin bertambah keingkaran kaumnya (Maka Nuh berdoa kepada Tuhannya,"Bahwa sesungguhnya aku dalam keadaan terkalahkan, maka tolonglah aku" (10)) (Surah Al-Qamar) Maka Allah SWT murka dengan karena murkanya nabi Nuh terhadap mereka. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Nuh telah menyeru Kami, maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami) (75)) yaitu Kamilah sebaik-baik memperkenankan seruannya (Dan Kami telah menyelamatkannya dan keluarganya dari bencana yang besar (76)) yaitu pendustaan dan gangguan (Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan (77))
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa tidak ada seorangpun yang tersisa, melainkan dari keturunan nabi Nuh.
Sa'id bin Abi Arubah meriwayatkan dari Qatadah tentang firmanNya: (Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan (77)) dia berkata bahwa semua manusia berasal dari keturunan nabi Nuh.
Firman Allah: (Dan Kami abadikan untuk Nuh itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian (78)) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah sebutan yang baik.
Mujahid berkata bahwa maknanya adalah sebutan yang baik kepada semua nabi.
Qatadah dan As-Suddi berkata bahwa Allah mengabadikan baginya pujian yang baik di kalangan orang-orang yang kemudian.
Firman Allah SWT: ("Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam" (79)) penjelasan terhadap keabadian sebutan dan pujian yang baik baginya adalah bahwa dia didoakan oleh semua golongan dan semua umat (Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik (80)) yaitu demikianlah Kami membalas hamba yang berbuat kebaikan dalam ketaatannya kepada Allah SWT. Kami menjadikan baginya sebutan dan perkataan yang baik di kalangan orang-orang yang setelahnya sesuai tingkatannya. Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman (81)) yaitu, membenarkan, mengesakan, dan meyakini (Kemudian Kami tenggelamkan orang-orang yang lain (82)) yaitu Kami membinasakan mereka sehingga tidak ada seorangpun dan mereka yang bisa dilihat, tidak disebutkan, tidak dilihat, dan tidak ada pula peninggalan-peninggalannya. Mereka tidak dikenal kecuali hanya sifat-sifat yang buruk


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat As-Saffat ayat 78: Allah mengabarkan bahwa Dia meninggalkan dari kaum Nuh yang laki-laki dan perempuan sebagai umat selanjutnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Sampai hari Kiamat.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Saffat Ayat 78

Dan kami abadikan untuk nabi nuh pujian yang bagus dan buah tutur yang indah di kalangan orang-orang yang datang kemudian. 79. Kesejahteraan kami limpahkan atas nuh di seluruh alam.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah berbagai penjabaran dari kalangan mufassir mengenai kandungan dan arti surat As-Saffat ayat 78 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk kita bersama. Sokonglah kemajuan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Paling Sering Dicari

Nikmati ratusan halaman yang paling sering dicari, seperti surat/ayat: Al-Insyiqaq, At-Taubah 105, Al-Insyirah 8, Al-Mu’minun, At-Takwir, Al-Alaq 1-5. Ada juga At-Tahrim 8, At-Taubah 122, Al-Isra 26-27, Ath-Thalaq 2-3, Al-Hujurat 10-12, Al-Baqarah 148.

  1. Al-Insyiqaq
  2. At-Taubah 105
  3. Al-Insyirah 8
  4. Al-Mu’minun
  5. At-Takwir
  6. Al-Alaq 1-5
  7. At-Tahrim 8
  8. At-Taubah 122
  9. Al-Isra 26-27
  10. Ath-Thalaq 2-3
  11. Al-Hujurat 10-12
  12. Al-Baqarah 148

Pencarian: ayat al kafirun latin, tuliskan surat al alaq ayat 1-5, terjemah asmaul husna, surah zalzalah beserta artinya, surat anas dan artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: