Surat As-Saffat Ayat 76

وَنَجَّيْنَٰهُ وَأَهْلَهُۥ مِنَ ٱلْكَرْبِ ٱلْعَظِيمِ

Arab-Latin: Wa najjaināhu wa ahlahụ minal-karbil-'aẓīm

Artinya: Dan Kami telah menyelamatkannya dan pengikutnya dari bencana yang besar.

« As-Saffat 75As-Saffat 77 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Tentang Surat As-Saffat Ayat 76

Paragraf di atas merupakan Surat As-Saffat Ayat 76 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam pelajaran mendalam dari ayat ini. Tersedia bermacam penafsiran dari kalangan ulama tafsir terhadap isi surat As-Saffat ayat 76, misalnya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan kami menyelamatkannya dan keluarganya serta orang-orang yang beriman kepadanya dari gangguan orang-orang musyrik dan dari tenggelam karena banjir bandang yang dahsyat.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

76. Dan Kami menyelamatkan Nabi Nuh dan orang-orang yang beriman kepadanya yang terdiri dari keluarga dan pengikutnya, dari gangguan orang-orang musyrik dan dari banjir besar yang menenggelamkan seluruh permukaan bumi dan membinasakan makhluk hidup yang ada di sana.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

76. Sungguh Kami telah menyelamatkannya, menyelamatkan keluarganya dan orang-orang yang beriman bersamanya dari gangguan kaumnya dan dari banjir serta badai besar yang dikirim kepada orang-orang kafir dari kaumnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

76. وَنَجَّيْنٰهُ وَأَهْلَهُۥ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ (Dan Kami telah menyelamatkannya dan pengikutnya dari bencana yang besar)
Yang dimaksud dengan (أهله) adalah keluarga dan para pengikutnya, yakni orang-orang yang beriman kepadanya; terdapat pendapat mengatakan jumlah mereka adalah 80 orang.
Dan yang dimaksud dengan bencana yang besar adalah banjir yang menenggelamkan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

76. Dan Kami menolongnya dan keluarganya yang mukmin yang berjumlah 80 orang dari ketenggelaman. Al-Karbu adalah kesedihan yang sangat dahsyat.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Kami telah menyelamatkan dia dan pengikutnya dari bencana yang besar


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

75-82. Allah mengabarkan tentang hamba dan RasulNya, yaitu Nuh rasul pertama, yaitu bahwasanya ketika beliau mengajak kaumnya kepada Allah dalam jangka waktu yang sangat panjang, namun seruan Nuh hanya makin menambah mereka makin jauh, dan Nuh pun telah berdoa kepada Rabbnya seraya mengatakan, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.“ (Nuh:26). Dan ia juga berkata, “Lut berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu". (Al-ankabut:30).
Lalu Allah mengabulkan doanya dan Allah memuji DiriNya seraya berfirman, “maka sesungguhnya (Kami adalah) sebaik-baik yang memperkenankan,” bagi orang-orang yang berdoa dan mendengarkan doa dan sikap merendahkan diri mereka kepadaNya. Allah mengabulkan doa Nabi Nuh sesuai dengan apa yang beliau mohon. Allah menyelamatkannya dan keluarganya dari bencana yang sangat besar dan menenggelamkan seluruh orang-orang kafir dan menyisakan anak keturunannya yang kemudian menjadi pengganti silih berganti, sehingga seluruh manusia (yang ada saat ini) berasal dari keturunan nabi Nuh. Dan Allah menjadikan pujian yang baik dan berlanjut bagi Nabi Nuh hingga zaman manusia-manusia yang terakhir datang. Yang demikian itu karena dia adalah orang yang ihsan dalam beribadah kepada Sang Pencipta dan muhsin (berbuat baik) kepada sesame manusia. Inilah Sunnah Allah pada orang-orang yang berbuat ihsan, yaitu menebarkan pujian baik bagi mereka menurut kadar ihsan (kebaikan) mereka.
Dan FirmanNya, “Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman.,” menunjukkan bahwa iman merupakan kedudukan manusia yang tertinggi, ia mencakup seluruh syariat-syariat agama, prinsip-prinsip dan cabang-cabangnya, karena Allah memuji manusia-manusia pilihanNya karena imannya tersebut.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 75-82
Setelah Allah SWT menyebutkan bahwa kebanyakan orang-orang terdahulu tersesat dari jalan keselamatan, lalu Allah menjelaskan hal itu secara rinci. Maka Allah SWT menyebutkan tentang nabi Nuh dan apa yang dia dapati dari kaumnya berupa pendustaan, dan bahwa tidak ada yang beriman dari mereka kecuali hanya sedikit, padahal masa kerasulannya lama. Nabi Nuh tinggal di kalangan kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun. Dan dalam waktu yang lama itu dia menyeru mereka dan semakin keras kedustaan mereka. Setiap kali dia menyeru mereka, maka semakin bertambah keingkaran kaumnya (Maka Nuh berdoa kepada Tuhannya,"Bahwa sesungguhnya aku dalam keadaan terkalahkan, maka tolonglah aku" (10)) (Surah Al-Qamar) Maka Allah SWT murka dengan karena murkanya nabi Nuh terhadap mereka. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Nuh telah menyeru Kami, maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami) (75)) yaitu Kamilah sebaik-baik memperkenankan seruannya (Dan Kami telah menyelamatkannya dan keluarganya dari bencana yang besar (76)) yaitu pendustaan dan gangguan (Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan (77))
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa tidak ada seorangpun yang tersisa, melainkan dari keturunan nabi Nuh.
Sa'id bin Abi Arubah meriwayatkan dari Qatadah tentang firmanNya: (Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan (77)) dia berkata bahwa semua manusia berasal dari keturunan nabi Nuh.
Firman Allah: (Dan Kami abadikan untuk Nuh itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian (78)) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah sebutan yang baik.
Mujahid berkata bahwa maknanya adalah sebutan yang baik kepada semua nabi.
Qatadah dan As-Suddi berkata bahwa Allah mengabadikan baginya pujian yang baik di kalangan orang-orang yang kemudian.
Firman Allah SWT: ("Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam" (79)) penjelasan terhadap keabadian sebutan dan pujian yang baik baginya adalah bahwa dia didoakan oleh semua golongan dan semua umat (Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik (80)) yaitu demikianlah Kami membalas hamba yang berbuat kebaikan dalam ketaatannya kepada Allah SWT. Kami menjadikan baginya sebutan dan perkataan yang baik di kalangan orang-orang yang setelahnya sesuai tingkatannya. Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman (81)) yaitu, membenarkan, mengesakan, dan meyakini (Kemudian Kami tenggelamkan orang-orang yang lain (82)) yaitu Kami membinasakan mereka sehingga tidak ada seorangpun dan mereka yang bisa dilihat, tidak disebutkan, tidak dilihat, dan tidak ada pula peninggalan-peninggalannya. Mereka tidak dikenal kecuali hanya sifat-sifat yang buruk


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat As-Saffat ayat 76: 75-76. Allah mengabarkan bahwa awal pertama dari rasul adalah Nuh yang menyeru kepada Allah agar membinasakan kaumnya yang kafir dan agar tidak menyisakannya satu pun; Karena sebab dakwah Nuh panjang dan mereka tidak mau menerimanya. Maka Allah mengabulkannya, dan memberikan keselamatan baginya serta keluarganya dan orang-orang yang beriman dari ditenggelamkannya mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yaitu banjir besar.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Saffat Ayat 76

Kami telah menyelamatkan dia dan pengikutnya dari bencana yang besar, yaitu banjir yang sangat dahsyat. 77. Dan kami muliakan nabi nuh dengan men-jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan setelah peristiwa banjir itu surut.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beraneka penjabaran dari kalangan pakar tafsir berkaitan isi dan arti surat As-Saffat ayat 76 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk ummat. Sokonglah perjuangan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Cukup Banyak Dibaca

Telaah berbagai materi yang cukup banyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-Alaq 1-5, Al-Hujurat 10-12, Ath-Thalaq 2-3, At-Takwir, Al-Isra 26-27, At-Tahrim 8. Ada juga Al-Insyiqaq, Al-Mu’minun, Al-Baqarah 148, At-Taubah 122, At-Taubah 105, Al-Insyirah 8.

  1. Al-Alaq 1-5
  2. Al-Hujurat 10-12
  3. Ath-Thalaq 2-3
  4. At-Takwir
  5. Al-Isra 26-27
  6. At-Tahrim 8
  7. Al-Insyiqaq
  8. Al-Mu’minun
  9. Al-Baqarah 148
  10. At-Taubah 122
  11. At-Taubah 105
  12. Al-Insyirah 8

Pencarian: arti surat al hujurat ayat 49 13, surah ali imran ayat 8, bacaan surat yunus, surat al nas, surat ar rahman ayat 33-36

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.